Semua Bab Ayahku Berkhianat, Kubawa Pergi Ibuku: Bab 11 - Bab 20
108 Bab
11. Ketahuan
"Bagaimana dengan penyelidikan kematian para bandit itu?" tanya Peter pada Matthew.Saat ini di ruang kerjanya berkumpullah dirinya, Anna, Matthew dan Sebastian yang saat ini membahas kematian mendadak para bandit. Dari awal penangkapan pihak keamanan ibukota memberikan keterangan akan pelanggaran atau kejahatan yang dilakukan oleh bandit tersebut. Diantaranya penculikan, perbudakan secara ilegal, perampokan dan masih banyak lagi. Awalnya Peter menganggap mereka sama seperti orang-orang lain yang terlibat kejahatan, tetapi ketika mendengar berita kematian para bandit membuatnya curiga.Para pihak keamanan hanya mengatakan mereka bunuh diri karena takut akan hukuman. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut mereka menemukan fakta bahwa para bandit telah mati diracuni. Kejanggalan inilah yang membuat Peter memberikan perintah pada Matthew untuk diam-diam menyelidikinya. Sementara kehadiran Sebastian sebagai kepala pelayan Chester ini karena ia ingin menanyakan salah se
Baca selengkapnya
12. Bagaimana bisa ada orang yang seiimut itu
"Apa yang kau lakukan disini!?"Sebastian terkejut menemukan Winna yang berada di ruang kerja sang Duke. Apalagi ruangan tersebut tidak ada penghuninya. Winna sontak berbalik menatap Sebastian dengan gugup."Saya diperintah untuk membersihkan kediaman utama," jawab Winna dengan suata bergetar. Wanita itu tidak dapat menyembunyikan ketakutannya.Tatapan Sebastian memicing melihat gemetar pada suara wanita di hadapannya. "Jika tidak ada perintah khusus cukup bersihkan area lorong. Untuk ruang lainnya sudah ada yang menangani sendiri. Kali ini aku memaklumimu karena masih baru, tapi lain kali kau akan mendapatkan hukuman. Segera kembalilah!" hardik keras Sebastian yang langsung membuat Winna segera kabur keluar dari ruangan.Dalam hatinya ia mendesah lega karena bisa lolos. Tadi ia benar-benar sangat ketakutan, untung saja orang itu Sebastian sang kepala pelayan Chester. Ia masih bisa mengelak meskipun dirinya yakin jika pria tua itu menaruh kecuriga
Baca selengkapnya
13. Hidup atau Mati!
Sorak sorai terdengar dari arah lapangan tempat para ksatrai Chester berlatih. Alasan begitu ramainya suara orang-orang berteriak adalah Lucas. Sosoknya yang dulu mungil kini nampak jadi lebih tinggi. Tidak terasa sudah hampir tiga tahun berlalu sejak berputarnya waktu. Winna si wanita pelayan itu juga masih bertahan disini. Dari yang ia dengar rupanya Winna pernah ketahuan oleh Sebastian saat memasuki ruang kerja ayahnya. Ia tidak bisa mendengar lebih jelasnya karena dirinya secara tak sengaja menangkap pembicaraan ayahnya dengan Sebastian.Normalnya pelayan yang berbuat kesalahan apalagi hal itu sudah melewati batas pasti sudah dipecat tanpa surat rekomendasi. Tapi, melihat wanita itu masih bertahan pasti ada sesuatu yang mereka sembunyikan. Mungkinkah mereka mencurigai Winna? Tapi, apa alasannya hingga bisa dicurigai? Bahkan dari kacamata orang luar yang tidak tahu menahu tentang Winna pasti menganggapnya sebagai pelayan yang baik. Cara kerjanya yang cepat dan tanggap pa
Baca selengkapnya
14. Persahabatan
Malam ini kediaman Chester nampak ramai. Terlihat banyak kereta kuda datang memasuki kediaman tersebut. Rupanya malam ini Chester sedang merayakan ulang tahun kedelapan tahun Lucas. Si bintang acara ini pun terlihat menawan dengan pakaiannya. Anna yang melihatnya tersenyum dan memuji penampilannya hari ini. Peter pun juga tidak mau ketinggalan ikut memuji putranya itu.Saat ini mereka tengah beejalan bersama menuju aula tempat pesta diadakan. Tak lama penjaga mengumumkan kedatangan mereka dan semua tamu langsung menengok ke arah suara. Suara decakan kagum terdengar saat mereka menatap kedatangan sang pemilik acara. Kecantikan lembut milik Anna, ketampanan menawan dari Peter serta pesona muda dari Lucas membuat mereka sejenak terpaku.Perlu diketahui sebelum Peter dan Anna menikah keduanya sangat dikenal di kalangan bangsawan. Peter dengan gelar, visual dan prestasinya membuat para 'lady' berebut ingin menjadi pasangannya. Begitu pula dengan Anna yang terkenal akan
Baca selengkapnya
15. Berakhir Seperti Ini
Seorang gadis tengah mengendap-endap mendekati seseorang yang berpakaian pelayan tak jauh dari taman dekat aula pesta. Dia berhenti sejenak menunggu pelayan itu yang entak sibuk dengan suatu hal. Pelayan itu berbalik melangkah masuk ke dalam dengan nampan di tangannya. Mata gadis itu menangkap segelas minuman berwarna bening dengan tatapan curiga.Gadis itu berjalan mengikuti pelayan itu memasuki aula. Bola matanya tak berhenti menatap pelayan yang terus berjalan lurus menuju sekumpulan bangsawan di sana. Secepat kilat ia mengambil gelas yang isinya sama dan berhati-hati membawanya mendekat ke arah yang sama dengan pelayan itu.Pelayan itu telah berhasil memberikan gelas tersebut pada sasarannya. Dari jaraknya yang tidak terlalu dekat ataupun jauh ia mengawasi sembari mencari kesempatan untuk menukar gelas. Beruntungnya orang yang menjadi target tersebut masih sibuk berbicara sehingga belum menyesap isinya. Ia menghembuskan napas dengan kuat lalu melangkah cepat. S
Baca selengkapnya
16. Rahasia Kehidupan Winna
Winna bergetar ketakutan saat mendengar suara teriakan orang di depannya. Orang tersebut memakinya dengan kata-kata kasar. Winna hanya bisa menunduk ketakutan apalagi merasakan hawa seseorang di belakang punggungnya yang ia tahu pengawal dari orang itu. Tubuhnya besar dan wajahnya menyeramkan. Dengan tubuh terikat dan mulut yang disumpal Winna hanya bisa pasrah dengan nasibnya.Pagi-pagi sekali Winna kabur dari kediaman Chester dengan barang seadanya. Ia berpikir untuk pergi sejauh mungkin dari cengkeraman wanita itu. Menyadari kegagalannya semalam Winna berencana untuk kabur sebelum orang itu menyadarinya. Tapi, siapa sangka orang itu sudah mengetahuinya dan langsung menangkapnya ditengah perjalanan.Dirinya dibius lalu saat terbangun mendapati dirinya sudah dalam keadaan terikat dan mulut tersumpal. Winna menangis dalam hati memikirkan nasibnya yang iya yakin jika hidupnya tidak akan lama lagi."Ini yang akan menjadi terakhir kalinya aku memberimu kesemp
Baca selengkapnya
17. Hamil
Lucas berlari menuju kamar kedua orangtuanya saat mendapat kabar dari Julian tentang ibunya yang tiba-tiba jatuh sakit. Saat memasuki kamarnya ia melihat kedua orangtuanya tengah berpelukan. Seorang dokter yang menyadari kehadirannya memberi salam. Peter dan Anna menoleh menatapnya. Terpancar raut bahagia pada wajahnya."Apa Ibu baik-baik saja?"Peter berdiri lalu menuntunnya untuk duduk di ranjang menggantikannya. Anna tersenyum mengambil tangan Lucas untuk diarahkan ke perutnya. Seketika itu juga Lucas menyadarinya. Ibunye tengah hamil. Lucas mengutuk ingatannya tentang hal ini. Namun, ia bersyukur bahwa itu artinya ibunya baik-baik saja."Ibu, mengandung adik?" tanya Lucas meskipun ia sudah tahu jawabannya. Anna mengangguk menjawba pertanyaan dari putranya. "Sebentar lagi Lucas akan punya adik." Mata Anna berkaca-kaca, perasaan senang dan haru menyelimutinya.Peter mengelus lembut kepala Anna mengerti perasaan yang sedang menyelimuti istrinya itu. Tadi ia panik sekali melihat raut
Baca selengkapnya
18. Mengintai Anna
Peter berjalan menyusuri lorong panjang yang nampak mewah itu. Terlihat di sisi kanannya pada tembok tersebut berjajar lukisan berbingkai mewah. Lukisan tersebut menampilkan gambaran sepasang laki-laki dan perempuan dengan pakaian kebesarannya masing-masing. Sepasang orang itu sama-sama memakai mahkota yang menandakan identitasnya.Peter sampai pada pintu besar yang masing-masing di kanan dan kiri terdapat penjaga. Setelah kedatangannya diumumkan kakinya melangkah dengan mantap. Tubuh tegapnya berjalan dengan percaya diri. Kemudian, ia membungkuk memberi salam pada seseorang yang tengah duduk di singgasana.Hari ini tengah diadakan pertemuan bulanan para menteri untuk melaporkan tiap kinerjanya. Namun, Peter menemui sang Raja terlebih dahulu karena ingin membahas yang lain. Sebentar lagi musim panas akan tiba dimana kegiatan perburuan akan dilaksanakan. Kebetulan Putra Mahkota juga akan memasuki usia debutnya. Sang Raja berencana akan mengadakan pesta debutante Putra Mahkota sebelum a
Baca selengkapnya
19. Ratu Camellia
Lucas dan Anna menyambut Marchioness Anderson serta Alice yang datang mengunjungi kediaman Chester. Kebetulan kali ini Max tidak dapat datang karena sedang ada urusan. Catherine membungkuk memberi salam yang diikuti oleh Alice sekaligus memberi ucapan selamat atas kehamilannya. Usai bertukar kata sejenak mereka berjalan menuju ruang tamu. Sedangkan Lucas dan Alice berjalan terpisah menuju gazebo di mansionnya.Sesampainya di sana Alice langsung menyodorkan sapu tangan serta amplop pada Lucas. "Maaf aku menyelesaikannya tidak bisa cepat. Kali ini aku menyulam banyak daisy tanpa warna oranye. Lalu ini undangan ulang tahunku.""Ayamnya jadi warna-warni," celetuk Lucas dengan iseng yang membuat Alice merengut kesal."Maaf tanganku tidak seterampil itu."Lucas terkekeh dan menyimpan sapu tangan dalam sakunya. Kemudian ia menatap undangan dari Alice. "Kau ingin aku memberi hadiah apa padamu? Selain makanan!" ucap Lucas cepat menghentikan Alice yang membuka mulut langsung kembali menutup. Ia
Baca selengkapnya
20. Racun untuk Anna
“Yang Mulia Ratu Camellia mengirimkan Anda tonik dan surat untuk Anda, Nyonya Duchess Chester,” ucap seorang pelayan yang Anna ketahui dayang pribadi Sang Ratu.Baru kemarin ia mendapatkan hadiah dari Selir Helena. Sebuah bibir bunga cantik yang sudah tumbuh kuncup yang kecil. Terlihat sangat indah sehingga sangat memanjakan indera penglihatan.Lalu, hari ini datanglah perwakilan dari Ratu Camellia. Tadi Marie memberitahukan kepadanya tentang kedatangan dayang pribadi Ratu yang mengirimkan hadiah atas ucapan selamat akan kehamilannya. Dayang pribadi itu memberikan hadiah itu pada Marie yang diterima dengan baik.“Sampaikan ucapan terimakasihku pada Yang Mulia Ratu Camellia. Hadiah yang sangat berharga,” ucap Anna disertai senyum ramahnya.Dayang pribadi tersebut mengangguk lalu pamit pergi setelahnya. Anna menerima surat dari Ratu Camellia dengan tatapan sulit. Hal itu membuat Marie jadi bingung. “Nyonyaku, apa ada masalah?”Anna menggelengkan kepalanya. “Bukan apa-apa, Marie. Ah, tol
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status