All Chapters of Warisan Sang Phoenix: Chapter 31 - Chapter 40
123 Chapters
Bayangan Labirin
Cahaya matahari pagi hari hangat terasa menyentuh tubuh. Kereta kuda itu berjalan menembus padang rumput tak berbatas, meninggalkan Kota North Zanam yang terlihat jauh dibelakang. Di Batas cakrawala, kota itu tampak kecil dan sepi.Suara derak roda kereta kuda berlogo Institut Magentum terdengar bergemuruh. Memecah sepi di pagi hari. Ada lima anak remaja, empat laki-laki dan satu perempuan. Mereka duduk di gerbong kereta dalam diam membisu. Tak seorangpun yang bersuara.Dari kelima remaja itu, remaja pria tampan itu wajahnya terlihat di tekuk. Ia terus cemberut sejak perjalanan itu dimulai."Sudahlah Jasper! Tak usah dipikirkan lagi hal semalam itu.Anggap saja tipuan Juma itu adalah pengalaman baru, yang menjadi pelajaran berharga buatmu, untuk tidak jatuh iba secara sembarangan!" kata Freya, yang mana itu bukannya membuat Jasper terhibur, sebaliknya Jasper melotot seperti ingin melahapnya mentah-mentah.Buru-buru Freya memalingkan muka,Hiroshi, yang sejak awal perjalan, ia sangat
Read more
Warrior Terakota
Bunyi derit terdengar, ketika roda gerbong kereta pengangkut itu berhenti mendadak, beradu melawan rel kereta yang usang, sungguh memekakkan telinga.Wush!Kiran terlempar keluar dari gerbong itu Dia melayang, kira-kira enam kaki tingginya. Ia gelagapan, melambung selama tiga kedipan mata. Ia berteriak. Sesudahnya, menukik dan membentur tanah.Aduh! Beruntung di dalam gua itu penuh rumput tebal.Kiran bergulingan. Ia mencoba menyeimbangkan diri. Ia mengevaluasi tubuhnya, dan menemukan tak ada luka yang berarti.Buru-buru Kiran berdiri."Apa itu?"Kiran menatap heran dengan pintu besi, yang di atasnya tertulis huruf besar-besar. "Bayangan Labirin. Masuk dan temui dia, siapapun yang anda ingin temui!Bisa-bisanya di dalam perut bumi, tempat pertambangan seperti ini, tapi ada halaman berumput tebal, juga pintu besi mirip gerbang di kastil para raja.Kiran bertanya-tanya."Apakah ini adalah jebakan?"Lama menimbang-nimbang, karena itu satu-satunya jalan yang ada di depan mata, Kiran pun m
Read more
Multi Bakat?
“Apa yang harus aku lakukan? Mereka adalah makhluk tak bernyawa – golem! Tak mungkin aku menggunakan sihir ilusi untuk mengelabui makhluk tak memiliki arwah seperti ini,” batin Kiran mulai panik.Ia berlari, dengan sengaja berputar-putar di ruangan yang tidak besar itu. Semua hanya untuk menghindari kejaran 3 Warrior Terakota – golem. Untung buat Kiran. Karena badan yang besar terbuat dari batu, gerakan tiga warrior itu terlalu kaku dan tidak gesit!Tapi ketika mereka mengayunkan pedang batu yang besar itu, hati Kiran menciut. Angin sambaran pedang terdengar mencicit, terasa menindas, dan membuat bulu kuduknya meremang.“Aku akan hancur lebur, begitu hantaman pedang itu menimpa ku!” Kiran melompat, berusaha menghindar mengandalkan kelincahan tubuh. Sesekali itu merapalkan mantra sihir, gelombang partikel kejut.Depria Felia!Partikel energi berwarna biru mencuat keluar dari The Tempest, dan menyerang bertubi-tubi tanpa henti. Ini menyebabkan Langkah tiga Warior itu terhenti beberapa s
Read more
Wally The Clown
“Well – well -well!” suara sini terdengar, diiringi derit suara gemuruh. Sosok itu muncul dari balik pintu batu yang tak terduga sama sekali – merupakan ruangan rahasia.Ia bertepuk tangan, berdiri di samping dua sosok lain yang terlihat bengis. Dia seorang pria berpakaian seperti badut. Dan dua figure lain itu adalah dua imp, dengan wajah yang terlihat berangasan.“Wally The Clown!”Kiran dan kawan-kawannya terperanjat.Wally the clown berdiri tegak. Ia memegang segentong besar bubuk mesiu, bahan-bahan peledak yang umum digunakan di dalam pertambangan - guna menghancurkan bebatuan.Kemeja badutnya, itu tak lebih dari sepotong kain perca tua yang penuh lubang dan kotor. Kedua sisinya tampak robek dan aus, membuat sebagian besar kelimannya terbuka. Dia mengenakan topeng badut, yang dilukis kasar dengan senyum lebar. Tak terlihat lucu seperti badut umumnya, justru tampak menyedihkan. Rambut ikal berwarna merah itu, tampak kotor, jarang, dan usang.Celananya juga tidak lebih baik dibandi
Read more
Gem Magical Attack Berwarna Biru
Asap mengepul ketika segentong mesiu itu meledak. Potongan-potongan tubuh lima anak remaja sihir di depan mata, berubah menjadi serpihan daging gosong yang beterbangan. Lalu terhembus angin padang, menimbulkan bau yang tidak sedap.Hahahaha! Wally The Clown bersama dua Imp itu tertawa keras. “Mereka hanya sekelompok anak remaja bodoh, tanpa pengalaman yang mudah ditipu bukan?” salah satu Imp mencemooh.Suasana kini senyap.“Mari kita pergi. Aku kuatir rombongan remaja itu, sempat mengirimkan semacam alat telepati, untuk memanggil penyihir-penyihir besar dari Institut Magentum. Kita akan mati di kepung ahli-ahli itu!”Ketiga figure penjahat itu bergerak cepat. Bayang mereka tampak misterius di antara tiupan angin padang. Tiba-tiba saja, Wally The Clown jatuh tertelungkup, menjerit tanpa sebab. “Tolong! Tolong aku!” suaranya terdengar pilu.Dua Imp itu langsung menjadi panik.“K-kakiku tiba-tiba putus!” jerit Wally di sela-sela raut horor di wajah kotonya. Dalam pandangannya, ia melihat
Read more
Mantra The Black Hole
Kiran saat itu berada di aula arena khusus para anggota klub beladiri. Bersama para peserta turnamen antar sekolah sihir, ia tampak sedang berlatih seni pertempuran sihir, di bawah bimbingan instruktur Zuge.Selama ini tiga peserta utusan Institut Magentum belum pernah sparring diantara mereka.Utusan dari Institut Magentum dala tournament nanti, selain Kiran adalah : Kiyowara. Dia seorang anak laki-laki berusia tiga belas tahun. Kiyowara saat ini duduk di kelas dua Institut, dengan level sihir di Pesona tingkat satu. Keahlian Kiyowara ini adalah ahli bermain pedang, merangkap seorang Pyromancer.Sedangkan Marmora, ia adalah remaja pria lainnya yang berusia tiga belas tahun, siswa kelas dua sama seperti Kiyowara tadi. Tingkat kemampuan sihirnya adalah ahli Pesona level satu, spesialisasi serangan menggunakan air atau Hydromancer. Marmora juga menggunakan pedang sihir sebagai senjata saat bertempur.Lama mengamati tiga calon utusan institute, Master Zuge tampaknya kurang puas dengan ke
Read more
Peserta Turnamen Antar Sekolah Sihir - I
“Anak itu berhasil menguasai mantra The Black Hole?” desis Master Zuge tak percaya.Master Zuge sampai menggelengkan kepalanya. Mau dibilang tak percaya, namun kenyataan di depan mata. Ia melihat dengan jelas ketika Kiyowara terseret arus – pusaran hitam yang makin hari makin melilitnya.“Tolong! Dia akan membunuhku!” lolongan itu kini berubah menjadi nada putus asa.Kala itu semua melihat Kiyowara yang makin berontak dan meronta-ronta, ingin menghindari hisapan black hole – efek Leech itu, tapi ia semakin dalam terjerat mendekati titik pusaran lubang hitam itu. Makin lama semakin dekat. Tak ada yang dapat menerka. Apa yang terjadi seandainya Kiyowara terhisap dan betul-betul terperangkap di titik tengah Black Hole!“Master Zuge, cepat lakukan sesuatu, atau Kiyowara itu akan mati!” desis Galen Ketua Klub petarung.Tapi Master Zuge tidak bergeming. “Biarkan saja. Aku ingin melihat sebentar. Seberapa besar efek dan kekuatan sedotan lintah yang dihasilkan anak itu!” balas Master Zuge ac
Read more
Peserta Turnamen Antar Sekolah Sihir - II
Kapal roh yang ditumpangi murid-murid Academy Immortal Of Witchcraft berhenti di atas alun-alun, kapal itu tampak seperti Roc – monster rajawali raksasa. Bayangannya jatuh ketanah, menutup matahari sehingga membuat gentar siapapun yang menatap langit sana.“Ini adalah kapal terbesar yang pernah aku lihat!” kata Lila.“Bahkan besarnya kapal roh ini hampir menyerupai Skyfin - kereta yang membawa kami dari Begonia city!” desis Chen penuh kekaguman.Ketika anak-anak itu tampak mengagumi kapal roh yang ditumpangi siswa Immortal Academi – Huyuan, sekonyong-konyong pertunjukan mulai didemonstrasikan siswa-siswi akademi itu.Kiran dan semua kawan-kawannya melongo, tatkala kuda bersayap itu melayang terbang dari badan kapal. Ada kira-kira lima kuda bersayap.“Unicorn!” suara desisan terkejut keluar dari bibir semua orang.Kuda-kuda bersayap itu memang tampak seperti Unicorn. Mereka memiliki bulu seputih salju, dengan surai yang menjuntai, berkibar-kibar diterpa angin. Sayap unicorn itu sangat
Read more
Akademi Sihir Golden Arrow
Semua perhatian seketika tersedot kepada Master Zuge yang dengan lembut menyambut Guru Fey Bernama Gerania itu. Tak ada yang berani bersuara, semua terpukau menyaksikan kejadian menarik itu.Yang perempuan berwajah cantik, sementara yang pria adalah seorang yang gagah, juga guru ilmu pertempuran di Institut Magentum, siapa yang berani mencela sikap romantis yang dipertontonkan dua orang itu?“Mereka adalah pasangan yang serasi bukan?” bisik-bisik terdengar dari arah pengunjung setelah dua ahli sihir itu menghilang di ujung barisan menuju moda transportasi yang disediakan panitia. Piha Institut Magentum menyediakan kendaraan kereta yang ditarik dua kuda bersurai panjang dan membawa tamu-tamu ke Institut Magentum.Hari beranjak sore, ketika matahari terik mulai mengendurkan panasnya, tapi Cahaya itu masih tampak terang menyinari alun-alun kota. Penonton masih saja betah, mereka dengan sabar menanti, untuk melihat-lihat keramaian walaupun hampir semua peserta Sekolah Sihir, hampir semuan
Read more
Pada Perjamuan Di Taman Bunga
Malam harinya di taman bunga Institut Magentum yang luas itu suasana telah tampak riang gembira. Sejak pagi-pagi tempat itu telah di dekorasi, untuk pesta penyambutan semua kontingen Turnamen Sekolah sihir Kekaisaran Qinngchang.Memang tidak semua murid-murid di institute diundang menghadiri acara santap malam bersama tamu-tamu, tapi Kiran dengan beberapa murid yang tergabung di dalam Klub Petarung institut, mereka diundang untuk menghadiri acara perjamuan, bersama murid pilihan delapan sekolah sihir di Kekaisaran Qingchang.“Ayolah Yara. Kita sudah hampir terlambat!” kata Kiran dari balik pintu, ketika ia menunggu Yara di depan kamar gadis Ketua Klub melukis itu.Sebagai seorang ketua klub, tentu saja Yara juga diundang untuk menghadiri jamuan santap malam menyambut tamu-tamu karena posisinya dianggap sebagai murid penting.Bip – bip - suara sol sepatu membentur lantai kamar terdengar.Kiran mendongak.Ia seketika merasa surprise manakala melihat penampilan Yara yang tampak berbeda d
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status