All Chapters of Jiwa Dara yang Terkoyak: Chapter 21 - Chapter 30
33 Chapters
Bab 21 JDYT
Bab 21 JDYTAina berjalan gontai menyusuri jalanan pasar Banyuwangi, setiap hari, itulah yang dilakukannya. Berjalan di area pasar, sekedar untuk mencari sesuatu yang bisa dimakannya.Tak jarang ia bertemu tetangga pesantren yang sedang berbelanja di pasar, yang kemudian membelikannya makanan. Sehingga orang-orang pasar tak asing lagi dengan Aina. Banyak dari mereka yang perduli dan empati pada Aina, terlebih pada janin yang dikandungnya, sehingga mereka bersikap baik terhadap Aina, dengan sekedar memberinya makanan atau tempat untuk beristirahat.Jika Aina tengah berada dalam kondisi kejiwaan yang tidak normal, dia akan menerimanya dengan senang hati dan tawa riang. Akan tetapi, jika mereka memberikan bantuan saat Aina mendapatkan kesadarannya, ia justru menangis, sebab Ia merasa lemah dan merepotkan orang lain.Siang ini, wanita dengan gangguan jiwa yang tengah hamil sembilan bulan itu terlihat letih. Saat berjalan, ia sering memegangi punggungnya yang mungkin terasa nyeri akibat s
Read more
Bab 22 JDYT
Bab 22 JDYTArsen membuka pintu belakang mobil, kemudian meminta seseorang yang tengah memegangi Aina untuk keluar."Bapak pindah saja, ya, biar saya yang mendampinginya," pinta Arsen."Tapi, Mas ... dia akan histeris saat berdekatan dengan Masnya, saya khawatir kejadian tadi akan terulang," sahut seseorang tersebut sembari memandangi Aina yang semakin tak berdaya akibat merasakan sakitnya kontraksi yang begitu kuat."Tidak apa-apa, saya mengenal Aina, dan saya berhak mendampinginya, silakan Bapak segera pindah, supaya mobil segera dijalankan!" titah Arsen.Orang yang semula mendampingi Aina segera keluar dan berpindah dari tempatnya ke depan, sementara Arsen segera masuk menggantikannya mendampingi Aina. Mobil pun dijalankan menuju rumah sakit terdekat sesuai perintah Arsen.Awalnya Aina kembali bereaksi saat melihat Arsen mendekatinya, ia marah dan kembali mengata-ngatai Arsen, tangannya terus diarahkan untuk melukai lelaki yang telah menghancurkan hidupnya.Akan tetapi Arsen yang k
Read more
Bab 23 JDYT
Bab 23 JDYTPerjuangan Aina untuk melahirkan buah hatinya sudah sampai di detik-detik akhir, saat Aina tiba-tiba melihat Umminya datang dan tersenyum ke arahnya.Wanita yang telah melahirkannya itu memberikan semangat dan dukungan untuknya."Kamu kuat, Nak ... kamu pasti bisa," ucapnya dengan senyuman yang sangat menenangkan, senyum itu seolah menular pada Aina, begitupun dengan aura positifnya. Seulas senyum akhirnya tercipta di bibir Aina, ia semakin bersemangat untuk berjuang melahirkan buah hatinya.Aina sempat memanggil Umminya sambil mengejan dan terpejam, sebelum akhirnya suara tangis bayi menggema memecah suasana. Aina menghembuskan nafas lega sesaat setelah berhasil melahirkan bayinya, namun saat ia membuka mata, ia tak lagi melihat sosok umminya yang baru saja ia lihat di hadapannya. Hal itu membuat Aina panik dan sibuk menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan umminya, akan tetapi kondisi yang lemah membuatnya tak dapat bergerak terlalu banyak.Mendengar suara
Read more
Bab 24 JDYT
Bab 24 JDYT"Saya ... ehem ...." Arsen tampak bingung."Katakan saja apa adanya," ucap kyai Musthofa seolah memahami kebingungan Arsen.Arsen menghela nafas panjang, meyakinkan dirinya sendiri untuk menyampaikan yang sebenarnya pada kyai Musthofa."Sebenarnya ... saya adalah Ayah dari anak yang dikandung oleh Aina, Pak Kyai." Arsen menjawab setelah berpikir dalam beberapa saat."Sudah lama saya mencari keberadaan Aina, segala upaya telah saya kerahkan, namun Aina tak kunjung ditemukan. Dan ternyata, takdir mempertemukan kami dalam kondisi seperti ini. Dari satu sisi saya bersyukur karena pada akhirnya saya bisa menemukan Aina, akan tetapi di sisi lain, saya merasa sedih melihat kondisi Aina yang sangat menyedihkan," lanjut Arsen mengungkapkan isi hatinya."Maaf sebelumnya, kalau boleh tahu, saya ini sedang berbicara dengan siapa, ya?'' Tanya Kyai Musthofa."Saya Arsen Pak Kyai," jawab Arsen."Ah, iya. Jadi Nak Arsen ini suami dari Aina?" tanya Kyai Musthofa membuat Arsen kembali kebin
Read more
Bab 25 JDYT
Bab 25 JDYT"Pagi, Shena cantik ... hari ini hari minggu, seperti biasa, Ayah akan ajak kamu berkunjung ke tempat bunda. Lets go, kita siap-siap." Arsen mengambil Shena–putrinya yang baru terbangun dari box bayi.Seperti biasa, tepatnya sejak dua bulan lalu, Arsen mulai terbiasa merawat bayi Shena, putri dari hasil hubungannya dengan Aina. Di hari-hari kerja, Arsen akan membawa Shena ke kantornya ditemani seorang baby sitter, sedang di hari minggu, ia meminta baby sitter untuk berlibur, dan menjadikannya waktu untuk quality time bersama Shena.Shena, nama bayi cantik itu diambil dari gabungan nama ayah dan bundanya, Arsen dan Aina. Ia sengaja memilih nama itu, sebagai bukti pada Aina, bahwa ia serius ingin mempertanggung jawabkan perbuatannya.Dua bulan ini, Arsen menggunakan waktu untuk mulai mendekati Aina, perlahan mengembalikan kepercayaan Aina terhadapnya. Awalnya Aina menunjukkan penolakan, namun kearena kehigihan usahanya, perlahan Aina mulai bisa menerima kehadiran Arsen.Aina
Read more
Bab 26 JDYT
Bab 26Setelah sholat shubuh dan membaca serangkaian doa yang selalu istiqomah dilakukan oleh ustadz Sofyan, lelaki yang kini berstatus duda itu melanjutkan aktivitas memberi makan ayam-ayam yang diternaknya sejak beberapa bulan lalu. Tepatnya setelah kepergian mendiang istrinya.Ustadz Sofyan dengan segala keterbatasannya memutuskan untuk berternak ayam sebagai hiburan sekaligus jalan rizki kecil-kecilan. Ia menyebutnya hiburan sebab dengan beraktivitas bersama ayam-ayam itu setidaknya membuat ia melupakan kesedihan dan kesendiriannya.Putrinya, Alina, sempat mengajaknya untuk tinggal di rumah suaminya, namun ia menolak sebab merasa tak enak hati dengan besan. Rumah Alina memang bersebelahan dengan rumah mertuanya, bahkan bisa dikatakan sambung, karena hanya ada satu dapur untuk dua rumah, sesuai permintaan mertuanya. Selain itu, ia merasa berat jika harus meninggalkan rumah dengan penuh kenangan bersama keluarganya.Ustadz Sofyan memilih hidup sendiri, sebatang kara di rumahnya. Mel
Read more
Bab 27 JDYT
Bab 27"Aina ...?" ustadz Sofyan mengulangi ucapannya sekal lagi, sembari berjalan mendekat ke arah Aina. Sementara Aina hanya memasang ekspresi datar, namun walau begitu, air wajahnya tidak dapat menyembunyikan beragam rasa yang tengah melandanya.Kini keduanya saling berhadapan, pandangan mereka saling bersirobok, menyampaikan rasa yang bergejolak di dada.Di hadapan Aina, ustadz Sofyan bersimpuh, memohon maaf atas kesalahan-kesalahannya. Ia tak lagi memandang Aina sebagai putri yang harus menghormatinya, melainkan memandangnya sebagai manusia yang telah ia hancurkan hidupnya. "Maafkan Abah, Aina ... maafkan Abah ...," ucap ustadz Sofyan di sela tangis penyesalannya. Melihat itu, air mata Aina menetes begitu saja, kemudian dengan cepat ia menepisnya.Aina berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan posisi sang abah, kemudian meraih kedua bahu abahnya, dan mengajaknya untuk berdiri."Abah tidak perlu seperti ini," ucapnya terdengar datar.Ustadz Sofyan berdiri perlahan, mengikuti gerak
Read more
Bab 28 - JDYT
Bab 28 JDYT"Saya terima nikah dan kawinnya, Sukainah binti Sofyan, dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." Dengan menjabat tangan ustadz Sofyan, Arsen mengucap kalimat sakralnya dengan mantap dan dalam sekali tarikan nafas."Bagaimana saksi, sah?" "Sah!""Alhamdulillahirabbil 'aalamiin. Baarokallahu laka wa baaroka alaika wajama'a bainakuma fii khair." Kyai Musthofa langsung menyambung dengan doa saat semua saksi menyatakan sah. Diaminkan seluruh santri pondok pesantren Darul Falah beserta beberapa keluarga dari pihak Arsen.Acara pernikahan Aina dan Arsen berjalan dengan lancar. Walaupun sederhana, namun terasa khidmat. Setelah khutbah nikah dibacakan dan doa-doa dipanjatkan, acara pagi hari itu ditutup dengan proses pertemuan kedua mempelai. Dengan diiringi lantunan sholawat nabi dan Albanjari, Arsen yang diapit oleh Kyai Musthofa dan ustadz Sofyan berjalan dari tempat lelaki ke tempat tamu perempuan yang hanya terpisah oleh tirai masjid.Di sana, Aina didampingi oleh bu Nyai K
Read more
Bab 29 JDYT
Bab 29 JDYT"Alhamdulillah ... terima kasih ya, Sayang ... kamu sangat nikmat," ungkap Arsen sesaat setelah menyelesaikan aktiftas suami istri. Ia mencium kening Aina penuh cinta. Sementara Aina hanya tersenyum sebagai balasan.Malam ini harusnya menjadi malam paling bahagia bagi sepasang suami istri baru, namun Aina merasakan hal yang berbeda.Melakukan hubungan badan selalu mengingatkannya pada kondisi-kondisi buruk sebelumnya yang sempat ia alami, sehingga menimbulkan trauma dan rasa tidak nyaman tersendiri. Namun ia berusaha menyembunyikan perasaan itu di hadapan suaminya, sebab tak ingin membuatnya kecewa.Arsen membaringkan tubuhnya di sisi Aina, kemudian membersihkan sisa-sisa pergulatannya dengan Aina menggunakan tissue. Namun betapa terkejutnya Arsen saat mendapati bercak darah di tissue yang ia gunakan untuk membersihkan senjatanya, hal yang sama juga dirasakan oleh Aina."Sayang, kok kamu berdarah?" tanya Arsen bingung, begitu juga dengan Aina. Pasalnya mereka berdua paham,
Read more
Bab 30 JDYT
Bab 30 JDYT"Bagaimana kondisi istri saya, Dok?" tanya Arsen pada dokter yang hampir dua tahun ini mendampingi pengobatan Aina."Proses kemotheraphy-nya sudah selesai, Pak, namun sepertinya Ibu masih harus rawat inap untuk beberapa hari, karena kondisinya kurang baik, sehingga membutuhkan perawatan dan pengawasan secara intensif." Dokter menjelaskan kondisi Aina.Arsen menghembuskan nafas kasar. Dua tahun sudah ia mendampingi Aina menjalankan pengobatan, namun seperti tidak ada hasilnya. Kondisi Aina semakin hari semakin menurun."Apa ada kemungkinan sembuh untuk anak saya, Dok?" kali ini ustadz Sofyan yang bertanya. Sudah sejak lama ia memaksa untuk ikut serta mengantar Aina kemo, dan bertemu langsung dengan dokter yang menangani Aina, namun Aina selalu melarangnya.Aina tak ingin membuat Abahnya menjadi terbebani saat mendengar penjelasan dokter tentang kondisinya, namun kali ini Aina tidak bisa lagi menolak. Abahnya itu terus memaksa, dan Aina tidak memiliki pilihan lain selain men
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status