All Chapters of CEO Galak Itu Kekasihku: Chapter 11 - Chapter 20
39 Chapters
BAB 11
Keheningan langsung menyelimuti mereka saat itu juga. Keira dan Navier saling bertukar pandangan antar satu sama lain, hingga Keira segera tersadar dan menggelengkan kepalanya. “A-Ah, bukan Tuan. Sebelumnya perkenalkan, saya Keira sekertaris pribadi Tuan Walsh,” ucap Keira dengan sopan.Benar, Keira lah wanita yang di maksud oleh Peter, yang juga telah berhasil menarik perhatian dari beberapa pegawai yang sedang berada di lobby perusahaan.Peter tertawa kecil. “Ah, maafkan saya karena telah mengira anda kekasih Tuan Walsh,” ucapnya merasa tidak enak karena telah salah sangka.Keira melirik Navier, membuat mata mereka saling bertemu. Keira menunjukkan rasa kesalnya kepada Navier yang hanya diam saja, bukannya menanggapi pertanyaan Peter beberapa detik yang lalu. Sungguh sangat menjengkelkan.“Tidak apa-apa Tuan. Anda tidak perlu minta maaf,” ucap Keira dengan ramah.Peter menoleh, melihat pria tampan yang masih berada di sampingnya. “Tapi bukankah anda memiliki sekertaris yang sangat c
Read more
BAB 12
Pintu mansion itu terbuka dengan lebar, mempersilahkan sang pemilik mansion untuk memasuki kediamannya. “Selamat datang Tuan...” sambut pembantu itu membungkukkan badannya dengan sopan.“Sudah aku bilang, tidak perlu menyambutku seperti ini bibi,” ucap Navier melepas dasi yang seharian telah menggantung pada lehernya, juga tidak lupa untuk membuka dua kancing atas kemeja miliknya.Yah, sudah tidak terhitung berapa kali ia mengatakan kepada pembantunya agar tidak perlu menyambutnya setiap kali ia pulang, bahkan ia sama sekali tidak pernah memerintahkan pembantunya untuk melakukan hal itu. Jadi hal ini murni di lakukan atas inisiatif pembantunya sendiri.Entahlah, dia kurang menyukai dirinya yang di perlakukan selayaknya Tuan besar.“Tidak apa-apa Tuan, sudah menjadi kebiasan bagi saya,” senyum pembantu itu.Navier menghela nafas. “Hah... baiklah kalau begitu,” ia lalu berjalan ke arah tangga namun sebelum menaiki tangga itu, ia berbalik ke belakang. “Oh iya, aku lupa. Tidak perlu menyi
Read more
BAB 13
Berbeda dari hari-hari sebelumnya kali ini seluruh pegawai di perusahaan raksasa itu terlihat begitu sibuk, beberapa dari mereka membawa tumpukan kertas sedangkan yang lainnya berkutat dengan laptop milik mereka. Lantas apa penyebab dari kesibukan mereka?Sebab hari ini adalah hari terakhir bagi mereka untuk mengumpulkan hasil akhir dari design ponsel terbaru yang akan mereka keluarkan. Dapat terlihat dengan jelas raut kecemasan dari wajah mereka, wajar saja sebab mereka berharap hasil kerja mereka dapat memuaskan Navier, CEO mereka. Terlebih lagi kala itu mereka telah mengecewakan Navier dengan hasil design mereka yang kurang memuaskan.Jika kali ini mereka kembali mengecewakan Navier, maka tamalah sudah.Good Bye, Lyon Corp.Dan karena tidak ingin ini menjadi hari terakhir mereka berada di Lyon Corp maka mereka harus bekerja keras dengan menunjukkan kemampuan mereka kepada pria yang selama ini menggaji mereka dengan bayaran tinggi.Yeeun memijat dahinya dengan pelan, ia menyadarkan
Read more
BAB 14
Sebuah senyuman lebar tak henti-hentinya menghiasi wajah Yeeun, teman-temannya terus berdatangan mengucapkan selamat dan berterima kasih kepadanya, membuatnya benar-benar merasa bahagia karena keberhasilannya atas presentasi yang telah ia lakukan beberapa menit yang lalu. Bukan hanya dia saja, teman-teman divisnya pun ikut merasa bahagia atas hasil kerja keras mereka yang telah saling membantu antar satu sama lain.Meskipun Dewi Fortuna telah memihak kepada Yeeun, namun tanpa bantuan dari rekan-rekan kerjanya mereka tidak akan bisa sampai ke titik ini. Baginya, seluruh rekan-rekannya yang berada di dalam divisi yang sama dengannya memiliki peran penting karena itulah sebuah team.“Yeeun!”Mendengar suara yang begitu familiar, Yeeun yang tadinya sedang sibuk berbincang langsung berbalik ke belakang. Dan dilihatnya Keira yang sedang berlari kecil ke arahnya dengan senyuman lebar yang terukir pada wajah cantik itu.GREB!Keira memeluk Yeeun dengan erat. “Selamat! Kau sangat hebat!”Yeeun
Read more
BAB 15
Navier memainkan jari telunjuknya pada pinggir gelas bir nya yang telah kosong. Jangan khawatir meminum segelas bir tidak akan membuatnya mabuk, itu karena ia memiliki toleransi kadar alcohol yang cukup tinggi. Bahkan dulu dapat di katakan kalau ia peminum yang handal, namun sekarang ia sudah cukup menjaga jarak dengan minuman ber-alcohol.Kedua matanya melihat sekeliling meja itu, mendapati beberapa dari pegawainya yang sudah kehilangan kesadaran dengan kepala yang mereka letakkan di atas meja. Ia kemudian menoleh, melihat Keira yang sedang berbincang dengan Yeeun sepertinya kedua pegawai wanitanya itu tidak mabuk seperti yang lainnya.Dia berdiri dari posisi duduknya lalu berjalan keluar dari restoran itu. Kaki jenjangnya melangkah ke samping restoran, yang mana terdapat sebuah gang kecil yang cukup gelap. Di gang itu terdapat beberapa tumpukan AC rusak dan beberapa kardus, sepertinya gang ini menjadi tempat pembuangan barang-barang yang sudah tidak terpakai.Navier melihat ke sisi
Read more
BAB 16
Hari terus berganti seiring dengan kemajuan Lyon Corp yang semakin pesat juga berkembang. Hal itu terlihat dari penjualan pasar mereka yang meningkat dengan begitu pesat, terlampau jauh dari yang mereka perkirakan. Kemajuan ini tentunya membuat mereka begitu senang, termasuk pemilik dari perusahaan raksasa itu.Namun sepertinya pria tampan itu menyadari sesuatu tentang kemajuan dari perusahaan miliknya. Ia menyadari kemajuan itu terjadi saat ia mengangkat salah satu pegawai wanitanya untuk menjadi sekertaris pribadinya, Keira Asher.Semenjak Keira menjabat sebagai sekertaris pribadinya, perusahaannya mengalami perkembangan yang sangat membanggakan di bandingkan sebelumnya. Itu karena Keira yang telah membantunya mengerjakan dan memperbaiki data-data perusahaan yang sebelumnya sangat tidak teratur. Selain itu Keira juga membuat jadwalnya yang begitu padat menjadi teratur, sehingga membuatnya memiliki cukup banyak waktu untuk menyusun strategi perusahaan dan bertemu dengan klien-klien p
Read more
BAB 17
Tempat itu di dominasi oleh warna pink dan biru dengan beberapa dekorasi yang semakin membuat tempat itu bernuansa feminim, juga terlihat dari sebagian pengunjung yang di dominasi oleh kaum wanita. Itu karena tempat ini yang menyediakan berbagai macam jenis makanan manis, khususnya ice cream dengan berbagai macam rasa dan penyajian yang begitu menarik. Jadi tidak heran jika tempat ini menjadi salah satu tempat yang paling di gandrungi saat ini.Dan di antara banyaknya pengujung wanita, terlihat Keira yang sedang duduk pada salah satu meja yang ada di dalam sana sambil menopang dagunya. Namun kali ini sesuatu sepertinya telah berhasil menarik perhatian para pengunjung wanita yang ada di sana, terlihat dari beberapa wanita yang berusaha menahan teriakan mereka dan kerusuhan yang terjadi di beberapa meja.Itu semua terjadi tentunya bukan tanpa alasan, melainkan karena pria dengan kemeja hijau gelap yang sedang berada di kasir untuk memesan beberapa makanan yang ada di dalam menu itu. Men
Read more
BAB 18
Wanita dengan rambut ikat satu itu sedang menopang dagunya, memperhatikan rekan kerjanya yang sedang membereskan barang-barangnya. Ia sudah berada di sana sejak 10 menit yang lalu. “Keiraaaa…” panggil Yeeun.“Sabar, sedikit lagi aku akan selesai,” sahut Keira. Ia mempercepat gerakan tangan memasukkan setiap barang miliknya ke dalam tas hitam itu.Merasa sedikit bosan, Yeeun melihat ke arah meja kosong yang berada di tengah-tengah ruangan yanag sangat luas itu. Ia dapat melihat barang-barang yang ada di sana tertata dengan sangat rapi, termasuk beberapa tumpukan laporan yang berada di sisi kiri meja itu.“Keira…” panggil Yeeun untuk yang kedua kalinya.Keira menghela nafas. “Hmmm,” sahut Keira.“Kemana Tuan Walsh? Biasanya jam segini dia masih belum pulang,” tanya Yeeun.Benar, saat ini Yeeun berada di ruangan Navier karena hari ini ia akan pulang bersama Keira. Dan seperti yang ia katakan, meja Navier saat ini terlihat kosong yang mana hal itu merupakan hal yang cukup jarang terjadi.
Read more
BAB 19
Pria dengan kemeja merah gelap itu duduk pada salah satu kursi yang ada di meja makan yang cukup panjang itu. Kedua matanya masih belum puas melihat sekelilingnya yang terlihat begitu luar biasa khususnya ornament bergaya Eropa yang begitu indah, membuat ruang makan ini menjadi semakin mewah. Entah sudah berapa lama ia memperhatikan setiap sisi ruangan itu, ia tetap merasa tidak bosan.Tidak lama kemudian seorang wanita dengan pakaian pelayan dan pria dengan pakaian koki berjalan keluar dari dapur. Mereka membawa sebuah kereta kecil yang berisikan berbagai macam hidangan, mereka meletakkan satu persatu setiap makanan itu dengan hati-hati. Dan sebagai penyentuh yaitu sebotol wine merah yang di masukkan di dalam sebuah wadah berisikan es batu.“Tuan Peter, perkenalkan ini koki pribadi saya,” ucap Navier memperkenalkan pria itu.Pria itu menghadap Peter lalu membungkukkan badanya. “Perkenalkan Tuan, saya Castor. Dan malam mini saya menyajikan beberapa jenis makanan Italia dan Perancis. S
Read more
BAB 20
KLING!Lonceng kecil yang ada di samping pintu kaca itu berbunyi, menandakan seorang pelanggan yang baru saja masuk ke dalam tempat itu. Aroma kopi dan roti tercium dengan kuat dari dalam sana, membuat siapa saja yang masuk ke sana tergiur. Begitupun dengan pria yang saat ini menjadi pusat perhatian pegawai cafe itu.“Selamat datang Tuan!” sambut mereka secara bersamaan kepada pelanggan pertama mereka.Mereka saat ini sedang berbisik-bisik, melihat pelanggan mereka yang sedang melihat daftar menu yang mereka sajikan. Bagaimana tidak, kalau saat ini mereka mendapatkan pelanggan pertama yang begitu tampan. Terlebih lagi wajah tampan itu yang selama ini hanya dapat mereka lihat dari layar televisi maupun majalah saja. “Saya ingin memesan sepuluh ice coffee dan sepuluh macaron,” pesan Navier.“Baik Tuan, totalnya lima puluh Dollar.”Navier mengeluarkan ponselnya dan melakukan pembayaran via elektronik. Ia terlalu malas mengeluarkan uangnya dari dalam dompet.“Pembayaran anda sudah kami
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status