Sebelum sempat menyalakan mesin mobil, ponselnya berdering. Rahayu menoleh cepat, dan ketika layar ponsel menyala, nama yang muncul membuat jantungnya seperti berhenti berdetak sejenak.Sadewo, nama itu terpampang nyata di layar ponselnya. “Halo…” suara Rahayu terdengar pelan, nyaris seperti bisikan. Tapi di balik kelembutannya, tersembunyi lautan emosi yang siap meledak kapan saja.Butuh beberapa detik sebelum suara di seberang akhirnya terdengar. Datar. Dingin. Dan menyebalkan seperti biasa.“Kamu datang juga ke sekolah, ya? Udah lihat anak-anak senang ketemu aku?”Rahayu mengepal erat tangannya di atas kemudi, berusaha menjaga suaranya tetap tenang.“Kenapa kamu datang ke sekolah tanpa izin dariku, Mas?”Terdengar helaan napas malas dari seberang.“Loh, kenapa? Masa ketemu anak sendiri harus izin? Aku cuma kangen, itu salah?”“Jangan pura-pura jadi ayah baik, Mas,” suara Rahayu mulai bergetar, antara menahan marah dan kecewa. “Selama ini kamu hanya memikirkan dirimu sendiri. Kamu
Terakhir Diperbarui : 2025-07-09 Baca selengkapnya