Semua Bab Kembalinya Sang Penguasa : Bab 11 - Bab 20
117 Bab
11. Jamur Tujuh Warna
Lei Xiayu mengelus dagunya, masih mempertimbangkan antara untuk ikut mengajukan penawaran atau merelakannya saja, pasalnya walaupun dia berhasil memenangkan barang tersebut, tidak ada jaminan Jamur Tujuh Warna itu akan aman bersamanya sebab ada dua kelompok di ruangan VIP yang ikut menawar bahkan para kultivator pengelana sudah menghentikan penawaran karena tidak ingin menyinggung salah satu pihak.Lei Xiayu memandangi ruangan mereka masing-masing, namun tidak bisa melihat sosok di dalamnya sebab tempat itu dilapisi kaca yang dapat menahan penglihatan dari luar.Dia semakin penasaran dengan perwakilan dari keluarga Lei-nya sebab terdengar suara seorang wanita yang turut serta mengajukan penawaran."70.000!" ujarnya dengan suara yang lembut dan mempesona.Dalam waktu singkat, harga penawaran sudah melebihi dua kali lipat dari harga awal dan terus meningkat.Mendengar pengajuan tersebut pihak dari pesaingnya, Yao Ming seolah tidak ingin kal
Baca selengkapnya
12. Ikut Menawar
Hingga sejauh ini Paviliun Anggrek Putih sudah mengeluarkan sebanyak lima barang yang dilelang, pada barang ketiga adalah sebuah catatan beladiri peninggalan seorang kultivator yang ditemukan di reruntuhan kuno. Lei Xiayu tidak tertarik karena baginya teknik-teknik yang dimilikinya di masa lalu masih jauh lebih hebat dibandingkan teknik yang disebut 'Tubuh Baja' itu, dia hanya membutuhkan ranah kultivasi yang lebih tinggi saja untuk mulai mempelajarinya kembali.Sementara ketujuh tamu VIP juga tidak terlalu tertarik karena teknik yang mereka miliki jauh lebih hebat dibandingkan teknik tersebut, sehingga 'Tubuh Baja' jatuh ke tangan seorang kultivator pengelana dengan harga 75.000 batu permata kualitas rendah.Bagi mereka yang berlatih sendiri dan tidak tergabung pada klan atau sekte, maka teknik tersebut akan membantu mereka selangkah lebih tinggi untuk menjadi kuat. Jadi, tidak rugi untuk membelinya.Melihat itu mata Lei Xiayu seolah berkilau terang, dia
Baca selengkapnya
13. Pil Panjang Umur
"60.000!""65.000!""70.000!""75.000!"Penawaran semakin intens dan sengit sebab tidak ada yang mau mengalah dari masing-masing pihak. Sekarang Xia Hongyan tidak lagi sepenuhnya menginginkan pedang berkarat itu, melainkan dia ingin membungkam mulut Lei Xiayu agar tidak lagi berbicara. Dia merasa harga dirinya telah dilukai."Tuan muda, sebaiknya hentikan di sini saja. Ingat tujuan awal kita, jangan sampai anda menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak perlu atau Patriark akan marah besar." Pengawal Xia Hongyan kembali mengingatkan yang dibalas dengan tatapan tajam."Kau mengancamku?" ujar Xia Hongyan kesal."Tidak… bukan begitu tuan muda. Tapi prioritas utama kita saat ini adalah untuk mendapatkan barang utama.""Aku tidak perduli!" Xia Hongyan mendengus kesal.Mau tidak mau pria paruh baya itu menuruti keinginannya. Tapi dia tetap memberikan batasan. Xia Hongyan hanya boleh menghabiskan 100.000 untu
Baca selengkapnya
14. Tombak Penakluk Langit
Banyak tamu yang merasa kecewa dengan harga yang ditawarkan oleh Mu Lanxi, tapi mereka juga memakluminya mengingat Pil Panjang Umur termasuk pil kelas surgawi. Sesuai dugaan, kini hanya kelompok dari ruangan VIP yang mengajukan penawaran.Dimulai dari seorang tetua Sekte Awan Putih yang mengajukan harga 1.150.000, sambil terkekeh dia mengutarakan, "Mahaguru kami sudah cukup tua, jadi mendapatkan 100 tahun usia tambahan adalah sebuah keberuntungan untuknya. Kami tidak bisa melewatkan kesempatan emas ini, mohon saudara-saudari tidak mempermasalahkannya."Pria itu memejamkan mata, namun tidak ada seorangpun yang benar-benar luput dari pengamatannya. Dari tubuhnya juga memancarkan kekuatan yang begitu besar, sangat mendominasi.Wajahnya terlihat seperti seorang yang berada di puncak usia lima puluh tahunan, namun semua orang tahu kalau usia sebenarnya sudah lebih dari seratus tahun.Meski berusaha tetap terlihat bersahabat, namun semua orang bisa mena
Baca selengkapnya
15. Slip Giok
Pandangan semua orang tertuju pada ruangan keluarga Duan setelah mereka mengajukan penawaran pertama dengan harga yang langsung fantastis. Tapi itu tidak mengejutkan mengingat keluarga Duan adalah sekumpulan praktisi yang mendalami ilmu tombak, jadi Tombak Penakluk Langit memang sangat cocok berada di tangan mereka.Saat para tamu mengira senjata itu akan jatuh ke tangan keluarga Duan dengan mudah, mengingat latar belakang dan kekuatan mereka pasti tak akan ada yang berani menyinggungnya, tiba-tiba saja terdengar suara dari ruangan VIP lainnya."1.600.000!"Suara itu berasal dari Wu Ming, "Kuharap penderma Duan tidak mempermasalahkan ini. Kebetulan kuil kami juga mempelajari sedikit teknik tombak, jadi hamba merasa tertarik dengan senjata ciptaan Penderma Bai ini." ungkap Wu Ming dari dalam ruangannya.Duan Xuanying yang berada di ruangannya ingin mengumpat, tapi dihentikan oleh tetua Lao San yang bersamanya. "Tuan muda, tidak perlu menyinggung bi
Baca selengkapnya
16. Api Azure
"Terima kasih para hadirin sudah mengikuti acara lelang sampai saat ini. Dan sekarang kita sudah berada di penghujung acara, maka dengan ini kami akan menampilkan barang terakhir yang akan dilelang." Mu Lanxi mencoba mengembalikan ketenangan acara pasca kehebohan yang disebabkan barang kesembilan."Barang utama kali ini sangat langka dan berharga sebab itulah senior Mu Tiezhu akan hadir di sini untuk mendampingiku!" Mu Lanxi menyambut manajer Paviliun Anggrek Putih yang sedang berjalan ke arah panggung membuat para tamu kembali heboh."Barang apa yang dimaksud Nona Mu sampai-sampai harus membuat manajer Mu turun tangan secara langsung?""Kudengar barang ini berhubungan dengan sebuah roh api.""Apa? Roh api?""Oh tidak, lihatlah barang yang berada di tangan manajer Mu, bukankah barang itu yang kalian maksud?"Pandangan tamu yang berada di lantai bawah mengarah pada Mu Tiezhu yang sedang membawa sebuah benda berbentuk bola kristal
Baca selengkapnya
17. Akhir Lelang
"20.000.000!"Semua orang terperangah saat Luo Ming mengucapkan harga tersebut, tidak membayangkan tabib nomor satu di Kota Zhengzhou itu akan bertindak sejauh ini untuk memenangkan Api Azure, terlebih lagi dia sudah menyinggung keluarga Xia untuk mendapatkannya."Tidak kusangka tabib Luo akan berbuat senekat ini, sepertinya dia sudah memiliki rencana ke depannya." Tetua Jiang mengelus dagunya. Menurutnya sekalipun itu Luo Ming, seorang tabib yang baru saja mencapai tingkat grandmaster alkemis, namun seharusnya tidak secara terang-terangan menyinggung keluarga Xia yang merupakan salah satu keluarga besar di Kota Zhengzhou.Apalagi kalau tidak salah ingat, Luo Ming juga pernah menyinggung Hua Mei dari keluarga Lei untuk mendapatkan barang sebelumnya. Tentu saja mereka tidak akan melepaskannya dengan mudah.Tetua Jiang terlihat perduli pada Luo Ming karena sebenarnya mereka adalah teman lama, namun dia juga tidak terlalu khawatir pada keselamatannya
Baca selengkapnya
18. Sosok Misterius
Duan Xuanying kembali duduk di dekat Lao San setelah pertarungannya gagal karena dihentikan oleh Mu Lanxi yang tiba-tiba muncul. Namun dia sepertinya enggan melepaskan Lei Xiayu begitu saja sehingga melontarkan ancaman padanya."Lihat saja nanti, aku akan membuatmu menderita!" dengusnya kesal.Lei Xiayu tidak terlalu memperdulikan ancaman Duan Xuanying karena perhatiannya berfokus pada Mu Lanxi yang sedang mengeluarkan sebuah benda berbentuk gelang. Dia bisa mengenalinya dalam sekali lihat, benda itu dikenal sebagai gelang semesta, bisa menyimpan sumber daya ataupun barang-barang berharga di dalamnya termasuk batu permata."Silahkan para senior membayar tagihan dan memasukkannya ke dalam gelang semesta ini," Mu Lanxi meminta para pemenang lelang memindai gelang semesta milik mereka untuk memindahkan sejumlah batu permata ke dalam gelang semesta miliknya sesuai jumlah yang berlaku untuk memenangkan barang lelang.Gelang semesta juga dibedakan menur
Baca selengkapnya
19. Masalah Tersembunyi Dunia Kultivator
Lao San terus meningkatkan tempo serangannya, setiap pukulan yang dia lepaskan menciptakan ledakan di udara kosong, namun tetap saja lawan berhasil mengimbangi setiap gerakannya tanpa kesulitan bahkan terlihat lebih mendominasi, pukulannya yang mampu menumbangkan pohon dalam sekali serangan tidak mampu menembus pertahanan lawan menunjukkan perbedaan kekuatan di antara keduanya memang terpaut cukup jauh.Lao San kembali menjaga jaraknya saat mereka sudah bertukar beberapa serangan untuk menganalisa kemampuan lawannya lebih jauh lagi. Tapi pria misterius itu tidak membiarkan Lao San untuk mengambil napas, sekarang dia yang berinisiatif untuk menyerang.Setiap serangan yang dia lepaskan selalu mengarah ke bagian vital Lao San membuatnya mau tidak mau harus dalam posisi bertahan. Namun kemampuan lawannya ini benar-benar tidak bisa diprediksi, gerakannya begitu cepat bahkan sulit diimbangi oleh Lao San sekalipun hingga pada satu kesempatan dia berhasil melepaskan satu p
Baca selengkapnya
20. Masalah Tersembunyi Dunia Kultivator II
"Tidak, Lao San jangan lakukan itu?" Duan Xuanying seketika menjadi panik, namun dia tidak bisa berbuat banyak karena saat ini Lao San sudah menyegelnya menggunakan energinya. Duan Xuanying panik karena dia tahu yang akan dilakukan oleh bawahannya itu adalah pengorbanan. Lao San bermaksud meledakkan dirinya sendiri untuk membuka jalan agar Duan Xuanying bisa melarikan diri.Namun Lao San tidak mendengarkan ucapan Duan Xuanying. Dengan menutup kedua matanya, dia berkata, "Selamat tinggal tuan muda, semoga anda bisa hidup dengan baik!" Sepintas sebuah senyuman merekah di pinggir bibirnya.Kemudian memori masa lalu bergulir cepat di kepalanya, saat-saat dimana dia menjadi pengasuh Duan Xuanying ketika masih bayi. Lao San yang merawatnya sampai sudah remaja seperti sekarang ini. Dia juga yang mengajarinya beberapa teknik beladiri, membuatnya merasakan nyeri di dada. Tapi demi keselamatan tuan mudanya itu, Lao San akan melakukan apapun, walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri.Bersamaa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status