All Chapters of Cinta Dalam Diam: Chapter 31 - Chapter 40
47 Chapters
Takdir
Hari-hari Elsa sangat bahagia, tidak terasa enam bulan sudah menjadi istrinya Rey, Elsa mulai ada kemajuan. Sebagai seorang istri, dia mulai belajar memasak bahkan, dia mulai mengikuti semua kursus memasak demi si abang terlove-love nya. Setelah menikah, Rey mungkin lebih tenang, badannya mulai sedikit lebih berisi."Semua bilang aku gemuk sayang?""Iya, kah?""Ini gara-gara istriku rajin masak, makanannya selalu menggoda." "Alhamdulillah, gak salah ikutan kursus dimana-mana, hehe ...."Mereka berdua tertawa, suasana pagi terasa sangat indah. Elsa banyak belajar dari mamanya, bahwa tugas istri yang utama adalah keluarga di rumah, memastikan keluarga sudah makan dan rumah terasa nyaman. Itulah yang membuat Elsa belajar sedikit demi sedikit, tiga bulan menikah Elsa sudah bisa beradaptasi dengan pekerjaan dan urusan pribadi. Bisa dikatakan Elsa sangat cepat tanggap menghadapi urusan rumah tangga.****Hari ini Elsa akan ditinggal Rey ke luar kota satu minggu untuk kunjungan proyek yang
Read more
Kehilangan
Patah hati berkali-kali adalah ketika hatimu pergi dan hilang tak kembali.Elsa dilarikan ke IGD, semua perawat dan dokter khawatir karena Elsa belum juga sadarkan diri, ada dua yang dikhawatirkan bayi yang dikandungnya dan Elsa sendiri. Mamanya tidak berhenti menangis, kabar Rey juga belum jelas dan sekarang disuguhkan dengan Elsa yang belum sadar sampai saat ini.Semua dokter dan perawat ikut menangis, tidak tahan melihat Dokter Elsa yang lengkap dengan alat-alatnya. Elsa dinyatakan pingsan, penyebab awalnya Vasovagal syncope atau neurocardiogenic syncope adalah suatu kondisi dimana penurunan tekanan darah akibat tindakan saraf vagus dan membuat orang pingsan. Hal ini biasanya terlihat ketika seseorang tiba-tiba mendengar berita buruk atau melihat gambar berdarah, dan lainnya. Apalagi ditambah dengan kehamilannya semakin membuat Ellsa terlihat lemah, setelah di cek, usia kehamilan Elsa sudah masuk 8 minggu."Gimana anak kita, Pa?" Mamanya tak berhenti menangis, Dokter Nita juga sela
Read more
Tak Berhenti Mencintaimu
5 Tahun kemudian ....Hari-hari Elsa lebih banyak berdiam diri di rumah, penampilan Elsa juga mulai berubah dia tampil lebih menutup auratnya, setiap hari Elsa terus mengintrospeksi dirinya, mungkin ada yang salah dengan dirinya. Pagi yang cerah ini, Elsa sedang duduk manis di taman rumahnya, menikmati pagi yang indah dengan secangkir teh. Setelah kejadian 5 tahun lalu, Elsa resign menjadi dokter dan lebih menata diri di rumah. "Non, ada Dokter Nita." "Langsung suruh masuk saja, Bik.""Baik, Non."Tak berselang lama Dokter Nita datang bersama Dokter Irfan. Mereka sepertinya akrab sekali."Eh, ada angin apa inih." Elsa bahagia sekali dijenguk Nita."Hello, Rey kecil." Yang disapa Reihan, putra pertama Rey dan Elsa. Namanya Reihan Baskoro, tapi semua memanggilnya Rey itulah yang membuat hari-hari Elsa bangkit kembali, disamping itu ada mamanya yang selalu mensupport Elsa setiap hari."Rei, cepat salam sama Tante Nita dan Om Irfan.""Hallo, Tante, Om." Reihan bersalaman dengan Nita dan
Read more
Mengenangmu
Dokter Fahri?” “Dokter Elsa?” Dokter Fahri juga terkejut melihat Elsa bergabung dengannya. Semua yang di ruangan operasi juga ikut terkejut melihat Fahri yang mengenali Elsa.“Ini tidak salah Dokter Elsa kerja disini.” Fahri juga sekilas melihat Elsa, mungkin tidak menyangka penampilan Elsa berubah, dia terlihat lebih agamis. Fahri yang sekarang benar-benar beda, style nya jauh lebih keren, sangat berbeda dengan Elsa yang terpuruk yang mulai belajar menata hati. Jujur entah mengapa Elsa ingin mengeluarkan air mata, melihat Fahri mengingatkan dia tentang Rey. Rey yang tidak akan pernah tergantikan dengan siapapun.Elsa benar-benar gugup karena tidak menyangka Dokter Fahri menjadi Dokter spesialis bedah. Ada rasa bersalah pada diri Elsa tidak mengecek profil klinik ini. Bahkan nama klinik nya Elsa belum hafal, dia hanya fokus dengan mengobati trauma pada dirinya, sampai melupakan hal yang urgen ketika melamar pekerjaan. “Mari kita mulai Dokter Elsa.” Elsa mengangguk, Fahri sedikit be
Read more
Selalu Berharap
Fahri diam dan kaget karena Elsa sudah memiliki seorang putra dengan Rey. Anak yang tampan dan kelihatan cerdas seperti Elsa, terlihat dari caranya berbicara tidak seperti anak yang lainnya, penanaman karakter yang diberikan oleh ibunya terlihat sekali.“Kenalkan juga, ini Om Fahri temen Mami Elsa.”Mereka terlihat akrab, tidak perlu diragukan lagi Fahri memang menyukai anak kecil karena dia pernah mengambil spesialis anak. Fahri terkenal penyayang karena tutur bahasanya memang lembut apalagi dengan anak kecil.“Dokter Fahri kita pamit, ya, sudah janjian dengan Dokter Nita.”“Oh, iya, Dokter Elsa, saya juga mau balik.”“Rei pamit ya Om, kapan-kapan Rei main kesini sama Mami.” Reihan juga pamit dengan Fahri.“Siap Komandan!” Fahri memang teman yang baik, bisa cepat akrab dengan Reihan.Elsa pamit dan Fahri masih diam membisu, Elsa menyadari Fahri pasti bertanya-tanya kemana Rey, tapi biarlah waktu yang menjawab, Elsa berharap Fahri sudah menikah dan memiliki anak seperti Elsa. ***Ses
Read more
Wajah Yang Baru
Hari kedua, Elsa sudah mulai dengan rutinitasnya lagi, beberapa dokter mulai berkenalan dengannya. Meski begitu, Elsa tetap menjaga sikap, menjadi orang baru, Elsa sadar harus lebih hati-hati apalagi ini klinik besar. Elsa juga menyembunyikan identitas dirinya, jangan sampai di Klinik ini ada yang mengetahui kalau sebenarnya Elsa sudah memiliki rumah sakit peninggalan milik suaminya --- Rey."Kenalkan saya Dokter Richard." Salah satu Dokter yang menyapanya, kelihatan masih muda sekali, sepertinya baru selesai menyelesaikan spesialisnya."Saya Elsa Wijaya, mari saya duluan, Dok." Elsa bukan cuek, tapi lebih menjaga sikap saja selain karena statusnya yang janda, dia juga sudah memiliki anak.Ketika menuju ruangan, Elsa bertemu dengan Fahri yang kelihatannya sangat sibuk sekali."Baru datang, El?" Fahri menyapanya, tapi terlihat sangat hati-hati sekali. Fahri mungkin masih menyangka Rey masih hidup, sehingga terlihat sangat berhati-hati sekali bertemu dengan Elsa."Iya, Ri, lumayan macet
Read more
Semangat Baru
"Rey? siapa itu Bu Dokter?" ternyata Dokter Richard yang masuk, entah mengapa pikiran Elsa hanya Rey saja hari ini."Maaf Pak Dokter, saya ingat dengan suami saya." Dokter Richard diam, mungkin tidak menyangka Dokter Elsa sudah memiliki suami."Iya betul Pak Direktur, Dokter Elsa sudah memiliki suami dan seorang putra yang tampan sekali." Dokter Fahri tiba-tiba di depan pintu, sepertinya mengecek operasi yang berlangsung hari ini."Alhamdulillah selesai, cek semuanya, Sus." Elsa memberi arahan, untuk mengecek kondisi pasien."Semua normal Bu Dokter." "Alhamdulillah, mari saya duluan, Dok." Elsa pamit tapi Dokter Richard masih penasaran, dia seperti berfikir tidak mungkin Elsa sudah bersuami, wajah baby Face Dokter Elsa memang terlihat masih muda."Sabar, Bro." Fahri memberi semangat untuk Dokter Richard, dan Elsa tersenyum keluar. Setidaknya dia sudah jujur dengan semua orang meski statusnya adalah janda.
Read more
Secercah Harapan
"Perkenalkan nama saya Rayyan aditya perdana." Cuek dan santuy sekali penampilannya.Elsa berdebar-debar setelah sekian lama tidak merasakannya. Selain itu, Elsa masih malu karena kemarin Reihan menganggap dia Papinya. Semua sepertinya terhipnotis, dokter ini lain daripada yang lain, terkesan sangat slow, cuek dan tidak peduli walau semua menatapnya. "Selamat datang, Dok. Perkenalkan saya kepala bedah disini." Fahri mengulurkan tangannya."Terima kasih, Dok. Ruangan saya dimana? biar saya langsung beres-beres." Cuek sekali, Elsa hanya diam, dia terkesan tidak kenal padahal kemarin mereka bertemu di mall."Baik, Dok, mari saya antarkan ke ruangannya." Dokter Fahri mengantarkan ke ruangannya dan Elsa kembali ke ruangannya.Elsa terus berfikir dengan kejadian yang lalu dan sekarang, Elsa tidak ingin merasakan kembali rasa ini. Sangat kecil sekali kemungkinan Rey hidup, mengingat kecelakaan pesawat tidak pernah ada yang selamat jika jatuh ke laut.Elsa terus sibuk berlatih, tidak ingin l
Read more
Kau Tak Berubah
Sesuai arahan Fahri, akhirnya Elsa ikut bergabung dengan Dokter Rayyan, mematahkan segala yang ada. Elsa kali ini harus lebih kuat, bahwa dia bisa mengatasi semuanya, Elsa terus menyiapkan mentalnya dan berkata bahwa dia bukan Rey --- suaminya.Semua tim sudah bersiap, Elsa harus membuktikan bahwa dia bisa menjalankan operasi ini dengan baik. Dokter Rayyan juga sudah siap di ruang operasi.Drrrt ... tiba-tiba dokter Fahri menelpon."Halo, El, semangaatt!" ya Allah Fahri, kenapa sosweet banget, Fahri yang dulu bangkit kembali dengan nuansa yang lebih berbeda. Elsa dibuat senyum-senyum sendiri."Siyap, Pak Dokter!" dokter Rayyan hanya sekilas memandang.Mereka sudah siap, Elsa juga sudah bersiap dengan segala persiapannya, disemangatin Fahri ternyata memiliki rasa yang berbeda, entah mengapa Elsa seperti bangkit kembali."Mari kita mulai!" dokter Rayyan memberi instruksi, Elsa sudah tidak berdebar lagi, dia terlihat lebih rileks.Elsa mulai dengan sayatan pisaunya, dokter Rayyan memang
Read more
Duet
Akhirnya weekend tiba, Fahri memenuhi janjinya untuk duet dengan Reihan. Reihan ternyata tipe anak yang tidak bisa dijanjikan."Mi, jadi gak, Om Dokter ganteng ngajak duet?""Biasanya Om Dokter kalau sudah janji selalu ditepati.""Oke, kalau gitu, Reihan siap-siap."Baru saja membicarakan dokter Fahri ternyata dia sudah ada didepan menjemput Reihan."El, bukannya itu Dokter Fahri?" Mamanya Elsa heboh, karena baru kali ini melihat dokter Fahri setelah sekian tahun."Iya, Ma, mau jemput Reihan."Reihan sudah siap dengan kostumnya, hari ini dia begitu fresh menggunakan kaos, wajah blasteran Reihan memang buat siapa saja merasa dia anak yang menggemaskan. Jadi, wajar dia juga idola orang tua dikompleknya."Mi, Rei berangkat?""Wow, cucu Eyang sudah keren, mau duet sama Om Dokter ganteng?""Iya, dong Eyang, Mami gak usah ikut biar jaga Eyang di rumah.""Astaga, anak ini, Hahaha ...." Mamanya yang paling heboh."Siyap, sonoh, sama Om Dokter gantengnya biar Mami gak jadi nyamuk."Reihan dan
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status