All Chapters of Kakak Sahabatku Ayah dari Anakku: Chapter 21 - Chapter 30
202 Chapters
Bab 21 Hamil
Bi Darmi kaget dan terkejut saat tubuh Naila tergeletak di lantai. Sofyan mengangkat tubuh gadis itu di atas ranjang dan membaringkannya di sana."Bu, kamu di sini saja menjaga Non Naila. Aku akan pergi ke villa sebelah minta bantuan pada Tuan Yuda."Iya segera panggil dia, Ibu gak mau terjadi sesuatu hal padanya," pinta bik Darmi dengan suara gemetaran.Sofyan bergegas keluar kamar Naila melangkahkan kaki menuju villa sebelah tidak peduli pagar tertutup rapat.Sofyan mulai memencet Bel yang ada di balik diding pintu pagar. Satu kali dengan menunggu tidak ada respon, dua kali masih belum ada tanda-tanda dan ketika akan memencet bel kembali Yuda menyapanya."Ada apa, Pak. Anda terlihat panik?" tanya Yuda.'Amanda, Tuan Yuda dia pingsan, gak tahu berapa lama karena tadi siang pamit mau tidur sebentar, tetapi dia gak keluar-keluar, waktu kami buka kamarnya ia sudah tergeletak di lantai entah berapa lama," jelas Sofyan."Seb
Read more
Bab 22 Terharu
Dengan langkah lebar ia berjalan menuju villa yang di sewanya ada sekitar sepuluh orang dokter yang ada di villa tersebut.Mereka ditunggaskan di sini untuk memberikan penyuluhan pada mereka bahwa pentingnya untuk berobat ke dokter dan tidak menganggap bahwa sakitnya adalah disebabkan oleh kiriman seseorang.Villa disebut dijadikan balai pengobatan oleh mereka satu kali seminggu mereka akan ke rumah sakit pusat untuk mengambil obat-obatan dan yang lainnya.Beberapa temannya natap heran pada dokter Yuda yang dari tadi tersenyum sendiri."Ada apa kok senyum-senyum sendiri? Apa sih cantik Amanda menerimamu sebagai kekasihnya sampai kau bahagia itu?" tanya rekan kerjanya yang mulai Kepo."Hus, jangan ngawur kamu, Mbak Amanda itu sudah menikah dan suaminya bekerja di luar kota, itu sebabnya jadi titipkan pada paman dan bibinya yang sudah dianggap orang tua itu agar mereka menjaga Amanda dengan sangat baik," jawab Yuda sedikit kesal dengan kein
Read more
Bab 23 Memeriksa Kandungan
Bibi menatap penuh dengan kasih sayang. "Bibi ikut senang, Non, baiklah bibi tunggu di luar ya," ucap bi Dar dan Naila mengangguk. ia bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.Di kamar bayu menatap pantulan istrinya dengan mata-mata berkaca-kaca. 'Trimakasih Ya Allah, kau berikan sesuatu yang indah saat aku dalam keadaan sedih dan tidak berdaya,' batinnya.Saat dia menatap layar handphone sambil termenung ia menangkap pantulan sang istri keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk, kemudian mengambil baju yang ada di lemari kemudian melepas handuk dan berganti pakaian dengan sangat santainya. Membuat Bayu menelan salivanya sendiri dan bagian tubuh yang bawah bereaksi. "Shit!" umpatnya dan berjalan tertatih-tatih ke dalam kamar mandi. Setelah satu jam dia baru keluar dengan rambut yang basah.Waktu terus berjalan Bayu kembali berkutat dengan pekerjaannya hingga larut malam setelah selesai ia kembali melihat sang istri dr h
Read more
Bab 24 Kuasa sang Big Bos
Naila terkejut dan menoleh kearah suara itu. "Dokter Yuda, bikin saya kaget saja, gak kedengaran langkahnya tiba-tiba saja ada suara," jawab Naila."Itu karena Mbak sedang melamun makanya gak dengar suara langkah kaki saya," jawab Yuda dan Naila hanya bisa tersenyum saja."Sudah selesai, 'kan Mbak," tanya Yuda lagi. "Iya, sudah selesai, " jawabnya."Ayo, urusan saya juga sudah selesai," jawabnya sambil mendahului mereka.Naila sebenarnya merasa tidak enak hati kalau selalu merepotkan dokter Yuda, karena bagaimana pun juga ia adalah seorang istri yang harus bisa menjaga batasannya.Mau tidak mau akhirnya Naila pun mengikutinya.Mereka berjalan keluar dari rumah sakit lalu masuk ke dalam mobil kemudian berjalan meninggalkan rumah sakit.Tak ada percakapan apa pun di dalam mobil hingga sampai di villa yang di tempati Naila. Dua wanita berbeda usia itu pun keluar dari mobil Dokter Yuda."Trimakasih Dokter Yuda," uca
Read more
Bab 25 Keinginan ketiga Istri Big Bos
Linda terkejut mendengar jawaban suaminya itu. Dia mendorong pria itu ke belakang, "Hanya alasan itu kau ingin menggugurkan janin ini. Ceraikan aku Mas! Kau sudah punya mbak Ratna dan Mawar dan mungkin saat ini kau mengincar gadis lagi untuk kau jadikan seperti kami!" teriaknya histeris."Baiklah, akan ku kabulkan tetapi dengan syarat kau harus segera memulihkan tubuhmu setelah melahirkan dan waktuku tidak boleh terganggu oleh anakmu, kalau tidak akan ku ambil kembali aset orang tuamu itu dan pergilah tanpa membawa apa-apa tapi aku tidak akan pernah menceraikanmu dan kau tidak akan bisa menggugatku cerai berapa pun uang yang kau punya," jelas pria itu."Aku setuju!" jawabnya lemas.Ok! Sini baby manjakan papi lagi sebelum perutmu buncit dan kau tidak menarik lagi buat ku," pintanya Linda pun berjalan mendekati suami yang menyebalkan itu. ia melayani lelaki paruh baya itu dengan berbagai gaya yang ia minta, entah Linda tidak tahu kenapa lelaki itu
Read more
Bab 26 Siapa Big bos bagi Hugo
Di ruangan kerjanya Bayu senyum-senyum sendiri bahagia. Ia akan menjadi ayah sayangnya ia tidak bisa mendapingi sang istri dalam proses kehamilannya."Siapa sebenarnya yang menjadi pengganggu kehidupan Istrinya itu. Hal itu menjadi ganjalan dalam.hidupnya sebab pria itu begitu tersembunyi identitasnya, dia pun belum mendapatkan kabar dari Hugo sahabat.Sementara itu Hugo menatap nanar pria yang di duga mengejar Naila. Pria yang sama yang telah meruda paksa sang Mama. Masa kelam itu terlintas dalam benaknya. Saat setelah pemakaman sang Ayah pria itu datang ke rumah di tengah malam buta. Hugo kecil terbangun dari tidurnya karena jeritan sang Mama.Hugo mencoba membuka pintu itu tetapi tidak bisa lalu ia pun menunggu hingga satu jam lamanya lalu lelaki itu keluar sambil mengancingkan resleting celananya. Pria itu menatap Hugo sambil tersenyum menyeringai kemudian pergi begitu saja dengan cepat ia masuk kedalam dan dilihat baju mamanya begitu beranta
Read more
Bab 27 Siapa Gadis itu
Motor Hugo oleng ia mencoba mengurangi kecepatan lalu dengan sambil mengendalikan motor hingga berada kemiringan yang sangat tajam, kakinya mencoba menjejak tanah untuk menahan laju motornya hingga berhenti dengan sempurna, ia tidak apa-apa tapi jantungnya berdegup sangat kencang lalu berhenti seolah mau lepas dari raganya.Hugo menelpon anak buahnya untuk datang di lokasi di mana ia mendapatkan accident lalu menelpon Bayu untuk menjemputnya.Tak lama kemudian datang dua anak buahnya yang berboncengan lalu salah satu turun menghampirinya."Anda tidak apa-apa, Pak," tanyanya pada atasan itu."Tidak apa, tolong bawa pulang ke rumah!" perintahnya pada anak buahnya."Saya tidak apa-apa, cuma terkejut saja," jawab Hugo"Bagaimana kalau Bapak saya antar dulu ketempat tujuan?" tawar anak buahnya."Tidak usa teman saya akan menjemput saya di sini," jawab Hugo"Baik, Tuan," jawabnya lalu ia mengambil motor yang masih tergeletak di trotoar dan menaikinya kemudian pergi meninggalkan Hugo berdiri
Read more
Bab 28 Kecewa
Lelaki paruh baya itu menatap tajam pada putrinya. "Kau sekarang tidak sopan sekali pada Daddy. Ingat kau masih hidup dengan harta Deddy, jika kau masih ingin menikmati kenyamananmu maka teruti apa kemauan Daddy!" tekan pria itu April mendengus, ia sadar bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan selain Menuruti apa kata sang Daddy."Apa yang harus aku lakukan agar Daddy senang?" katanya dangan mimik wajah kecewa. Sebagai seorang anak perempuan Daddynya adalah cinta pertamanya tetapi cinta itu Terenggut oleh kelakuan sang daddy yang membuatnya muak."Nah begitu, itu baru namanya anak Daddy, kemarilah akan kuberikan tahu apa yang harus kau lakukan!" perintah lelaki paruh baya itu kepada putrinya.April bejalan dengan sangat malas ke arah meja kerja sang Ayah. Apa sebenarnya yang diinginkan daddynya itu. Bagi dia kebagian anak-anaknya bukanlah prioritasnya."Lihatlah pria ini, tampan bukan?" tanya sang daddy "Iya, memangnya kenapa aku
Read more
Bab 29 Mengikuti Rencananya.
"Sudah-sudah jangan menangis aku paling tidak suka melihat wanita menangis, kamu diterima bekerja di perasaanku tanpa wawancara tapi aku belum tahu kau harus ditempatkan di mana ya? Apa keahlianmu?" tanya sambil menatap tajam."Aku lulusan desain tapi aku tidak pernah bekerja setelah aku lulus keahlianku adalah balapan liar dan resmi motor yang ku pakai itu hasil balapan," jawabnya terkekeh"Apa? Lalu aku menepatkanmu dimana?" tanyanya sambil memukul jidatnya."Dimana saja di hatimu pun boleh," jawabnya terkekeh."Nona aku serius, ini termasuk wawancara, jika kau tidak lulus kau tidak bisa di tempat di divisi manapun, dan aku tidak menempatkanmu di office girl," jawab Hugo panjang lebar."Taruh aku di desain aku bisa menggambar taruh saja di karyawan biasa. Apa di kantormu ada jatah makan siang aku harus berhemat. karena aku harus menyewa rumah karena ku yakin sekarang apartemenku tidak bisa di buka," jawabnya dan masih menyuap makanan."Ada kalau untuk makan siang," jawab Hugo sambil
Read more
Bab 30 Menyusun Sebuah Rencana
Bayu menoleh dan menatap tajam, "Tidak akan!" jawab mereka berdua."Tidak seperti yang kalian pikirkan Bayu, akan ku jelaskan pelan-pelan jalankan mobilmu dulu. kendaraan yang di belakang sudah tidak sabar lagi," jawab Hugo sambil tersenyum.Bayu menjalankan mobilnya. "Awas kau jangan macam-macam!" ancam Bayu sambil menoleh dan menatap tajam kembali pada Hugo.Oh,ya aku sampai lupa Bertanya padamu, siapa namamu gadis tomboy?" tanya Hugo sambil menoleh ke belakang."April!" jawab gadis itu singkat."Hanya itu, pendek sekali, begitu pelitnya ayahmu memberikan nama, " gerutu Hugo"Regan Putri," jawab April akhirnya.Hugo menyenggol kaki Bayu dan pria itu memberi isyarat mengerti. Hugo kembali menoleh ke arah April. "Yakin tidak mau menerima pekerjaan ini?" tanyanya pada gadis itu."Sangat yakin berilah pekerjaan yang lain, aku janji akan bekerja keras," jawabnya memohon."Sayangnya hanya pekerjaan itu yang kau berikan padamu," jawab Hugo sambil tersenyum menyeringai."Ya sudah antarkan a
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status