All Chapters of Ibu Susu Kesayangan Duda Tampan: Chapter 11 - Chapter 20
113 Chapters
Bab 11 - ISKDT
Bab 11Ayleen terdiam, memandang tuannya, mencerna maksud dari ucapannya."Hanya kalau kamu mau saja," lanjut Abraham."Terima kasih, sebelumnya, Pak ... tapi saya tidak ingin merepotkan Bapak," jawab Ayleen sungkan.Abraham mengangguk-angguk, "dari bahasamu bicara, saya bisa menyimpulkan, bahwa sebenarnya kamu butuh bantuan, hanya saja kamu sungkan." Abraham menimpali.Ayleen menautkan kedua alisnya, "dari mana Bapak bisa menyimpulkan demikian?" tanya Ayleen."Dari jawabanmu, karena jika memang tidak ada masalah dengan pernikahanmu, kamu pasti akan menjawab, 'tidak ada yang perlu dibantu, Pak, karena Alhamdulillah pernikahan kami baik-baik saja', tapi sayangnya jawaban kamu justru menggambarkan isi hati kamu." Abraham menjawab dengan menaikkan pangkal kedua alisnya, ekspresinya terlihat memojokkan Ayleen.Ayleen terdiam, dalam hati membenarkan ucapan Abraham, entah ia yang salah dalam berkata, atau Abraham yang memang kelewat peka."Kalau memang ada masalah, berbagilah! Terkadang kit
Read more
Bab 12 - ISKDT
Bab 12"Ayleen, sore nanti kamu bersiap ya? Saya mau ngajak kamu dan Sam jalan keluar, sekalian ketemu sama pengacara," ucap Abraham sebelum berangkat kerja."Oh, iya, siap, Pak," sahut Ayleen."On time ya, saya pulang kerja, kamu harus sudah siap," pesan Abraham lagi."Baik, Pak," jawab Ayleen sembari menimang Sam. Seperti biasa, Abraham akan menyempatkan waktu untuk mengecup kening bayi itu sebelum meninggalkannya bekerja."Nitip Sam, ya?" ucapnya pada Ayleen, dan Ibu susu dari putranya itu hanya menjawab dengan senyuman, senyum yang mulai disukainya."Nggak biasanya loh, Ayleen, Abra itu bikin janji temu sama pengacara di luar begitu, biasanya dia akan datang ke kantornya, atau justru malah sebaliknya. Sepertinya dia hanya ingin mengajakmu jalan saja," tutur Bu Emil setelah memastikan mobil putranya melaju meninggalkan rumah.Ayleen tersenyum, "Ibu bisa saja, mungkin lebih tepatnya ingin mengajak Sam jalan, Bu, tapi saya otomatis ikut-ikutan, kan sepaket sama Sam," balas Ayleen tak
Read more
Bab 13 - ISKDT
Bab 13“Ayleen …! Kamu sudah siap belum?” Teriak Abra seraya menggedor pintu kamar Ayleen.“Sudah, Pak … sebentar!” Sahut Ayleen dari dalam kamarnya.Tak berselang lama pintu kamar terbuka menampilkan dengan style yang berbeda. Wanita itu terlihat anggun dan menawan dalam balikan dress berwarna silver dengan jilbab senada. wajahnya juga terlihat lebih segar dan fresh dengan sapuan make up tipis yang baru kali ini digunakannya.Sesaat Abraham terpaku di tempatnya memandang Ayleen tak berkedip. Tak dapat ia pungkiri ia terkesima melihat kecantikan Ayleen yang semakin terpancar. Sementara Ayleen dia, jadi merasa salah tingkah dibuatnya.“Maaf, Pak … mau berangkat sekarang?” Tanya Ayleen menyadarkan Abraham.“Oh, iya. Kita berangkat sekarang, kamu sudah siap kan?” Tanya Abraham gelagapan.“Sudah, Pak,”“Kita mau ambilkan di kamarnya saya siapkan stroller nya, ya!” ucap Abraham memberikan perintah.“Siap, Pak.” Ayleen segera berlalu dari harapan Abraham, seketika lelaki itu menghembuskan n
Read more
Bab 14 - ISKDT
Bab 14Ayleen terdiam beberapa saat, memandang Abraham yang tengah memotong-motong daging di piringnya."Biar saya sendiri saja, Pak," ucap Ayleen tak enak hati."Sebaiknya kamu perhatikan baik-baik cara saya memotong, supaya nanti saya tidak perlu memotong-motongkan kamu lagi," sahut Abraham.Ayleen mengangguk, dan memperhatikan setiap gerakan Abraham. Sekilas terlihat mudah, namun tangan kampungnya terlalu kaku untuk melakukannya.Kini daging itu sudah terpotong-potong menjadi beberapa bagian. "Sudah, silakan kamu makan," ucap Abraham. Lelaki itu kemudian beralih ke piringnya sendiri, seporsi menu yang sama dengan Ayleen juga ia pesan untuk dirinya sendiri."Sebentar, Pak," ucap Ayleen."Kenapa lagi? Itu tinggal kamu tusuk dengan garpu, lalu makan. Selesai!" ucap Abraham."Bukan itu maksud saya, Pak.""Lalu apa?" Abraham mengerutkan dahi."Punya Bapak, biar saya yang potongkan, supaya ilmu yang baru saja Bapak ajarkan bisa langsung saya praktikkan, dengan begitu saya tidak mudah lu
Read more
Bab 15 - ISKDT
Bab 15"Maksudnya gimana? Jadi kamu akan ditahan begitu?" tanya Abraham."Kemungkinan besar, Pak," sahut Ayleen."Kenapa begitu?" Abraham semakin mendesak Ayleen untuk bercerita. Namun Ayleen hanya tertunduk diam. "Katakan saja apa adanya, Ayleen. Jangan ada yang ditutup-tutupi. Saya duduk di sini sekarang dalam rangka membantu kamu," tutur Abraham mencoba meyakinkan Ayleen untuk bercerita.Ayleen menatap Abraham sejenak."Katakan, saya akan bantu carikan solusi," ucap Abraham dengan low tone-nya, satu sisi yang baru saja dilihat oleh Ayleen. Karena biasanya, lelaki itu terlihat dingin dan kaku.Ayleen menghela nafas panjang, mencoba meyakinkan dirinya untuk bercerita pada sang tuan. "Sebebarnya saya pergi diam-diam dari rumah, Pak," tutur Ayleen lirih."Kabur?" tanya Abraham memastikan.Ayleen mengangguk.Abraham mengusap wajahnya."Jadi sekarang suami kamu pasti sedang mencari keberadaanmu?" tanya Abraham lagi."Pasti, Pak ... dia pasti tidak akan tinggal diam menyadari kepergian s
Read more
Bab 16 ISKDT
Bab 16Airin memandang Ayleen tak berkedip, seolah tak percaya dengan pemandangan di hadapannya. Bagaimana tidak, ia seolah tengah bercermin saat memandang Ayleen, tak menyangka bisa bertemu dengan seseorang yang begitu mirip dengannya."Kamu?" tunjuknya pada Ayleen, Airin tak sanggup melanjutkan kalimatnya."Dia Ayleen, ibu barunya Sam," terang Abraham membuat Airin semakin ternganga, hal yang sama juga terjadi pada Ayleen, ia tak menyangka tuannya akan mengakuinya sebagai ibu baru Sam di depan ibu kandungnya. Detik berikutnya Airin tertawa cukup keras."Ibu baru? Jadi secepat itu kamu nikah lagi?" tanya Airin.Abraham hanya terdiam tanpa menjawab. Memilih diam agar terhindar dari dosa kebohongan, juga mulut julid mantan.Airin tersenyum sinis, "Segitu sulitnya kamu move on dari aku, sampai istri baru pun wajahnya harus dipermak persis sepertiku. Menyedihkan sekali," ucap Airin mengejek.Ayleen memandang dua orang yang berdebat di hadapannya dengan bingung."Terserah kamu mau bilang
Read more
Bab 17 - ISKDT
Bab 17Malam setelah pertemuan Sam dengan ibunya, Airin. Bayi itu menjadi rewel. Tidurnya tak nyenyak, hingga berkali-kali membuat sang Daddy terjaga akibat tangisnya. Dengan menahan kantuk, Abraham berusaha menenangkan Sam.Ia memang berkomitmen bahwa malam adalah saatnya quality time dengan Sam, ia memutuskan untuk merawat sendiri putranya saat malam hari tanpa bantuan baby sister ataupun mamanya.Akan tetapi, malam ini pekerjaan menjaga Sam cukup memberatkannya. Bayi itu tak berhenti menangis sehingga membuatnya kewalahan.Abraham pun akhirnya memutuskan untuk menemui Ayleen dan meminta bantuannya untuk menenangkan Sam.Dengan Sam dalam gendongan, ia mengetuk pintu kamar Ayleen. Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka, menampilkan Ayleen dalam versi bangun tidur."Pak Abra?" Ucap Ayleen terkejut. "Sam kenapa, Pak?" Tanya Ayleen."Iya, nggak tahu ini, kok tiba-tiba rewel aja, saya sampai nggak bisa tidur. Kamu bisa bantu jaga dia dulu tidak? Saya ngantuk banget, besok pagi ada meeti
Read more
Bab 18 - ISKDT
Bab 18"Iya, Pak, buka baju. Kan skin to skin, bagaimana caranya bisa skin to skin kalau tidak membuka baju?" Tanya Ayleen bingung."Kan bisa pakai kulit tangan, atau kulit-kulit yang lainnya?" Sahut Abraham."Tapi lebih efektifnya memang dada bertemu dada, Pak." Ayleen menjelaskan."Ya sudah, kamu buka baju Sam, lalu biarkan dia di kasurnya, nanti biar saya urus sendiri," titah Abaraham, tentu dia tak nyaman jika harus bertelanjang dada di depan Ayleen."Baik, Pak." Ayleen pun segera mengukuti arahan tuannya, meletakkan bayi dalam gendongannya di kasur, untuk membuka bajunya.Namun baru saja Ayleen melepas Sam dari gendongannya, bayi itu kembali menangis histeris, membuat Ayleen merasa tak tega melihatnya, pun dengan Abraham, ia kembali meminta Ayleen untuk menimang bayi itu."Kamu lepas bajunya sambil digendong bisa, kan? Tanya Abraham."Bisa, Pak," sahut Ayleen."Ya sudah, lakukan!" Titah Abra.Ayleen pun duduk di tepi ranjang, masih dengan menimang Sam, ia bersenandung kecil, semb
Read more
Bab 19 - ISKDT
Bab 19Abra berbaring di ranjang yang tersedia di kamar Sam, lalu meminta Ayleen meletakkan Sam di dadanya. Darah Ayleen berdesir hebat, kala punggung jarinya tak sengaja menyentuh dada Abra saat neletakkan Sam di sana. Bayi itu segera menemukan posisi nyaman di atas dada daddy-nya. Kedua tangan kekar Abra mendekapnya erat, memberikan kehangatan."Saya pakaikan selimut ya, Pak?" Tawar Ayleen."Heemm!" Jawab Abra dengan kesadaran tersisa lima watt.Ayleen segera meletakkan selimut di permukaan punggung Sam, sebuah kain tipis yang hanya melindunginya dari terpaan udara malam secara langsung. Saat demam, bayi tidak memerlukan selimut yang tebal, karena selimut tebal hanya akan memperburuk kondisinya."Kamu jangan ke mana-mana, ya? Jagain Sam, jangan sampai jatuh. Kalau dia sudah nyaman, dan demamnya sudah turun, pindah ke sisi saya. Saya ngantuk banget, nggak tahan lagi untuk tidak memejamkan mata," ucap Abraham dengan suara lebih seperti kumur-kumur."Ba ... baik, Pak," sahut Ayleen ter
Read more
Bab 20 - ISKDT
Bab 20Ayleen mengerjap, seolah merasa ada pasang mata yang tengah memperhatikannya. Perlahan, katup matanya terbuka, sesaat ia terdiam, kemudian menyadari, bahwa kini telapak tangannya bertumpuk dengan telapak tangan Abraham memeluk Sam.Pandangan Ayleen kemudian beralih pada tubuh Abra yang berada di hadapannya, dada tanpa busana membuatnya yang belum sadar sepenuhnya mendadak berteriak.WeSontak Abraham terbangun karena terkejut, begitupun dengan Samuel. Bayi itu seketika menangis mendengar jeritan Ayleen."Ayleen! Kamu apa-apaan sih!" Tegur Abraham, tangannya dengan cepat mengambil Sam dan membawanya ke dalam gendongan. Menenangkan bayi itu dengan menepuk-nepuk pundaknya.Ayleen terlihat bingung. "Maaf, Pak ... saya terkejut melihat Bapak di sini," sahut Ayleen sekenanya."Kok kamu yang terkejut? Harusnya saya yang terkejut, kamu ngapain di sini? Bukannya semalam saya minta kamu langsung kembali?" Balas Abraham.Ayleen tampak mengingat-ingat, pandangannya masih mengarah pada dad
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status