All Chapters of Ibu Susu Kesayangan Duda Tampan: Chapter 21 - Chapter 30
113 Chapters
Bab 21 - ISKDT
Bab 21Sore ini, Abra dan Ayleen melakukan perjalanan ke Malang, bersama beberapa orang suruhan Abra yang lainnya. Mereka telah merencanakan sesuatu untuk bisa mendapatkan berkas-berkas yang dibutuhkan Ayleen untuk pengajuan gugatan cerai.Sepanjang perjalanan, Ayleen terlihat tak tenang. Wanita itu terus terlihat gelisah, melihat itu, Abraham menjadi tak tega."Kamu kenapa, Ayleen?" Tanya Abraham."Ehm ... tidak apa-apa, Pak, saya hanya takut," sahut Ayleen sambil menunduk dan meremas jemarinya. Sore ini, mereka jalan ke Malang tanpa Sam. Untuk kali pertama, mereka jalan hanya berdua. Abraham sengaja meninggalkan Sam di rumah demi keamanannya."Apa yang kamu takutkan?" Tanya Abraham."Saya takut, Erwin mengetahui kedatangan saya, dan dia akan mencegah saya kembali, Pak, " tutur Ayleen menunduk."Itu tidak akan pernah terjadi, Ayleen!" Ucap Abraham yakin."Kenapa Bapak begitu yakin? Erwin adalah orang yang sangat licik dan licin, mata-matanya ada di mana-mana, ia akan dengan mudah men
Read more
Bab 22 - ISKDT
Bab 22Mobil yang ditumpangi Ayleen dan Abraham berhenti tak jauh dari rumah Erwin."Saya harus bagaimana ini, Pak?" Tanya Ayleen bingung."Kamu harus tenang dulu, jangan turun sebelum kamu merasa tenang!" Sahut Abraham.Ayleen tampak menghembuskan nafas."Saya nggak bi—""Kamu bisa! Nggak usah takut, nggak usah khawatir, saya ada di sini untuk membantu kamu. Sekarang kamu minum ini, lalu atur nafas kamu sampai tenang," tutur Abraham perhatian. Tangannya bergerak memutar tutup botol air mineral yang masih tersegel dan menyerahkannya kepada Ayleen.Ayleen menerima botol tersebut, "terima kasih, Pak," ucapnya kemudian segera meneguknya sampai sedikit tumpah-tumpah karena tangannya gemetaran dan dia melakukannya dengan buru-buru."Pelan-pelan saja, Ayleen." Abraham memperingati."Maaf, Pak," sahut Ayleen, mengusap ujung bibirnya yang basah."Tutupnya!" Ucap Abraham menyerahkan tutup botol yang masih digenggamnya.Ayleen segera meraihnya, lalu menutup botol yang dibawanya."Sekarang atur
Read more
Bab 23 - ISKDT
Bab 23"Lepaskan Ayleen!" Titah Abraham sekali lagi, tanpa memperdulikan pertanyaan Surya tentang siapa dirinya.Surya tersenyum sinis, "kau tak bisa seenaknya meminta seorang Ayah melepaskan putrinya." Surya berucap tak gentar, walau dalam hati ia penasaran, siapa gerangan lelaki tampan yang memberikan perlindungan untuk Ayleen itu.Daddy Sam itu tersenyum sinis. "Ayah mana yang tega mengorbankan kebahagiaan putrinya dengan membiarkannya berada di lembah kesengsaraan? Anda mengaku seorang Ayah tapi tak memiliki kasih sayang di hati Anda, apakah pantas disebut Ayah?" Sahut Abraham tenang, namun berhasil menohok relung hati terdalam ayah Ayleen."Kurang ajar!" Sentak Surya bersiap memberikan bogeman untuk Abraham. Namun Ayleen segera mencegah."Jangan, Yah!" Teriak Ayleen.Abraham hanya tersenyum tipis. "Lepaskan Ayleen untukku. Akan kukabulkan apapun permintaanmu!" Ucap Abraham menarik perhatian Surya."Pak, tidak perlu, sebaiknya kita pergi saja dari sini," cegah Ayleen, tak ingin le
Read more
Bab 24 - ISKDTT
Bab 24"Mas Arsya kerja di sini?" Ayleen bertanya setelah beberapa saat terkejut. Senyumnya tampak lebar menyambut pertemuan dengan lelaki bernama Arsya tersebut."Iya. Elite ya kamu sekarang, makannya di restoran, nggak di warteg Mak Dah lagi," canda Arsya menyebut warteg yang terkenal di kampung mereka.Benar, kampung mereka. Arsya dan Ayleen, keduanya adalah muda mudi yang cukup aktif berinteraksi, berasal dari kampung yang sama, namun terpisah karena Arsya memilih jalan hidup di perantauan, walau ternyata hanya di kecamatan sebelah saja.Ayleen hanya tersenyum canggung, "diajak majikan, Mas ... kalau nggak mana mungkin aku bisa makan di tempat kayak gini? Beliau Pak Abra, majikan aku." Ayleen mengarahkan pandangannya ke arah Abraham.Lelaki dewasa itu hanya tersenyum tipis ke arah Arsya."Mas Arsya ini tetangga saya di kampung, Pak," tutur Ayleen menjelaskan."Lebih tepatnya salah satu pengagum Ayleen yang terpaksa harus patah hati ditinggal nikah, Pak," sambung Arsya SKSD."Apa s
Read more
Bab 25 - ISKDT
Bab 25Belum sempat satpam menjawab, tiba-tiba, tamu yang dimaksud itu nongol di belakangnya."Aku yang datang, Ayleen!" Suara lelaki dewasa itu mengejutkan Ayleen."Ayah?" Gumam Ayleen pelan.Bu Emil mengerutkan kening, "Ayah, dia ayah kamu?" Tanyanya pada Ayleen.Ayleen hanya mengangguk kecil.Bu Emil memandang lelaki di hadapannya dari atas ke bawah, kemudian beralih memandang Ayleen. Hati kecilnya menemukan aura negatif dari sosok yang mengaku ayah Ayleen itu, berbeda saat ia memandang Ayleen.Tanpa menunggu dipersilakan, Ayah Ayleen nyelonong masuk begitu saja. Tentu hal itu semakin membuat Bu Emil merasa tak suka."Wah, enak juga ya tempat tinggal kamu sekarang, Ayleen! Pantas kamu betah tinggal di sini, sampai ninggalin Juragan Erwin." Surya berjalan mendekati Ayleen, dan perlahan Ayleen mundur menjauh dari jangkauan ayahnya."Ayah ngapain ke sini?" Tegur Ayleen tak suka."Tentu Ayah mau menemuimu, Nak ...," ucap Surya berdrama.Hati Ayleen tak tenang, ia terlihat gelisah dan k
Read more
Bab 26 - ISKDT
Bab 26"Terima kasih banyak ya, Pak ... Bapak benar-benar telah banyak membantu saya," ucap Ayleen pada daddy Sam yang baru saja memasuki kamar putranya.Sebelum itu, melalui jendela kamar Sam, Ayleen menyaksikan ayahnya pergi dari rumah ini. Rasa syukur menjalari hati, ia pun bisa bernafas lega melihatnya, walau ia belum tahu, apa yang telah dilakukan Abraham sehingga ayahnya itu bersedia pergi."Sama-sama." Abraham menjawab singkat. Pandangannya kemudian beralih pada Sam."Dia sudah minum penurun demamnya?" Tanya Abraham."Sudah, Pak," jawab Ayleen."Syukurlah.""Pak ....""Ya?""Dengan apa saya bisa membalas jasa Bapak?" Tanya Ayleen."Dengan menjadi ibu yang baik untuk Sam." Jawaban mengalir begitu saja dari bibir Sam."Ma-maksud, Bapak?" Tanya Ayleen terbata. Seketika membuat Abraham tersadar bahwa ia telah salah memilih kosa kata dalam menjawab pertanyaan Ayleen."Maksud saya jadi ibu susu yang baik untuk Sam, masa begitu saja nggak paham?!" Ketus Abraham demi menutupi salah tin
Read more
Bab 27 - ISKDT
Bab 27"Weekand ini ada acara apa, Abra?" Tanya Bu Emil pada Putra semata wayangnya saat mereka sedang sarapan bersama."Ngajak Sam dan Ayleen jalan aja, Ma," sahut Abraham sembari melirik Ayleen. Seketika Ayleen yang tengah menikmati sarapannya tersedak."Hati-hati dong, Ay!" Ucap Abraham mengingatkan."Maaf, Pak, saya terlalu terkejut mendengar Bapak bilang mau ajak saya dan Sam jalan-jalan," sahut Ayleen apa adanya."Loh memangnya Abra belum ngasih tahu kalau mau ngajak jalan?" Tanya Bu Emil.Ayleen menggeleng pelan, "tidak, Bu," cicitnya."Abra nih kebiasaan deh, Mama kan bilang, kalau mau ngajak cewek jalan itu dikasih tau dulu. Cewek itu butuh persiapan banyak hal, jadi nggak bisa dadakan," tutur Bu Emil."Ini kan Abra bilang, Ma ...," sahut Abraham santai, sementara Bu Emil hanya memutar mata malas."Ya sudah, Ayleen ... kamu siap-siap gih, nanti Sam biar Ibu yang siapkan," ucap Bu Emil.Ayleen tersenyum, "tidak usah, Bu ... saya tinggal ganti baju saja kok, tadi sudah mandi,"
Read more
Bab 28 - ISKDT
Bab 28Ayleen dan Abraham sampai di pusat belanja terbesar di kota Surabaya. Sebuah gedung dengan ukuran besar dan dilapisi kaca di setiap sisi dindingnya membuat Ayleen terkagum. Pandangannya tak lepas dari bangunan megah di hadapannya."Kenapa, Ay?" Tanya Abraham."MasyaAllah ... ini pertama kali saya datang ke Mall, Pak ... ternyata beda banget sama pasar ya? Bener-bener elite," sahut Ayleen.Abraham menahan senyum, "ya begitulah, di sini belanja terasa lebih nyaman menurut saya, lebih bersih dan tidak berdesak-desakan." "Iya sih, Pak ... tapi pastinya harganya mahal-mahal ya?" Celetuk Ayleen."Dibilang mahal sih tidak, karena kualitas yang kita dapat sesuai dengan jumlah uang yang kita bayar."Ayleen manggut-manggut, kemudian keduanya segera masuk ke dalam Mall. Ayleen dengan Sam di dalam gendongannya berjalan di sisi Abra. Sebelum berangkat, Abra menyarankan agar Ayleen menggunakan stroller untuk membawa Sam, namun wanita itu menolak dengan alasan lebih nyaman menggendong Sam de
Read more
Bab 29 ISKDT
Bab 29"Sudah kamu nggak usah banyak tanya, sekarang ikuti saya." Abraham mengalihkan pembicaraan. Kemudian berjalan meninggalkan Ayleen. Mau tidak mau, Ayleen pun mengekorinya, bisa bahaya jika ia terlepas dari Abraham di tengah keramaian seperti ini."Pak, kenapa buru-buru sekali? Ini Sam jadi nggak nyaman karena saya jalannya terlalu cepat." Ayleen memprotes Abra, lelaki itu seenaknya saja berjalan cepat tanpa memikirkan Ayleen yang tengah kesulitan dengan Sam di dalam gendongannya.Abra pun memelankan langkahnya, menyesuaikan ritme dengan langkah Ayleen.Hingga akhirnya sampailah mereka di sebuah klinik kecantikan yang dimaksud.Di sana Abra terlihat bercengkrama dengan pegawai dalam beberapa saat, dan meminta Ayleen menunggu.Tak lama berselang, Abraham kembali bersama seorang berseragam klinik."Ay, siniin Samnya, kamu ikut sama Mbak ini ya?" Ucap Abraham mengambil alih Sam."Saya ikut ke mana, Pak?" Tanya Ayleen bingung."Udah ikut aja, kamu akan di-treatment," jawab Abraham se
Read more
Bab 30 - ISKDT
Bab 30"Mbak, ini Bapak-bapak yang tadi nunggu di sini sama bayinya ke mana ya?"tanya Ayleen pada salah satu pekerja di klinik kecantikan itu."Oh, belum lama beliau pergi, Bu, apa sebelumnya tidak berpamit dulu pada Ibu?" Ayleen menggeleng, "tapi beliau sudah membayar semuanya?" Tanya Ayleen memastikan, berharap Abra hanya pergi sebentar, kemudian kembali lagi untuk membayar tagihan."Oh, untuk pembayarannya semua sudah lunas kok, Bu," jawab pekerja itu sopan.Ayleen semakin kebingungan. Ia bingung harus mencari Abraham ke mana? Ponsel pemberian tuannya itu bahkan ia tinggal karena dianggap tak diperlukan. Untuk apa ponsel saat ia bersama Sam dan Abraham.Dengan ragu Ayleen mulai melangkahkan kaki keluar dari klinik. Berjalan pelan menyusuri setiap sudut dari ruangan di lantai dua, ia tampak keluar dan masuk toko, namun tak juga menemukan Abraham.Sementara di sisi lain Abraham berjalan cepat kembali dari lantai tiga menuju klinik di mana ia meninggalkan Ayleen.Tadi sebelum pergi i
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status