All Chapters of MAHLIGAI: Istana yang Kujaga: Chapter 31 - Chapter 40
115 Chapters
31. Hanya Dia yang Pantas
***Di sebuah bar eklusif di pusat kota. Kevin Liu sedang menikmati segelas wine. Setelah makan malamnya yang singkat dengan Dara, dia kesal dan memutuskan untuk melampiaskannya dengan datang ke bar.Di sini Kevin bersenang-senang dengan teman-temannya, dan ada beberapa wanita cantik yang menemani mereka.“Kamu mau lagi?”Kevin menatap wanita cantik yang saat ini sedang berada di sisinya. Wanita itu memakai gaun ketat dan seksi, tapi Kevin tidak pernah melirik wanita itu sama sekali. Dia masih kesal dan juga marah dengan sikap dingin Dara padanya.“Kalau kamu ingin selamat, enyah dari hadapanku!” ucap Kevin dingin.Wanita itu tersentak dengan nada dingin yang dikatakan Kevin padanya, dia juga malu karena semuanya mendengarkan apa yang Kevin katakan padanya. Terlebih lagi ini adalah sebuah hinaan untuknya, dia adalah putri dari seorang taipan di negara ini, tapi hanya Kevin Liu lah yang berani menghinanya! Siapa yang t
Read more
32. Bunga yang Indah
***Pagi ini Dara sibuk mengadakan meeting dengan Tenchan Group, persiapan kerja sama, goal bisnis, dan juga visi, misi dibahas.Dara berubah jadi wanita luar biasa di mata para petinggi Tenchan Group, tak terkecuali Kevin Liu.  Pria itu sangat kagum dengan presentasi Dara, kecerdasan wanita itu dalam menemukan peluang bisnis.Tentu saja Kevin tidak salah menempatkan Dara menjadi nomor satu untuk kandidat calon istrinya di masa depan, hanya kecerdasan wanita itulah yang mampu mengimbanginya. Dara tidak hanya cantik rupa, tapi otaknya pun sangat menakjubkan. Wanita itu terlalu sempurna dan juga tidak boleh lepas dari genggamannya. Bagaimana pun Kevin harus mencari cara untuk membuat keduanya sering bertemu dan berinteraksi.Setelah meeting pertama selesai, Dara melihat waktu. Saat ini sudah jam sebelas waktu Singapura dan itu sudah waktunya Adam tiba di negara ini. Wanita itu bertanya-tanya, kenapa Adam tidak mengirim pesan
Read more
33. Dia Akan jadi Milikku
***Dara masih memikirkan kedatangan suaminya. Sampai malam ini pun, dia tidak tahu apa Adam akan menyusulnya atau tidak. Dia sempat berpikir untuk menghubungi mama mertuanya, tapi tanpa disangka Tiara mengirim chat padanya.[Nak, sepertinya ada masalah proyek di Bandung yang menyebabkan Adam menunda perjalanan ke Singapura. Masalah di lapangan harus Adam yang menyelesaikannya. Maafkan Mama, ya! Nanti mama kabari kalau Adam mau ke sana.]Dara tersenyum dan dia pun membalas,[Mama tidak perlu minta maaf. Dara juga sudah menduga kalau Mas Adam pasti ada masalah dengan pekerjaan yang membutuhkannya. Dara akan menunggu Mas Adam datang ke sini.]Tiara membalas lagi,[Tenang, kalau anak itu masih di sini, mama akan menendangnya ke sana! Kamu selesaikan saja pekerjaan di sana, tunggu suamimu. Anak-anak selalu aman dengan kami, dan jangan khawatir ada orang yang akan menjaga mereka. Saat kalian tidak di sini, mama dan papa lah
Read more
34. Pemilik Aslinya
***“Kenapa dia bisa berubah sangat cepat?” gumam Sarah.Dia kesal saat membaca sebaris pesan dari orang suruhannya untuk memata-matai Adam. Adam ternyata langsung pergi ke Singapura menggunakan jet pribadi. Dia  cemburu karena Adam semakin mencintai Dara dan juga perlahan-lahan mengabaikan keberadaannya.  Wanita itu gelisah memikirkan jika situasi terus seperti ini, maka kesempatannya untuk merebut Adam tidak ada lagi. Jika Adam melupakannya dan hanya menganggap dirinya bagian dari masa lalu, apa yang dia korbankan selama lima tahun ini akan sia-sia! Sarah tidak mau kalau Dara lah yang memenangkan hati Adam.“Tidak... aku tidak mau diam lagi dan menunggu. Aku harus melakukan sesuatu! Adam awalnya memang harus menjadi milikku!” ucapnya.Sarah memencet nomor Adam dan berusaha menghubunginya, dia akan memainkan kartu As lagi dengan membicarakan mantan suaminya. Jika dia berbicara masalah itu, Adam akan berbalik padanya. Sar
Read more
35. Takdir yang Sempurna
***“Sayang, suamimu ini tidak datang terlambat, kan?” tanya Adam dengan tatapan yang menggoda.“Sedikit terlambat, tapi karena kamu adalah suamiku, jadi aku maafkan,” balas Dara.Semua yang mendengar percakapan Dara dan Adam terkejut. Semua tamu undangan tidak menyangka kalau Dara adalah istri dari Adam Tanaka, pengusaha bertangan dingin yang sangat terkenal di seluruh Asia. Dan juga mereka tidak menyangka kalau Adam bisa dengan mudahnya datang ke pesta yang diadakan oleh keluarga Liu.Di sisi keduanya, ada seseorang yang menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya erat. Dia terkejut dengan kedatangan Adam yang tiba-tiba dan bagaimana bisa dia tidak tahu kalau Adam datang ke negara ini.“Hmm... Selamat malam, Tuan Adam Tanaka. Sudah sangat lama kita tidak bertemu,” ucap Kevin. Suaranya sangat tenang, bahkan kemarahan di hatinya tidak terlihat sama sekali.Adam mengalihkan pandanganny
Read more
36. Bukan Wanita Pengganti
***Adam menatap kedua mata Dara saat dia selesai mengatakan semuanya. Adam tidak mengurangkan atau melebihkannya. Semuanya dia ceritakan pada istrinya. Termasuk saat ciuman dia dengan Sarah di pantai dan juga Sarah yang menciumnya dengan sengaja di bar pada malam pertengkarannya dengan Dara.Adam masih menunggu Dara bicara, tapi wanita itu hanya diam saja.“Mas tahu kalau Mas tidak akan mudah dimaafkan. Mas memang salah, Mas terlalu bodoh dan juga terlalu egois menuntut kamu untuk mengutamakan perasaan Mas. Seharusnya Mas paham kalau kamu juga perlu dengan duniamu,” ucap Adam. Dia berbicara lagi agar kamar ini tidak terasa sunyi.“Mas Adam, apa aku boleh tanya sesuatu?” tanya Dara. Dia akhirnya mengeluarkan suaranya.“Tentu saja, tanyakan semua apa yang ingin kamu tanyakan sama Mas. Jika itu emang amarahmu, Mas akan terima,” balas Adam.Dara menghela napas dalam-dalam. “Di masa lalu, apa hubungan Ma
Read more
37. Jangan Menangis Lagi! Hatiku Sakit
***Malam tadi terasa panjang dan melelahkan bagi Dara. Adam seperti tidak pernah lelah dan membuatnya kepayahan pagi ini. Seluruh badan wanita itu sakit, bahkan untuk berjalan saja terasa lemas.Adam keluar dari kamar mandi dengan senyum puas yang tertulis di wajahnya dan senyum pria itu adalah hal yang membuat Dara kesal luar biasa.“Bagaimana,Sayang? Masih terasa sakit?” tanya Adam dengan sengaja.Dara memanyunkan bibirnya, dia kesal karena Adam memang tidak tahu malu semalam baginya itu terlalu liar.“Mas, harusnya tahu waktu! Kita sedang tidak berbulan madu, aku di sini kerja, Mas. Bagaimana bisa semalam Mas nggak memberi kesempatan buatku untuk istirahat dengan baik?”Adam tersenyum jahil, dia duduk di samping Dara yang masih memasang wajah kesal. “Kita sudah lama tidak begini, Sayang. Waktu kita berdua mulai terbatas, kamu dan Mas sama-sama sangat sibuk dengan pekerjaan dan saat kita punya waktu libur, an
Read more
38. Bahagiaku Ada padamu
***“Aku memang kenal dia karena dulu kami sama-sama menempuh pendidikan di Prancis,” balas Dara.“Kalian berdua sempat dekat?”“Hmm... iya, tapi itu hanya karena aku merasa kita dekat karena ibunya berasal dari Indonesia. Jadi, saat aku di sana hanya dia teman yang klop dan asyik diajak diskusi,” balas Dara.“Lalu?”“Lalu apa, Mas?”“Sejauh apa hubungan kalian?”“Cuma dekat saja dan nggak lebih dari teman karena dia itu pewaris keluarga Liu, jadi aku juga harus menjaga jarak dengannya karena tahu siapapun yang dekat dengannya pasti akan menjadi sorotan.”“Kalau memang kamu tahu akan jadi sorotan, kenapa kamu malah dekat dengannya dari awal?”“Karena dari awal aku tidak tahu kalau dia adalah pewaris Keluarga Liu yang terkenal, dan saat tahu sebisa mungkin aku menjaga jarak darinya. Dan ajaibnya, tanpa aku harus menghinda
Read more
39. Kamu Harus Bertanggung Jawab
***Kevin sengaja membuat meeting kali ini lebih lama dan juga menyulitkan Dara.  Dan juga sikap Kevin yang dingin membuat Dara merasa heran dan merasa kalau pria itu marah padanya. Entah apa yang dia lakukan sampai membuat Kevin bersikap ketus padanya.Dara hanya merasa dia tidak pernah menyinggung siapapun sampai pria itu daritadi terus saja meminum banyak wine dan membuatnya sedikit mabuk.Hari ini Dara memang terkejut karena hanya Kevin saja yang datang dan itu membuatnya sedikit canggung, apalagi Adam mewanti-wantinya untuk tidak terlalu banyak berinteraksi dengan pria ini.Dara menghela napas dan dia melihat waktu yang sudah malam. Dia sedikit gelisah karena daritadi Adam terus menghubunginya.“Ada apa, Nona Dara? Saya melihat daritadi Anda terus merasa gelisah. Apakah ada seseorang yang meminta Anda untuk mengakhiri rapat ini?” tanya Kevin.Dara terkejut dan dia melihat Kevin yang sedang menatap tajam padanya
Read more
40. Rencana Menghancurkan
***Sedangkan di dalam kamar, Sarah hanya memegang ponselnya dengan perasaan kalut. Dia gelisah karena Adam tak membalas pesan darinya dan juga pria itu menolak panggilan darinya. Sarah semakin tertekan karena dia mendapatkan kabar kalau Adam ternyata memprioritaskan Dara di atas segalanya. Dia frustrasi dan hampir ingin menyusul Adam ke Singapura dan menceritakan apa yang terjadi pada Dara agar Adam bisa secepatnya bercerai dengan adiknya itu.Pintu kamar Sarah diketuk dan Zea dengan hati-hati membuka pintu, lalu menguncinya kembali."Mama... “ Sarah memanggil mamanya dengan suara yang frustrasi.Zea menghampiri putrinya, dan dia duduk di sisi sang anak kesayangannya. “Kamu tak perlu pergi ke sana. Cukup kamu pantau saja di sini.”“Kalau Kakak hanya diam saja dan menunggu Adam kembali ke Jakarta, nanti yang ada ikatan mereka semakin kuat! Bagaimana bisa Kakak merebut Adam?”Zea tersenyum penuh arti. “Tena
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status