Semua Bab Pesona Menantu Eksklusif: Bab 41 - Bab 50
142 Bab
Bab 41. Kabar Buruk
"Kenapa dilempar?" Violeth menghentikan kunyahan makanan di mulutnya. "Seseorang yang memberikan kotak itu hanya iseng dengan kita." Carver mengambil kotak yang sempat dibuang ke lantai. "Cobalah lihat apa isi didalamnya."Tampak di bagian dalam kotak yang terbuat dari bahan kardus murahan berlapis semacam kertas kado, sama sekali tidak ditemukan benda sekecil atom yang mengisi kotak berukuran 20 sentimeter kubik. Violeth mengambil kotak itu dan menghentakkan ke meja berharap ada sesuatu yang berada di kotak itu jatuh dan terlihat di pandangan matanya. Kotak itu adalah sebuah kotak hadiah yang diberikan oleh seseorang yang mengaku sebagai pengagum Violeth selaku putri CEO perusahaan Fletcher Company. Seseorang itu memberikan ketika Violeth akan melahap makanan yang dihidangkan oleh pelayan restoran. "Pantas saja ketika kuterima tadi sangat ringan, ternyata kosong," ucap Violeth. "Aku sejak tadi memang mencurigai kotak itu. Bahkan sebelum kotak itu diberikan kepadamu, kotak itu se
Baca selengkapnya
Bab 42. Pergi Dengan Tenang
"Sudahlah, tidak perlu ke rumah sakit itu." Carver berbalik menuju masuk ke dalam restoran tempat Violeth terduduk di tempat itu. Namun langkahnya terhenti ketika merasakan seperti ada ikatan tertentu pada lelaki yang mengaku sebagai ayahnya. "Tapi sepertinya aku perlu ke sana." Carver meninggalkan sendiri Violeth di restoran tanpa memberitahu terlebih dahulu kepada Violeth. Carver menancapkan sebuah kunci ke mobil Supercar Lamborghini yang dibawanya ke restoran itu. "Setidaknya Violeth bisa pulang sendiri dengan tenang kalau dia membawa mobil ini." Di depan restoran sama sekali tidak ditemukan taksi maupun ojek yang bisa mengantarkan dirinya ke rumah sakit. Carver berjalan puluhan kaki untuk mendapatkan tumpangan. Tidak mungkin berjalan menuju ke tempat yang jaraknya cukup jauh dan memakan waktu yang tidaklah sebentar. "Kalau tidak ada tumpangan, aku harus naik apa?" Beberapa menit kemudian, Carver hanya berdiri di pinggiran trotoar untuk menunggu taksi yang biasa lewat. Beber
Baca selengkapnya
Bab 43. Seratus Juta Dolar
"Tidak, Carver ... uhukk! uhukk! ...hanya ingin kamu hidup dalam kecukupan dan menikmati semua kekayaan yang kumiliki," ucap Jackson dengan iringan batuk yang tiada usainya. "Apa ayah tetap ingin menjodohkan aku dengan Clara?" tanya Carver. Jackson menganggukkan kepala. "Aku sudah memikirkan yang terbaik untukmu. Harta kekayaanku, semua untukmu. Dan jika kamu sudah menikah dengan Clara, wanita itu pasti akan membantumu mengurus perusahaan," balas Jackson. "Aku masih ingin sendiri tanpa memiliki pasangan lebih dulu," tolak Carver. "Tapi kenapa, Carver?" Carver tidak bisa menjawab untuk pertanyaan yang kedua kalinya jika dirinya telah memiliki pasangan hidup untuk selama-lamanya. Wanita yang akan dijodohkan untuk Carver memang sangat cantik, tapi tidak mungkin Carver melalukan pertunangan sekalipun dengan Clara, dan pada akhirnya pasti akan dinikahkan dengan wanita itu padahal Carver telah memiliki seorang istri yang sangat mustahil untuk ditinggalkan. "Carver, apa kamu sudah
Baca selengkapnya
Bab 44. Tetap Menolak
Ternyata Richard tidak hanya memberikan satu lembar saja yang perlu di tanda tangani sebagai persetujuan Carver menerima harta kekayaan itu, melainkan tiga lembar. Satu lembar berisi uang seratus juta dolar di dalam MasterCard Diamond dan yang kedua adalah tentang pewarisan perusahaan dan semua aset kekayaan Jackson yang bernilai miliaran dolar, lebih dari seorang miliarderAku tidak mungkin bisa menerima ini semua. Dan bagaimana caraku memimpin perusahaan dengan diriku yang tidak memiliki pengalaman sedikitpun?" Carver kebingungan, dirinya di pastikan akan jarang bertemu dengan istrinya karena sibuk mengurus perusahaan Leopard Enterprise. "Sepertinya aku akan tenang dan sehat kembali setelah kamu mau menerima semua harta kekayaan dan menandatangani persetujuan warisan ini. Kalau aku sudah sehat, aku pasti akan membantumu mengurus perusahaan," ucap Jackson. "Aku mulai besok menjadi CEO Leopard Enterprise? Memimpin perusahaan sebesar itu?" Carver menatap ke arah ayahnya, dimana jik
Baca selengkapnya
Bab 45. Takut Kehilangan
"Tapi kenapa, Carver?" Jackson bertanya semakin penasaran karena lagi-lagi putra semata wayangnya selalu menolak untuk tinggal di rumah yang sangat mewah. "Apa kamu masih tidak percaya jika aku adalah ayah kandungmu?" Carver membuang napas kasar. "Iya." Sebenarnya bukan itu alasan Carver. Menolak karena telah beristri dan tidak mungkin tidak tidur serumah dengan Violeth. "Richard, ambilkan sekarang," perintah Jackson. "Baik, Tuan." Richard beranjak dari duduknya, membuka sebuah tas ransel yang diletakkan di lantai untuk mengambil sesuatu yang akan membuat Carver percaya jika Jackson adalah benar ayah kandung Carver yang sebenarnya. Sebuah foto anak kecil digendong oleh seorang wanita muda yang tidak asing di mata Carver. Itu adalah foto ibu dari Carver saat masih muda dulu, sedangkan foto lelaki di samping wanita itu adalah Jackson. Carver memegangi foto itu dan mengusap foto ibunya yang telah tiada beberapa tahun yang lalu. "Ibu sudah meninggalkanku untuk selamanya." "Tidak pe
Baca selengkapnya
Bab 46. Tidak Perlu Menyesal
"Baik, Pak. Terima kasih banyak." Seorang pegawai rumah sakit keluar dari ruangan itu setelah mendengar ucapan Richard. Pintu kaca ruangan ICU tertutup.Jackson melepas selang oksigen dan selang infus yang menempel di punggung tangannya. Selang infus yang berada di punggung tangannya bukanlah memakai jarum, melainkan hanya selang saja yang diberi perban tebal sehingga terlihat seperti kenyataan. "Setidaknya dengan uang seratus juta dolar untuk Carver, akan tercukupi hidupnya untuk hari esok dan seterusnya," ucap Jackson. "Apa perlu tindakan lain lagi?" tanya Richard. "Iya." jackson mengambil kertas yang telah ditandatangani oleh Carver. "Para pengawal harus tetap menjaga dan mengawasi putraku kemanapun dia pergi dan pastikan Carver dalam keadaan aman." "Baik, Tuan." Richard mengiyakan perintah itu. "Oh, ternyata Carver hanya menandatangani uang seratus juta dolar saja." Jackson menatap selembar kertas yang telah tertanda tangani. Di dekat pintu keluar rumah sakit ... "Tuan
Baca selengkapnya
Bab 47. Mencari Carver
Bab 47. Mencari Carver Edward menoleh ke arah seseorang yang berada di belakangnya. "Violeth? Sejak kapan kamu kesini?" Edward merapikan beberapa kertas yang berada di meja pegawai di luar ruangan khusus. "Apa Carver tadi kesini?" tanya Violeth. "Kesini? Untuk apa juga Carver kesini, Violeth? Ayah sudah memberikan berkas yang perlu di pelajarinya dari kemarin," balas Edward. Violeth berbalik membelakangi ayahnya yang masih tampak sibuk memberesi kertas-kertas penting. "Carver tidak ada disini? Lalu kemana dia?" gumam Violeth. "Untuk apa juga Carver kesini tanpa ku suruh, yang ada dia hanya akan seperti orang hilang," ucap Edward. Violeth berbalik ke arah ayahnya. "Tapi, ayah, Carver pergi meninggalkanku ketika kita makan di restoran tadi. Dia bahkan pergi tanpa membawa mobil yang dipakai untuk pergi ke restoran tadi." "Mungkin Carver ingin membeli sesuatu dan lupa memberitahukan terlebih dahulu denganmu," balas Edward dengan santainya. Violeth menggebu-gebukan kepala
Baca selengkapnya
Bab 48. Hadiah Kalung 
Carver merasa seperti orang hilang yang duduk di depan restoran sendirian tanpa ada yang menemani. Kalaupun dia langsung pulang ke rumah, Violeth dapat dipastikan menganggap Carver meninggalkan dirinya di restoran lagi dan malah pulang sendiri. Beberapa mobil terlihat di jalanan berlalu lalang dengan cepat. Bahkan lama-lama beberapa orang yang masuk ke dalam restoran mulai semakin banyak. Carver berdecak kesal dengan apa yang telah dialaminya. Mendapatkan harta yang begitu besar tersimpan di bank, tapi nanti dirinya pasti akan mendapatkan kemarahan dari Violeth. Dari arah jalanan, terdengar suara raungan mobil yang tidak lain adalah supercar milik Violeth. Mobil itu pun memotong jalan menuju area parkir kendaraan mobil di depan restoran. Setelah mobil itu berhenti di area parkir, Carver meraih sebuah pembungkus berbentuk kotak yang dibelinya sebelum duduk di tempat itu. Violeth menutup pintu dengan cepat sampai terdengar seperti membanting. "Kamu kemana saja? Aku mencarimu sam
Baca selengkapnya
Bab 49. Bulan Madu
Carver menarik napas lega ketika Violeth mengajak untuk pulang tanpa menanyakan suatu hal lagi yang bersangkutan dengan kepergiannya secara mendadak."Tidak ingin makan lagi di restoran?" tanya Carver. "Aku akan mentraktirkanmu sampai puas. Atau kamu ingin membeli apa saja ... kalung berlian yang lebih bagus lagi atau gelang mewah limited edition." Carver terus menawari apapun yang diminta oleh Violeth. Sampai akhirnya ketika Violeth membuka pintu mobil, dia menoleh ke arah Carver. "Kamu menawariku untuk membeli barang-barang yang mahal? Apa kamu punya uang? Bukankah ayah hanya menggajimu sedikit?" Carver tidak mengira jika ternyata Violeth mengetahui berapa gajinya yang dibayarkan oleh Edward. Meski sebelumnya Violeth telah mengetahui jika Carver adalah menantu yang digaji oleh Edward. Violeth mendekati Carver dengan rona wajah tersenyum. Tampak kalung emas putih yang dibeli oleh Carver telah melilit sempurna di lehernya yang halus dan menggoda untuk disentuh. "Tidak perlu terk
Baca selengkapnya
Bab 50. Menghamiliku? 
Violeth membawa koper kecil keluar dari kamarnya. "Kamu bawa koper yang besar ya, kamu kan suamiku." Carver menarik koper dan membawa keluar bersama Violeth. "Ayah rasa satu minggu untuk kalian sudah lebih dari cukup," ucap Edward dari tempat duduknya. "Ayah, kami berangkat dulu." Carver mengulurkan tangan untuk bersalaman pamit dengan mertuanya. "Jaga Violeth dengan baik, Carver." ucap Edward. Pukul 20.30 Sampai ke Fletcher Resort .... Senyum merekah dikala sebuah bangunan megah gemerlapan dengan nuansa yang sangat nyaman berada di depan merekaDi tempat itu hanya ada satu bangunan megah dengan dominan warna jingga yang menerangi bagian dinding kaca dan jendela. Carver mengikuti Violeth menuju ke sebuah rumah yang di sampingnya terdapat sebuah kolam yang sangat indah. Carver membuka bagian pintu utama dua daun pintu setelah kunci diberikan oleh Violeth. Beberapa kursi tertata rapi dengan meja berkilauan yang berada di bagian tengahnya. Carver memandang ke sekeliling isi r
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status