Lahat ng Kabanata ng Gelora Hasrat sang Presdir: Kabanata 21 - Kabanata 30
441 Kabanata
21. Pria yang Tak Bisa Bersabar
“Kau melupakan malam itu, bukan?” Asher kian mendekat, Laura pun menggeser badannya pelan. “Aku akan segera mengingatkanmu,” bisik Asher. “T-Tuan … saya tidak-” GREP! Asher berhasil menangkap pinggang Laura. Kemudian menggeser lembut telapak tangannya ke arah perut wanita itu dengan gerakan menggoda. Laura yang mendapatkan serangan mendadak itu hanya bisa terdiam dengan jantung berdebar-debar kencang. Dia ingin menyingkirkan tangan Asher dari perutnya, namun belaian tangan pria itu, anehnya membuat dirinya tenang. Apakah karena janin di dalam rahimnya yang merespon sentuhan sang ayah? Laura bertanya-tanya dalam hati. “Aku tidak akan melakukan itu hari ini. Bersabarlah …,” ucap Asher seolah Laura-lah yang menginginkannya. Asher menggeser badan ke bawah dan menyandarkan kepala di bantal. Matanya terpejam dengan tangan yang masih terus membelai lembut perut Laura. “Jangan terlalu tegang. Tidurlah,” gumam Asher. Laura menggelengkan kepala. “Tuan … pergilah ke kamarmu. Saya tidak n
Magbasa pa
22. Bibir Menggoda
Tidak ... bukan itu yang membuat Laura menangis! Laura menepuk-nepuk lengan Asher dan menunjuk arah gelas minuman. Asher yang paham segera membantu Laura meminumkan air itu untuk Laura. "Sekarang jawab pertanyaanku ... kau menangisi pernikahan mantan tunanganmu? Hem? Kau masih menyukainya?" desak Asher dengan murka. Laura memang terkejut karena Noah akan menikah lebih cepat dari yang seharusnya. Namun, dia sudah merelakannya. Noah tidak ditakdirkan untuk bersatu dengannya. Selain itu, Laura juga semakin kaget karena Asher mempercepat resepsi pernikahan mereka. Padahal, Laura sebelumnya sudah merasa lega karena akan menikah secara tertutup. Dia masih memiliki banyak waktu untuk berpikir. Alasan apa yang sebaiknya dia katakan jika Simon atau Noah bertanya padanya, sebelum Asher mengumumkan pernikahan mereka. Tetapi, apa sekarang? Asher seenaknya sendiri mengubah lagi ucapannya dan ingin mempercepat resepsi pernikahan mereka!Simon dan Noah akan segera tahu jika Laura mengandung ana
Magbasa pa
23. Kemenangan Asher
“Kenapa harus ditunda kalau pada akhirnya kalian tetap akan menikah?” Asher tak mengerti kenapa Noah tiba-tiba ingin menunda pernikahan.Bayangan Noah yang terus memandangi Laura saat mereka berjumpa di kantor, tiba-tiba terlintas dalam benak Asher. Apakah Noah masih menginginkan Laura menjadi pengantinnya?Itu tidak boleh terjadi!“Aku tidak mencintai Nora,” ucap Noah lirih. Noah menunduk dengan mengapalkan tangan sehingga kertas undangan itu sedikit menekuk. Kemudian dia menatap Asher dengan sorot mata memelas. Asher sedikit tergerak melihat wajah sendu keponakannya. Dia pun sebenarnya tak menyukai Nora sejak tahu gadis itu banyak mengatakan kebohongan.Terlebih lagi, Nora juga dengan tak tahu malunya telah mengumbar aib saudarinya sendiri. Mengira jika Asher tak mengenal Laura.Akan tetapi, jika Noah tidak segera menikahi Nora, Asher juga tak akan bisa mengadakan pesta besar-besaran untuk pernikahannya dengan Laura. Asher tak ingin membuat Laura bersedih karena tak bisa mengadaka
Magbasa pa
24. Sah
Pagi yang cerah dan suara kicauan burung peliharaan Adam menyambut pagi Laura. Selusin pelayan saat ini berdiri di kedua sisi ranjang, menanti Laura membuka mata sejak setengah jam yang lalu. “Bangun, Em …,” bisik Laura seraya mengguncang badan Emma yang masih meringkuk di sebelahnya.Emma menggeliat dan membuka mata perlahan. Laura pun segera bangun terduduk dan diikuti Emma yang terbelalak kaget melihat para pelayan.“Selamat pagi, Nona Laura dan Nona Emma,” sapa para pelayan serempak. Dua orang pelayan gegas menarik Emma turun dari ranjang dan memintanya pindah kamar. Sementara itu, pelayan yang lain membantu Laura bangun, kemudian membimbingnya masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, wangi bunga mawar menyambut indra penciumannya. Laura diminta berbaring ke tempat tidur pijat untuk diberikan perawatan tubuh lengkap. Terdapat sepuluh pelayan yang masing-masing melakukan tugas yang berbeda. Dua mengurusi rambut Laura, empat pelayan mengoleskan lulur di setiap tangan dan kaki
Magbasa pa
25. Pengantin Baru
“Tuan-” Asher menempelkan ibu jarinya di bibir Laura. “Shh … kau sekarang istriku sekarang, jangan memanggilku tuan lagi … dan kau tidak perlu bersikap sopan padaku.” Jantung Laura seperti melompat-lompat keluar tatkala Asher kian memajukan wajahnya. Mendadak, Laura terhuyung sambil mencengkeram kemeja Asher. “Saya … pusing, Tuan,” dusta Laura. Dia hanya ingin menghindari berhubungan suami-istri dengan Asher malam ini. Memang benar dia sudah menjadi istri sah Asher Smith sekarang, juga memiliki kewajiban untuk melayani sang suami. Akan tetapi, Laura benar-benar belum siap! Dia bahkan tak mengingat pergulatan panas dengan pria itu sebelumnya. Bagaimana bisa dirinya tiba-tiba bermesraan dengan Asher? Laura tak sanggup membayangkannya.“Pusing kenapa? Apa bayi kita rewel lagi?” Asher tampak panik. Tangannya langsung membelai perut Laura. “Sepertinya, saya ... kelelahan ….” Laura sengaja membuat suaranya terdengar begitu lemah. Karena Laura memang sering pingsan, Asher pun percaya s
Magbasa pa
26. Selamat, Masa Lalu
“A-apa … saya tidak-” “Jaga dan temani Laura Wilson, Theo,” sela Asher sambil berbalik dan kembali melangkah, mengikuti Adam dan Regina.‘Siapa juga yang mau menangisi Noah?’ Laura sangat kesal karena dituduh sembarangan, setelah dia bertekad akan berusaha mencintai dan menerima Asher. Theo pun segera mendekati Laura, menunggu wanita itu melangkah. Laura mengentakkan kaki, kemudian menyusul keluarga barunya.Mereka akhirnya sampai di depan pintu gedung pernikahan. Laura dapat melihat dari kejauhan, pasangan yang mengenakan pakaian pengantin di depan sana tampak begitu mesra. Nora tersenyum lebar saat para tamu mengucapkan selamat padanya. Noah pun tak pernah berhenti memamerkan senyuman. Arah pandangan Laura berhenti pada ayah dan ibu tirinya. Dalam beberapa tahun terakhir, saat ini adalah kali pertama Laura melihat Simon tampak sangat bahagia.Hal tersebut berhasil membuat Laura sakit hati. Simon dapat tersenyum lebar, seakan-akan tak pernah kehilangan Laura sama sekali. ‘Papa mu
Magbasa pa
27. Muak dan Lelah
“Masuk ke dalam mobil sekarang, Nona Laura Wilson. Kau tidak ingin mengacaukan pertemuan penting setelah ini, bukan?” Asher tak akan membiarkan istrinya bicara berdua dengan mantan tunangannya. “Sebentar saja, Paman.” Noah memasang tampang memohon pada Asher.Sementara itu, dari arah lain, Nora berlari kecil dengan mengangkat gaunnya menghampiri mereka. “Kak Noah! Kenapa kau meninggalkan aku?” Tatapan Nora tertuju pada tangan Noah yang ada di pergelangan tangan Laura. Nora sangat ingin menampar Laura karena berani menyentuh suaminya. Meskipun sangat jelas yang terjadi adalah sebaliknya.Nora hanya bisa menahan emosinya karena ada banyak orang di sana. Dia akan membalas Laura ketika saatnya tiba.Laura pun gegas melepaskan tangan Noah darinya setelah menyadari bahwa Nora sedang memandangi tangannya. Dia segera masuk ke mobil tanpa melihat lagi pada sang mantan atau pun adik tirinya. Sudah cukup Laura memberi mereka selamat hari ini. Dia tak perlu lagi bersikap seolah-oleh mereka memi
Magbasa pa
28. Asher Berpesta
“Berdiri,” perintah Asher dengan suara lirih. Tangan Asher menggenggam lembut tangan Laura dan membimbingnya ke ranjang. Kulit Laura terasa dingin dan berkeringat. Asher tersenyum samar saat tahu Laura sedang sangat gugup. Laura ingin bimbingan darinya. Mengingat kalimat itu, Asher mengulum senyuman. Kilatan hangat terpancar pada senyuman itu. Sesuatu yang baru sekali dilihat Laura hingga membuatnya takjub.‘Tuan Asher … tersenyum ….’ Laura menatap wajah pria di hadapannya tanpa berkedip. Kematangan yang terpancar pada suaminya memaksa jantung Laura berdenyut lebih cepat. Asher mulai menyatukan bibir mereka. Kelembutannya yang tak terduga mengusir ketegangan dan kegugupan yang Laura rasakan. Laura mengikuti gerakan bibir Asher dengan canggung. Karena itu merupakan ciuman pertama Laura di saat dirinya dalam keadaan sadar sepenuhnya. Dengan gerakan pelan seolah tak ingin menodai kulit halus dan mulus istrinya, Asher menurunkan tali gaun di pundak wanita itu. Laura melepaskan tauta
Magbasa pa
29. Jauh dari Kenyataan
Ariana berdiri di depan Asher dengan keterkejutan yang tak terduga. Dia merasa sedih karena adiknya menyembunyikan sesuatu yang penting darinya. Bagaimana mungkin Asher akan menikah tanpa memberi tahu dirinya? “Sejak kapan kau di sini?” tanya Asher, mencoba menyembunyikan keterkejutannya. “Jawab dulu pertanyaanku, kapan dan dengan siapa kau akan menikah? Apa aku tidak penting bagimu sehingga kau tidak mau berbagi rencana pernikahanmu denganku?” Suara Ariana meninggi karena emosi. “Duduk dulu.” Asher melewati Ariana dan duduk di kursi kebesarannya dengan santai. Hal tersebut membuat Ariana semakin kecewa karena merasa disepelekan dan tak dianggap oleh adiknya. Sikap Asher terlalu tak acuh padanya.Dengan langkah lebar, Ariana segera menarik kursi dan duduk berhadapan sambil menatap tajam sang adik. “Kenapa kau tidak memberi tahu aku kalau kau akan menikah?!” Ariana kembali menuntut jawaban adiknya.“Bukan aku tidak mau memberi tahu. Tetapi, aku baru merencanakan pernikahan ini bebe
Magbasa pa
30. Kantor Panas
“Tuan ….” Laura menunduk setelah melihat sebentar suaminya. Bayangan semalam kembali teringat dalam benaknya. Mendadak, Laura menjadi sangat malu. Bisa-bisanya dia bertingkah seperti wanita yang haus akan belaian lelaki setelah merasakan surga dunia yang diberikan sang suami? “Apa yang kau lakukan di sini?” Asher mengulang lagi pertanyaannya, lalu menambahkan, “Siapa yang bilang kau boleh berkeliaran tanpa seizinku?” “Maaf, Tuan … saya tadi sudah menghubungi Anda, tetapi Anda tidak menjawab panggilan saya.” Laura meneguk ludah dengan kasar ketika melihat kaki Asher kian mendekat. “Itu … saya diminta datang-” Laura memekik tertahan ketika Asher tiba-tiba menarik pinggangnya, lalu memijat kecil dengan gerakan sensual. Salah satu tangan Asher mengusap punggung wanita itu dari luar kain yang menutupi kulit mulusnya. “Siapa orang gila yang berani memerintah istriku?” Suara Asher terdengar lebih pelan dari sebelumnya. Di saat Asher sedang sangat merindukan sang istri, Laura sendiri yan
Magbasa pa
PREV
123456
...
45
DMCA.com Protection Status