Sedangkan di rumah Adiraksa, Tika masih mematung di tempat, menimang apakah akan bergabung atau memilih putar badan dan kembali ke kamar begitu tahu siapa yang sedang berbicara dengan suaminya di ruang tamu. Namun, ketika sudah memutuskan tidak akan menemui tamunya, Dewa justru melihatnya lebih dulu, dan meminta mendekat lewat anggukan samar. Masih ragu, tapi tatapan hangat Dewa seakan menyakinkan semua akan baik-baik saja. Akhirnya dengan langkah pelan ia pun berjalan mendekat. “Arkhan sudah tidur?” Dewa berdiri menyambut. “Sudah,” balas Tika disertai senyum singkat. Ia masih belum tahu apa tujuan pasangan itu datang ke rumahnya malam-malam. “Duduklah.” Dewa mempersilahkan sang istri duduk bersisian dengannya. “Mereka mengundang kita besok malam. Selain merayakan ulang tahun putri mereka, mereka juga memutuskan untuk kembali bersama.” Cukup terkejut, tapi Tika belum berkomentar. Sampai akhirnya suara Floren menarik perhatiannya. “Maafkan aku, Tika. Aku sudah sangat egois s
Terakhir Diperbarui : 2025-12-16 Baca selengkapnya