All Chapters of Jerat Cinta Pebisnis Gelap: Chapter 41 - Chapter 50
62 Chapters
Bab 41 Penyesalan Faniya
Dalam sebuah ruangan kerja yang gelap, suasana hening terasa mencekam. Sinar remang-remang dari lampu jalan yang masuk melalui jendela menggoreskan bayangan-bayangan aneh di sekitarnya“Lapor tuan, tersangka sudah dipindahkan” Lapor seorang ajudan pada sang tuan“Hmm, jangan biarkan dia mati dengan mudah” ucap pria itu dengan dingin“Baik Tuan” Dengan keringat dingin ajudan itu menjawab, kepalanya menunduk menunggu perintah lanjutan yang akan diberikan oleh tuannya itu“Bagaimana dengannya?” Tanya pria itu“Mederick Winston meledakan bom dan berhasil membawa Leander keluar tuan” Jawabnya dengan gugup, keringat dingin terlihat dipelipisnya.“Haha dia semakin menggila saja karena gadis itu” Ucapnya dengan kekehan yang terdengar mengerikan bagi sang ajudan “Pergi” Suara dingin itu kembali terdengarAjudan itu menunduk memberi hormat sebelum pergi.Tangan pria itu terulur meraih handphonenya yang berada di atas meja. Dia membuka galeri dan munculah ratusan foto seorang gadis cantik yang s
Read more
Bab 42 Merasa ditelanjangi!!
Ariella duduk di ruang kerja Mederick sambil menikmati secangkir teh hangat dan membaca buku. Sudah hampir 1 jam Mederick meninggalkannya sendiri karena pria itu harus menghadiri rapat dengan.Sebuah pesan singkat di ponselnya tiba-tiba mengganggu kegiatan membacanya. Itu adalah sebuah kode dari Nick, mata-mata terpercaya yang bekerja di Mansion Darwin apabila pria itu ingin melaporkan sesuatu padanya.Selama Ariella tidak berada di Indonesia Nick lah yang membantunya untuk mengetahui kondisi di Mansion itu. Ariella meraih benda pipih itu lalu menelpon Nick“Katakan” ucap Ariella saat panggilan itu tersambung"Faniya berada rumah sakit. Dia jatuh dari balkon dan mengalami keguguran." Ketika Nick akhirnya menjawab, suaranya penuh dengan ketegangan"Nona," kata Nick dengan suara berat, "Ini benar-benar tidak terduga. Saya belum tahu persis apa yang terjadi.Tapi saya melihat sendiri kondisi Faniya yang memang terguncang "“Hmm, aku tau. Bagaimana kondisinya sekarang?”"Saat ini, dia mas
Read more
Bab 43 Kelemahan Ariella
“Dia mencintai Faniya, tentu saja dia peduli!” “Hah Malkin benar-benar, keponakanku itu belajar dengan baik yaa” Ariella mengerutkan keningnya, Mederick terlihat seperti menahan tawa. Sialan, pria itu mengejek ucapannya!!“Aku serius Mederick Winston!!” Ucap Ariella“Katakan tujuanmu sebenarnya kitten. Sampai kapan kau akan menyembunyikannya dariku” Ucap Mederick, dia kembali mendekati Ariella, tatapannya penuh dengan aura intimidasi“dan kapan kau akan datang padaku…” Ucap Mederick tepat didepan bibir Ariella.Bergerak sedikit saja maka sudah Ariella pastikan jika bibirnya akan bertemu dengan Mederick.“Mundur” Ucap Ariella nyaris berbisik“Takut little kitten?” Ucap Mederick tanpa mengubah posisi wajahnya yang persis berada didepan Ariella.Cup..Mederick mengecup bibir Ariella sekilas sebelum menarik diri. “Aku akan membawamu ke Skotlandia lusa” Ucapan Mederick membuat mata coklat Ariella berbinar cerah.“Kau sudah berjanji!! Jika kau ingkar aku akan membunuhmu” Ariella bahkan tida
Read more
Bab 44 Bitter truth
Indonesia, Medika Center Hospital“Sudah puas Faniya?!” Suara Mason terdengar mengerikan namun ada sedikit getaran disana, bagaimanapun juga Faniya adalah wanita yang dia cintai diluar dari tindakan pria itu yang mengkhianatinya.“Aku benar-benar menyesal, Mason” Ucap Faniya sambil menghela nafas dalam-dalam“Apa yang membuatmu melakukan ini Faniya? Kau tega membunuh janin diperutmu sendiri! apa pantas kau melakukan itu?!” Lagi Mason mencecar Faniya secara sepihak.“Pergilah Mason, Aku lelah” Usir Faniya, Mason kehilangan kata-katanya. Dengan tangan yang terkepal, pria itu meninggalkan Faniya sendiri.Mata sendu Faniya menyorot kearah jendela, menatap langit yang sudah menggelap “Aku merasa seperti tidak ada jalan keluar lagi, Ella..” Gumam Faniya, entahlah tiba-tiba dia teringat dengan kakak angkatnya itu.Apa mungkin semua ini karma bagi dirinya?Faniya duduk sendirian di ruang rawat inap rumah sakit, tatapan matanya kosong, dan wajahnya pucat. Dia meraih rambutnya yang panjang deng
Read more
Bab 45 Mesum untukmu
Mederick dan Ariella sudah berada di sebuah pesawat penerbangan internasional milik Wston airlines. Sebelum pergi Ariella memastikan keadaan Leander dan perawatan yang terbaik bagi kakaknya itu. untuk sementara Ariella akan membiarkan Leander berada di mansion Mederick dan dia akan mencari cara untuk menemukan persembunyian yang aman bagi pria itu.Ariella menatap Mederick. Pria itu duduk didepannya dengan pandangan sibuk dengan laptopnya. Posisi mereka sedang duduk berhadapan di kelas bisnis VIP, ada beberapa penumpang lain di kelas ekonomi, dan hanya Ariella dan Mederick saja yang berada di bisnis class, mengingat Medericklah pemilik maskapai penerbangan ini jadi hal itu wajar saja baginya.Ariella menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Meskipun dia tahu ini adalah perjalanan yang dia tunggu-tunggu karena akan bertemu Malkin dan meluruskan semuanya, tapi disisi lain ada perasaan yang mengganggu di dalam hatinya. Dia merasa seperti sudah melewatkan satu hal yan
Read more
Bab 46 Mata-mata
Pesawat dengan logo Wston Airline itu mendarat dengan selamat di Bandar Udara Edinburgh dengan selamat. Ariella mengikuti Mederick yang menuruni pesawat dan memasuki sebuah mobil hitam yang menunggu mereka diluar bandara.“Berikan kuncinya padaku” Perintah Mederick. Sang ajudan dengan segera memberikan kunci mobil pada Mederick. “Pergilah” SerunyaMederick membukakan pintu untuk Ariella, lalu berjalan mengitari mobil untuk duduk dikursi kemudi.Mederick mengemudikan menuju pusat perbelanjaan besar di Edinburgh. Ketika mereka tiba, Ariella terkejut melihat seberapa ramainya tempat itu. Toko-toko besar, butik kecil, dan restoran-restoran yang lezat mengelilingi mereka."Kenapa kita di sini" tanya Ariella, semakin penasaran “Kau tidak lupa jika kita kesini untuk bertemu Malkin kan?” SambungnyaMederick membawa Ariella dari satu toko perhiasan bermerek. Mederick mendekati Ariella, merangkul pinggang pria itu dengan tangan besarnya dan berbisik"Arah jam 3, menolehlah dengan perlahan" bis
Read more
Bab 47 Sedikit kebenaran
Angin dingin Skotlandia menyapu jalan-jalan desa kecil Wanlockhead saat Mederick dan Ariella tiba di sana. Ariella merasa tegang, namun bersyukur bahwa mereka akhirnya sampai di tujuan mereka.Setelah beberapa jam perjalanan yang penuh ketegangan, mereka akhirnya tiba di Wanlockhead. Desa kecil yang terletak di lembah yang indah, diapit oleh bukit-bukit hijau yang membentuk lanskap yang menakjubkan.Mederick mengemudikan mobil jeepnya melalui jalan-jalan kecil desa tersebut, dan akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah yang berdiri dengan megah di tengah-tengah desa.Begitu pagar terbuka, Ariella menatap rumah itu yang kelihatan sangat bersahaja, dengan jendela-jendela kecil dan atap yang tertutup oleh lumut. Ariella tahu bahwa Malkin tinggal di sini dalam persembunyiannya yang aman.“Selamat datang Tuan dan Nyonya Winston” Suara penjaga menyapa mereka. Mederick mengangguk lalu berjalan masuk dengan kedua tangan yang berada disaku celananya."Mederick.. Ariella" sapa pria itu dengan
Read more
Bab 48 Mabuk
Ariella duduk di tepi bar, matanya memerah, dan wajahnya memancarkan gelisah. Botol kosong bir berserakan di sekitarnya, dan aroma alkohol menyengat di udara. Di sebelahnya, dia merasa sepi, kesepian yang begitu dalam yang menghantui dirinya. Setelah berbicara dengan Malkin dan mendengar pengungkapan tentang hubungan keluarga yang rumit, Ariella merasa hancur. Dia merasa dunianya runtuh, dan satu-satunya tempat untuk melupakan semua rasa sakit adalah di ujung botol alkohol.Setelah berbicara dengan Malkin, Ariella langsung meninggalkan rumah dan menemukan sebuah bar sederhana berjarak beberapa meter dari rumah itu. Di dalam bar yang redup, suasana hening hanya dipecahkan oleh musik lembut yang diputar di latar belakang. Ariella merasa seperti dia butuh tempat ini untuk menghanyutkan dirinya dalam alkohol dan melupakan semua yang telah terungkap.Sementara itu, di meja lain, Mederick duduk dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dia tahu Ariella dan Malkin memiliki ayah yang sama sejak awa
Read more
Bab 49 Pemuas Nafsu Legal
Los Angeles, California, Amerika SerikatPintu ruangan terbuka dengan pelan, memperkenalkan cahaya senja yang hangat ke dalam ruangan. Ariella tidak terganggu sedikit pun oleh kehadiran seseorang yang memasuki ruangan itu. Dia sudah terbiasa dengan kunjungan-kunjungan tak terduga di mansion itu. Siapa lagi yang bisa dengan bebas berkeliaran di sana selain pemiliknya sendiri?“Fokus sekali” bisik suara lembut dari belakang.Ariella tersenyum, mengenali suara itu seketika. Mederick, pemilik mansion tersebut, telah tiba. Dia menghampiri Ariella dengan langkah-langkah yang ringan, memeluknya dari belakang dengan lembut.Ella memiringkan wajahnya, menatap Mederick dalam jarak dekat, tanpa sengaja bibirnya menyentuh leher pria itu.Mederick tersenyum tipis, dia menahan dagu Ariella dan mengecup bibir Ariella. kecupan singkat yang manis, membuat suasana romantis tercipta di antara keduanya. Mata Ariella menatap Mederick, suasana seperti ini membuatnya merasa tak nyaman terlebih mata abu-abu
Read more
Bab 50 Mederick Vs Drevon
Ariella terbangun dari tidurnya dengan napas yang terengah-engah. Sesuatu yang tidak biasa terjadi, dan perasaan cemas merayap di dalam dirinya. Tanpa ragu, dia segera mencari keberadaan Mederick, yang biasanya tidak jauh darinya. Dengan langkah cepat, dia meninggalkan kamar tidurnya dan mulai mencari Mederick di sepanjang koridor yang gelap.Dengan hati yang berdebar, Ariella berjalan menuju ruang bawah tanah, tempat yang biasa dikunjungi oleh Mederick ketika dia ingin memiliki waktu sendirian atau berurusan dengan urusan yang tidak ingin dia bagikan dengan orang lain. Namun, begitu dia mencapai pintu ruang bawah tanah, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Dia mendengar suara-suara yang tidak biasa, suara gemuruh dan erangan yang menakutkan.Tanpa berpikir panjang, Ariella merendahkan dirinya dan mengintip melalui celah pintu yang terbuka sedikit. Apa yang dia lihat membuatnya membeku di tempatnya. Dia menyaksikan Mederick, suaminya, tengah menghajar Drevon dengan kejam. Drevon,
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status