All Chapters of Istri sang CEO: Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 61 - Chapter 70
189 Chapters
Bab 60 – Diculik
Ucapan Alvaro sontak membuat Valency terkejut. Tidak heran Christian berkata kalau bayaran pengacara ini tidak akan tinggi walaupun kualitasnya luar biasa, ternyata pengacara yang pria itu maksud adalah kakaknya sendiri!Selain itu, pantas saja wajah Alvaro terlihat tak asing saat Valency melihatnya pertama kali. Ada kemiripan yang kentara antara Alvaro dengan Christian, terutama bagian bahwa mereka pria yang tampan.Dengan usaha untuk tetap tenang, Valency pun berkata, “Saya Valency Lambert. Senang berkenalan dengan Anda, Tuan Black.”Alvaro menganggukkan kepala, lalu melepas jabatan tangan mereka seraya mempersilakan Valency ke arah kursi kafe. “Silakan duduk Nona Lambert,” ucapnya seiring mereka duduk berhadapan.Setelah duduk, Alvaro mengeluar
Read more
Bab 61 – Mencurigakan
Valency kini duduk dengan todongan senjata di sisi kirinya, sedangkan seorang pria bertubuh besar lain menghimpit tubuhnya dari sebelah kanan. Walau berada dalam posisi terjepit, tetapi gadis itu tidak terlihat takut sedikit pun. Sebaliknya, dia malah melemparkan tatapan tajam pada setiap orang tersebut.“Siapa yang menyuruh kalian menangkapku?” tanya Valency dengan tenang.Salah satu dari kedua orang bertopeng itu semakin mendekatkan ujung pistolnya dengan kening Valency. “Diamlah, Nona Kecil! Di sini kamu tidak berhak berbicara!”Akan tetapi, pria bertopeng lainnya menggelengkan kepala, memperingatkan rekannya untuk tidak berlebihan. “Atasan kami ingin bertemu denganmu.” Dia tidak lupa menambahkan, “Dan, kalau kau ingin hidup, tutup mulutmu dan tunggu hingga kita sampai di tujuan.”Mengerti bahwa keadaannya tak menguntungkan, Valency memilih menurut dan diam untuk sementara. Kepalanya memikirkan banyak hal, seperti siapa dan kenapa mereka menculiknya?Melihat penampilan dan juga ke
Read more
Bab 62 – Siapa yang Akan Tersenyum di Akhir?
“Kau sudah gila!?” Cecilia mengernyitkan dahinya. Dia agak sulit percaya Valency masih berani bersikap begitu kurang ajar dan percaya diri dihadapkan dengan keadaan seperti ini.Valency menundukkan kepalanya, lalu terdiam sesaat, membuat Cecilia mengira gadis itu sudah kapok. Akan tetapi, kemudian tubuh Valency tampak bergetar, dan suara tawa terdengar darinya.Dengan kepala yang mendadak terangkat, Valency memandang Cecilia dengan pandangan mencemooh. “Cecilia, sejak awal, aku tidak pernah sewaras yang kamu dan Felix bayangkan!” balasnya. “Kalau tidak, bagaimana aku bisa menjadi temanmu, bukan? Sama sepertiku, kamu juga sudah kehilangan kewarasanmu!”Cecilia mengangkat tangannya. “Jalang, kau–” Namun, dia berhenti. Sadar dirinya hampir terpancing emosi, gadis it
Read more
Bab 63 – Masih Tidak Bisa Ditemukan
Jayden turun dari mobilnya dengan belasan pengawal berpakaian formal dan wajah sangar yang menemaninya. Mereka kini berdiri di depan kediaman keluarga Owen, mansion yang megah, walau tidak semegah kediaman Spencer. Sepasang suami-istri keluar dengan langkah tergesa-gesa begitu mengetahui kabar kedatangan Jayden di kediaman mereka. Ada raut kebingungan dan panik yang tampak di wajah mereka.“Apa kiranya yang membuat seorang Jayden Spencer mendatangi kediaman sederhana ini?” ucap seorang pria paruh baya, menghampiri dan menyambut kedatangan Jayden.Di belakangnya, sejumlah pengawal mengikuti, seakan bersiaga terhadap Jayden yang juga datang bersama pengawalnya. “Antonio Owen,” sapa Jayden dingin, matanya menatap tajam pada pasangan suami-istri Owen di hadapannya. Seolah siap untuk memangsa mereka. “Apa kau tahu seberapa besar nyali putrimu?”Antonio Owen menautkan alis dan tangan di belakang tubuhnya mengepal. “Aku tidak mengerti maksudmu.” Dia menambahkan, “Apa yang kiranya bisa putr
Read more
Bab 64 – Persidangan akan Tetap Berlangsung
“Apakah dia baik-baik saja!? Siapa yang berani menculiknya!?” Jennita menghujani Christian dengan pertanyaan. Namun, sebelum mendapatkan jawaban dari pria tersebut, Jennita malah memasang wajah curiga dan menatap Christian dengan mata memicing. “Tunggu ... sejak kapan kamu mengetahui hal ini?! Kenapa baru memberi tahu aku sekarang?!” Tatapan dan wajah Jennita yang semakin mendekat membuat Christian menggunakan jari telunjuknya untuk mendorong dahi gadis tersebut. “Berhenti menatap dan berbicara kepadaku seperti itu, aku bukan kriminal,” ucap Christian tak suka. Dia merasa Jennita seolah tengah menghakiminya. Setelah berhasil membuat Jennita diam, Christian pun dengan sabar mulai menjelaskan. “Kamu tahu Alvaro menjadi pengacara Valency, bukan?” tanya Christian yang diikuti anggukan kepala sang lawan bicara. “Aku mengetahui hal ini juga secara tidak sengaja darinya tadi pagi. Salah satu pengawal Jayden datang dan mendadak memberikannya kabar mengenai hal tidak terduga ini.” Mend
Read more
Bab 65 – Dia Masih Hidup!
Melihat Cecilia tersenyum sinis dan menatap penuh angkuh pada dirinya, Jennita merasa emosinya kembali terpancing.“Cecilia!” panggil Jennita seraya langsung bersiap untuk menerjang Cecilia, tetapi tubuhnya ditahan oleh Christian. “Dasar wanita licik! Apa kamu hanya bisa bermain dengan kotor seperti ini? Caramu benar-benar mencerminkan sikap seorang pengecut!” maki Jennita habis-habisan. Makian dan kemarahan Jennita yang berlebih membuat Felix agak mengernyitkan dahi. Dia tahu kalau teman dekat Valency itu sangatlah emosional. Akan tetapi, ini adalah kali pertama dia melihat Jennita seperti ingin menguliti Cecilia hidup-hidup.Selagi Felix tampak kebingungan, Cecilia hanya tertawa kecil. “Jennita, Jennita, jangan memujiku terus seperti itu, kamu membuatku jadi malu,” ucapnya
Read more
Bab 66 – Hari Penculikan itu
Melihat keterkejutan Cecilia, Valency mendengus dingin sembari tersenyum tipis. Tampaknya, mantan sahabatnya itu begitu panik dan sama sekali tidak menyangka dirinya akan tiba di ruang persidangan hari ini. ‘Bukankah sudah kukatakan, Cecilia.’ Valency berucap dalam hatinya, ‘Kamu akan menyesal tidak membunuhku di hari itu.’ *Hari penculikan Valency* “Mari kita lihat siapa yang akan tersenyum di akhir.” Ucapan yang terlontar dari bibir Valency membuat emosi Cecilia kembali tersulut. Akan tetapi, senyuman masih terpasang di wajahnya. “Aku berubah pikiran,” ujar Cecilia kepada para pengawalnya. “Jangan habisi dia sekarang.” Mendengar kalimat Cecilia, para pengawalnya mengerutkan kening. “Lalu, apa yang harus kami lakukan, Nona?” tanya salah satu dari mereka. “Dibandingkan membunuhnya begitu cepat, aku ingin dia tersiksa,” ucap Cecilia dengan bengis. “Bawa dia ke pinggir dermaga, ikat kaki dan tangannya dengan batu pemberat, lalu lempar dia ke laut!” Mata para bawahan Cecilia terb
Read more
Bab 67 – Kemenangan Mutlak
Pengawal itu saling bersitatap dengan Valency untuk beberapa waktu. Dia yakin kalau Valency tidak akan bisa menolaknya. Dan, gadis itu pun buka suara, “Aku setuju.” ‘Sudah kuduga!’ Valency bisa melihat mata pengawal itu berbinar. “Tapi dalam mimpimu!” BUK! Sebuah tinju Valency layangkan ke wajah pengawal tersebut. Ternyata, dia berhasil membebaskan diri dari ikatan sang pengawal! Saat menyadari dirinya dipermainkan, pengawal itu marah besar. “Dasar jal*ng tidak tahu diri! Kau memang pantas mati!” Dia melesat ke arah Valency dan berusaha menyerang gadis itu, tapi Valency berhasil menghindari pukulannya. Saat pukulan lain Valency tangkis, gadis itu memaki dalam hati. Pukulan pengawal itu sangat keras! Pun dirinya bisa bela diri, tapi Valency bukan sepenuhnya ahli yang terbiasa berkelahi. Demikian, walau sebelumnya bisa menangani Felix, tapi menghadapi pengawal terlatih seperti ini, tentu saja Valency tidak sebanding! “Urgh!” Lenguhan kesakitan terdengar dari sisi Valency saat
Read more
Bab 68 – Kebodohan Felix
Di tengah-tengah persiapan para hakim, Jennita menatap Valency yang berada di samping Alvaro dengan intens bercampur gugup, sampai-sampai dia tidak bisa berhenti menggigiti kukunya sendiri. Walau tahu temannya baik-baik saja, tapi dia tidak tahu apa yang akan terjadi di persidangan hari ini.Apakah Valency akan menang? Atau dia malah kalah dan reputasinya sebagai seorang desainer hancur seketika? Mungkinkah Cecilia Owen memang tidak bisa dikalahkan hanya karena dia berasal dari keluarga yang lebih kaya!?Melihat hal itu, Christian yang duduk di sebelahnya langsung menggenggam tangan gadis tersebut dan berujar, “Jen, tenanglah. Valency akan baik-baik saja.”Helaan napas kasar kabur dari mulut Jennita. “Aku tidak bisa tenang sampai hakim memberikan hasil yang memuaskan.” Dia melemparkan pandangan marah pada Cecilia. “Terlebih karena aku tahu pasangan di sebelah sana seperti lintah dan ular!”Di saat ini, Jayden yang ada di sebelah Jennita berkata, “Tenang saja, Nona Sparks. Valency tid
Read more
Bab 69 – Victoria Lambert
Pengacara Felix langsung berdiri. “Penolakan, Yang Mulia! Klien saya hanya terlewat terkejut sehingga salah bicara. Ucapannya tidak bisa dijadikan kesaksian.” Dia menoleh kepada Felix. “Bukan begitu, Tuan Smith?” Felix mengangguk-anggukkan kepala dengan cepat. “Itu benar! Itu benar, Yang Mulia! Saya hanya salah bicara.” Dia menambahkan, “Saya hanya bermaksud berkata, Valency pernah mengakui karya ini adalah karyanya yang diciptakan di awal tahun ini, jadi bagaimana mungkin dia memiliki dokumen HAKI yang didaftarkan selama itu!?” Ucapan Felix membuat ekspresi keruh sang hakim agak merenggang, tapi sebelum pria itu berbicara, terdengar suara lain berucap, “Kenapa tidak mungkin?” Semua orang menoleh. Ternyata, sekarang yang berbicara adalah Valency. Senyum tipis menghiasi wajah manis Valency seiring dirinya berkata, “Walau agak kurang tepat mengatakan aku baru menciptakan desain itu awal tahun ini, tapi memang benar dokumen HAKI yang kumiliki jauh lebih tua dibandingkan desain yang
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status