All Chapters of Masih Tentangmu (Setelah Kita Berpisah): Chapter 51 - Chapter 60
145 Chapters
Part 51 Rujuk 2
[Maaf, Dok. Terima kasih untuk buket bunga dan bingkisannya. Tapi sebagai seorang teman, ini terlalu istimewa untuk saya.]Dipandangnya deretan kata-kata yang dikirim Deandra. [Nggak apa-apa. Antik bilang suka cokelat. Jadi aku belikan cokelat untuk kalian berdua.] Terkirim. Tidak lama sebuah balasan singkat terbaca olehnya.[Terima kasih, Dok.][Sama-sama, Dea.]Setelah membalas pesan, Dokter Angkasa menyimpan kembali ponselnya, kemudian menyalakan mesin mobil dan meninggalkan halaman klinik. Sementara Dea yang duduk di ranjangnya masih termenung menatap layar ponsel. Dia tidak boleh memberikan harapan. Tapi bagaimana ia akan menjelaskan. Menjabarkan semuanya juga jelas tidak mungkin. Jika diberitahu sekilas kalau dia rujuk dengan Gama, khawatir juga jika sampai pada Alita. Bukankah gadis itu juga sering mengantarkan neneknya ke rumah sakit untuk check up kesehatan.Suara ketukan di pintu kamar membuat Dea beranjak untuk membukanya. Mbak Sri sudah berdiri di sana. "Mbak Dea, disuru
Read more
Part 52 Nervous 1
MASIH TENTANGMU- NervousKeluarga Pak Dedy bernapas lega setelah melihat kendaraan siapa yang memasuki halaman rumahnya. Mempelai lelaki yang tengah ditunggu dan membuat mereka khawatir telah sampai meski terlambat. Bukan takut Gama akan melarikan diri, jelas itu tidak mungkin. Sekalipun dulu Gama seperti apa, tapi laki-laki itu tidak mungkin bertindak sepengecut itu.Mereka hanya cemas jika diam-diam Alita telah tahu semuanya dan menggagalkan acara.Tangan Dea berkeringat meski AC di ruang tamu menyala. Nervous. Padahal ini bukan pernikahan yang pertama kalinya. Menikah pun masih dengan pria yang sama. Bahkan mereka juga sering bertemu dan mengajak anak jalan bersama. Namun pagi ini tidak bisa dipungkiri, degup jantungnya tak berpacu seperti biasa.Gemuruh makin menderu saat ia bersitatap dengan pria tegap yang memakai jas warna hitam dan kemeja warna biru muda sebagai dalamannya, muncul di pintu. Gama juga terkesima menatap Dea yang sangat cantik pagi itu. Di mata Gama, Dea tidak b
Read more
Part 53 Nervous 2
"Aku sudah memikirkan tentang hal itu. Tapi sekolahannya Antik sangat ketat. Kalau bukan family yang menjemput, nggak akan diizinkan masuk. Setiap jam pulang sekolah, papa mertua sudah standby di sana. Kalau pulang awal selalu ada pemberitahuan lewat WAG.""O, syukurlah. Tapi mesti hati-hati.""Jujur saja, aku lebih khawatir pada Dea. Tapi kalau Dea tiba-tiba berhenti kerja malah membuatnya curiga.""Terus mau sampai kapan kamu sembunyikan? Apa kalian tetap tinggal berasingan? Padahal kamu dan Dea udah jadi suami istri.""Dua atau tiga minggu lagi kami baru bisa isbat nikah di KUA. Semua surat-surat dan pendaftaran baru bisa diajukan hari Selasa nanti. Senin ini masih cuti bersama. Untuk sementara kami tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Yang penting aku udah nikahin Dea.""Takut diserobot sama dokter itu?"Gama tersenyum. Jelas saja iya. Dokter itu merupakan rival yang tidak boleh dianggap enteng. Namun Gama meminta kakak iparnya, Astrid, agar menyimpan rahasia ini dulu. Jangan
Read more
Part 54 Malam di Malang 1
MASIH TENTANGMU- Malam di Malang Dea membalas senyum suaminya saat keduanya saling pandang. Gama mengangkat tubuh istrinya dan di dudukkan di atas meja rias. Baru sebentar juga mengecup bibir, suara Antika yang memanggil dari luar mengalihkan perhatian pengantin baru."Mama!""Ada Antik, Mas." Dea mendorong pelan tubuh suaminya. Ia turun dan membenahi bajunya.Gama melangkah untuk membuka pintu. Di depannya berdiri bidadari kecil yang tersenyum penuh cinta. "Papa, kok di sini?" tanyanya polos."Iya, Sayang. Memangnya kenapa?" Gama berjongkok di depan putrinya sambil memegang kedua lengan Antika."Biasanya Papa kan langsung pulang?""Mulai sekarang, sesekali papa akan tidur di sini. Bersama mama dan Antik. Boleh?"Mata bening gadis kecil itu tampak membulat dan berbinar-binar. Senyum menghiasi bibir mungilnya. "Boleh. Antik bisa seperti teman-teman Antik yang tinggal bersama papa dan mamanya, 'kan?"Gama mengangguk. Kemudian menggendong sang anak dan membawanya masuk ke dalam setelah
Read more
Part 55 Malam di Malang 2
"Terima kasih, sudah memberiku kesempatan kedua. Aku janji akan berusaha menjadi suami dan ayah yang lebih baik!"Sekali lagi senyum merekah terbit di bibir Dea. "Andai kita berpisah karena Mas selingkuh, aku nggak akan memberikan kesempatan lagi.""Sudah kubilang kan, kalau aku nggak pernah selingkuh selama ini."Dea tersenyum. Kemudian hendak membawa baju gantinya ke kamar mandi. Namun tangan Gama meraih lengannya. "Mau ke mana? Ganti di sini saja.""Aku mau sekalian cuci muka. Mas, turun dulu saja. Nanti mereka kelamaan menunggu kita." Ah, hanya alasan Dea saja. Padahal tadi sudah mandi juga. Sejak dulu, Dea memang malu berganti pakaian dihadapan suaminya. Kecuali memang terpaksa karena buru-buru.Gama mengambil kaus yang telah disiapkan Dea di atas tempat tidur. Tepat setelah berganti baju, ponselnya berdenting. Ada pesan masuk dari Alita. Seperti biasa, Gama hanya membaca isi tulisan itu dari layar notifikasi.[Ingat ya, Mas. Dengan siapapun kamu akan menikah. Akan kukacaukan pe
Read more
Part 56 Romansa 1
MASIH TENTANGMU- Romansa Gerimis yang turun malam itu menambah syahdu suasana. Menjadi melodi yang mengiringi sepansang kekasih yang tengah kasmaran.Menjadi malam istimewa untuk mengawali kehidupan baru mereka. Setelah badai panjang menerpa dan membuat karam bahtera selama 48 purnama. Gama menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua. Mengelap peluhnya yang menetes di wajah Deandra dan menyelipkan rambut di belakang telinga. Memberikan lengannya sebagai bantal. Deandra yang tampak lelah, tersenyum memandang sang suami kemudian memejam. ***L***Sayup-sayup suara kicau burung di luar kamar membangunkan Dea. Rasanya baru saja memejam dan masih ingin tidur lagi, tapi keburu hari sudah pagi. Gama tidak ada di sampingnya. Ke mana dia? Dea menoleh pada jendela yang masih tertutup rapat. Kemudian meraih ponsel untuk melihat sudah pukul berapa sekarang. Setengah lima pagi.Dea segera menyibak selimut, kemudian berjingkat masuk kamar mandi. Kenapa ia tidak dibangunkan? Tubuhnya tet
Read more
Part 57 Romansa 2
Gama merangkul bahu istrinya. Melangkah di jalan beraspal sambil menikmati hijaunya perbukitan di kejauhan. View yang sangat menarik. Gunung Arjuno berdiri dengan gagahnya di hadapan sana. Puncaknya masih tertutup kabut."Kapan-kapan saja kita traveling ke Bromo. Belum pernah ke sana, kan?" tanya Gama."Sudah pernah waktu aku masih SD, Mas. Aku juga sudah lupa suasana di sana. Mas Rizal dan Mbak Arsy yang ke sana tahun kemarin. Waktu anniversary pernikahan mereka yang ke tiga belas tahun.""Honeymoon."Dea tersenyum membalas tatapan sang suami."Akhir tahun ini kita bisa pergi juga ke sana. Tapi curah hujan sangat tinggi di bulan Desember. Atau kita ke Bali saja." Gama membuat dua pilihan."Ke mana saja aku ngikut. Cuman yang aku kepikiran sekarang ini, Alita mungkin akan segera mengetahui pernikahan kita, Mas.""Gimana kalau kamu segera mengajukan resign saja."Keduanya berhenti dan saling berhadapan. "Kita melakukan isbat nikah dulu saja, Mas. Setelah itu kita lihat situasi dan kit
Read more
Part 58 Surprise 1
MASIH TENTANGMU- Surprise Senin pagi Saga mengajak mereka ke rumah Budhe Tami. Setelah sejenak berbincang, Saga menoleh pada Gama. "Ga, ikut aku ke makam ibuku."Gama yang tengah duduk di kursi rotan segera bangkit dari duduknya dan pamitan pada Dea. Sedangkan Saga pinjam motor pada Budhe Tami.Saga yang kemarin sore sudah ke makam bersama Melati, untuk ziarah ke makam orang tua mereka. Tapi pagi ini sengaja mengajak sepupunya supaya tahu di mana tempat peristirahatan terakhir perempuan yang dipanggil bulek oleh Gama.Jalanan masih berkabut saat dua lelaki itu berbocengan menuju makam di ujung desa. Hawa dingin masih terasa meski saat itu waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan pagi.Di kiri kanan jalan banyak kubangan air karena hujan semalam. Sesekali mereka masih tertimpa tetesan air yang jatuh dari dedaunan pinggir jalan yang digoyangkan angin. "Di sinilah aku tumbuh besar. Jalan ini menjadi saksi saat aku berlarian sepulang sekolah." Sambil menyetir, Saga bercerita."Se
Read more
Part 59 Surprise 2
Dea memperhatikan lalu lalang kendaraan yang memadati jalan protokol kota pahlawan. Beberapa bulan yang lalu, suaminya menginjakkan kaki di kota ini untuk melamar Alita. Mengingat hal itu masih juga terasa nyerinya. Meski sekuat apa dia berusaha menepis. Buktinya sekarang Gama sudah kembali menjadi miliknya. Apa tatapannya yang begitu mesra itu masih juga membuatnya ragu?"Kita istirahat di rest area Mojokerto saja, Ga," ujar Saga pada Gama yang duduk mengemudi. Ketika hendak memasuki gerbang tol tadi, Gama yang mengambil alih kemudi."Oke."Sementara di bangku belakang, Dea dan Melati ngobrol berdua. Tidak mengira, setelah tiga tahun yang lalu untuk pertama kalinya Dea bertemu Saga saat berkelahi dengan Gama di bangunan kosong senja itu, sekarang hubungan mereka terlihat sangat akrab. Dea ikut senang melihatnya.Kali ini perjalanan di tempuh dalam waktu delapan jam. Setiap rest area mereka beristirahat. Perjalanan memang disengaja dibuat sesantai mungkin. Namun setelah keluar dari t
Read more
Part 60 Patah Hati 1
MASIH TENTANGMU- Patah Hati "Mbak." Seorang anak muda memanggil Dea dari celah pintu pagar. Dea tampak ragu. Namun tetap menghampirinya. "Cari siapa, ya?" "Saya dari toko bunga. Mau nganterin buket.""Untuk siapa?""Mbak Deandra tulisannya di sini. Benar ini alamatnya, 'kan?" Pemuda itu menunjukkan sebuah catatan yang dipegangnya.Dea membuka pintu pagar paling pinggir. Pintu kecil yang hanya muat untuk satu orang saja. Pemuda itu mengulurkan buket dan minta tanda tangannya. "Makasih.""Sama-sama, Mbak. Saya permisi!" Pemuda itu langsung kembali ke mobil Cherry yang berhenti tidak jauh dari rumah Dea.HAPPY TODAY, DEANDRA.Dari AngkasaItu ucapan singkat dari kartu yang terselip di buket bunga. Dea memperhatikan bunga-bunga yang ditata demikian apik dalam balutan cellophane paper berwarna pastel. Ada bunga Peony, mawar merah, lili, dan entah bunga apa lagi, Dea tidak tahu namanya."Bunga? Dari siapa itu?" tanya Bu Wetty yang baru keluar dari kamar."Dari dokter Angkasa, Ma.""Ke
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status