Semua Bab I Love You, Om Bodyguard!: Bab 11 - Bab 20

62 Bab

Terlalu Intim

Mayzura merasa harus melampiaskan amarahnya sekarang juga, terutama terhadap laki-laki bernama Sadewa. Bagi Mayzura, Sadewa adalah pembawa nasib buruk dalam kehidupannya. Bagaimana tidak. Sejak bertemu dengan lelaki ini di danau, kesialan demi kesialan tak henti menimpa dirinya.Pengaruh alkohol yang sedang menguasainya, membuat hasrat Mayzura semakin menggebu-gebu untuk membalas Sadewa. Tanpa pikir panjang, gadis itu tiba-tiba naik ke atas pangkuan Sadewa hingga pria itu berjengit kaget.“Nona, apa yang kamu lakukan? Cepat turun dan kembali ke kursimu,” tegur Sadewa kelabakan. Pasalnya, Mayzura tepat menduduki aset berharga miliknya sehingga konsentrasi Sadewa menjadi buyar.Melihat reaksi Sadewa, Mayzura justru tergelak senang. Bukannya berhenti dan menurut, gadis itu malah melingkarkan kedua lengannya di leher sang bodyguard. Kemudian, ia sengaja menggoyangkan pinggulnya untuk menambah siksaan nikmat bagi Sadewa.“Jangan munafik, Om. Aku akan membuatmu menginginkan sesuatu, tetapi
Baca selengkapnya

Mimpi atau Nyata

Sinar mentari yang menembus tirai membuat Mayzura terbangun dari mimpi panjangnya. Jajaran bulu mata gadis itu bergerak pelan, sebelum ia membuka kelopak mata. Mayzura memicingkan Netra hitamnya, mencoba menyesuaikan diri dengan silau cahaya yang menerpa.Sembari memegangi kepalanya yang masih terasa berat, Mayzura menatap bingung ke seluruh penjuru kamar. Seingatnya kemarin ia masih berada di klub Sunday, berjoged sendirian untuk melupakan segala beban hidup. Namun kenapa sekarang dia tiba-tiba terbangun di dalam kamar?Otak kecil Mayzura mencoba untuk memindai apa yang terjadi semalam. Tak salah lagi, pastilah semua ini perbuatan dari bodyguard yang sok kuasa dan sangat menyebalkan. Siapa lagi yang bisa memindahkan dirinya dari klub ke rumah, selain Sadewa.Membayangkan wajah pria itu membuat Mayzura bersikap waspada. Kepingan memori mulai bermunculan di kepalanya bagaikan kaset rusak. Sedikit demi sedikit Mayzura teringat bahwa ia dilecehkan oleh seorang laki-laki. Kemudian, Sadewa
Baca selengkapnya

Siapakah Calon Suami Mayzura

“Saya rasa Tuan salah orang. Dulu saya tinggal dan bekerja di luar kota, jadi tidak mungkin kita pernah bertemu sebelumnya,” sanggah Sadewa.Tuan Bramantya masih menatap lamat kepada Sadewa, seolah meragukan penyangkalan yang diucapkan pria itu. Dia yakin pernah mengenal seseorang yang memiliki kemiripan dengan Sadewa, hanya saja dia lupa siapa, kapan, dan di mana dia bertemu sosok tersebut.“Benar juga. Selama ini, aku hanya berinteraksi dengan orang-orang penting dari kalangan pengusaha dan pejabat pemerintahan. Barangkali kamu hanya kebetulan mirip dengan salah satu dari mereka.”Pria paruh baya itu kembali menyilangkan kedua tangan sembari menegakkan punggungnya di kursi.“Aku mendengar berita yang kurang menyenangkan bahwa Mayzura semalam mabuk di klub, padahal ayahnya sedang tidak berada di rumah. Kenapa sebagai bodyguard kamu tidak becus menjaga Mayzura? Tidak lama lagi gadis itu akan menjadi bagian dari keluarga Maheswara, dan dia tidak boleh bersikap sembarangan,” tandas Tuan
Baca selengkapnya

Pewaris Misterius

Mayzura segera mempesilakan Alice untuk masuk ke kamarnya. Mereka pun duduk berhadapan, Alice berada di sofa sedangkan Mayzura di tepi tempat tidur. Perkataan Alice tadi langsung membuat Mayzura bertambah risau. Entah peringatan apa yang dimaksud oleh Alice hingga dia rela terbang dari Bali ke Jakarta.“Dari mana Tante tahu tentang perjodohanku dengan pria tua itu?”Alice menarik napas panjang sebelum memberikan penjelasan kepada calon anak sambungnya itu.“Tentu saja aku tahu dari papamu, May. Dia meneleponku malam-malam sebelum dia berangkat ke Surabaya, dan setelah itu aku terus kepikiran.”“Papa dan Tante bersama lagi?” tanya Mayzura ingin memastikan.“Iya, lebih tepatnya kami berencana untuk menikah. Tetapi sesudah mendengar masalah ini, aku sangat kecewa dengan papamu.”Alice menjeda ucapannya sebentar sembari melemparkan pandangannya ke arah jendela.“Aku merasa punya beban moral, untuk menceritakan kepadamu tentang rahasia dari keluarga Maheswara.”Firasat buruk pun memenuhi h
Baca selengkapnya

Wanita yang Malang

Dengan tergesa-gesa, perempuan itu memungut gaunnya lalu mengenakannya asal. Tanpa menoleh ke belakang lagi, dia berlari meninggalkan tempat penyiksaan itu. Andai saja dia tidak tergiur oleh iming-iming imbalan yang besar, tentu saja dia tidak akan bersedia melayani seorang pelanggan yang sakit jiwa. Selepas perempuan itu menghilang dari pandangan, sang lelaki lantas berpindah ke kamar pribadinya. Dia ingin segera membersihkan diri dari sisa-sisa pergumulan tadi. Kendati menggunakan pengaman, Gavindra Maheswara selalu merasa jijik setiap kali selesai berhubungan dengan wanita bayaran. Namun entah mengapa dia tidak bisa berhenti dari kebiasaan buruk ini. Karena hanya dengan bercinta, Gavindra bisa membuktikan bahwa dirinya bukanlah pria cacat yang tidak berguna. “Dasar hina, dia sudah mengotori aku!” dengus lelaki itu sembari berdiri di bawah shower. Selesai membersihkan diri, Gavindra mengambil sebotol wine lalu berdiri di dekat pagar pembatas balkon. Dengan tatapan datar, lelaki it
Baca selengkapnya

Pura-pura Menjadi Kekasih

“Aku tidak punya waktu untuk menemuimu, karena aku sedang bimbingan skripsi. Lagi pula tidak ada yang perlu kita bicarakan, Zio. Hubungan kita sudah berakhir,” sembur Mayzura dari balik telepon. Entah mengapa masalah yang menimpanya datang silih berganti, seolah tak ada habisnya. Di saat ia tengah risau memikirkan soal pernikahan, kini muncul persoalan baru.“Kamu yang meminta putus secara sepihak lewat sambungan telepon, tetapi aku tidak setuju. Aku akan tetap menunggu di sini sampai kamu selesai bimbingan. Kita perlu meluruskan semua kesalahpahaman,” balas Enzio.Mayzura membuang napas kasar. Jujur, dia sudah muak dengan sikap sang mantan kekasih yang tidak punya pendirian. Tatkala ia memutuskan untuk sehidup semati dengan Enzio, pria itu malah tidak peduli dan mencari berbagai macam alasan. Kini sesudah ia bertekad untuk melupakan kisah cintanya yang pahit, Enzio mendadak muncul dan ingin mengejarnya lagi. Sungguh tindakan yang diambil oleh pria itu sudah sangat terlambat. “Aku t
Baca selengkapnya

Diam itu Menyebalkan

Peringatan tegas dari Sadewa membuat wajah Enzio berubah pias. Apalagi tatapan pria itu begitu tajam, seolah sedang menguliti dirinya. Untuk saat ini, berkelahi memperebutkan Mayzura rasanya tidak mungkin karena mereka sedang berada di tempat umum. Selain itu, dia juga kalah postur dengan Sadewa yang bertubuh jangkung dan kekar.Di satu sisi, Enzio tidak terima dengan penolakan Mayzura yang begitu frontal. Namun, di sisi lain dia sadar bahwa gadis itu sudah memilih lelaki lain. Meski begitu, Enzio masih belum yakin apakah Sadewa benar-benar calon suami Mayzura.Para mahasiswa yang kebetulan lewat menatap heran kepada mereka. Alhasil, daripada menjadi pusat perhatian, Enzio pun memutuskan untuk melepaskan genggaman tangannya. “Aku akan melepaskan Mayzura. Tetapi jika nanti terbukti kamu bukanlah calon suami Mayzura, aku akan membuat perhitungan denganmu,” ucap Enzio.Pemuda itu mengalihkan pandangan kepada Mayzura yang masih berlindung kepada Sadewa. “Urusan kita belum selesai, May.
Baca selengkapnya

Adegan Romantis

Karena terjebak kemacetan, Mayzura lebih memilih untuk memejamkan mata di dalam mobil. Biasanya ia jarang sekali terlelap di perjalanan, tetapi kali ini Mayzura memilih tidur daripada mematung sepanjang perjalanan. Lagi pula jika terus terjaga, dia akan melihat wajah menyebalkan seorang pria. Siapa lagi kalau bukan sang bodyguard, Sadewa. Sayang sekali dia harus pergi bersama dengan pria ini, karena tidak ada seorang pun yang bisa mengantarnya ke Bogor. Sementara itu, Sadewa masih mengarahkan atensi penuh ke jalan raya. Sambil menunggu kemacetan di depannya terurai, Sadewa diam-diam melirik ke arah Mayzura. Seutas senyum tipis tercetak di bibir pria itu. Dia tahu bahwa Mayzura sedang berpura-pura tidur karena gadis itu sedang dilanda kebosanan. Untuk itu, Sadewa akhirnya menyalakan radio agar bisa menjadi hiburan untuk mereka berdua. “Kenapa bangun? Tidur saja, Nona, nanti aku akan membangunkanmu,” kata Sadewa.“Akhirnya ada orang bisu yang bisa bicara lagi,” sindir Mayzura seraya m
Baca selengkapnya

Getaran Aneh di Hatiku

Posisi Sadewa yang kini berada di atasnya membuat pipi Mayzura bersemu merah. Entah mengapa alam semesta seakan-akan terus berusaha membuatnya bersinggungan dengan pria dewasa ini. Lebih parahnya lagi, ia selalu menjadi pihak yang dipermalukan. Mayzura hanya berharap agar Sadewa tidak mendengar detak jantungnya yang bertalu-talu di dalam sana. “Menyingkir dariku, kamu sengaja mencari kesempatan untuk menyentuhku, kan?” tanya Mayzura yang masih terhimpit tubuh kekar Sadewa. Sama-sama merasa salah tingkah, Sadewa buru-buru bangkit berdiri dan menjauh dari ranjang.“Siapa bilang? Aku juga tidak menginginkan kecelakaan ini,” tutur Sadewa membela diri.Pria itu langsung merunduk dan mengambil sebuah guci yang tergeletak di lantai. Untung saja guci tersebut dari bahan kayu, sehingga tidak pecah berantakan saat tersenggol kaki panjang Sadewa. “Lihat sendiri, aku terjatuh bersamamu karena tersandung benda ini. Aku tidak melihatnya karena terlalu fokus menggendongmu,” jelas Sadewa sembari me
Baca selengkapnya

Tenang Jika Bersamamu

“Nona Mayzura!” panggil Sadewa. Untung saja lelaki itu memiliki koordinasi tubuh yang sangat bagus, sehingga dapat membawa nampan yang berisi makanan sambil berlari menyusuri anak tangga. Pikiran Sadewa sudah dipenuhi dengan berbagai macam kemungkinan buruk. Jika kecurigaannya terbukti benar, mungkin saat ini Mayzura sudah tertangkap oleh salah satu anggota kelompok The Cat. Braakkk!!!Takut terjadi sesuatu dengan Mayzura, Sadewa meletakkan nampan yang dibawanya di lantai. Pria itu mengambil ancang-ancang lantas menendang daun pintu sekuat tenaga. Begitu kamar Mayzura terbuka, Sadewa melihat gadis itu sedang meringkuk di bawah tempat tidur seraya memeluk diri sendiri. Netra elang pria itu langsung menyapu ke seluruh sudut kamar. Tidak ada siapapun yang terlihat di sana selain Mayzura. Artinya tidak ada penjahat yang berhasil menyusup untuk menculik sang nona.Buru-buru Sadewa menghampiri Mayzura dan membantu gadis itu untuk bangkit dari posisinya. Awalnya Mayzura menolak, tetapi kem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status