All Chapters of Menantu Yang dianggap Miskin: Chapter 21 - Chapter 30
39 Chapters
Dianggap pembantu bukan menantu
Bab 20"Assalamuallaikum Mah," sapa Rara yang baru datang bersama Joe."Wallaikumsalam. Kebetulan kalian datang. Sini sekalian makan malam bareng," ajak Bu Sukma kepada menantu kesayangannya."Kebetulan sekali Mah. Aku belum makan, kelihatannya enak nih. Pasti Aisyah yang masak yah?" celetuk Joe seraya matanya mencuri pandang ke arah Aisyah.Rara yang mendengarnya merasa risih suaminya memuji Adik Iparnya sendiri. Sementara Aisyah tertunduk mengalihkan pandangan Joe."Iya Bang. Mumpung aku dirumah. Kapan lagi bisa dimasakin sama istri tercinta," tutur Indra."Beruntung kamu Ndra punya istri jago masak," ungkap Joe yang lagi-lagi memuji Aisyah didepan Rara."Terus kamu pikir, kamu gak beruntung punya istri kaya aku Mas yang pinter cari uang? terus saja banding-bandingkan aku dengan dia! Tetap masih hebatan aku lah sudah cantik sukses pula punya usaha sendiri. Dari pada Aisyah apa coba hebatnya?kalau cuma masak Bi Ratih juga bisa," serang Rara."Tapi kamu selalu sibuk sendiri dengan bis
Read more
Kejutan
Bab 21"Mba. Kalau dilihat-lihat kamu itu modis juga yah," ucap Sizi didalam mobil. Matanya terus menjelajahi penampilan Aisyah dari ujung kaki hingga ke ujung kepala.Dalam hatinya merasa aneh dengan wanita yang ada dihadapannya. Terkadang dia biasa saja, tapi di sisi lain auranya memancarkan kalau dia bukan perempuan dari kalangan menengah ke bawah.Pak Supir yang sedang fokus menyetir sedikit melirik ke belakang melalui kaca spion yang ada di depannya."Biasa saja ko Zi. Sama seperti kamu," tukas Aisyah.Jawabannya yang singkat membuat Sizi semakin penasaran, dengan siapa sebenarnya dia berbicara?"Ini beneran asli semua Mba yang kamu pakai?" Sizi mendekati Aisyah menyentuh jam tangan dan tas yang ada ditangan Aisyah untuk memastikan apakah barang yang dipakainya asli atau hanya tiruan?Tapi dugaan dia salah. Semua yang Aisyah pakai merupakan barang asli. Karena Sizi yang terbiasa dengan hidupnya yang mewah paham betul mengenai barang-barang branded. "Menurutmu?" singkat Aisyah."
Read more
Syok
Bab 22"Gak sopan kamu. Dia itu tamu kita," bentak Pak Produser pada Sherly. "Saya kenal dia Pak. Dia itu cuma orang kampung yang datang kesini hanya untuk numpang tenar," seru Sherly. Suaranya yang lantang membuat orang-orang disekitar menaruh perhatian kepada mereka."Pergi kamu dari ruangan ini! jangan bikin malu saya didepan para tamu undangan, karena salah memperkerjakan karyawan sepertimu. Kinerja kamu memang bagus tapi attitude kamu nol besar," usir Pak Produser.Sizi menghampiri Sherly dan menarik tangannya "Mba, sudah ayo kita keluar, jangan bikin malu!" pinta Sizi.Alih-alih Aisyah yang diusir dari acara tersebut , tetapi malah sebaliknya Sherly yang terusir karena perbuatannnya sendiri.Disaat bersamaan Sherly dan Sizi melangkahkan kakinya keluar. Seorang pembawa acara menyebut nama Aisyah Angelina Zahra agar naik ke atas panggung untuk menyampaikan sambutan.Langkah kaki mereka terhenti saat keduanya mendengar nama Aisyah disebut."Kok Aisyah?" Sizi segera menengok kearah
Read more
Perubahan Sikap Bu Sukma dan Sizi
Bab 22[Zi. Kapan kamu dan Aisyah akan pulang? teman - teman Mamah sudah gak sabar nih mau ketemu sama Aisyah. Mereka minta foto bareng Aisyah] ungkap Bu Sukma dalam telepon.Menantu yang tadinya di sia-siakan bahkan dianggapnya pembantu yang tidak boleh menampakkan dirinya di depan umum, setelah tau bahwa seorang penulis terkenal seketika dipuji dan dibangga-banggakan."Belum tau Mah. Mba Aisyah masih sibuk ngobrol dengan para Artis?" terang Sizi."Cepetan suruh dia pulang! nanti keburu teman-teman Mamah pada bubar," perintah Bu Sukma."Gak mau ah Mah. Dia itu sekarang jadi sombong dan pinter ngomong. Tadi saja aku dipermalukan didepan banyak orang," gerutu Sizi dalam telepon."Sudahlah Zi, sementara kamu ngalah dulu saja! dia kan sekarang lagi naik daun,""Hmm. Baiklah," Sizi menutup teleponnya.Sizi yang seorang diri didalam acara tersebut kebingungan. Dari sekian banyak orang disana tak ada satupun yang ia kenal kecuali Aisyah dan Sherly. Namun mereka berdua sibuk dengan urusannya
Read more
Kecemburuan Rara
Bab 24Terdengar suara gagang pintu kamar mandi dibuka pelan-pelan. Rara yang saat itu sedang memegang Handphone Joe bergegas menekan tombol power dan mengembalikannya lagi ke tempat semula. Seolah-olah tidak ada yang dicurigainya.Joe berjalan kearah istrinya, tidak ada gelagat yang aneh dari sikapnya yang biasa saja. Padahal dalam hati Rara sungguh terasa panas karena terbakar api cemburu. Apa yang membuat kamu kagum terhadapnya Mas? padahal aku lebih cantik dan mapan dari dia. Hanya sayang saja aku belum bisa memberikan keturunan untukmu. Gumam Rara dalam hati."Ra. Habis ini aku mau ke rumah Mamah," ucap Joe yang saat itu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk."Mau apa kesana?" cetus Rara."Kan waktu itu Indra pernah bilang. Kalau dia minta tolong selama tidak ada Security di rumah, agar aku sering berkunjung kesana untuk menjaga Mamah dan Sizi," terang Indra."Mereka bukan anak kecil Mas yang harus kita jaga. Atau jangan-jangan hanya alibimu saja? sebenarnya kamu pengen ket
Read more
Hari Sial Rara
Bab 25"Mas. Yuk kita pulang!" ajak Rara yang kembali ke ruang dapur menghampiri Joe."Loh kita baru saja sampai. Masa mau pulang? tau kamu gak betah lebih baik tadi tidak usah minta ikut!" gerutu Joe kesal."Ya aku mana tau kalau dirumah Mamah lagi menyambut tasyakuran Aisyah. Tau begini juga aku gak sudi ikut. Apalagi suruh bantuin," cetus Rara masih dengan gaya arogannya.Aisyah yang sedari tadi menguping pembicaraan Rara di telpon. Segera masuk ke dalam rumah usai Rara mengakhiri panggilan teleponnya.Dia yang sudah tak tahan ingin ke kamar mandi, berjalan melewati Mamah Mertuanya serta Ipar-iparnya di dapur tanpa menoleh ke arah mereka."Liat saja gayanya sekarang sudah merasa paling oke saja lewat tanpa permisi. Lagian kenapa Mamah dan Sizi yang repot sih? mau-mau nya di jadikan pesuruh sama dia," Hardik Rara."Ini semua atas perintah Indra Ra. Dia pagi tadi telepon minta tolong pesankan nasi box untuk dibagikan kepada tetangga komplek rumah sebagai rasa syukurnya, karena novel
Read more
Hadiah Mobil untuk Aisyah
Bab 26[Assalamualllaikum Aisyah] sapa Indra yang menampilkan wajahnya di layar ponsel Aisyah. Senyumnya yang menyeringai memperlihatkan gigi putihnya.[Wallaikumsalam Mas][Happy Birthday Sayang. Semoga panjang umur, sehat selalu, lancar rezekinya dan menjadi istri yang sholehah. Aamiin][Aamiin. Makasih loh Mas, aku sendiri lupa kalau hari ini ulang tahunku] ungkap Aisyah.[Mentang-mentang yang sekarang sudah jadi selebgram job nya dimana-mana, sampai lupa sama ulang tahun sendiri] cetus Indra dalam video callnya.[Bukan begitu Mas. Soalnya dari dulu sebelum menikah sama kamu juga setiap tahunnya aku gak pernah ingat. Karena gak ada yang special di moment ulang tahun sama seperti hari lainnya] [Kalau begitu Mas kasih kado special yah buat kamu. Mau minta apa? Handphone, berlian, mobil][Gak perlu sayang. Doa terbaik saja sudah cukup kok] ujar Aisyah tersenyum.Uh memang dasar istri idaman, dikasih pilihan kado mahal gak mau malah mintanya yang gratisan. Gumam Indra dalam hati[Hhm
Read more
Tampar4n Keras Untuk Sherly
Bab 27Teruntuk kamuWanita yang cantik paras dan hatinyaWanita yang sudah menjadi bagian hidupku.Ada cinta yang kusimpan di hatiku hanya untukmu.Ada doa yang kupendam di sanubariku.Ada kasih yang kujaga untuk kau miliki.Ada janji yang kuingin hanya dalam genggamanku.Happy Birthday Istriku Hanya doa dan ucapan yang bisa ku titipkan.Kado yang Mas berikan tak sebanding dengan pengorbananmu sebagai istriku.Terimalah dengan senang hati agar Mas bisa tenang saat kamu sedang bekerja diluar sana tanpa Mas disampingmu. Menembus panasnya sinar matahari Menjelajahi padatnya jalanan ibu kota.Semoga apa yang kamu impikan dan cita-citakan dapat tercapai .Aamiin...I love youSuamimuTak disangka- sangka ternyata kamu bisa romantis juga Mas. Bibir Aisyah terus mengembangkan senyuman saat membaca sepucuk surat dari Indra. Ia merasa kebahagiaan sedang mengelilingi dirinya. Tapi di tengah-tengah kebahagiaan yang ia rasakan saat ini, ada sedikit perasaan yang mengganjal di hatinya. "Dariman
Read more
Meminta Sumbangan ( Kiki )
Bab 28Usai menjalani perawatan di Klinik Kecantikan yang di sponsori oleh Tante Dewi, membuat wajah Aisyah semakin fresh dan segar. Bahkan ia mendapat banyak sekali nasehat dari Tante Dewi agar Aisyah harus lebih bersabar, bagaimanapun masalah yang dihadapinya sekarang. Sebelum pulang ke rumah, Aisyah menyempatkan diri untuk membeli berbagai macam cemilan untuk menemaninya disaat ia sedang menulis novel-novelnya. Matahari yang mulai terbenam dan langit semakin petang membuat Aisyah melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Waktu menunjukkan sebentar lagi adzan magrib berkumandang, Aisyah bergegas untuk kembali pulang ke rumah.Sesampainya di rumah ia mendapati mobil Kiki sudah terparkir di halaman depan rumah Mertuanya. Yang artinya dia harus menyiapkan mental untuk menghadapi serangan mulut Kiki yang tajam, sama seperti hal nya Rara. Apalagi dia membawa banyak cemilan, yang sudah pasti akan dituduh menghabiskan uang suami. "Tapi kan mereka sudah tau apa pekerjaanku sekarang? ja
Read more
Kecemburuan Bu Sukma
Bab 29Dikediaman rumah Kiki dan Jefri." Mas bagaimana ini? acara Khitan Javier tinggal dua minggu lagi, tapi dana kita masih kurang banyak. Adik-adikmu dimintain sumbangan gak ada satupun yang bisa membantu kita," ungkap Kiki kesal karena sudah ditolak oleh Rara."Bagaimana lagi? gak mungkin kan kita memeras mereka! kamu kan masih punya simpanan perhiasan kalung,gelang serta cincin yang aku belikan dulu. Bagaimana kalau itu dijual saja untuk menutup semua kekurangan biaya Khitan Javier!" saran Jefri."Ya gak bisa gitu dong Mas. Aku gak akan jual semua perhiasanku! apalagi ini acara penting, dimana kita mengundang banyak orang dari keluarga hingga teman kantor kita. Apa kata mereka kalau sampai melihat aku gak pakai perhiasan? Aku kan juga pengen terlihat wah di mata mereka," pekik Kiki yang tidak menyetujui saran suaminya."Ya sudah kamu pikirin saja sendiri!" Jefri sudah tidak ingin lagi berdebat dengan istrinya, ia lebih memilih menghindar dari hadapannya."Tu-tunggu Mas! bagaiman
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status