Pagi datang lebih cepat dari yang diharapkan. Sisa perdebatan semalam masih terasa menggantung di udara, tapi Wisang sudah tidak ingin memikirkannya. Seperti biasa, ia bangun lebih awal, menyiapkan sarapan untuk Ghenta sebelum berangkat ke sekolah.Namun, saat ia hendak mengambil tas sekolah anak itu, bel rumah berbunyi.Ketika ia membuka pintu, Larissa sudah berdiri di sana, tersenyum lembut."Selamat pagi, Wisang," sapanya dengan nada yang terdengar ramah.Wisang hanya mengangguk kecil. "Ada perlu apa pagi-pagi begini?""Aku datang untuk menjemput Ghenta."Wisang mengerjapkan mata, sedikit terkejut. "Apa?"Di belakangnya, Taka muncul dengan ekspresi datar. "Mulai sekarang, Larissa yang akan mengantar dan menjemput Ghenta ke sekolah."Sejenak, Wisang terdiam. Ia menoleh ke arah Taka, mencari penjelasan lebih lanjut, tapi pria itu tidak menambahkan apa pun.Ghenta, yang baru keluar dari kamarnya dengan tas di punggung, menatap ke arah ibunya dengan ragu. "Ibu... aku pergi dengan Tante
Last Updated : 2025-03-16 Read more