All Chapters of Gairah Panas Tuan Arion: Chapter 11 - Chapter 20
233 Chapters
Bab 11 | (21+) Emily Yang Menggairahkan
*** Sedangkan malam sudah semakin larut. Di pavilion Arion yang mewah dan bernuansa minimalis itu terdengar suara desahan dan rintihan kuat di salah satu ruangan. Tentu saja, asal suara itu berada di dalam kamar sang pemilik pavilion—Arion Harold. Pria tampan dan rupawan yang di anugrahi mata indah berkilau berwarna biru sedang memanjakan tubuh wanita yang sudah di tandai sebagai kekasihnya—sebagai miliknya. Emily yang kelelahan karena gempuran Arion tadi akhirnya jatuh tertidur di dalam pelukan pria itu. Namun, di saat waktu menunjuk angka tiga. Arion yang terbangun mengecup bibir, pipi, mata, kening, bahu hingga membuat gairahnya kembali memanas melihat tanda cinta yang ia sematkan di beberapa titik di kulit putih Emily. Sampai membuat Emily terjaga dari tidurnya, terkejut melihat Arion sedang menyesap payudara. “Kamu sangat mesum, Yon!” “Kamu yang terlalu menggairahkan, Em. Jangan salahkan aku kalau tidak bisa menahan diri.” Blush Emily menutup mulutnya menahan rasa geli
Read more
Bab 12 | Perempuan Gila
Pagi ini, Arion datang lebih dahulu ke kantor. Setelah membaca pesan dari emailnya, Arion harus mengambil keputusan berat. Dia merasa begitu kacau pagi ini. “Damn! Damn! Damn!”Sudah sejak jam lima pagi ia berangkat ke kantor meninggalkan pavilion, meninggalkan wanita yang sudah memadu kasih dengannya dengan begitu liar dan dalam. Dimana ia baru pertama kali merasakan gairah yang begitu membuat hatinya berdebar, dimana ia menumpahkan semua perasaannya.“Arghhhh!!!” Arion meremas rambutnya dengan kasar membayangkan reaksi Emily saat bangun tidur nanti dan tidak mendapati dirinya. Padahal dia sendiri sudah berjanji kalau dia tidak akan lagi menahan diri dan melepaskan wanita itu.Tapi apa saat ini yang ia lakukan? “Shit!” Arion terus mencaci maki dirinya sendiri. Perasaan bersalah benar-benar menghantam dirinya.“Aku tidak tahu kalau dia merekam semuanya! Dasar perempuan gila!” Email yang tadi pagi ia baca ada
Read more
Bab 13 | Shock Untuk Emily
Emily tiba di kediamannya, mansion yang bergaya American classic dengan dominan warna putih gold terlihat begitu menawan dan elegan. Begitu ia tiba di depan gerbang besar itu, satpam segera membuka pagar otomatis itu untuk Nona muda mereka. “Selama pagi, Nona Emily.” Sapa penjaga gerbang saat mobil Emily melewati mereka. “Pagi Pak,” balas Emily ramah. Dan begitu Emily masuk, terlihat taman dan air mancur yang berada di tengah-tengah memperindah mansion yang mewah ini. Para tukang kebun terlihat sedang membersihkan taman sambil menyapa Emily dengan ramah. Emily pun membalas sapaan dari para pekerja dengan penuh senyuman. Wanita cantik itu segera turun dari kendaraannya, masuk ke dalam mansion. Tanpa menunggu lama, ia langsung menuju kamarnya untuk mengganti pakaian. Dia sudah sangat tidak sabar untuk bertemu pujaan hatinya—Arion Harold. “Oh my!” pekiknya saat melihat jejak merah di sekitar lehernya. Jejak merah yang terlihat begitu jelas. Jejak percintaannya yang begitu panas bersa
Read more
Bab 14 | Permainan Licik
Satu jam sebelumnya, sesuai waktu yang dikatakan Tasha. Dia datang ke kantor Arion dan masuk ke dalam ruangan tersebut di saat para orang kepercayaan Arion tidak ada di sekelilingnya. Karena Tasha yakin, kalau Arion sudah di kelilingi oleh para sahabatnya, ia tidak bisa bergerak dengan bebas.Arion yang sedang duduk di kursi kebesarannya memandangi Tasha dengan tatapan mengintimidasi yang saat ini sedang duduk di hadapanny a. “Katakan apa maumu?” tanya Arion, dingin.Tasha tersenyum manis, wanita dengan rambut blonde itu memamerkan belahan dadanya yang saat ini sedang mengenakan dress yang begitu seksi. Dress berwarna gold dengan belahan dada yang terbuka lebar, bukan hanya belahan dada saja yang ia pamerkan. Dress yang ia kenakan memperlihatkan tubuh bagian bawahnya yang hanya mengenakan segitiga berenda.Begitu seksi saat wanita itu duduk dengan menyilangkan kakinya, “Aku ingin kamu jadi pacarku, jadi kekasihku Arion.” Jawab Ta
Read more
Bab 15 | Investivigation Darurat-1 and Secret
“Dengan syarat, semua sahabatmu harus tahu kalau kita berdua adalah sepasang kekasih mulai detik ini? Dan jangan larang apapaun yang aku lakukan untuk membuatmu jatuh cinta padaku?” sambung Tasha mendongakkan wajahnya melihat wajah tampan Arion.Arion terdiam, ia berpikir sejenak. “Yah, aku akan menceritakan kepada Emily tentang rencanaku ini. Aku yakin dia akan mengerti.” Pikir Arion. “No problem—tidak masalah…” jawab Arion pelan.“Ahhhh… Aku bahagia sekali, baby…” Tasha mengeratkan pelukannya.“Dan ingat! Aku tidak mau sampai semua sahabatmu tahu akan masalah ini! Jika kamu melanggarnya, aku tidak akan ragu mengirim video ini kepada seluruh keluargamu, Arion!” Tasha dengan penuh percaya diri mengancam Arion, dia menang karena memegang kartu ace-nya.Baru kali ini ia melihat Arion tidak berkutik sama sekali dengan ancaman yang ia layangkan, “Hah
Read more
Bab 16 | Mengikuti Permainan Tasha
Arion gelisah, perasaan pria itu menjadi tidak tenang. Dia tahu, saat ini Emily sangat kecewa padanya. “Damn!” makinya dalam hati.  Tasha yang berada di samping Arion sesekali melirik ke arah pria itu. “Ada apa, baby?” tanya Tasha lembut.Pria itu terdiam, dia harus menyelesaikan permainan ini secepatnya. Rasanya sungguh memuakkan harus berpura-pura seperti ini. Dia merutuki kebodohannya malam itu, karena tidak sadar kalau dirinya sudah dijebak oleh Tasha. “Sepertinya aku harus menghubungi Raul…”batinnya.“Hmm… Aku hanya melihat laporan kerja.” Kilah Arion, datar.Tasha tersenyum, kemudian cemberut. “Selama sama aku, kamu harus fokus kepadaku, Yon….” ucapnya dengan nada manja dan menyandarkan kepalanya di lengan Arion.Arion mengatupkan rahangnya, menahan gejolak amarahnya saat ini. “Jangan memanggilku dengan sebutan itu.” Ucapnya dengan dada
Read more
Bab 17 | Wanita Bodoh
Emily tiba di kediamannya, wanita itu langsung masuk ke dalam kamar dan duduk di karpet tebal menelungkupkan wajahnya di kedua lututnya.Hatinya hancur, sangat hancur. Serasa dirinya yang sedang terbang tinggi ke angkasa dan di hempaskan dengan keras di dasar tanah.Wanita cantik itu mengambil ponselnya, melihat foto dirinya dan Arion yang sempat Arion ambil saat mereka berdua berada di tempat tidur usai bercinta. Pria itu mengecup keningnya dengan penuh cinta. Membisikkan kata cinta yang terdengar begitu indah di telinga Emily.“Kau begitu bodoh! Bodoh! Bodoh!” Emily mengutuk dirinya, kemudian mencari tombol  delete, namun tangannya tidak dapat bergerak.Moment yang ia lewati bersama Arion terlalu indah, dan juga menyakitkan di saat bersamaan. Sebodoh itulah dia.Bahkan dirinya masih dapat mengingat dan merasakan dengan jelas setiap sentuhan yang diberikan Arion di seluruh tubuhnya. Dan hal itu membuat dirinya merasa hancur.
Read more
Bab 18 | Untuk Selamanya
Eleanor terdiam dan menatap sendu sahabatnya itu. “Iyah baiklah. Kita masuk ke dalam dulu, ok?” Kemudian dia memapah dan membantu Emily untuk membuka pakaian basahnya. Eleanor dengan dabar memakaikan handuk kimono untuk Emily. “Em, ada apa?” tanya Eleanor lembut begitu dia sudah merebahkan tubuh Emily di kasur dan menutupi wanita cantik itu dengan selimut tebal. Eleanor ikut duduk di tepi kasur sambil memegang tangan Emily, “Hey, ada apa?” “Bukannya hari ini kamu harus memberikanku kabar bahagia?” lanjut Eleanor. Dan hal itu berhasil membuat Emily kembali meneteskan air matanya tanpa suara. Eleanor menghela napas dalam, “Oh my! Bicara padaku, Em…” serunya dengan tidak sabaran. Dia tidak tahan melihat Emily yang seperti ini. “Kalau kamu masih diam, aku akan keluar sekarang juga dan memberitahukan keadaanmu kepada Aunty Della dan Uncle Ethan!” ancam Eleanor yang tentu saja tidak mungkin ia lakukan. Ia hanya ingin Emely bercerita kepadanya. “Lea, please…” gumam Eleanor pelan sambil
Read more
Bab 19 | Perasaan Yang Saling Terikat
Arion yang sedang menyetir langsung menginjak padel rem secara mendadak. Ckiiitttt…. Brak! Di susul suara klakson yang berentetan berbunyi di luar sana. Sedangkan Arion sendiri keningnya sempat terbentur dengan stir mobilnya, membuat pria itu meringis pelan. Pria itu mengabaikan semua klakson dari kendaraan yang berada di belakang sana. Dia terkejut, terpukul dengan apa yang dikatakan Emily. Hingga terdengar suara ketukan di kaca mobilnya, karena Arion tidak kunjung bergerak. Pria itu menimbulkan kemacetan dan mengganggu lalu lintas. Bugh! Arion merasa sangat kesal sampai memukul setir mobilnya, tapi dirinya tidak bisa marah kepada Emily. Apalagi sampai membentak wanita itu. Meskipun sejak dulu ia dingin dan menjaga jarak dengan Emily, tidak pernah sekalipun ia bersuara besar atau memaki kepada wanita yang ia cintai itu. Pria berhazel biru itu menarik napas dalam, saat Emily memanggil namanya di sana. “Baiklah,” jawabnya singkat. Dan memutuskan sambungan teleponnya, melepaskan ea
Read more
Bab 20 | Kecurigaan
Bip bip bipArion membuka ponselnya dan membaca pesan singkat yang masuk.‘Tuan, Nona Emily dan Nona Eleanor menuju bandara.’Arion menghela napasnya dan membalas pesan tersebut, ‘Ikuti!’‘Siap Tuan.’Seperti yang ia duga, Emily pasti pergi bersama Eleanor, “Hah! Setidaknya dia tidak sendiri,” gumamnya lirih sambil memijit keningnya.Kepalanya terasa begitu sakit. Pria itu melihat ke arah tempat tidurnya, semuanya sudah terganti dengan sprei yang bersih, bekas darah di sprei yang tadi pagi ia lihat membuat dadanya semakin sesak.“Fuck!”“I miss you so bad—aku sangat merindukanmu, Em!”Arion menyandarkan punggungnya dan kembali meneguk wiski yang ia pegang. Dia butuh minuman ini untuk membuatnya tidur.Di kepalanya saat ini hanya terisi oleh bayangan Emily. Dimana wanita yang ia cintai itu menatapnya dengan penuh cinta saat semalam bersamaanya, namun tatapan itu berubah saat tadi pagi mereka bertemu.Dengan berat, Arion berdiri dan melangkahkan kakinya menuju tempat tidur. Tempat diman
Read more
PREV
123456
...
24
DMCA.com Protection Status