Semua Bab Istri Pengganti sang CEO: Bab 31 - Bab 40
683 Bab
Bab 31 Tunggu sampai Dia Memohon padaku
Dalam waktu satu minggu, Chelsea selalu pergi pagi dan pulang malam. Selain melakukan pengobatan di malam hari, Ferdy sama sekali tidak bertemu dengan Chelsea. Oleh sebab itu, Ferdy hanya bisa mengandalkan laporan Irfan untuk mengetahui semua yang sedang dilakukan Chelsea.Irfan melapor, "Belakangan ini, Bu Chelsea sedang menyelidiki masalah berlian palsu di departemen internal. Bu Chelsea menginterogasi semua karyawan yang ada kaitannya dengan berlian palsu itu. Kemarin, Bu Chelsea juga mengadakan rapat dengan departemen desain. Dua bulan lagi sudah masuk kuartal baru, mereka sedang mempersiapkan desain seri perhiasan baru". "Tapi, sekarang situasi Soraya Jewelry nggak begitu baik. Ada defisit keuangan yang besar. Kontrak dengan pabrik yang bekerja sama dengan perusahaan juga hampir berakhir. Aku dengar, bosnya nggak berencana untuk melanjutkan kontrak lagi. Selain itu, Soraya Jewelry masih perlu membeli beberapa perhiasan lagi. Saat ini, Bu Chelsea mungkin sedang kekurangan dana," l
Baca selengkapnya
Bab 32 Sebaiknya Menari Striptis!
"Hachoo!" Chelsea bersin dengan keras begitu turun dari taksi. Dia menggosok hidungnya dengan sedikit bingung. Padahal cuaca malam ini tidak terlalu dingin. Chelsea berdiri di luar bar dan mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Olivia. [ Aku sudah sampai, kamu di mana? ]Lima menit kemudian, Olivia baru membalas pesannya. [ Aku ada sedikit masalah. Kamu langsung masuk saja ke ruang VIP 1108. ]Masalah? Chelsea mengernyitkan alisnya. Olivia tidak mungkin minum terlalu banyak bir dan bertengkar dengan orang lain, bukan? Setelah ragu-ragu sejenak, Chelsea segera masuk ke bar. Dia melewati kerumunan orang-orang yang sedang berdansa. Pada akhirnya, dia meminta pelayan untuk mengantarnya ke ruang VIP yang dikatakan Olivia.Di luar ruang VIP yang tertutup tersebut, Chelsea bahkan bisa mendengar jeritan Olivia. Lantaran merasa panik, Chelsea pun segera membuka pintu. Hal ini membuat orang-orang yang ada di dalam terkejut. Di dalam ruang VIP ini sangat minim cahaya sehingga Chels
Baca selengkapnya
Bab 33 Uang Tidak Jatuh dari Langit
Pria yang berada di sudut ruangan berkata demikian dan mengambil alih situasi dengan mudahnya. Chelsea melirik ke arahnya dengan sikap tidak acuh. Itu hanyalah sebotol bir, dia masih sanggup membayarnya."Apakah kalau aku ganti rugi, kalian akan minta maaf kepada Olivia?" tanya Chelsea.Pria itu lumayan lugas sehingga berkata, "Oke, tapi bayar dulu 500 juta."Chelsea amat terkejut. Harganya 500 juta? Dia pun menatap botol brendi tersebut dengan tidak percaya. Apakah brendi ini punya kelebihan lain?Mendengar perkataannya, Olivia segera berseru, "Kalian jangan coba memeras! Jangan sampai kami lapor polisi!"Namun, pria itu membalas dengan santai, "Silakan lapor saja. Kita biarkan polisi yang menilai apakah ini adalah konyak kelas atas atau bukan? Apakah harganya memang segitu? Ketika melempar botolnya tadi, kamu begitu lugas. Sekarang baru tahu salahmu ketika harus ganti rugi? Kalau nggak sanggup ganti rugi, bilang saja! Nggak usah berlagak!"Beberapa tuan muda itu mulai mendukung perka
Baca selengkapnya
Bab 34 Dia Adalah Kekasih Ferdy
Shania bertanya dengan bingung, "Kenapa kamu ada di sini?"Chelsea masih merasa pusing dan tenggorokannya terasa sesak. Dia hanya memandang Shania dengan dingin, lalu menarik Olivia untuk berjalan melewatinya."Hei, aku sedang bertanya padamu," seru Shania.Wanita itu ingin menahan Chelsea, tetapi sia-sia. Begitu melihat kedua orang itu menjauh, Shania sangat kesal hingga mengentakkan sepatu hak tingginya. Kenapa wanita jelek itu begitu berlagak?"Wanita itu terlalu jelek. Aku sepertinya bakal mimpi buruk malam ini.""Kalau tahu dia sejelek itu, kita seharusnya mengusir dia dari tadi. Mataku jadi sakit!"Mendengar komentar orang-orang, Shania pun tersenyum dan berjalan menuju mereka dengan gerakan memikat. Segera setelah itu, dia bertanya, "Apa yang kalian bicarakan? Sepertinya aku melewatkan pertunjukan yang bagus.""Nona Shania, kamu memang telat. Kalau nggak, kamu bisa melihat wanita jelek tadi minum anggur putih!""Pak Peter memang jago. Dia memang paling bisa membuat kita semua te
Baca selengkapnya
Bab 35 Karena Kita Menikah Diam-Diam
"Nggak, nggak usah ... aku bisa pulang sendiri!" tolak Chelsea.Ferdy malah mengangkat alis sambil bertanya, "Hmm? Benaran nggak usah atau situasinya nggak memungkinkan?"Chelsea merasa linglung sekarang. Dia sama sekali tidak menyadari ada maksud tersirat dalam kata-kata Ferdy."Aku sudah dalam perjalanan pulang." Sembari berkata demikian, Chelsea menoleh ke arah Olivia dan mendapati tatapan tajamnya. Kepalanya pun terasa makin sakit."Sudahlah, aku hampir sampai. Terima kasih atas tawaranmu," ujar Chelsea yang langsung mematikan teleponnya. Kemudian, dia memandang Olivia dan berkata sambil terkekeh-kekeh, "Kalau aku bilang papaku yang mencariku, apa kamu akan percaya?"Namun, Olivia langsung meraih lengan Chelsea sembari bertanya, "Menurutmu? Siapa pria itu?"Chelsea tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Saat ini, sudut matanya melihat sebuah taksi yang berhenti di pinggir jalan. Dia buru-buru menepis tangan Olivia, lalu berlari menjauh sambil berkata, "Aku pulang dulu. Lain kali
Baca selengkapnya
Bab 36 Mungkinkah Dia Salah Mengingat?
Ferdy tiba-tiba berdiri. Saat menoleh, kepala seseorang yang berambut hitam panjang dan berantakan muncul dari balik selimut. Ferdy pun bertanya, "Siapa itu?""Mana bonekaku ...," gumam Chelsea. Sepasang tangannya tampak meraba-raba di pinggir ranjang.Ferdy yang kebingungan langsung bertanya, "Kenapa kamu ada di kamarku?"Padahal, Chelsea baru menegaskan hubungan mereka, tetapi sekarang malah tidur di ranjangnya. Apa yang terjadi dengan wanita ini? Namun, Chelsea yang seolah-olah tidak mendengarnya tetap bersikeras untuk mencari bonekanya. Suaranya terdengar sangat panik, seakan-akan hampir menangis. "Boneka ... bonekaku mana ...."Saat ini, Ferdy baru menyadari bahwa dia sedang bermimpi. Pria itu pun mengernyit dengan ekspresi meremehkan. Chelsea yang sudah berumur segini, bisa-bisanya masih mencari boneka dalam mimpinya.Tunggu, mungkinkah dia menganggap Ferdy sebagai boneka? Untuk membuktikan dugaannya, Ferdy pun duduk kembali. Benar saja, Chelsea lagi-lagi memeluknya. Kali ini, wa
Baca selengkapnya
Bab 37 Cek Kosong yang Sudah Ditandatangani
Setelah sarapan, Chelsea mengantar Ferdy kembali ke kamar, sekaligus memeriksa denyut nadinya. Dibandingkan dengan denyut nadi sebelumnya, kini sudah ada kemajuan yang cukup signifikan. Ferdy pulih lebih cepat dari yang dibayangkan olehnya. Selain pengaruh obat dan akupunktur, itu juga karena kondisi fisik Ferdy yang kuat.Saat ini, Chelsea tanpa sadar menatap ke arah Ferdy. Sinar matahari menerangi ruangan dan menyinari pria itu dari samping. Di antara perbedaan kontras cahaya, fitur wajah Ferdy yang sudah tampan menjadi makin jelas. Pandangan Ferdy memang kosong, tetapi seolah-olah mampu menarik segalanya dengan mudah.Chelsea agak terpesona dan tak kuasa merasa khawatir. Setelah Ferdy pulih nantinya, mungkinkah pria itu tidak akan membutuhkannya lagi? Apabila Ferdy berubah pikiran, Chelsea yang kehilangan pendukung ini sungguh dirugikan. Dia bahkan belum sempat memanfaatkan pria itu.Lantaran Chelsea terdiam cukup lama, Ferdy pun bertanya, "Kenapa?"Chelsea berdeham, lalu mengulurka
Baca selengkapnya
Bab 38 Seharusnya Adalah Wanita yang Sangat Cantik
Di Soraya Jewelry, Chelsea memasuki kantornya dengan diikuti oleh asisten di belakang. Saat ini, asistennya melaporkan, "Bu Chelsea, ini adalah daftar yang kamu minta. Aku sudah mengurutkan nama bos-bos besar dalam industri yang memiliki reputasi baik di dalamnya.""Oke," jawab Chelsea. Dia mengambil daftar tersebut dan melihat nama yang menduduki peringkat pertama dengan sekejap ... Peter Amelia.Keluarga Amelia adalah salah satu dari empat keluarga besar di Kota Mahara. Awalnya, mereka berbisnis batu giok dan perhiasan di perbatasan. Setelah itu, Keluarga Amelia berkembang menjadi pengolah perhiasan terbesar di dalam negeri. Mereka menempati posisi paling tinggi dalam industri perhiasan.Pria bermarga Amelia, lalu Shania bahkan pergi ke perjamuannya …. Chelsea sontak mengernyit. Mungkinkah pria misterius kemarin malam adalah Peter Amelia?"Bu Chelsea, apa kamu mengenal Pak Peter?" tanya asistennya secara tiba-tiba.Chelsea tertegun sejenak sebelum bertanya, "Kenapa?""Hari ini, Pak P
Baca selengkapnya
Bab 39 Apakah Pak Peter Sudah Puas?
Segera, Peter pun tersadar kembali, lalu bertanya, "Dari nada bicara Bu Chelsea, sepertinya kamu masih marah karena kejadian kemarin malam, ya?"Kemudian, Peter mengangkat gelas anggur dan berkata sambil tersenyum, "Kalau aku tahu itu kamu, aku nggak akan mungkin mempersulitmu. Begini saja, aku akan menghukum diri sendiri dengan minum 3 gelas dulu, sebagai permintaan maaf atas sikapku kemarin malam."Sebelum Chelsea sempat merespons, Peter sudah meminum satu gelas anggur."Bagus! Pak Peter kuat minum!"Dalam sorak-sorai ruang VIP, Peter meminum tiga gelas secara berturut-turut. Setelah itu, dia mengangkat gelas anggur kosong, lalu menatap Chelsea dan bertanya sambil tersenyum, "Bu Chelsea, apa kamu sudah puas?"Di dalam ruang VIP Sunny Resto, Chelsea tidak dapat melihat paras Peter dengan jelas. Namun, di bawah cahaya lampu saat ini, pria itu terlihat sangat tampan. Pandangannya terlihat sangat memikat. Ini berbahaya. Chelsea sontak menyadari bahwa pria seperti Peter sangat jago merayu
Baca selengkapnya
Bab 40 Apa Wanita Ini Gila?
Semua orang di tempat tahu bahwa Irfan adalah asisten Ferdy. Semua orang tercengang, ternyata wanita jelek ini kenal dengan Ferdy?Ferdy tersenyum dan berkata, "Bu Chelsea, aku mencarimu untuk membicarakan sesuatu. Tapi, aku nggak bisa menghubungimu. Siapa sangka, aku bisa bertemu denganmu di sini."Akting Ferdy yang sempurna membuat Chelsea agak malu. Chelsea menyahut, "Iya, belakangan ini aku memang agak sibuk." Kemudian, Chelsea menoleh dan berpamitan dengan Peter, "Pak Peter, aku ada keperluan mendadak. Nanti kita ketemu lagi."Saat memikirkan kekuasaan dan kedudukan Peter, Chelsea pun menghormatinya. Dia mengeluarkan sebuah kartu nama dan meletakkannya di atas meja, lalu berucap, "Pak Peter, hubungi aku lagi kalau ada urusan penting."Selesai bicara, Chelsea dan Irfan hendak pergi. Sebelum keluar, Irfan yang tiba-tiba teringat sesuatu sengaja meninggikan suaranya saat berujar, "Bu Chelsea, apa kamu sudah mempertimbangkan investasi yang dibicarakan Pak Ferdy terakhir kali?"Chelsea
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
69
DMCA.com Protection Status