All Chapters of Warisan Sang Phoenix: Chapter 41 - Chapter 50
123 Chapters
Duel Persahabatan
Di Tengah lampu sorot yang bersinar terang di taman itu, Kiran tampak serba salah.Ia Tengah ragu-ragu. Apakah akan mempertunjukkan keahliannya, sebelum acara turnamen dimulai besok, atau harus bersikap rendah hati.Tapi Zuma sang pyromancer dari Akademi Golden Arrow tiba-tiba telah mendesaknya untuk mencoba salin menjajal satu atau dua jurus sihir pertempuran.“Bukankah ini terlalu dini untuk memulai suatu konfrontasi?” kata Kiran menatap Zuma, yang dengan angkuh telah menerobos kerumunan, kini berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.Bibir Zuma melengkung kebawah. Nada suaranya berubah menjadi tidak sedap di dengar.Katanya merendahkan Kiran. “Aku tak heran jika kamu ketakutan berhadapan dengan seorang pyromancer sepertiku!” Zuma lalu berjalan mengitari Kiran sambil berbicara dengan pongah, berusaha menarik perhatian orang banyak.“Bakat seorang penenun ilusi untuk ikut bertarung dalam turnamen sihir seperti ini?”Well kupikir Institut Magentum terlalu kekurangan bakat ahli penyeran
Read more
Si Jumawa
Semua orang yang hadir pada acara perjamuan malam itu dibuat tertegun.Dari pandangan mereka akan kengerian seorang anak bernama Kiran yang tersobek-sobek oleh api sihir yang di sodok menggunakan tombak itu, tiba-tiba saja semua itu pecah. Itu hanya ilusi semata!Semua orang dibuat tertegun bercampur takjub atas atraksi anak penenun ilusi itu.“Bagaimana mungkin ini terjadi?” jeritan Gerania terdengar tak percaya.“Dia sungguh-sungguh membuat ilusi yang tampak nyata! Sulit dibedakan dari yang asli!” suara guru-guru akademi sihir dari kota lain, terdengar ribut membincangkan hal ini.Seperti satu lukisan besar – mural. Citra di depan mata semua orang yaitu peristiwa mengerikan penyihir muda Kiran yang tersobek-sobek api itu, tiba-tiba saja pemandangan itu berubah menjadi tak nyata. Itu adalah hal yang paling aneh yang pernah ada.Terlebih lagi, semua menganga heran.Arena dan taman bunga itu kini ikut tersobek, seolah-olah semua kejadian tadi itu hanyalah satu mural besar yang ikut ter
Read more
Makhluk Kontrak Merak Hijau vs Dark Shark
Suara Zuma terngiang semakin melemah. Lolongannya tidak sekencang mula-mula. Terdengar pelan mirip suara orang putus asa.Zuma yang gagah dan perkasa itu, kini gelagapan seperti ikan yang di lempar keluar dari kolam. Sosoknya tampak terkulai lemas. Zuma merasakan seluruh energi spiritualnya telah terserap habis. Ini adalah sihir tingkat tinggi yang jarang mampu di rapalkan oleh penyihir yang tidak termasuk kategori jenius.Sementara itu, semua orang yang hadir di acara jamuan itu menunjukkan wajah ngeri. Mereka berharap bahwa Kiran akan berbelas kasihan dan menyudahi duel persahabatan ini. Tapi Kiran berpikiran lain. Ia butuh validasi dari Zuma – pengakuan akan kekalahannya melawan Kiran seorang penenun ilusi yang sejak awal diremehkan.“Katakan kalau kamu menyerah, dan aku akan menarik sihir ini!” ancam Kiran dengan wajah datar.Sayangnya Zuma terlalu keras kepala. Keangkuhannya sebagai siswa jenius dari Akademi Golden Arrow – akademi dari ibukota Qingchang itu membuatnya merasa geng
Read more
Mantra Tak Lengkap Yang Laris
Keriuhan dan kegaduhan pesta taman yang pada akhirnya ditutup dengan pertempuran itu berakhir sudah.Semua tamu undangan terdiam ketika pria tua yang disebut Master Linnon Yang Agung itu melayang turun dari balkon bangunan utama Institut Magentum. Jubah dan tuniknya tampak berkibar-kibar tertiup angin tatkala Master Linnon mengapung di udara - ia terlihat seperti ahli yang sementara terbang.“Tak mungkin! Hanya para Sage dan Warlock saja yang dapat melakukan teknik terbang! Aku tak pernah mendengar kalau Kepala Institut Magentum adalah seorang Sage!” desis tamu-tamu undangan, mereka para guru sekolah sihir. Mereka bersuara tapi pelan. Terlalu pelan karena takut di dengar Master Linnon. Kewibawaan seorang kepala sekolah di akademi sihir, itu adalah jabatan yang setara dengan gubernur penguasa Shanggu.Semua orang telah dibuat terkesima oleh tindakan penerbangan Master Linnon. Pria itu melayang semakin rendah mendekati kerumunan banyak orang.Tak ada debu atau bunyi sama sekali ketika d
Read more
Keramaian di Alphawork
Pasar Gelap Alphaworks pada pagi itu amatlah ramai.Banyak sekali orang hilir mudik di area yang ilegal tapi dengan sengaja dibiarkan berkembang itu. Tentu saja, Alphaworks menyediakan banyak sekali kebutuhan para penyihir dengan harga yang terbilang miring dibanding harga sesungguhnya yang di jual di akademi sihir, atau di Outlet resmi di pusat Kota Shanggu.Sosok itu berjalan dengan hati-hati di Tengah-tengah keramaian. Ia mengenakan jubah hitam panjang, lengkap dengan tudung guna menyembunyikan penampilannya yang mencolok. Ia tak ingin dikenali siapapun. Jika Ia mengenakan seragam Akademi sihir Golden Arrow, Zuma sudahlah pasti ia akan ditebak sebagai salah satu kontestan turnamen sihir antar akademi yang ramai di perbincangkan.Hari ini, sehari sebelum turnamen sihir antara siswa berbakat se Kekaisaran Qingchang dimulai, Zuma berniat berbelanja sesuatu yang rahasia di Pasar Gelap itu. Tentunya ia bertujuan bukan membeli sembarang barang atau artefak. Melainkan barang gelap yang d
Read more
Babak Penyisihan - Bagian Pertama
Kota Shanggu pagi itu penuh dengan angin fajar.Institut Magentum memiliki hutan buatan di mana aroma daun cedar disebarkan oleh daun kering yang beterbangan. Langit masih gelap. Sementara ada banyak orang masih menikmati hangat di ranjang dengan selimut tinggi-tinggi untuk melawan dinginya pagi.Namun, di Institut Magentum Kota Shanggu keadaan sudah sangat ramai.Banyak anak muda yang telah terbangun. Dengan mengenakan baju perang, yang merupakan atribut resmi akademi masing-masing, mereka tampak gagah. Koridor saat ini terasa lebih ramai daripada aula Institut.Sejak beberapa hari sebelumnya, siswa-siswi Institut Magentum memang sudah sangat antusias; tidak hanya para peserta lomba turnamen yang tampak hilir mudik, keramaian itu juga penuh dengan kegembiraan.Akankah terjadi perang? Tidak. Itulah jawabannya.Hari ini adalah hari spesial bagi semua siswa akademi sihir di Kekaisaran Qingchang.Pihak Kekaisaran dengan sengaja mengadakan pertandingan sihir antara remaja, dengan harapan
Read more
Babak Penyisihan - Bagian Kedua.
Cosmia terlihat turun dari panggung dan di sambut sorak-sorai oleh sekelompok siswa dari Akademi Sihir Wise and Freedom.“Selamat gadis cantik. Kamu telah mengharumkan nama Wise and Freedom kami!” Dua gadis kawan baiknya, Lyony dan Saffra memeluk Cosmia.“Terima kasih girls. Ku harap kalian berdua akan tampil memikat dan memenangkan pertarungan nanti.” Cosmia balas mengucapkan harapannya pada dua gadis Fey yang juga adalah peserta tournament bakat sihir musim ini.Gadis-gadis itu lalu larut di dalam kegembiraan dan melupakan tekanan selama berhari-hari yang mereka rasakan. Kemenangan Cosmia setidak nya membawa harapan. Gadis-gadis cantik pada kenyataannya cukup mampu dan layak menjadi pemenang dalam kontes bakat sihir seperti ini.Sementara itu, Zhong dari Akademi Sihir Immortal Kota Huyuan terlihat tertunduk disisi lain arena. Master Yoshitaka guru beladiri mereka tampak menceramahi Zhong yang diam seribu basa.Master Yoshitaka merasa mukanya tercoreng karena Zhong telah dipecundangi
Read more
Tantangan Cosmia.
Ini adalah perempat final pertarungan adu bakat sihir se Qingchang.Tentu saja jumlah penonton membludak. Banyak massa yang datang dengan niat menonton ajang pertarungan di arena institut, tapi mereka harus menelan kekecewaan. Kursi-kursi di tribun telah penuh. Wajah-wajah kecewa terlihat menanti di luar arena untuk menyaksikan pertandingan di dalam arena yang ditampilkan pada satu batu tablet di tembok arena – yang hanya menampilkan siluet petarung dan mendengar suara Gerania pembawa acara.Kiran menatap dari kursi kontingen dengan berdebar.Ia melihat seorang Wanita yang dia kenal benar. Itu adalah Zetta Mui yang tampak duduk di kursi deretan ahli sihir Kekaisaran yang ada di Kota Shanggu. Gadis cantik itu tampak sibuk melayani seorang laki-laki setengah tua yang berpakaian sebagai penyihir.“Aku kenal Perempuan cantik sana. Namanya Zetta Mui!” kata Kiran berbisik pada Kiyowara. Hari ini tersisa Kiran dan Kiyowara yang akan bertanding mewakili Institut Magentum. Marmora telah keok s
Read more
Kebencian di Kafetaria.
Cosmia menyatakan diri kalah setelah ia dengan susah payah mengumpulkan sisa energi yang berhasil mengeluarkan jeritan penuh rasa takut itu.“Aku mengaku kalah! Anak itu penyihir iblis!” Cosmia menangis tersedu-sedu sesudahnya.Keadaan menjadi gempar melihat Cismia yang ter duduk dan tersedu tiada henti. Hening di dalam gelanggan arena.Tak seorangpun yang merasakan rasa sakit yang di derita Cosmia. Tak seorangpun melihat kejadian tangan putus dan darah yang meleleh akibat celaka ilusi yang di alami Cosmia. Yang jelas wajah horor penuh rasa takut yang tak lepas dari raut wajah Cosmia. Dan itu sudah menjelaskan apa yang sesungguhnya di alami gadis Fey itu dalam serangan ilusi yang dilancarkan Kiran.Ketika tenaga Healer datang menjemput dan membawanya dalam tandu, Cosmia menutup mata dengan dua tangan. Ia tak berani menatap sosok Kiran yang tegak berdiri di atas panggung.Cosmia bahkan menginggau hingga berhari-hari lamanya, di atas tempat tidur ruang perawatan selama ia dirawat oleh H
Read more
Malam di Violent Forest.
Pagi itu udara cerah. Suasana gembira terasa memenuhi atmosfer di Kota Shanggu. Semua orang dilanda gelisah untuk cepat-cepat pergi ke arena Institut Magentum untuk menyaksikan pertarungan adu bakat siswa-siswa sihir di Negeri Qingchang. Ini adalah salah satu momentum terbesar di Kekaisaran Qingchang.Terlambat sedikit saja, maka kamu tidak akan mendapat tempat duduk untuk menonton.Suasana dalam arena menemui kenyataan mengejutkan. Terjadi sesuatu yang tak disangka-sangka sebelum duel babak semifinal dimulai.Kiran ketika itu telah berada di atas panggung setelah namanya dipanggil Gerania. Lawannya hari ini adalah Lennox dari Skylight Akademi yang sama-sama dari Kota Shanggu. Belum lagi aba-aba dari Gerania terdengar, dan Lennox telah memulai semuanya dengan kejutan.“Aku mengaku kalah!” suara Lennox terdengar keras. Jelas Tindakan ini membuat seisi gelanggang arena menjadi gempar.“Apa? Aku tak percaya. Coba ulangi sekali lagi!” Gerania melotot. Ia menukik dengan sayap indahnya dan
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status