All Chapters of KISAH GLORY : Panglima Perang: Chapter 21 - Chapter 30
79 Chapters
Bab 21
Jika ingin menjadi seorang panglima perang yang tangguh, maka terlebih dahulu harus paham teori dasarnya. Brockley telah belajar cukup banyak dari Herbet dan juga membaca buku-buku kuno, tapi itu semua tidak cukup. Jadi, di hari kedua ini dia akan banyak belajar tentang cara menjadi seorang panglima perang sejati.“Pada saat perang melawan tentara Kekaisaran Omra, ayahmu mengutamakan taktik dari pada teknik. Sebab, pada saat itu para pasukan tidak punya pengalaman perang dan juga mereka tidak pula diperlengkapi dengan persenjataan yang baik. Strateginya adalah menempatkan para pemanah di dua sisi bukit. Pancingannya adalah infanteri yang berada di dekat danau. Musuh mengira bahwa pasukan dari Desa Arbilis hanya yang berada di dekat danau, padahal ada pasukan pemanah yang berada di balik bukit.”Sebagai salah satu komandan perang waktu itu, Hudde ingat betul seperti apa Avraam memimpin pasukannya. “Aku belum pernah melihat ada seorang lelaki yang begitu gagah dan be
Read more
Bab 22
Pagi harinya, Brockley dan Riley melanjutkan perjalanan, dan pada akhirnya mereka pun tiba pas berada di depan gerbang utama benteng Kerajaan Glory di Kota Gloriston pada malam hari.Riley terpana melihat semua perubahan yang ada. “Suasananya sangat berbeda ketika aku meninggalkannya dua puluh tahun lalu.”Mereka berdua dihadang oleh lima orang penjaga keamanan yang bertugas di gerbang. “Siapa kalian, dari mana, dan mau ke mana?” tanya seorang dari mereka yang siap mengambil pedang di balik punggungnya.Brockley maju. “Aku Fric dan dia kekasihku, Rose. Kami berasal dari utara hendak menetap di Gloriston. Aku adalah orang bawaan dari Kepala Desa Ferro, izinkan aku bertemu dengan Jenderal Muda Hopkin.”“Tidak bisa! Hari sudah malam. Jenderal tidak bisa diganggu. Apa keperluanmu?” tanya kepala keamanan yang juga menjabat sebagai prajurit senior, namanya Harlino.“Aku mau mendaftar menjadi Komandan pasukan.”Prajurit senior dan empat
Read more
Bab 23
Hopkin masih mengawasi gelang perak yang berkilau ini. “Fricker, kedatanganmu ke mari telah memberikan kejutan besar padaku.” Kemudian dia memandangi wajah Brockley dengan sebuah senyuman getir. “Kalian berdua silakan tidur di kamar tamu yang istimewa. Kalian berdua juga akan dapat hidangan enak malam ini, apa pun yang kalian pinta, akan ada pelayan yang mengantarkannya. Nikmatilah malam bahagia kalian!”Hokpin pergi ke kediaman ayahnya malam ini juga, di sebuah rumah dinas mewah bagi seorang penasehat kerajaan, tidak jauh berbeda dengan rumah dinas mewah miliknya.Brockley dan Riley masuk ke dalam. Karena dua puluh tahun hidup dengan serba keterbatasan, maka mereka sangat takjub saat mendapatkan pelayanan yang sangat memuaskan dari Jenderal Muda. Jika kamar tamu saja sudah mewah luar biasa, bagaimana dengan kamar Jenderal Muda? Jadi, wajar jika banyak orang di dunia yang gila kekuasaan, karena inilah yang mereka kejar, kesenangan, kenikmatan.Tiga pelayan
Read more
Bab 24
Sebuah barak berisi satu peleton, atau antara empat puluh sampai lima puluh prajurit. Mereka dipimpin oleh satu prajurit senior. Satu kompi berisi empat sampai sepuluh peleton, mereka dipimpin oleh satu orang Komandan pasukan.Jenderal Muda Hopkin akan menambah satu orang Komandan yang sebelumnya terdapat sembilan belas orang, hingga menjadi genap dua puluh orang. Keputusan tersebut diambil lantaran saat ini jumlah pasukan utama hampir menyentuh angka sepuluh ribu orang.Jenderal Muda Hopkin mengumpulkan semua Komandan pasukan serta perwakilan dari tiga puluh prajurit senior. Hari ini mereka semua akan menjadi penilai dan juga saksi atas pengangkatan sang calon Komandan baru.“Fricker! Majulah ke tengah lapangan itu. Pertama, kau akan adu gulat dengan salah satu prajurit biasa yang sudah terlatih. Jika kau gagal pada tahap pertama, kau tidak akan bisa melanjutkan ujian tahap selanjutnya.”Brockley pun bersiap, meloncat-loncat sambil mengepalkan ti
Read more
Bab 25
Mengingat bahwa posisi dirinya semakin terancam, Harlino memberanikan diri untuk melawan Brockley. Tidak ada jalan apa pun yang mesti ditempuh, kecuali dirinya sendiri yang turun tangan. Dia jelas tidak bisa mengharapkan siapa pun kali ini.“Jenderal, jika aku kalah, baiklah aku akan tetap setia menjadi Prajurit senior. Dan jika dia menang, aku merelakan dia menjadi Komandan pasukanku.” Harlino menguatkan diri.Selaku wakil panglima dan punya sedikit wewenang dalam militer, Hopkin tetap harus mendengarkan omongan bawahannya, terutama oleh sosok yang sangat berpengalaman seperti Harlino. Awalnya Hopkin mau memanggilkan satu petarung tangguh yang saat ini masih berada di dalam barak, tetapi dia sekarang sepertinya harus memberikan kesempatan kepada Harlino.“Kau yakin bisa mengalahkannya?” tanya sang Jenderal dengan mata sedikit menyipit.Harlino mengangkat wajahnya lalu menjawab yakin. “Aku akan mengalahkannya!”“Jika kau bisa mengalahkann
Read more
Bab 26
Dalam waktu yang cepat mereka saling jual beli serangan.Rrtt...“Eghr!” Brockley sedikit merintih karena lengannya terkena sabetan, seandainya dia tidak bergerak melakukan pengelakan, lengan kirinya bisa putus.Tak buang tempo, Harlino maju cepat seraya mengayunkan pedang dari atas ke bawah pas ke arah kepala, tetapi Brockley melakukan gerakan seperti tadi kepada lelaki kulit hitam sambil menghantamkan pedangnya ke pedang Harlino.Tring!Brockley menyepak salah satu kaki Harlino hingga Harlino tersungkur ke depan, pedangnya terlempar cukup jauh. Saat Harlino tengkurap di bawah tubuh Brockley, saat itulah Brockley mendekatkan ujung pedangnya ke batang leher Harlino.“Aku bisa membunuhmu jika aku mau,” kata Brockley dingin.Tidak lama kemudian, Harlino mengangkat tangan sambil berkata pasrah, “Aku menyerah!” Aku menyerah!”Mendengar ucapan seorang pecundang itu, Brockley lantas melempar pedangnya hingga pedang it
Read more
Bab 27
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya mereka semua pun sampai di Desa Manton. Brockley memerintahkan untuk membangun enam kamp. Lima kamp besar untuk menampung lima puluh pasukan dan satu kamp kecil untuk dirinya pribadi.“Komandan Fricker, Pasar bulanan akan berlangsung selama satu pekan ke depan dan dimulai besok pagi, jadi aku harap kau malam ini tidur nyenyak.” Harlino menepuk-nepuk pundak Brockley. Meskipun Harlino mengakui bahwa sekarang Brockley merupakan atasannya, tetapi dia belum bisa menghilangkan sikap arogannya.Keesokan harinya, Brockley bersama Harlino memimpin pasukan lalu menuju ke lapangan Pasar bulanan. Matahari baru saja terbit, namun hampir semua pedagang telah siap dengan dagangannya. Total akan ada lima ratus pedagang nantinya.Harlino melangkah maju sambil mengeluarkan buku catatan. Dia memperhatikan lapak perhiasan yang dijaga oleh sepasang suami istri. Harlino mengenali mereka. “Dua keping perak!” sentak Harlino sambil menyeringai.Lelaki
Read more
Bab 28
Biasanya, setelah menjalankan misi di Desa Manton, Harlino akan mendapatkan keuntungan bersih paling tidak tiga puluh keping perak untuk dirinya pribadi. Setiap anggota akan mendapatkan dua atau tiga keping perak. Dan sisanya akan diberikan kepada Jenderal Muda Hopkin.Realitanya, uang sebanyak itu tidak sampai menjadi kas kerajaan, tetapi hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, seperti Mundric, Hopkin, dan berapa orang terdekat mereka. Setiap bulan masing-masing mereka biasanya mendapatkan lima puluh sampai seratus keping emas.Setelah mendengarkan pidato Brockley yang sangat menggelisahkan itu, Harlino keluar dari rombongan dan berdiskusi dengan tiga orang terdekatnya.“Bos, kau harus berbicara lagi dengan Komandan Fricker. Kalau begini caranya, kita tidak dapat uang jalan kalau begitu.”“Benar Bos. Khawatirnya, ketika kita meminta sesuatu lagi kepada para pedagang, nanti kita dihalangi pula oleh Komandan.”“Bos, jangan sampai kita
Read more
Bab 29
“Komandan Fricker, pemuda ini berjalan seperti orang mau mencuri. Pergerakannya sangat mencurigakan.” Seorang prajurit menyampaikan dengan penuh keyakinan. Sementara tiga orang lainnya sudah siap ingin menggebukinya.Menurut Brockley, sepupunya itu tidak mungkin mencuri, pasti prajurit tersebut yang salah mengeluarkan tuduhan. “Apa kalian ada buktinya? Apa kalian melihat dengan mata kalian sendiri bahwa dia telah mengambil sesuatu?”Tidak ada jawaban apa pun dari mereka, melainkan masing-masing mereka saling melemparkan saling tatap satu sama lain.“Wahai pemuda, apa kau warga Desa Manton?” tanya Brockley dengan wajah yang biasa dan tanpa menunjukkan bahwa dia kenal dengan lelaki yang dituduh pencuri itu.Mengerti apa maksud Brockley, lantas Lothar menjawab polos, “Wahai Komandan, aku tidak mencuri. Jarak rumahku ke sini cukup jauh. Aku kira aku akan sampai di pasar bulanan pada sore hari, tapi di luar perkiraan aku tiba pada malam hari.
Read more
Bab 30
Selama tujuh hari menjalankan misi, semua berjalan dengan aman dan lancar. Brockley sedikit bernapas lega karena tidak ada problem besar yang melanda. Sebab, dia mendengar cerita dari Harlino bahwa terkadang sekelompok perampok akan mengacau dan mengambi barang dagangan para pedagang. Untungnya, sampai di hari terakhir bertugas, semua tetap aman terkendali.Ketika sore hari, begitu pedagang mulai merapikan dagangannya dan bersiap pulang ke rumah masing-masing, Harlino dan lima orang lainnya berkeliaran di sekitar pasar, bermaksud meminta sejumlah uang, barang, dan makanan untuk mereka bawa pulang. “Apel satu kantong penuh!” seru Harlino kepada seorang janda anak satu. “Kau belum bayar uang keamanan pada kami. Satu kantong apel itu tidak lebih dari seperempat keping perak. Cepat berikan!”Perempuan itu dengan terpaksa memasukkan sisa apel yang tidak laku ke dalam kantong, lalu memberikannya kepada Harlino dengan raut wajah kecewa. Dia hanya bisa pasrah, ji
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status