Lahat ng Kabanata ng ISTRI TERCINTA BOS BESAR: Kabanata 51 - Kabanata 60
103 Kabanata
51. Persiapan Elitta
"Sayang, udah belum? Lama banget sih kamu ..." kata Vito sembari menengok ke dalam kamar tidurnya untuk yang ke sekian kali. Dia melihat istrinya masih berada di tempat yang sama, depan meja rias.Erissa masih menyisir rambut serta memastikan riasannya tidak terlalu menor, tapi juga tidak terlalu biasa. Seperti kata sang suami, acara reuni semacam ini bisa menjadi pembuktian kalau dirinya sudah move on dari kejadian memalukan yang dilakukan Vivian kepadanya.Dahulu, dia sangat malu sekaligus merasa tak berguna, merasa tak cantik, merasa kurang dalam hal apapun karena pacarnya bisa direbut dengan mudah oleh gadis lain. Kalau saja pacarnya dulu cuma murid biasa, maka mungkin tidak akan heboh satu sekolahan. Hanya saja, dulu manta pacarnya adalah kapten basket yang terkenal.Dahulu, pihak orang yang diselingkuhi sepertinya mendapat penghinaan. Iya, itu wajar saja ... semua gadis menginginkan mantan pacarnya saat itu, jadi mereka memilih tutup mata dan membenarkan apa yang dilakukan laki-
Magbasa pa
52. Siapa Wanita Itu?
Acara reuni berlangsung satu jam lagi. Meski begitu, Vito mengendarai mobilnya dengan santai. Dia sebenarnya tidak berminat lagi untuk pergi. Memang lebih baik di rumah saja dan bermesraan dengan istri. Padahal, dia sudah mendapatkan waktu santai, harusnya memang berduaan saja."Oh iya, Sayang, ngomong-ngomong gimana neneknya mantan kamu? Kok udah nggak gangguin lagi? Bukannya kamu belum ngeliat baju pengantinnya?" tanya Vito yang sesekali menoleh ke samping, tepatnya ke kursi penumpang smaping di mana sang istri berada.Elitta berpikir sebentar. "Aku juga heran. Sejak bilang kalau mau pulang bentar buat kontrol kesehatan, oma nggak pernah nelpon lagi. Aku khawatir kalau dia tahu yang sebenarnya.""Malah bagus dong.""Vito ...""Iya, iya aku paham ondisi jantungnya nggak baik, tapi memang lebih baik tahu saja, Sayang. Jujur aja, aku masih nggak bisa kalau harus pura-pura kamu itu bukan istriku.""Iya udahlah, yang penting oma baik-baik. Mungkin dia emang sibuk sama pemeriksaan kesehat
Magbasa pa
53. Datang ke Reuni
Tepat jam tujuh malam, Elitta dan Vito sampai di sekolahan yang menjadi tempat untuk reunian. Gedung yang dibuka hanyalah gedung olahraga indoor, berada tepat di samping dari gedung utama SMA.Sekolahan itu termasuk sekolah favorit, jadi bangunannya benar-benar besar, luas dan sangat bagus. Halaman depannya dipenuhi oleh taman dan lahan parkir yang luas. Banyak kendaraan yang sudah terparkir di sana. Untuk menyambut para alumni, pihak panitia sudah memasang spanduk lebar yang terhias oleh lampu-lampu yang terang.Banyak sekali orang yang datang malam ini, ada yang datang sendiri maupun bersama pasangan dan keluarga masing-masing. Tidak ada larangan untuk membawa teman ataupun keluarga. Bahkan, ada yang membawa anak-anak.Beberapa anak kecil berjalan melewati Elitta dan Vito, Perhatian Elitta pun tertuju ke anak-anak tersebut yang berlarian bahagia hingga membuat ibu mereka khawatir."Jangan lari-lari gitu, sini kamu ..." terdengar salah satu ibu yang mengejar anaknya yang lepas dari
Magbasa pa
54. Awal Pertemuan dengan Alvaro
Masa seolah adalah masa yang seharusnya indah. Itulah yang diinginkan Elitta. Dia sebenarnya bukan murid yang menonjol ataupun populer, tapi dia juga bukan murid yang buruk. Dia adalah murid yang biasa-biasa saja, berteman dengan sewajaarnya dan tidak terlalu menarik perhatian orang lain. Meskipun begitu, dia dikenal sebagai murid yang pintar, iya termasuk dalam jajaran siswi terbaik dalam hal akademik.Meskipun begitu, tetap saja orang yang paling terkenal adalah Vivian kala itu. Sekalipun vivian kalah dalam hal akademik, tapi dia mendapatkan banyak perhatian karena sifatnya yang enerjik dan mudah bergaul.Elitta lebih sering menyendiri, bersosialisai hanya sesekali, itupun kala jam istirahat dan makan bersama dengan teman dekatnya di kafetaria. Dia hanya berteman dengan beberapa orang saja di kelas, dan mereka semua adalah murid yang sama sekali tidak terkenal.Dia lebih suka begitu, bergaul dengan teman yang biasa saja, agar hidupnya di sekolah menjadi jauh lebih mudah dan jauh da
Magbasa pa
55. kedatangan Vivian
Suasana bagian dalam gedung reuni ini sangat meriah. Sebagaimana gedung olah raga indoor, tempat ini memang sangat luas, cukup untuk menampung ribuan orang. Terlihat tribun penonton sudah ramai oleh banyak orang— dan ada panggung juga di tengah lapangan, panggung yang terhias oleh dekorasi khas pesta.Elitta dan Vito mendekat ke salah satu meja yang dipenuhi oleh hidangan makanan kecil khusus tamu. Di saat Vito sibuk mencicipi minuman jus yang disediakan, Elitta melihat ke arah tribun penonton dimana dia dan Mira dahulu pernah duduk.Perasaannya kembali ke masa lalu, masa di mana dia jatuh cinta pertama kali kepada Alvaro. Di tempat itulah, dia pertama kalinya merasakan cinta.Tanpa sadar, dia bernostalgia. Rasanya sangat menyesakkan. Dahulu, dia merasa kalau Alvaro akan menjadi orang pertama dan terakhi yang akan dia cintai. Tetapi, semuanya sudah lenyap sekarang.Tumbuh dewasa membuatnya banyak mengalami perubahan dalam berpikir. Tidak semua hal dalam percintaan itu akan seperti d
Magbasa pa
56. Teman-Teman Masa Sekolah
Malas.Itulah yang dirasakan oleh Elitta. Dia sangat malas bertemu dengan wanita yang menjadi istri papanya itu sekarang. Tetapi, apa yang bisa diperbuat, bagaimana pun mereka memang satu sekolahan. Hanya saja, tidak banyak yang tahu kalau Vivian sudah menikahi papanya. Iya, kalaupun ada yang tahu, mereka hanya teman dekatnya dan jelas tidak akan memberitahu siapapun sekarang.Elitta tahu persis jalan pikiran Vivian. Di depan mukanya, wanita itu selalu membanggakan diri karena berhasil merebut sang ayah, tapi di sisi lain, dia juga pasti malu karena menikahi pria tua.Vito pun berpikir demikian. Dia terlihat malas melihat Vivian yang mesra-mesraan dengan Leon di meja lain dan kelihatan berbincang bersama banyak alumni lain.Dia berkata, "rasanya pengen banget bongkar fakta kalau dia itu ibu mertuaku, pasti orang-orang nggak bakalan mau deket lagi sama dia."Elitta menatap sang suami yang sedang menikmati sisa minuman jus buahnya. Dia berpendapat, "kamu jangan coba-coba memberitahu si
Magbasa pa
57. Bertemu Mira
"Suamiku ini pelatih Gym, kamu tahu nggak Gym yang paling terkenal di Jalan Melati? MT Gym? Itu punya suamiku." Tina menjelaskan dengan amat bangga. Dia juga memandangi sang suami dengan tatapan penuh cinta."Oh, iya, aku kayaknya tahu." Elitta berdusta. Daripada banyak tanya, mending langsung saja bilang tahu. Dia juga tidak mau kalau Tina terlalu banyak bicara.Agar dia tak bicara tentang suaminya lagi, dia mengalihkan pembicaraan ke Lucy. "Bagaimana dengan kamu Lucy? Kamu udah nikah? Atau gimana?""Mmm ... belum, tapi aku udah punya pacar," kata Lucy dengan senyuman lebar."Oh."Tina menambahkan, "pacarnya itu kenalan suamiku, mereka satu tempat gym. Kami punya tipe ideal pria yang sama ... sama-sama yang kekar." Dia sempat membelai dada keras suaminya. Itu dilakukan tanpa malu sama sekali padahal mereka ada di tempat ramai."Oh, kalian memang kompak. Dari sekolah dulu juga sangat kompak." Elitta memandangi Lucy dan juga Tina.Vito diam saja sambil memperhatikan sikap Lucy yang sem
Magbasa pa
58. Ketemu Vivian Lagi
Vito masuk ke dalam toilet laki-laki sesuai dengan arahan dari papan penunjuk. Tidak banyak orang yang masuk ke dalam situ. Beberapa kali dia berpapasan dengan wanita dan setiap dari mereka selalu memandangnya dengan tatapan kagum.Ada yang sempat mengedipkan mata padanya, tapi Vito sama sekali tidak menanggapi. Selain terlalu tidak tahan ingin buang air, dia juga tidak tertarik dengan siapapun lagi selain Elitta.Dia segera masuk ke dalam toilet laki-laki, dan beruntungnya tidak ada orang. Terdapat empat bilik WC di dalamnya, dan empat tempat buang urin. Dia cukup kagum dengan toilet sekolah ini, baik sekali selevel dengan toilet mall atau supermarket miliknya.Vito memilih masuk ke dalam salah satu bilik, kemudian buang air di toilet duduk. Dia sempat melihat jam tangan dan mulai merasa lapar.Ini sudah lewat jam makan malamnya. Dia menyesal tadi tidak makan dahulu di restoran saat perjalanan kemari. Dia mulai mengkhawatirkan Elitta.Setelah selesai buang air dia berdiri dan menga
Magbasa pa
59. Pengakuan Mantan Pacar
"Lama banget sih dia ..."Elitta geram dengan suaminya yang tak kunjung datang. Bahkan, dia sudah selesai makan, dan acara pun sudah berlangsung, akan tetapi pria itu masih belum keluar dari toilet.Apa terjadi sesuatu? Apa dia tersesat? Apa dia diganggu Vivian?Gelisah, dia pun berdiri.Ini membuat Mira heran. Dia bertanya, "mau kemana? ini bentar lagi udah mau bahas pasangan terbaik, loh. Kamu kayaknya disebut deh, soalnya tadi kamu sama suami kamu yang paling mencolok.""Aku nggak bisa nunggu lagi, suamiku nggak datang-datang, aku khawatir." Elitta melihat ke arah panggung, sang pembawa acara memang sedang membicarakan pasangan-pasangan para alumni yang datang. Belum sempat temannya menjawab, seseorang yang dia kenal menghampirinya. Secara mengejutkan, dia adalah Alvaro. Pria itu sengaja segera datang mendekati Elitta setelah yakin suaminya masih sibuk dengan Vivian."Elitta, bisa bicara berdua aja?" Dia bertanya serius.Elitta sampai menahan napas. Setelah bertahun-tahun tidak bi
Magbasa pa
60. Cinta Sang Mantan
"Elitta ..."Namanya terus saja dipanggil dengan nada yang pelan dan penuh kepedihan. Alvaro sangat jelas kalau mengaku bersalah , dan ini menghantuinya hingga kini. Dia menjelaskan, "aku emang bodoh dulu, aku masih remaja, kita masih kecil, Elitta. Tapi, aku sadar kamu berarti sekali bagiku ... aku nggak bisa nemuin wanita lain yang sepertimu. Kamu yang terbaik.""Hanya karena nggak ada yang mirip aku, kamu nggak bisa ngomong mau balikan kayak gini," ucap Elitta yang masih kecewa dengan jalan pikiran Alvaro yang menganggapnya seperti barang pilihan. Di saat dia tidak bisa menemukan yang lebih baik, dia malah ingin kembali mendapatknnya. Ini pemikiran pria yang sangat dibenci.Alvaro menjelaskan lagi, "kamu jangan salah paham, maksudku itu cuma kamu yang berarti untukku. Sejak putus dari kamu ... dan kita nggak ketemu lagi setlah lulus SMA, aku beneran cuma mikirin kamu.""Tolong hentikan, aku beneran nggak tahu harus berkata apalagi. Intinya aku udah maafin kamu, kamu nggak perlu la
Magbasa pa
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status