Biasanya, setelah menjalankan misi di Desa Manton, Harlino akan mendapatkan keuntungan bersih paling tidak tiga puluh keping perak untuk dirinya pribadi. Setiap anggota akan mendapatkan dua atau tiga keping perak. Dan sisanya akan diberikan kepada Jenderal Muda Hopkin.Realitanya, uang sebanyak itu tidak sampai menjadi kas kerajaan, tetapi hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, seperti Mundric, Hopkin, dan berapa orang terdekat mereka. Setiap bulan masing-masing mereka biasanya mendapatkan lima puluh sampai seratus keping emas.Setelah mendengarkan pidato Brockley yang sangat menggelisahkan itu, Harlino keluar dari rombongan dan berdiskusi dengan tiga orang terdekatnya.“Bos, kau harus berbicara lagi dengan Komandan Fricker. Kalau begini caranya, kita tidak dapat uang jalan kalau begitu.”“Benar Bos. Khawatirnya, ketika kita meminta sesuatu lagi kepada para pedagang, nanti kita dihalangi pula oleh Komandan.”“Bos, jangan sampai kita
“Komandan Fricker, pemuda ini berjalan seperti orang mau mencuri. Pergerakannya sangat mencurigakan.” Seorang prajurit menyampaikan dengan penuh keyakinan. Sementara tiga orang lainnya sudah siap ingin menggebukinya.Menurut Brockley, sepupunya itu tidak mungkin mencuri, pasti prajurit tersebut yang salah mengeluarkan tuduhan. “Apa kalian ada buktinya? Apa kalian melihat dengan mata kalian sendiri bahwa dia telah mengambil sesuatu?”Tidak ada jawaban apa pun dari mereka, melainkan masing-masing mereka saling melemparkan saling tatap satu sama lain.“Wahai pemuda, apa kau warga Desa Manton?” tanya Brockley dengan wajah yang biasa dan tanpa menunjukkan bahwa dia kenal dengan lelaki yang dituduh pencuri itu.Mengerti apa maksud Brockley, lantas Lothar menjawab polos, “Wahai Komandan, aku tidak mencuri. Jarak rumahku ke sini cukup jauh. Aku kira aku akan sampai di pasar bulanan pada sore hari, tapi di luar perkiraan aku tiba pada malam hari.
Selama tujuh hari menjalankan misi, semua berjalan dengan aman dan lancar. Brockley sedikit bernapas lega karena tidak ada problem besar yang melanda. Sebab, dia mendengar cerita dari Harlino bahwa terkadang sekelompok perampok akan mengacau dan mengambi barang dagangan para pedagang. Untungnya, sampai di hari terakhir bertugas, semua tetap aman terkendali.Ketika sore hari, begitu pedagang mulai merapikan dagangannya dan bersiap pulang ke rumah masing-masing, Harlino dan lima orang lainnya berkeliaran di sekitar pasar, bermaksud meminta sejumlah uang, barang, dan makanan untuk mereka bawa pulang. “Apel satu kantong penuh!” seru Harlino kepada seorang janda anak satu. “Kau belum bayar uang keamanan pada kami. Satu kantong apel itu tidak lebih dari seperempat keping perak. Cepat berikan!”Perempuan itu dengan terpaksa memasukkan sisa apel yang tidak laku ke dalam kantong, lalu memberikannya kepada Harlino dengan raut wajah kecewa. Dia hanya bisa pasrah, ji
Namun, rencana Brockley digagalkan oleh Hopkin. Dia tidak akan membiarkan Brockley mengadu, sebab khawatirnya Brockley akan memberikan laporan yang bakal menyudutkan Hopkin dan lainnya. Maka dari itu, lima pengawal sudah siap menjaga Brockley agar tidak pergi ke istana.Brockley bicara lantang, “Tidak ada aturan dari Raja soal penarikan pajak dari para pedagang. Aturan tersebut sudah berlaku semenjak Raja Avraam memimpin. Aku tahu aturan tersebut baru berlaku semenjak Raja Avraam wafat. Tapi Ratu Megan dan Raja Grock pun tidak memerintahkan demikian. Jadi, aturan ini keluar dari militer dan tidak layak dijalankan karena belum disetujui oleh Raja.”“Lancang sekali kau Komandan Fricker!” sentak Harlino bengis. Matanya membelalak seperti donat. “Kau belum satu bulan bertugas, tapi sudah berani berbicara seperti itu di hadapan Komandan!”Di satu sisi, Hopkin memang kesal melihat sikap dan tingkah Brockley yang sok jagoan, tapi di sisi yang lain, dia juga sedik
GAR!GAR!“Komandan Fricker! Cepat kau keluar! Kendaraan yang akan membawa mu ke Horriblis sudah siap!” lolong Harlino sambil menggedor-gedor pintu rumah Brockley.Brockley yang sedang sarapan pagi pun kaget. Segera dia mempercepat makan dan minum.Riley menaruh tas dan kantong yang berisi barang dan perbekalan Brockley. “Jaga kesehatanmu di sana, Brockley. Aku pasti merindukanmu.” Riley memandang penuh kasih. Dengan terpaksa dan berat hati dia harus merelakan kekasihnya pergi. “Cepat kembali.”Sebelum pergi, Brockley menyempatkan diri mencium dan memeluk Riley. “Aku pasti merindukanmu juga. Aku cinta padamu. Tunggu aku. Kita akan menikah dan mempunyai keturunan.”GAR!GAR!“Komandan, cepatlah!” pekik Harlino sambil tersenyum lebar.Brockley membuka pintu, berpamitan kepada kekasihnya. “Aku pergi.” Matanya berbinar haru.Harlino mengulas senyum licik. “Tenang Komandan, aku akan menjaga dan meng
Riley Royse diterima menjadi seorang pelayan istana. Tugasnya adalah menyiapkan makanan dan minum bagi Raja Grock. Di dalam sebuah kesempatan, dia bisa berbicara berdua dengan Raja Grock di tempat yang agak tertutup.“Yang Mulia Raja, aku merupakan pelayan baru di istana. Ada hal penting yang akan aku sampaikan pada Raja.”Raja Grock yang tengah sibuk dengan berbagai macam lembaran tugas dari bawahannya lantas mengenyitkan kening. “Aku sedang sibuk. Jika kau ada keperluan mendesak, silakan bicarakan kepada dewan penasehat kerajaan.”“Maaf, aku tidak bisa membicarakan hal rahasia kepada mereka semua, Yang Mulia.”“Tugasmu sudah selesai. Pergi dari sini! Atau aku akan memanggil pengawal untuk menyeret kau keluar!” Raja Grock yang masih sangat muda memang agak tempramental. Selepas kepergian ayah dan ibunya, emosinya sulit terkontrol.Riley menundukkan pandangannya, lalu berkata dengan sangat pelan tapi jelas. “Yang Mulia, aku adalah Ri
Setelah menempuh perjalanan selama satu hari menggunakan kendaraan, Brockley dan dua orang lainnya lalu melanjutkan dengan berjalan kaki selama lebih kurang dua sampai tiga hari perjalanan. Ketika telah sampai di wilayah Horribilis yang berada paling ujung arah timur laut, dan memang berada di pinggir laut, mereka dikejutkan dengan tulang belulang dan tengkorak manusia yang berkaparan di tengah hutan.Mereka tiba pada malam hari. Raungan serigala terdengar jelas. Tidak hanya itu, diamnya malam telah membangkitkan berbagai macam suara dari jenis dan aneka binatang di dalam hutan. Dari arah yang jauh, terdengar hempasan ombak di pinggir pantai. Semua wilayah Horribilis tidak berpenghuni. Gelap, sepi, dan menakutkan.Seorang prajurit berbadan tambun bernama Obell dan satu lagi berbadan cungkring bernama Aster. Mereka berbeda divisi dan sebelumnya tidak mengenal satu sama lain. Obell dengan tubuhnya yang besar biasa ditempatkan di garda terdepan dengan memegang to
Bukannya menjawab, orang yang sedang bersembunyi malah bertanya balik, “Kalian siapa? Apa kalian para bajak laut? Pergi dari sini!”“Pergilah dari sini! Jangan ganggu kami!”Ada dua orang di balik semak-semak tersebut. Mereka merupakan prajurit Kekaisaran Omra yang melarikan diri dari amukan dan serangan bajak laut. Mereka mendapat tugas dari Kaisar Omra di wilayah Horribilis dan juga desa di sekitarnya.Awalnya jumlah mereka sebanyak sepuluh orang, namun karena kapal mereka telah diserang dan dicuri semua apa yang ada di dalamnya, delapan orang lainnya harus mati terbunuh. Mayat delapan orang itu dibuang begitu saja di pinggiran pantai Horribilis, sementara dua lelaki tadi bisa menyelamatkan diri setelah menceburkan diri ke laut.Mengetahui ada orang lain selain dari mereka, wajar kalau mereka takut.Brockley menjawab, “Kami pasukan Kerajaan Glora yang sedang bertugas di wilayah kekuasaan Kerajaan Glora. Apa kalian masyarakat yang t