Lahat ng Kabanata ng MENDADAK MILIARDER DENGAN SISTEM MAFIA TERKUAT : Kabanata 61 - Kabanata 70
123 Kabanata
61. LEONARDO VS ARSENIO
[SELAMAT!][Anda naik lima level.][Level anda saat ini, Mafia Bermerek #kelas kejam.][Sistem Mafia Terkuat telah diupgrade. Silahkan tekan 'Ya' untuk langkah selanjutnya.] Arsenio lantas menekan 'Ya', seperti yang diperintahkan. Ada perasaan was-was mengusik pikiran. Namun, segera dikendalikan kembali. TRING ...Cahaya jingga berkilau terang, membuat Arsenio menutupi matanya dengan sebelah tangan. "Apa yang terjadi?" Dia bertanya-tanya.Dalam hitungan detik, model dari layar notifikasi pun berubah. Tidak lagi seperti sebelumnya. Kali ini tampak lebih canggih, modern dan mengagumkan. [Selamat datang, dalam Sistem Mafia Terkuat type 5.0.]Tidak seperti sebelumnya, hanya berupa tulisan, yang terbaru ini, selain tulisan muncul juga suara laki-laki. [Kali ini, untuk bisa mendapatkan Poin Kemenangan dan Poin Aksi akan berbeda.]#1. Setiap kali melakukan perlawanan fisik, akan mendapatkan Poin Aksi.[Satu pukulan = 5 Poin Aksi.][Dua pukulan = 10 Poin Aksi][Tiga kali pukulan bertubi
Magbasa pa
62. KEKACAUAN DI KEDIAMAN MALIK
Sementara itu, di rumah sakit All Star Hospital. Ruang VVIP, yang kini sudah tak ditempati lagi. Namun, sudah berdiri banyak orang di sana. Pria tua sambil membawa tongkat besi, yang diperuntukkan untuk menopang langkahnya setiap waktu. Ada lima pria bertubuh atletis dan otot-otot kekar, menggambarkan bahwa mereka rajin berolahraga. Akan tetapi, sedang menundukkan kepala di hadapan pria tua tersebut, tanpa sepatah kata. PLAKKKK ...PLAKKKK ...Suara tamparan terdengar nyaring, menyeruak mengisi ruangan tersebut. Mereka tertunduk malu, menyembunyikan wajah yang memerah akibat luapan emosi pria tua itu. Alexander Guan menatap nanar mereka sili berganti. Wajah yang semula sudah memerah, kini berubah kelabu. Terbayangkan bagaimana marah sekaligus kecewanya, ketua Naga Merah itu?Dirinya yang baru saja kembali dari genung All Star Group, setelah memeriksa kondisi perusahaan itu, tak menduga akan mendapatkan kejutan luar biasa diluar dugaan. "Apa-apaan ini?! Bagaimana bisa, Arsenio perg
Magbasa pa
63. IDENTITAS ANINDIRA
DWAAARRRRRR ...Leonardo melemparkan sebuah bom, berukuran bola bekel ke arah Arsenio. Sebelum pemuda tiga puluh tahun itu sempat menjauh, bom tersebut sudah meledak lebih dulu di udara. Kekuatan ledakannya tidaklah besar. Namun, setidaknya mampu membuat Arsenio tersungkur di tanah dengan posisi tengkurap."Tuan Muda!" Bastian berlari setelahnya. Tak peduli asap yang masih membumbung di sana. Dia menutup hidung dan mulutnya dengan sebelah tangan, supaya asap bekas ledakan tidak terhirup."Cepat, tangkap Malik dan seluruh orang yang ada di sini!" titah Alexander Guan cepat."Baik, Tuan!"Cale bergegas pergi. Nyatanya, kedua pria yang seperti langit dan bumi itu, tidak datang seorang diri. Sudah bersiap anggota Naga Merah di belakang. Berjaga-jaga untuk memungkinkan yang ada.Perintah telah diturunkan, mereka segera bergerak. Mengepung area halaman luas itu, dengan membawa persenjataan lengkap.Malik yang memang sudah tidak memiliki tenaga lagi, masih berusaha untuk melawan Anggota Naga
Magbasa pa
64. KEMATIAN CLARISSA
Sky Blue Hospital. Tiga puluh tahun yang lalu.Mobil ambulance baru saja berhenti tepat di depan pintu masuk. Para petugas medis, bergegas mengeluarkan pasien yang berada dalam kondisi kritis dan hamil besar. "Nyonya besar, sepertinya akan melahirkan!" terang Bastian, yang masih berusia dua puluh tahun saat itu. "Baik!" Dokter itu mengangguk, segera dia memerintahkan stafnya untuk membawa wanita hamil tersebut ke ruang bersalin. Namun, sebelum itu Clarissa berucap lebih dulu. "Sematkan keturunan ini!" Dia mengangkat sebelah tangannya dan mata berkaca-kaca. Wanita cantik itu, kembali menjerit dan meringis kesakitan. Seluruh tubuhnya sudah bermandikan keringat dan cairan merah mengalir dari kedua pahanya.Tidak ada yang dipikirkannya selain merasakan nyeri luar biasa di bagian perutnya."Nyonya tenang saja. Kami akan menyelamatkan Tuan Muda kecil." Dokter menjawab dengan nada bergetar. Ia tak bisa memastikan apakah bayi alam kandungan itu akan selamat atau tidak? Keberhasilannya san
Magbasa pa
65. MENCARI HIBURAN
Setelah mendengar cerita tentang kematian sang ibu, Arsenio tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bahkan ia mengepalkan kedua tangan saat mengetahui bahwasanya Around, adalah Dokter yang dahulu mengoperasi ibunya. "Mengapa, Around berniat membunuhku, Ayah?" Arsenio menjatuhkan pertanyaannya yang membuat Alexander Guan diam membisu.Arsenio terbaring di ranjang rumah sakit. Sebelah tangannya dipasangi selang infus. Sebenarnya Arsenio, malas kembali ke kamar yang yang terkesan suntuk itu."Ayah memecatnya karena telah lalai, hingga membuat ibumu kehilangan nyawa." Beberapa detik diam, akhirnya kalimat tersebut lolos dari bibir pria yang sudah tidak muda lagi itu. "Bukankah, pria misterius itu yang sudah membunuh ibu? Lantas, bagaimana dengan pria yang sudah melakukan hal keji itu? Apa ayah tidak langsung membunuhnya?"Pertanyaan demi pernyataan dilontarkan Arsenio, guna mengulik lebih jauh dari alur cerita yang selama ini tidak pernah ia ketahui.Cale dan Bastian hanya diam mema
Magbasa pa
66. UTUSAN SISTEM MAFIA TERKUAT
"Tuan Muda Arsenio."Sang pemilik nama lantas berbalik badan, ketika seseorang memanggilnya dari arah belakang. Kali ini bukan Bastian, melainkan seorang wanita cantik, berpakaian casual, rambut di kuncir ke atas. Memakai sepatu boots warna hitam, senada dengan setelan pakaiannya. Tinggi wanita itu kira-kira 165 cm. Arsenio mengelus dagunya lembut, menatap lekat wanita tersebut dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ini kali pertama Arsenio melihat gadis tersebut. Mungkin? Atau bisa saja sudah saling bertemu, hanya saja ia lupa akan hal tersebut?"Siapa kau? Mengapa kau memanggilku dengan sebutan Tuan Muda?" Arsenio menatapnya lebih tajam. Menelisik lebih jauh, wanita yang tiba-tiba datang dan berlagak seperti sudah lama mengenal. "Jangan katakan, kau adalah pengawal baru yang diperintahkan ayah untuk mengawasi diriku?"Dia mengangkat jari telunjuknya, sedang menerka-nerka, menerawang kemungkinan yang terjadi karena siapa lagi kalau bukan ayahnya? Namun, wanita itu menggeleng cepat. T
Magbasa pa
97.
Beberapa hari telah berlalu. Gadis cantik, yang menjadi utusan Sistem Mafia Terkuat itu, tinggal di bawah atap yang sama dengan Arsenio. Sempat menjadi pertanyaan besar di benak Alexander Guan, tentang Arsenio yang tiba-tiba mengajak seorang wanita datang ke rumah. Namun, bukan Arsenio jika tidak bisa berkilah.Arsenio mengakui, bahwa Freya, adalah teman semasa sekolahnya dulu. Freya baru saja diusir dari rumahnya karena sudah telat lima bulan tidak bayar uang sewa. Freya hidup sebatang kara. Orang tuanya sudah lama meninggal dunia. Itulah mengapa, Arsenio membawa Freya ke rumahnya. Pintar bukan?"Tuan, ingin pergi kemana?" tanya Freya, melihat Arsenio menuruni anak-anak tangga dengan langkah tergesa-gesa. Meskipun berperan sebagai teman semasa sekolah, Freya tetap memanggil Arsenio dengan embel-embel 'Tuan'. Hal tersebut, dikarenakan Freya beralasan ingin menjadi sketaris pribadi Arsenio. "Aku ingin ke penjara. Melihat, para pecundang itu menghadapi mautnya!" Arsenio membalasnya s
Magbasa pa
68. SEBUAH ANGIN SEGAR
Arsenio telah menyelesaikan misinya, yaitu menghabisi nyawa Malik. Meskipun tidak berjalan sesuai yang diinginkannya, tetapi Arsenio tetap puas. Karena fokusnya bukan hanya pada Malik saja, ada Leonardo yang menjadi targetnya juga. Arsenio tidak menyesali tindakannya yang saat itu lebih memilih bertarung dengan Leonardo ketimbang Malik. Pada hakekatnya, ia ingin menjajal sampai di mana kemampuan pemuda yang sangat ditakuti di Apple Blossom City itu.Arsenio kini menatap lekat Anindira, yang duduk di pojokan penjara sambil memeluk kedua kakinya."Ambilkan dia makan!" titah Arsenio tiba-tiba.Anindira memutar bola matanya cepat. Menjatuhkan tatapan tidak percaya, pada pemuda yang sedang berdiri dengan ekspresi angkuh di depan penjara."Sudah beberapa hari, dia tidak makan dan minum. Pastinya dia kelaparan dan kehausan. Jadi, kalian ambilkan makanan dan minum untuknya!" Bibirnya memang berkata pada dua bodyguard yang berjaga di sana. Namun, ekor matanya melirik Anindira yang berada di
Magbasa pa
69. MULAI PANAS
Suasana berbeda.PLAKKKK ...PLAKKKK ....Tamparan keras dilayangkan Around kepada anak buahnya yang baru saja memberi laporan buruk. Ada dua pria yang tubuhnya saja besar, tapi kerjanya tidak becus, sedang berdiri tertunduk di hadapan Around.Pria baya itu tidak bisa menahan diri, tangannya langsung mengayun cepat. Memberi tanda merah di pipi anak buahnya. "Kalian! Menjaga satu orang wanita saja tidak bisa! Sebenarnya, apa yang kalian lakukan sampai-sampai perempuan lemah itu tidak ada di kamarnya, ah?! Dia tidak bisa bergerak, lantas bagaimana bisa dia meninggalkan ruangannya?!" bentak Around dengan nada tinggi. Sampai air liurnya membuncah keluar."Maafkan kami, Bos. Bastian datang dan langsung menghajar kami, sampai pingsan," beber salah satu anak buahnya, di bawah tekanan. Suaranya terputus-putus dan bermandikan keringat."Benar, Bos. Lihat wajahku! Bengkak karena pukulan Bastian!" Satunya lagi pun bersaksi, bahkan dia menunjukkan bagian mata kirinya yang sudah membiru. Sedangka
Magbasa pa
70. PERASAAN APA INI?
Berlanjut ..."Kita akan pergi kemana?" tanya Anindira, menatap keheranan Arsenio yang duduk di sebelahnya.Ada sedikit perasaan tidak nyaman dan canggung, duduk satu mobil dengan pria yang sangat dibenci oleh Around. "Menemui ibumu," balas Arsenio sekedarnya saja. Tanpa menoleh sedikitpun.Suasana hatinya saat ini sedang tidak baik-baik saja. Terutama, saat mendapati fakta, bahwa Anindira memiliki hubungan lebih dengan Leonardo, sungguh membuat ia merasa panas.Menganggap pertanyaan Anindira seperti angin lalu, yang masuk dari telinga kanan dan keluar dari kiri."Kau bersungguh-sungguh dengan ucapanmu? Jadi, kita akan ke rumah sakit, sekarang?" Mata indah itu, berbinar-binar tanpa bisa ditutupi.Sedangkan Arsenio hanya meraung seperti anak kucing yang kelaparan tanpa berkata. Melipat kedua tangan di atas dada dan mengalihkan pandangannya ke sisi berbeda.Anindira menaikkan sebelah alisnya. Dirasa ada sedikit keanehan dari sikap Arsenio sekarang. Lebih terlihat, seperti orang yang se
Magbasa pa
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status