Wanita Buruk Rupa Pilihan CEO Kaya

Wanita Buruk Rupa Pilihan CEO Kaya

By:  SyaSyi  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
105 ratings
100Chapters
3.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Setelah dianiaya oleh suami dan ibu mertua, Inara harus menerima dirinya disiram air keras hanya karena pria itu ingin menikahi perempuan lain. Inara bahkan mengira dirinya akan meninggal karena ditinggal begitu saja di jalanan. Namun, Rizky--mantan kekasihnya--kebetulan menemukan dirinya. Ahli waris dari perusahaan terbesar di Asia itu bahkan bersedia membantu Inara untuk membalas dendamnya. Lantas, bagaimana kisah keduanya? Apakah Rizky tulus membantu Inara atau dia melakukannya untuk memiliki Inara kembali?

View More
Wanita Buruk Rupa Pilihan CEO Kaya Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Abigail Briel
bram suami gak ada akhlak, kasian banget inara. lanjut kak, gemes aku.
2024-02-02 20:06:10
1
user avatar
Wijaya Kusuma
Keren banget ceritanya, selalu ditunggu Kak Syasi ...
2024-02-02 20:00:18
1
user avatar
Kinan Larasati
Rekomendasi sih ini. Gak nyesel bacanya, bikin nagih ...
2024-02-02 19:40:07
1
user avatar
Nychinta
keren Kak! bukunya bagus! aku suka..
2024-02-02 19:27:31
1
user avatar
Evita Maria
bagus kak ceritanya, kasihan kinara
2024-02-02 19:09:15
1
user avatar
Azrina
tulisanmu baguuus kak, huhu ... Kenapa baru tahu ada cerita sebagus ini ......
2024-02-02 19:03:05
1
user avatar
My_ndrati
Semangat buat Inara
2024-02-02 18:59:39
1
user avatar
Ranisipenulis
good. semangat terus ya kakak, ceritanya bagus
2024-02-02 18:46:03
2
user avatar
Diajheng
semoga aja pak Susilo ngga mudah luluh dan memberikan perawatan terbaik buat Bram biarin aja dia menderita tanpa ada yang mengurusnya... biar dia rasakan penderitaan seperti yg dulu dirasakan pak Susilo juga innara
2024-01-14 08:14:54
2
user avatar
Diajheng
niat hati menjebloskan Rizky ke penjara dahal dia sendiri yang bakalan di bui..wwkwkw Alhamdulillah yaah lumpuh skrg karma is real kan bram
2024-01-08 10:44:01
2
user avatar
Diajheng
kira2 Bram teriak ... HANTUUUUUUU gitu ngga ya begitu liat papanya masih hidup dan masih bisa jalan
2024-01-08 10:38:35
3
user avatar
Diajheng
Alhamdulillah pak Susilo pulang ke indo semoga ja secepatnya sehat ya pak dan. bisa merebut semua harta bendanya yang dikuasain anakmu
2024-01-05 21:10:37
2
user avatar
Diajheng
Alhamdulillah kalo hamil.ky artinya kerja bakti mu membuahkan hasil cepet ga kudu nunggu berlama2
2024-01-05 21:02:13
2
user avatar
Diajheng
sudah saatnya kalian rebut yang jadi milik kalian sudah saatnya pula pak Susiloengambil perusahaannya kembali... semangat ya kalian
2024-01-03 07:21:52
2
user avatar
Diajheng
nikmati aja dulu karmamu nyonya Diana masa iya selamanya kamu mau enak2 aja . sekarang saatnya kamu gantian menderita
2024-01-03 07:11:43
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
100 Chapters
Bab 1 - Talak
Di jalanan sepi daerah pegunungan, tampak mobil mewah melaju dengan kecepatan tinggi. Dua anak manusia di dalamnya tampak dalam situasi yang sangat tegang."Sialan kamu, Inara. Kamu membuatku kehilangan segalanya!“Mata perempuan cantik itu membulat kala mendengar ucapan sinis dari suami yang baru dinikahinya tiga bulan lalu karena perjodohan. Sejak awal menikah, pria itu memang memperlakukan Inara dengan buruk, tak menyentuhnya, dan bahkan menghinanya karena berpenampilan seperti orang “kampungan”. Namun, Bram tak pernah se-emosi hari ini. Begitu pria itu tiba di rumah pukul 08.00 malam, dia langsung memaksa Inara ikut naik mobil entah ke mana, dan menunjukkan kebencian secara terang-terangan."Maksudmu apa, Mas?" tanya Inara pada akhirnya–mencoba memahami situasi, ”aku tak mengerti–”"Ck!” Bram memotong ucapannya dengan berdecih sinis, “nanti, kamu akan tahu sendiri. Ayo turun!”Tangan Inara lalu ditarik paksa saat menuruni mobil.Sembari jalan, perempuan itu akhirnya memperhatika
Read more
Bab 2 - Operasi Plastik
"Apa aku masih hidup? Mengapa kamu ada di sini?"Inara yang baru membuka matanya tampak begitu bingung kala menemukan dirinya tidaklah mati. Dia justru berada di sebuah ruangan rumah sakit VVIP dan ditemani oleh Rizky–pria yang dulu merupakan kekasihnya sebelum menikahi Bram.Sebenarnya, apa yang terjadi?Menyadari kepanikan Inara, Rizky pun berjalan mendekat ke samping perempuan itu. "Tentu saja kamu masih hidup. Kini kita ada di Korea dan baru saja melakukan operasi bedah plastik," jelasnya cepat. Waktu itu, kondisi Inara memang sangat kritis dan harus mendapatkan perawatan intensif. Hal ini membuat Rizky langsung menghubungi dokter pribadinya untuk mendampingi Inara. Mendengar tim terbaik operasi plastik ada di Korea, pria itu pun menyuruh sang asisten menyiapkan jet pribadinya untuk penerbangan ke Korea.Dia ingin perawatan terbaik untuk wanita yang dicintainya itu. "Korea? Bedah plastik? Memang, ada apa dengan wajahku?" bingung Inara lagi.Entah mengapa, kepalanya seolah tak bi
Read more
Bab 3 - Kembali Ke Indonesia
“Kuharap Papi cepat mati! Hari ini aku akan bertemu si Yusuf, teman kebanggan papi itu. Aku ingin lihat dia serangan jantung juga. Hahaha….”Bram tertawa puas lalu pergi meninggalkan Susilo di tempat tidur.Ini sudah beberapa minggu sejak pria itu ampal. Dia memang berhasil melewati masa kritisnya. Namun sayangnya, Susilo mengalami stroke berat. Tubuhnya tak dapat digerakkan dan Susilo tak lagi bisa bicara. Jadi, Bram-lah yang kini memegang posisi kepemimpinannya dengan arogan.Parahnya, sang istri juga menjadi berubah. Diana tak sabar merawat sang suami dan justru tampak mendekati pria lain. Segala urusan Susilo diserahkan pada perawat."Selama ini, aku selalu membahagiakan kalian dengan fasilitas mewah. Ya Allah apa salahku? Mengapa engkau uji seperti ini? Di mana Inara sebenarnya? Mengapa aku merasa, ada sesuatu yang istri dan anakku tutupi dariku?" batin Susilo pedih.Air matanya menetes satu per satu. Kini, dia bahkan tak tahu bagaimana caranya menemui Yusuf, sahabatnya, nanti.
Read more
Bab 4 - Pertemuan Inara dengan Bram
Sesuai janji, Inara pun pergi ke perusahaan Rizky setelah bersiap-siap sejak pukul 4 pagi.Kini, sebuah gedung pencakar langit di daerah bisnis Jakarta menyambut Inara.Perempuan cantik itu terdiam.Perusahaan milik Rizky tampak jauh lebih besar dari milik keluarga mantan suaminya dulu. Hal ini membuat Inara semakin gugup kala mengingat bahwa dia akan menjalani hari pertama bekerja di sana.Namun, dia menguatkan diri. Dengan elegan, dia menuju ke bagian resepsionis."Permisi Mba, saya sepupu Pak Rizky. Apa saya bisa bertemu dengannya?" sapa Inara sopan.Sang resepsionis memperhatikan Inara yang tampak cantik dan seksi, serta barang-barang branded melekat di tubuhnya.Ada kekaguman di mata resepsionis itu pada Inara. Namun, gadis itu tak terlalu menyadarinya."Sebentar ya, Kak. Pak Rizky belum sampai kantor," jelas sang resepsionis cepat. Inara pun menganggukkan kepalanyaUntungnya, tak lama kemudian Rizky datang. Pria tampan itu mengajak Inara masuk ke ruangannya. Sesuai dengan renc
Read more
Bab 5 - Pembalasan dimulai
Inara tersenyum. Diam-diam, dia bersorak dalam hati karena Bram sudah mulai masuk perangkapnya."Dia bosku di perusahaan tempatku bekerja. Dia memang kerap mengajak aku, untuk menemani dia. Sebaiknya, kamu pergi dari sini! Nanti istri kamu akan marah padamu, jika melihat kamu mengobrol padaku," sahut Inara pura-pura bodoh."Istri? Aku sudah bercerai, dia meninggalkan aku dengan selingkuhannya. Wanita yang datang bersamaku, bukan istriku. Dia hanya sedang dekat denganku. Tapi, sepertinya aku akan tergoda denganmu. Apa aku boleh berkenalan denganmu? Siapa nama kamu? Saat bertemu kamu, aku merasa seperti sudah mengenal kamu dekat. Mungkinkah, aku jatuh cinta pada pandangan pertama," ucap Bram dengan tak tahu malunya.Inara tertawa. Ucapan Bram begitu lucu terdengar di telinga Inara. Dia tak menyangka, kalau Bram akan secepat itu tergoda dengannya. Sungguh menjijikan!"Ternyata, kamu bukan laki-laki yang setia. Aku kira, setelah kamu melenyapkan aku. Kamu akan menikahi kekasih tercintamu
Read more
Bab 6 - Kegilaan Mami Diana
Rizky tersenyum mengingat wajah Inara yang tampak terkejut.Rasanya, pria itu ingin memeluknya dan tak melepaskan Inara selamanya. Sayangnya, dia masih harus menahan diri.Rizky pun mencoba fokus ke rencana berikutnya."Assalamualaikum."Sesuai janjinya pada Inara, Rizky datang menemui ibunya. "Waalaikumsalam," balas wanita paruh baya itu, tetapi wajahnya terkejut kala menyadari siapa pria di depannya, "Rizky?"Pria tampan itu sontak melebarkan senyumannya. Ternyata, dugaannya tak salah. Ibu Inara memang masih mengingatnya, meskipun dia gagal menikah dengan anaknya. Tentu saja, ini kesempatan baginya untuk mendekati Bunda Annisa. Tak butuh waktu lama, Rizky diajak masuk ke dalam rumah. Mereka kini sudah berada di ruang tamu. "Bunda kenapa?" Rizky bertanya. Entah mengapa, Bunda Annisa seketika menangis. Melihat Rizky, dia menjadi teringat anaknya yang belum juga ditemukan. "Pasti kamu ingin menemui Inara 'kan? Inara hilang, Nak," ucap Bunda Annisa sembari sesegukan, "mantan sua
Read more
Bab 7 - Kecemburuan Rizky
Buah tak jatuh jauh dari pohonnya.Itulah yang terjadi pada Mami Diana dan Bram.Cinta dapat membutakan mata ibu dan anak itu, seperti saat ini."Felisa?" kejut Bram menyadari wanita yang menarik hatinya sedang berada di ojek online. Dia langsung melajukan mobilnya kencang dan berhenti di depan motor Felisa.CITTT!Supir ojek pun akhirnya langsung mengerem secara mendadak."Mobil siapa sih? Bikin orang celaka saja!" gerutu Inara.Namun, perempuan itu seketika terkejut saat melihat Bram turun dari mobil menghampiri dia. Pria itu tampak arogan dan penuh kepercayaan diri.Inara menghela napas. Bram memang memiliki wajah tampan, tapi masih kalah jika dibandingkan Rizky. Kekayaan Rizky pun lebih melimpah, tetapi dia rendah hati.Inara menggelengkan kepalanya karena pikirannya terus saja ke Rizky."Hai, akhirnya kita bertemu lagi," ucap Bram yang terlihat tersenyum. "Sayangnya, aku tak suka dengan pertemuan kita ini. Kamu hampir saja membuat aku kecelakaan," sahut Inara ketus. Bram tersen
Read more
Bab 8 - Perasaan Apakah Ini?
Bram dan Inara tampak terkejut.Pria itu bahkan seketika marah. "Anda itu hanya bosnya, tak ada hak akan hidupnya! Saya akan menikahi Felisa, dan menyuruh dia berhenti dari perusahaan Anda. Saya akan memberikan dia fasilitas mewah. Membayar berkali-kali lipat gajinya di perusahaan Anda!" ucap Bram dengan sombongnya."Selama Anda belum meninggalkan kekasih Anda, Saya tak akan mengizinkan sekretaris saya bersama Anda! Felisa wanita baik-baik. Bukan wanita murahan yang hanya Anda jadikan tempat pelampiasan nafsu saja!"Ucapan Rizky yang tepat sasaran membuat wajah Bram terlihat memerah. Dia juga tampak mengepalkan tangannya."Tak perlu marah seperti itu! Ada harga yang harus terbayar. Jangan menganggap wanita bisa dibayar dengan uang, yang rela menyerahkan tubuhnya semudah itu," sindir Rizky. Rizky langsung menarik tangan Inara meninggalkan restoran itu. "Brengsek!"Bram tak terima. Dia berniat untuk bertindak nekat memaksa Inara menikah dengannya. Di dalam mobil Inara tampak bertengka
Read more
Bab 9 - Selingkuh
"Sayang, sepertinya aku butuh liburan. Apa kamu bisa memberikan aku uang?" rayu Monika. Ide yang bagus bagi Bram. Dengan seperti ini, dia bisa dekat dengan Inara. "Ya, pergilah! Kamu butuh liburan menjelang pernikahan kita. Apa 10 juta cukup?" ujar Bram. "20 juta. 10 juga tak akan cukup," sahut Monika. Bram tak ingin berdebat. Dia langsung transfer sejumlah uang yang Monika inginkan. Monika tampak tersenyum bahagia. Akhirnya dia bisa pergi berlibur dengan selingkuhannya. Hubungannya dengan Bram akhir-akhir ini begitu menjenuhkan. Dia membutuhkan liburan. Monika tampak sudah bersiap-siap. Dia tak peduli pada Bram yang terlihat cuek kepadanya. Bagi Monika yang terpenting, Bram masih terus memberikan dia uang. Memenuhi keinginannya. "Sayang, apa kamu tak ingin mengantarkan aku ke bandara?" Monika tampak berbasa-basi. Dia yakin, Bram tak akan mau. "Maaf, aku tak bisa mengantarkan kamu! Aku harus segera sampai di kantor secepatnya. Have fun ya liburannya. Kabari aku, jika kamu mau
Read more
Bab 10 - Seperti Inara
"Yeay!" teriak Bram dan Diana bahagia.Rencana mereka berhasil! Meskipun perbuatan yang mereka lakukan salah, keduanya sudah gelap mata. Mami Diana bahkan bersedia membantu Bram terlepas dari Monika. Jadi, di sinilah Bram berniat menemui Felisa, dan menunjukkan keseriusannya. Bram memang seperti tak waras, jika sudah jatuh cinta dengan wanita. Padahal dulu, dia begitu mencintai Monika, dan kini kedudukannya sudah di ganti Felisa. "Biarkan saja dia senang-senang dulu Bram. Setelah dia pulang, Mami baru akan menemui dia. Coba kamu ajak wanita itu ke rumah! Mami ingin mengenal, wanita yang membuat kamu begitu tergila-gila," Mami Diana berkata kepada sang anak.Susilo kini hanya bisa diam tak berdaya. Berharap ada orang iba kepadanya, dan menyelamatkan dia. Jika Allah mengizinkan dan memberikan dia kesempatan hidup. Dia ingin membalas semua perbuatan anak dan istrinya. Dia tak rela perusahaan miliknya bangkrut, karena anaknya. Rizky mengerem mobilnya secara mendadak, membuat Inara ka
Read more
DMCA.com Protection Status