All Chapters of MAHLIGAI: Istana yang Kujaga: Chapter 41 - Chapter 50
115 Chapters
41. Jika Aku tanpamu
***Dara tertegun, dia menatap suaminya yang menunduk. Dara tahu kalau suaminya merasa bersalah dan dihantui rasa berdosa karena menyentuh wanita lain, bisa dibilang itu adalah perselingkuhan yang tak disengaja. Dara memang kecewa, dia marah, tapi dia juga ikut andil dalam hal terkutuk itu. Adam hanya kesepian dan dia tidak peka,  dia memang terlalu sibuk dengan dunianya sampai mengabaikan sang suami dan kedua anaknya. Dara memang hampir kehilangan surganya, namun dia tidak terlambat untuk meraih surga yang hampir terlepas, terlebih lagi Sarah sengaja datang merusak kebahagiaannya.“Mas, sebelum aku memberi jawabannya. Aku ingin Mas menjawab jujur dan tolong jangan menyembunyikan apapun dariku,meskipun itu perasaanmu yang sangat dalam,” ucap Dara.Adam mengangguk, dia memang tidak akan menyembunyikan hal apapun pada istrinya. Pria itu sudah berjanji bahwa Dara adalah cinta dalam hidupnya. Wanita itulah, satu-satunya wanita yang akan selalu dia c
Read more
42. Percaya Saja padaku
***Situasi di kantor pusat PT. Shinee Serein sedang dalam suasana yang tak terkendali. Dering telepon terus saja tak pernah berhenti, bahkan banyak wartawan yang menunggu di halaman parkir agar pihak perusahaan memberikan klarifikasi masalah berita yang heboh pagi ini.Anna, salah satu pemimpin pun tak bisa berpikir jernih. Dia panik karena biasanya yang suka menyelesaikan masalah dan yang selalu menjadi pembicara adalah Dara, sahabatnya itu selalu bisa mengendalikan masalah dan saat ini Dara bahkan tidak ada di sisinya dan membuat Anna kelabakan.Anna langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Dara yang masih berada di Singapura dan dia bisa bernapas lega saat ponsel Dara aktif.“Dara... akhirnya ponsel kamu aktif!” seru Anna.Di ujung sana, Dara mengernyitkan keningnya dan terkejut saat menyalakan kembali ponselnya langsung banyak pesan yang masuk.“Ada apa? Perusahaan baik-baik saja, kan?&rdq
Read more
43. Yang Pernah Hilang
***Dara tersenyum, dia tahu kalau dari dulu Adam yang terkenal dingin dan juga ditakuti oleh para musuh bisnisnya, saat bersamanya akan berubah jadi pria yang lembut dan juga sangat menyayanginya. Dara beruntung karena bisa merasakan kasih sayang yang tak pernah dia rasakan saat masa lalu.Dulu, Dara berpikir kalau dia tidak layak untuk bahagia. Dia bahkan sudah terbiasa dengan air mata dan sudah pasrah jika sepanjang hidupnya takkan pernah bisa merasakan apa itu bahagia. Semua yang hilang, saat ini dikembalikan lebih banyak dengan hadirnya Adam di dalam hidupnya.Dara langsung memeluk Adam dan dia pun tak ragu untuk menangis di dalam dekapan sang suami. Dulu, Dara selalu saja menahan diri untuk tidak  bersikap lemah di depan suaminya karena takut Adam akan kecewa padanya, namun akhirnya Dara menyadari bahwa dihadapan suaminya itu tidak perlu berpura-pura.Adam tersenyum lembut, mengecup puncak kepala Dara dan membelainya dengan lembut. Dia lega kar
Read more
44. Cinta yang Utuh
***Adam menatap liontin yang saat ini sedang dia pegang. Dia ingat kalau Dara memiliki liontin kalung yang sama persis, dan hurufnya pun memakai huruf kanji. Dia juga samar-samar melihat wajah wanita paruh baya itu dan seperti melihat sorot mata Dara di dalam dirinya itu.“Aku harus segera mencari tahu secepatnya, siapa wanita itu,” gumam Adam.Tak lama ponselnya berdering dan itu dari salah satu anak buahnya.“Iya, ada apa?” tanya Adam langsung ke inti pembicaraan, “Kamu sudah mengetahui identitas wanita itu?”“Tuan Adam, bisakah kita bicara empat mata? Ada beberapa hal yang perlu saya jelaskan pada Tuan dan juga banyak informasi penting tentang wanita itu,”  balas Jhony.“Baik. Bertemu di tempat biasa,” kata Adam dengan cepat. Dia langsung beranjak pergi dan menyimpan liontin kalung itu dalam saku celananya.Dua puluh menit berlalu...Adam melihat semu
Read more
45. Cinta itu Menyembuhkan
***“Non alcoholic Moscow Mule.. ““Ok.. “ Pria itu terkejut menatap seorang wanita yang ada di hadapannya. Dia menghela napas pendek dan wanita itu tersenyum tulus padanya.“Sudah lama... akhirnya aku bisa menemukanmu, Kak Leon,” ucap Dara. Dia memang sengaja datang ke bar ini untuk bertemu dengan mantan kakak iparnya. Dia ingin tahu alasan kenapa pria itu melarikan diri dan membiarkan dirinya dilabeli sebagai pria yang melakukan kekerasan. Padahal Dara tahu bagaimana perasaan Leon yang begitu besar pada Sarah dan Leon tak pernah sekalipun berbicara dengan nada tinggi di depan Sarah.“Aku senang melihat Kak Leon baik-baik saja, menjalani hidup di negara lain dan juga bisa hidup dengan tenang,” tambah Dara. “Ah, lebih tepatnya pura-pura tenang dan hanya melarikan diri."Leon tak bergeming, dia sibuk menyiapkan pesanan dan juga tak berani menatap wanita itu. Dia tahu kalau Dara sama juga
Read more
46. Janji Seorang Pria Sejati
***Kai menatap adiknya yang tidur pulas. Dia belum bisa tidur sepanjang malam karena memikirkan apa yang direncanakan Sarah untuk bundanya. Dia tidak sangka kalau Sarah yang dia sebut sebagai ibu peri merencanakan niat jahat pada bundanya. Kai menggelengkan kepalanya, dia berjanji akan melindungi Dara. Sebagai anak pria, dia ingin melindungi Dara.Kai hati-hati menutup pintu kamar Suri, dia beranjak ke kamarnya dan langsung mengambil tab, nomor Adam langsung terhubung.“Halo, Nak. Ada apa?”  wajah Adam tersenyum saat melihat wajah kecil Kai.“Ayah, apakah Ayah dan bunda akan segera kembali ke Jakarta?” tanya Kai tanpa berbasa-basi.“Iya, Ayah dan bunda pasti akan kembali ke Jakarta secepatnya. Kami sangat merindukan kalian”“Apa Ayah dan bunda akan pulang bersama?”“Hmm... sepertinya Ayah akan pulang duluan karena bunda di sini masih ada hal yang harus dikerjakan.&rd
Read more
47. Gravitasiku
***Diam-diam Adam dan Dara bertemu. Keduanya memang sengaja ingin menjebak para musuh mereka agar beranggapan kalau keduanya bertengkar hebat dan tidak rukun. Adam juga sudah mengerahkan segalanya untuk mencari tahu apa alasan istrinya difitnah seperti itu.“Sayang, besok Mas kembali ke Jakarta dan Mas masih harus mengurus banyak hal di perusahaan. Mas juga sudah mengatur anak buah Mas untuk menjaga kamu selama di sini,” ucap Adam.Dara mengangguk. “Iya, Mas. Lebih baik Mas kembali ke Jakarta dan tenangkan mama dan papa. Dari kemarin mama terus saja menghubungiku dan dia terdengar sedih karena berita perselingkuhanku itu, apalagi Kai... semalam dia mendadak lebih perhatian padaku, anak itu selalu lebih dewasa dari usianya,” balas Dara.“Iya, Sayang. Kai juga menghubungi Mas dan ada ancaman manis semalam darinya untuk Mas.”“Ancaman manis? Apa itu?” tanya Dara penasaran.Adam setengah tertawa.
Read more
48. Dipertemukan Semesta
***Adam tersenyum menatap wanita paruh baya itu. Wanita itu masih terlihat cantik meski sudah memasuki usia senja. Terlintas dalam pikiran Adam kalau kelak wajah wanita yang ada di depannya adalah Dara yang akan menua bersamanya.Adam tahu bahwa wanita yang ada di depannya itu tidak mau bicara satu katapun padanya. Dia juga tidak memaksanya karena tahu dari penjelasan Lim bahwa wanita itu dipaksa untuk menjadi gila oleh seseorang. Sebenarnya banyak sekali yang ingin Adam ketahui, apalagi wajah Dara dan wanita itu bisa dibilang mirip.“Makanlah, jangan takut! Tante di sini aman dan tidak perlu khawatir kalau orang-orang itu akan membawa Tante kembali ke rumah sakit,” ucap Adam memecahkan keheningan. Dia langsung menuangkan teh hangat untuk wanita itu.“Saya akan kembali ke Jakarta malam ini, di sini Tante akan aman karena ada Via dan Jhony yang akan menemani Tante. Saya tahu kalau Tante bisa memahami apa yang saya bicarakan karena Tante
Read more
49. Memetik Bintang
***Zea langsung panik dan cemas saat mendengar kabar dari salah satu perawat di rumah sakit jiwa di Singapura kalau Kana kabur dan mereka tidak menemukannya. Dia langsung meminta orang kepercayaannya untuk melacak keberadaan wanita itu. Sudah hampir 30 tahun Zea merasa aman karena berhasil mengurung Kana ke rumah sakit jiwa. Ketenangan yang dia dapatkan ternyata kali ini terusik. Zea tidak tahu kalau dia bisa lalai dengan masalah Kana di sana, jika Kana berhasil kembali ke Jakarta dan menceritakan semuanya, apa yang dia rencanakan selama 30 tahun belakangan ini akan hancur. Zea tidak mau apa yang dia lakukan menjadi sia-sia.“Tidak, aku tidak boleh kalah lagi! Kali ini dia tidak boleh menang! Kenapa aku tidak membuatnya mati saja dulu? Benar-benar bodoh!” racau Zea.  Wanita paruh baya itu langsung beranjak dari duduknya dan bergegas pergi ke perusahaan untuk memantau suaminya dan juga sengaja ingin bicara dengan Halim, salah satu kerabatnya yang palin
Read more
50. Sudah Menjadi Milikku
***“Adam, kamu baru bangun? Ayo, duduk! Aku sudah buatin banyak makanan untuk kamu dan anak-anak,” ucap Sarah lembut. Dia menarik  kursi agar Adam bisa langsung duduk.Adam melihat kedua anaknya yang sudah ada di meja makan.  Melihat bagaimana reaksi si kembar yang bertolak belakang.Suri terlihat antusias menatap berbagai hidangan di atas meja makan. Seharian ini dia sangat lelah karena di sekolah banyak sekali kegiatan.  Suri bahkan tidak sabar untuk mencicipi pancake cokelat kesukaannya.Sedangkan Kai, anak itu hanya menatap hidangan di atas meja makan dengan datar, dia seperti tidak antusias melihat bagaimana usaha Sarah membuat hidangan itu terlihat menarik.Adam menghela napas pendek dan tersenyum tipis. Dia sebenarnya enggan, tapi melihat banyaknya makanan yang Sarah buat membuat dia harus menghargai usaha wanita itu meski hanya mencicipinya sedikit.“Minumlah juice apel ini. Ini akan menyega
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status