All Chapters of ISTRI TERCINTA BOS BESAR: Chapter 31 - Chapter 40
103 Chapters
31. Di mana Istriku?
Hari sudah mulai sore, tapi Elitta tak dibiarkan pulang oleh nenek Leon. Sebenarnya, dia sangat berat berada di rumah mantan tunangannya ini— akan tetapi, kondisi sang nenek sangat buruk.Bahkan, Reno sampai memohon agar Elitta tetap berada di samping Nyonya Reffa. Mau tidak mau, Elitta menginap di sini, dan tak bisa menjenguk suaminya di kantor polisi.Nomor ponsel Vito tak bisa dihubungi. Jadinya, dia menelpon orang rumah untuk memeriksa perkembangan kasus sang suami.Setelah itu, dia menyiapkan makan malam bersama para pelayan di rumah itu. Nyonya Reffa tersenyum bangga terhadap Elitta yang dia kira sungguhan sudah menikah dengan sang cucu.Raut wajah dipenuhi perasaan lega pula— memiliki menantu baik di keluarganya akan membawa angin segar. Selama ini, dia dibuat sedih karena tingkah laku Leon yang sangat buruk, boros, kasar dan tidak sopan.Dia percaya ... dengan berumahtangga bersama Elitta, maka kepribadian jelek cucunya akan menghilang. Cinta tulus Elitta akan meluluhkan hati
Read more
32. Dia Di Sini?
Hari sudah malam, tapi istri gak bisa dihubungi, tak jelas ada di mana. Vito sangat resah sekaligus khawatir. Dia meminta sopir mobilnya untuk cepat menuju ke rumah Rena, satu-satunya teman dekat Elitta.Begitu sampai di sana, dia melihat jam tangan— ternyata sudah pukul tujuh malam. Perutnya sudah mulai lapar, tetapi mustahil makan kalau belum tahu keberadaan Elitta.Dia turun dari mobil, kemudian pergi ke rumah Rena. Diketuklah pintu rumahnya beberapa kali.Sekali, dua kali, tiga kali, empat kali— ketukannya tidak ditanggapi siapapun seolah memang tidak ada orang di dalam."Rena? Ren— ini aku, Vito, suaminya Elitta. Kamu di rumah 'kan?“ Vito mengintip sedikit ke balik kaca jendela. Sayangnya, tidak kelihatan apapun karena tertutup tirai coklat yang tebal.Penasaran, dia berjalan mengintai rumah sambil terus memanggil nama wanita itu. Aksi Vito mengundang perhatian salah satu tetangga samping rumah itu. Seorang ibu-ibu berdaster biru. Dia datang menghampiri.Dia menegur, "Mas, nyar
Read more
33. Teman Pengkhianat
Vito sudah mendengarkan semua ucapan dari Vivian. Dia tidak kaget lagi kalau memang ini rencana wanita itu.Tak tahan lagi, dia mengirimkan pesan ke pengacaranya agar memanggil polisi ke kafe ini. Usai melakukan itu, dia berdiri, lalu mendekati meja mereka. "Oh begitu rupanya," katanya.Melihat Vito, baik Vivian maupun Rena langsung kaget bukan main. Vivian sampai berdiri, kedua matanya melotot panik. Dia hendak melarikan diri, tapi lengannya langsung disambar oleh Vito. Pria itu berkata dengan dingin, "mau ke mana kamu? Mau kabur lagi ke mana?""Kamu kok bisa ada di sini?""Nggak usah banyak tanya, aku yang harusnya tanya. Kamu kenapa membuat drama sampai membuatku hampir masuk penjara?""Apa sih maksudmu? Aku nggak ngerti.""Jangan pura-pura bodoh kamu!""Aku beneran nggak ngerti, lepasin dulu tanganku!""Kamu ngilang, ngadu-domba aku dengan mertuaku sendiri. Sekarang ketawa-ketawa di sini?""Cukup ya, Vito, aku nggak ngerti kamu ngomong apaan. Sekarang lepasin tanganku! Kamu nyak
Read more
34. Adu Mulut Tiada Henti
Vito pergi masuk ke dalam mobilnya, dan meminta agar sopir mengantarkan ke kantor polisi.Di saat bersamaan, ternyata sang istri sudah menelpon. Dia buru-buru menjawab, "Elitta? Kamu kemana aja? Aku nyari kamu dari tadi.""Ponsel kamu udah bisa dihubungin? Kamu ada di mana?" Elitta terdengar khawatir sekaligus lega di balik sambungan telepon."Aku udah bebas.""Beneran? Terus sekarang udah pulang?""Belum, masih ada urusan di kantor polisi bentar. Vivian ketemu.""Ketemu? Di mana?""Aku ketemu dia di kafe.""Kafe?""Iya, nggak sengaja ketemu, tadi aku nyari-nyari kamu kemana-mana soalnya, terus nggak sengaja ketemu dia.""Terus sekarang?""Aku mau ke kantor polisi lagi. Kamu cepat ke kantor polisi juga. Aku tungguin.""Iya udah aku nyusul."Sambungan telepon itu diputus oleh Vito. Dia menghela napas panjang. Tidak ada pilihan lain, dia merahasiakan tentang Rena. Tidak mungkin dia bercerita yang sesungguhnya. Akan lebih baik begini saja daripada Elitta sakit hati.***Di kantor polisi,
Read more
35. Malam Pertama (a)
Vito dan Elitta pulang ke rumah. Tidak ada yang mereka bicarakan selama berada di perjalanan. Keduanya sama-sama lelah dengan semua yang terjadi.Karena Vito diam saja, Elitta merasa bersalah. Dia tahu kalau Vito tidak suka dengan perlakuan Vivian, tapi mau bagaimana lagi— saat ini, sang ayah benar-benar jatuh hati padanya.Begitu masuk kamar, Vito langsung pergi ke kamar mandi tanpa mengatakan apapun.Elitta makin merasa gundah. Dia duduk di tepian ranjang sambil memikirkan penjelasan apa yang harus dia katakan untuk mengurangi rasa marah pria itu.Selang tiga puluh menit kemudian, Vito keluar dari dalam kamar mandi dengan kondis sudah segar. Dia hanya menggunakan handuk yang melingkar di pinggang, jadi dada dan punggungnya yang masih agak basah itu tereskpos jelas.Tidak hanya itu, sebagian rambut poninya juga sedikit basah sehingga membuatnya jatuh di kening.Elitta malu. Tidak biasanya Vito akan bertelanjang seperti itu, terlebih handuk yang dipakai cukup pendek. Dia bisa melihat
Read more
36. Malam Pertama (b)
Keesokan harinya ...Elitta bangun terlebih dahulu setelah mendengar suara dering ponselnya. Matanya terbuka perlahan. Tubuhnya terlihat masih lemas karena itulah kelopak matanya seolah enggan terbuka penuh.Dia mengambil ponselnya yang ada di atas meja nakas samping ranjang. Setelah itu, melihat nama pemanggil yaitu ayah sendiri."Hmm?" Matanya langsung terbuka. Jarang sekali sang ayah menelponnya, terlebih pagi-pagi seperti ini.Belum sempat dijawab, Vito keburu merampas ponsel wanita itu. Dia ternyata sudah bangun."Vito, kamu sudah bangun?" Elitta heran."Udah dari tadi." Vito fokus melihat nama pemanggil. "Papa kamu nelpon pagi-pagi begini? Tumben ...""Mungkin penting. Sini aku jawab. Kamu balik tidur aja."Vito menyerahkan ponsel itu lagi ke sang istri. Asalkan bukan dari pria lain, maka tidak ada masalah. Dia menguap, lalu segera bangun. "Aku yang akan buat sarapan pagi ini."Elitta tidak merespon. Dia menjawab panggilan telepon dari sang ayah. "Halo? Papa? Ada apa?"Terjadi k
Read more
37. Berselingkuh Lagi?
Elitta sudah meminta ijin kepada suaminya untuk pergi ke rumah teman. Tanpa memberitahu namanya, Vito mengira rumah yang dituju adalah rumah Rena. Di rumah sang ayah, Elitta hanya disambut oleh Vivian. Melihat wajahnya, dia sudah kesal sendiri."Mana Papa?" tanya Elitta begitu masuk ke ruang tamu. Sebenarnya, tujuan dia ke rumah juga untuk menjengu sang ayah. "Harusnya nggak ada kerjaan sekarang."Vivian terlihat masih menggunakan lingerie berbahan sutra. Dia tampaknya tidak ingin berganti pakaian, dan ingin bersantai saja hari ini.Dia menjawab Elitta, "papa kamu beli makanan favoritku yang cuma ada di luar kota.""Hah? Kamu nyuruh papa cuma buat beli makanan buat kamu?""Emangnya kenapa? Dia 'kan suamiku, beda sama suami kamu yang nggak pernah perhatian sama kamu.""Kamu nggak punya otak, ya? Ngapain sampai beli makanan aja ke luar kota?""Udahlah, apa urusannya sih? Suamiku juga nggak masalah, ngapain kamu yang sewot."Elitta terdiam. Dia tidak mengerti, kenapa ayahnya sampai mau
Read more
38. Ayah Kandung?
Elitta hampir sejam berada di rumah ayahnya. Selama itu pula, dia berusaha untuk terus memantau agar pria bernama Dino itu tidak menyentuh istri ayahnya, Vivian. Dia ingin sekali tidak mempedulikan mereka, ingin sekali merekam kegiatan mereka yang mesra di ruang tengah. Akan tetapi, ayahnya pasti akan tidak akan percaya, pasti menuduhnya sedang memfitnah Vivian. Selain itu, saat ini Vivian sedang mengandung. Ayahnya pasti jauh lebih protektif dan percaya padanya."Menyebalkan." Elitta melihat mereka berdua yang nonton televisi di ruang tengah dari balik tembok. Dia tak tahan melihat kemesraan itu, lalu memilih pergi ke dapur. Bertepatan dengan itu, ponselnya bergetar— tak diduga nomor dari Nyonya Reffa memanggil.Elitta baru menerima panggilan telepon itu ketika sudah ada di meja dapur. "Halo, Oma?"Suara nenek Leon terdengar di balik sambungan telepon, "Elitta, kamu kenapa nggak balik pulang ke rumah Leon? Oma kangen sama kamu. Oma nggak bisa lama-lama di sini, jadi kamu harusnya d
Read more
39. Apa yang Disembunyikan?
Elitta tidak bisa bertemu dengan suaminya di kantor. Vito sendiri sedang mengurus supermarket yang sedang pembukaan di pinggiran kota. Mau tidak mau, Elitta pulang saja.Vito pulang saat menjelang jam lima sore. Dia membawakan sekeranjang buah apel. Suasana hatinya sedang baik hari ini. Semua pekerjaannya tidak ada masalah, hubungannya dengan Elitta juga semakin baik.Elitta menyambutnya pulang. Dia tahu kalau suaminya lelah, jadi menunggu sampai pria itu selesai mandi.Begitu Vito mandi, berganti pakaian, dia meilhat diri sendiri di cermin meja rias istrinya. Dia berkata, "sayang, kamu diam aja dari tadi. Ada apa? Aku beli apel buat kamu tadi ... ayo kita makan."Elitta masih duduk di pinggiran ranjang, memandangi punggung wanita itu. Dia kepikiran dengan apa yang terjadi tadi pagi.Dia bertanya, "kamu diam-diam nyari informasi tentang papa kandungku?"Mendengar itu, Vito langsung balik badan. Terlihat kalau sebagian poni rambutnya masih agak basah. Dia langsung berubah serius.Tanpa
Read more
40. Penjelasan
"Apa maksudnya ini, Elitta?" Vito meminta penjelasan. Dia tepat berdiri di hadapan Elitta, menatapnya dengan seksama, menanti kejujuran. "Apa maksudmu bicara tentang gaun pengantin, resepsi dan Leon? Kamu ngomong sama siapa barusan?""Itu ...""Kalau kamu sulit ngaku, berikan ponselmu. Biar aku sendiri yang menelpon orangnya dan bertanya langsung.""Bukan ..."Vito makin tidak nyaman dengan jawaban ragu Elitta. Dia berusaha merebut ponsel wanita itu. "Berikan ponselmu.""Nggak usah." Elitta menjauhkan tangannya agar ponsel tak diambil alih. Dia menjelaskan, "aku ... aku cuma ngomong sama neneknya Leon.""Neneknya Leon?" Vito tak jadi merampas ponsel Elitta. Dia merasa kalau wanita itu berkata jujur.Elitta memandangi wajah Vito, merasa bersalah tapi juga berada di posisi sulit. Dia menghela napas panjang, kemudian mengaku, "maaf aku nggak ngomong sama kamu. Sebenarnya, saat kamu di kantor polisi waktu itu, aku nemuin Leon buat nyari tahu di mana Vivian ... Tapi ternyata, di sana ada n
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status