Semua Bab Wanita Buruk Rupa Pilihan CEO Kaya: Bab 51 - Bab 60
100 Bab
Bab 51 - Hamil?
Rizky hanya bisa menghela napas panjang jika seperti ini. Hingga akhirnya dia memilih mengalihkan pembicaraan. "Kita langsung pulang aja ya, gak usah mampir kemana-mana! Nanti beli makanannya lewat online aja," Rizky berkata kepada sang istri, dan Inara mengiyakan. Inara dan Rizky baru saja sampai di apartemen mereka. Sesampainya di apartemen, Rizky langsung memesan makanan untuk mereka berdua melalui aplikasi online. Sambil menunggu makanan datang, mereka memilih sholat zuhur berjamaah dahulu. "Aku tiduran dulu, sambil nunggu makanan datang," ucap Rizky, saat sang istri mencium tangannya. Mereka baru saja selesai sholat. Rizky membaringkan tubuhnya di ranjang. Sedangkan Inara lebih memilih membersihkan apartemen, karena dia tak mengantuk.Setelah menikah. Mereka sepakat tidak menggunakan jasa ART menetap. Dia hanya menggunakan jasa orang untuk membersihkan apartemen satu minggu sekali, dan untuk mengurus pakaiannya menggunakan jasa laundry. Rizky ingin bebas bermesraan menikmati
Baca selengkapnya
Bab 52 - Kesembuhan Susilo
"Apa? Jadi Felisa menolak kamu, jika kamu tak memberikan dia perusahaan?" tanya Mami Diana memastikan kepada sang anak. Bram menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan pertanyaan sang mami. Hatinya terasa begitu sakit, jika mengingat apa yang terjadi tadi. Baru kali ini dia merasakan di hina seperti itu, dan merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. "Dan untungnya, aku tak sampai segila itu melakukannya. Mami tahu tidak? Karena akhirnya, kekasihnya sekaligus bosnya datang menghampiri kami. Mereka akan menikah. Bukan itu saja. Ternyata, laki-laki yang akan menikah dengan Felisa adalah orang yang membuat perusahaan aku bangkrut. Aku sangat dendam sama dia. Dia benar-benar menghancurkan aku. Aku merasa terhina," ungkap Bram membuat mata sang mami membulat sempurna. Dia terkejut mendengar cerita sang anak. "Kecurigaan mami semakin besar. Sepertinya benar, kalau dia adalah Inara-mantan istri kamu dulu. Dia berniat menghancurkan kamu," ujar sang mami. Bram terperangah, dan tubuhnya langsu
Baca selengkapnya
Bab 53 - Penangkapan Rizky
"Sayang, ayo kita berangkat! Apa kamu sudah siap?" ajak Rizky kepada sang istri. Mereka kini sudah dalam perjalanan menuju perusahaan. Rizky dan Inara tak lagi menutupi hubungan mereka. Mereka sudah terang-terangan menunjukkan kepada semua orang, kalau mereka adalah pasangan kekasih, dan akan segera menikah. "Aku sudah tak sabar menanti datangnya kehancuran Bram," ucap Rizky. "Iya, aku pun berharap seperti. Sudah lama aku nantikan itu," sahut Inara.Jika tak ada halangan. Hari ini Pak Susilo akan kembali ke Indonesia. Rizky berharap, kepulangannya tak ditunda lagi. Inara dan Rizky baru sampai di kantor. Mereka langsung menuju ruangan. Hubungan mereka kini menjadi trending topik pembicaraan di perusahaan itu. Tim kepolisian yang menjemput Rizky sudah sampai di perusahaan Rizky. Suasana perusahaan menjadi heboh, karena kedatangan tim kepolisian yang akan menjemput bosnya. Sang resepsionis langsung menghubungi Inara, untuk memberitahu kalau di lobby ada tim kepolisian ingin menjempu
Baca selengkapnya
Bab 54 - Terungkap (Bram Kecelakaan)
"Assalamu'alaikum," Pak Susilo mengucap salam. Dia memang sengaja mengucap salam, agar sang anak nantinya akan terkejut mendengar suaranya. Benar saja, dugaannya benar. Bram langsung menengok ke belakang, saat mendengar suara yang tak asing baginya. Alangkah terkejutnya Bram saat dia membalikkan tubuhnya, dan melihat sang papi berada di hadapannya. Dia sampai mengucek-ngucek matanya, seakan tak percaya. Jantung Bram seakan ingin melompat dari tempatnya. Tubuhnya sampai gemetar, merasa ketakutan. Wajahnya berubah pucat seketika. "Papi?" ucap Bram dengan suara bergetar. Pak Susilo tersenyum sinis. "Kenapa? Pasti kamu tak percaya 'kan, kalau papi kamu ternyata masih hidup. Pasti selama ini kamu mengira, kalau aku sudah meninggalkan dunia," sahut Pak Susilo ketus. Lidah Bram terasa kelu seketika. Dia tak mampu berkata-kata. Terlihat sekali kalau dia begitu syok. Bram berlutut di kaki sang papi untuk meminta maaf, atas perbuatan yang dia lakukan selama ini kepada papinya. Dia juga
Baca selengkapnya
Bab 55 - Koma
Tak ada lagi yang kini bisa Bram lakukan. Bram terbaring lemah tak berdaya, di ranjang rumah sakit. Dia tak memiliki kaki, keduanya sudah diamputasi.Saat dia tersadar pun, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia harus mendekam di penjara. Bram masih mengalami koma, belum sadarkan diri. Dia juga dalam pengawasan tim kepolisian, selama dia di rumah sakit. "Ya Tuhan, aku mohon sembuhkanlah anakku."Hal buruk bukan hanya dirasakan Bram, tetapi dirasakan juga oleh Mami Diana. Mantan suaminya, bersikap tegas padanya. Kini dia harus menikmati masa tuanya di dalam jeruji. Padahal saat ini, dia sedang mengalami kelumpuhan. Mami Diana tampak meneteskan air matanya, karena tak bisa bertemu anaknya. Dia merasa sedih, tak bisa merawat anaknya.Berbeda halnya dengan Mami Diana dan Bram yang sedang mendapatkan balasan atas perbuatannya. Inara justru sedang berada di Bali bersama Rizky. Mereka sedang menikmati bulan madu mereka. "Akhirnya, kita bisa hidup bahagia berdua. I love you," u
Baca selengkapnya
Bab 56 - Hamil
"Sayang, kamu kenapa?" tanya Rizky kepada sang istri. Rizky dan Inara saat ini masih di Bali. Mereka masih menikmati bulan madu mereka. Ini ketiga kalinya Inara memuntahkan isi perutnya. Tubuhnya sampai lemas. Wajahnya terlihat pucat. "Entahlah. Aku juga gak mengerti. Mungkin aku masuk angin. Setiap malam, kamu tak pernah mengizinkan aku memakai pakaian," jawab Inara."Iya. Maafkan aku ya! Ya sudah, kita ke dokter yuk! Aku tak tega melihat kamu seperti ini," Rizky mengajak sang istri untuk berobat. Namun, Inara menolaknya. Dia yakin, kalau nantinya dia akan sehat. Dirinya hanya butuh beristirahat. "Ya sudah, kalau kamu tak mau. Tapi, jika nanti seperti ini lagi. Aku tak mau mendengar penolakan kamu lagi ya," ucap Rizky dan Inara mengiyakan. Inara kini sudah membaringkan tubuhnya di ranjang. Rizky membuatkan teh manis hangat untuk istrinya. Berharap kondisi sang istri akan membaik. "Ayo diminum dulu tehnya!" titah Rizky sambil memberikan gelas itu kepada sang istri. Inara bangki
Baca selengkapnya
Bab 57 - Rasa Cinta Rizky
"Pokoknya, aku ingin kamu makan yang banyak, dan gak boleh stres! Jangan khawatir, satu persatu permasalahan kita sudah selesai. Hanya satu lagi, yaitu restu orang tuaku. Tapi, aku yakin. Kali ini mereka pasti tak akan menolaknya. Karena kondisi kamu saat ini sedang hamil calon cucu mereka," ucap Rizky kepada sang istri. "Semoga saja. Jika tidak, kasihan anak kita," sahut Inara.Besok mereka akan kembali ke Jakarta, pulang dari berbulan madu. Kini mereka sudah mendapatkan kado yang istimewa. Beberapa bulan lagi, mereka akan menjadi orang tua. "Ya sudah, kita tidur yuk! Besok masih ada waktu untuk jalan-jalan sekitar hotel. Setelah itu, kita langsung siap-siap kembali ke Jakarta," ucap Rizky kepada Inara . Inara menganggukkan kepalanya, tanda dia setuju. Perlahan kedua mata mereka terpejam, sampai akhirnya mereka tertidur sambil berpelukan. Inara merasa nyaman tidur di dalam pelukan sang suami. Mereka telah bahagia. Kini penderitaan justru dirasakan Mami Diana. Kondisinya begitu m
Baca selengkapnya
Bab 58 - Sadar
Perlahan Bram membuka matanya. Dia meringis menahan rasa sakit di kepalanya. Pandangannya kini mengarah sekeliling ruangan di mana dia berada. "Ternyata, aku masih hidup," ucapnya. Saat pandangannya mengarah ke arah selang infus di tangannya. Lama kelamaan dia tersadar, ada yang berbeda dengan kakinya. Dia buka selimut yang menutupi tubuhnya secara perlahan. "Tidak ... Kemana kakiku?"Bram begitu histeris. "Mengapa aku tak mati saja? Tak ada gunanya juga aku hidup," Bram berteriak-teriak. Sang perawat akhirnya mendengar suara Bram. Mereka langsung menghampiri Bram. "Tolong bapak tenang dulu! Kasihan pasien yang lain," ucap sang perawat. "Gimana saja bisa tenang? Kemana kedua kaki saya? Tubuh saya pun tak bisa digerakkan," sahut Bram. Dia tak menerima kenyataan. "Sabar ya Pak, dokter akan menjelaskan semuanya kepada bapak," jawab sang perawat. Dokter jaga akhirnya datang menghampiri Bram. Dia hendak memeriksa kondisi Bram saat ini. "Sebenarnya, apa yang terjadi pada saya? Me
Baca selengkapnya
Bab 59 - Memilih Bertahan
"Sayang, kamu istirahat saja ya di rumah! Kalau mau ke rumah mama gak apa-apa. Tapi, jangan menginap ya! Aku gak mau jauh dari kamu," ucap Rizky kepada istrinya. Inara menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan ucapan suaminya. Rizky pamit berangkat. Inara langsung mencium tangan suaminya, dan mengantarkan suaminya sampai depan pintu. "Semoga saja rumah tanggaku dengan suamiku, berjalan lancar. Sampai maut memisahkan kamu," ucap Inara dalam hati. Lamunannya terhenti, karena mendengar suara ketukan pintu. Hingga akhirnya Inara bergegas untuk membuka pintu. Alangkah terkejutnya dia saat melihat papinya Rizky menatapnya dengan tatapan tajam berdiri di hadapannya. "Saya minta sama kamu, tinggalkan anak saya! Saya tak sudi memiliki menantu seperti kamu. Kamu tak pantas untuk anak saya!" usir Papinya Rizky dengan sombongnya kepada Inara.
Baca selengkapnya
Bab60 - Tutup Usia
Mami Diana terkena serangan jantung, dan harus dilarikan ke rumah sakit. Saat itu dia tak sadarkan diri. Tim medis berusaha melakukan pertolongan. Kondisinya kritis. Pihak kepolisian sudah menghubungi Pak Susilo, untuk memberitahu kalau Mami Diana berada di rumah sakit. Papi Susilo akan datang ke sana. Mendengar mantan istrinya kritis, dia menjadi tak tega. Sama halnya dengan Papi Susilo, Bram pun sudah diberi tahu. Dia memohon, untuk dipertemukan dengan sang Mami. Saat ini Bram. masih berada di rumah sakit. Pihak kepolisian akhirnya menuruti permintaannya. Bram diperbolehkan melihat sang Mami. "Aku mohon tolong selamatkan mamiku!" Pinta Bram. Saat ini dia sudah berada di ruangan sang Mami berada. Dia genggam tangan sang Mami dengan erat. Bram terlihat meneteskan air matanya. Dia begitu sedih. Tak mampu membendung perasaan hatinya. Mereka pantas mendapatkan balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dulu kepada Inara, Papi Susilo, dan juga kepada orang tua Inara. "Ma, bangun! Br
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status