Ganes tersadar tepat di jam delapan pagi. Silau sinar mentari dan cahaya lampu dari langit-langit kamar perawatan membuatnya mengerjap-ngerjap dengan pelan.Diedarkannya pandang ke segala penjuru arah.Betapa terkejutnya ia saat melihat pada jarum jam yang sudah menunjuk ke angka jam kerja. Dengan cepat, Ganes bangkit dan duduk di brankar. Namun, pening yang menjalar membuatnya berhenti untuk bergerak.Dari pojok ruang perawatan, Diana telah keluar dari kamar mandi. Ia yang terkejut sebab melihat Ganes dalam posisi duduk, langsung beranjak dan mendekat. Disentuhnya sang kawan sambil mengerutkan kening sebab khawatir tanpa sebab."Kamu kenapa, Nes?"Ganes langsung menoleh. Tatapannya tertumbuk tepat pada Diana yang mengernyit heran. Diraihnya tangan Diana sebentar, lantas teringat akan kejadian semalam."Kenapa malah dibawa ke sini akunya, Di? Uang sebanyak itu sayang kalo dikasih ke orang, Di. Ayo, aku mau pulang. Aku udah telat buat berangkat kerja, Di."Tanpa disangka-sangka, Rajend
Read more