Semua Bab Dewa perang jadi Pengawal Pribadi CEO: Bab 21 - Bab 30
515 Bab
Bab 21 Aku Akan Lihat Bagaimana Kalian Menanggungnya!
Suara Graciela berhenti pada waktu yang tepat.Pandangan semua orang tertuju pada cahaya lampu kedua yang menyala."Siapa itu?""Siapa orang yang diperkenalkan oleh Keluarga Martinez?""Siapa yang mendapat tempat rujukan?"Banyak orang berdiri untuk melihat, hati mereka penuh dengan rasa ingin tahu dan iri.Semua orang mengerti, kalau mereka yang mendapatkan tempat ini, akan melambung namanya dan tidak lama kemudian, pasti akan menjadi orang ternama di Kota Merkuri dan menjadi seorang Sultan.Di bawah cahaya terang ini, hanya ada tiga kandidat.Alicia Wynora, Johnny Walles dan Xavier Morris.Semua pandangan sekali lagi tertuju pada ketiga orang ini.Beberapa orang mengenali Alicia dan tahu, dia adalah putri sulung Keluarga Wynora.Sementara yang lainnya, juga mengenali Johnny dan tahu, dia adalah seorang pemimpin generasi muda di Kota Merkuri.Sebenarnya, segelintir orang juga pasti mengenali Xavier. Apalagi, dia juga pernah menjadi sosok hebat di Kota Merkuri.Hanya saja, Xavier telah
Baca selengkapnya
Bab 22 Ganti Orang
Kata-kata Alicia langsung membuat semua orang di ruangan itu menjadi panik.Meskipun Keluarga Martinez memiliki slot untuk direkomendasikan pada Panglima Besar, sayang sekali kalau orang yang direkomendasikan itu berkarakter buruk. Karena hal itu, pasti akan membuat Panglima Besar marah.Kalau sampai terjadi, bukan hanya Keluarga Martinez yang akan disalahkan saja, semua keluarga di Kota Merkuri juga akan terpengaruhi."Nona Graciela, bagaimana kalau kamu memilih yang lain saja!" saran seseorang dari bawah panggung."Bagusnya memang diganti saja! Bukankah Keluarga Martinez masih memiliki begitu banyak kandidat pilihan? Kalau tidak cocok, boleh juga memilih dari keluarga lain. Jangan semua hal bagus ini diambil oleh Keluarga Martinez saja, harus juga berbagi pada orang lain," imbuh yang lain lagi. "Ya, benar juga. Kenapa kamu memilih orang seperti dia? Apalagi berkarakter buruk," timpal seseorang juga yang ikut protes ini.Namun, lebih banyak orang dengan berirama melakukan protes dan
Baca selengkapnya
Bab 23 Mandat Panglima Besar
Suara Jonathan terdengar dingin dan nadanya kaku.Di tempat acara tersebut, tiba-tiba suasananya menjadi ramai.Panglima Besar bahkan tidak datang.Sebaliknya, dia hanya mengirim wakilnya.Mungkinkah pilihan Graciela tidak memenuhi kriteria yang diinginkan Panglima Besar dan membuat Panglima Besar marah?"Bagaimana ini?""Apa yang harus kita lakukan!"Orang-orang di ruangan itu mulai kebingungan.Mereka semua memandang pria jangkung dan perkasa di tengah panggung dengan amarah memuncak seperti menara.Hening!Hanya Alicia yang terbawa suasana saat ini.Dia berdiri dan berteriak."Wakil Panglima Jonathan!""Wakil Panglima Jonathan!""Ada yang ingin kukatakan!"Mata Jonathan memandang Alicia dengan acuh tak acuh.Dia tidak memiliki kesan yang baik tentang wanita yang menyela pidatonya ini. Namun dia tetap melayaninya, "Ada apa? Silakan katakan." Alicia melirik Graciela dengan bangga, kemudian berkata pada Jonathan, "Wakil Panglima, aku ingin melapor!""Laporkan apa?" kata Jonathan.Tat
Baca selengkapnya
Bab 24 Maaf, Aku Tidak Bersedia
"Tidak bersedia!" Graciela mengatupkan gigi peraknya, tangannya yang halus juga ikut mengepal.Dia merasa gugup dan panik.Namun, saat dia melihat ke arah Xavier, entah kenapa tatapannya bisa begitu tegas.Sial, apakah dia benar-benar terpesona pada Xavier?Setelah Graciela menolak dengan berkata tidak bersedia, dia merasa jauh lebih santai.Namun, suara yang sangat riuh masih terdengar di dalam tempat itu!!"Apa???""Dia tidak bersedia???"Siapa pun tidak menyangka bahwa Graciela … malah … menolak lamaran Panglima Besar?!Ini sama saja dengan mengakhiri masa depan Keluarga Martinez!!Memotong rute perjalananmu sendiri!Alicia tertawa terbahak-bahak sembari berkata, "Hahaha, dasar idiot! Tampangnya tampak seperti bidadari, tapi otaknya jongkok? Dia malah menolak lamaran Panglima Besar di depan umum!!""Graciela, tamat sudah! Tamat sudah riwayatmu!""Keluargamu juga akan berakhir!"Matanya basah karena tertawa!Dia tidak pernah menyangka kalau Graciela, yang bisa menjadi istri Panglima
Baca selengkapnya
Bab 25 Pemikiran Alicia
Setelah melihat pesan dari Alicia, ekspresi jijik Xavier pun muncul di wajahnya. Dia hanya merasa agak sial dan langsung membalas, [Enyahlah!]Baru saja membalas pesannya, Graciela, yang memiliki bentuk tubuh yang indah dan rupawan itu menghampiri Xavier. Aroma wangi samar juga tercium dari tubuhnya.Kemudian, Xavier seperti merasa lengannya diremas oleh sesuatu yang lembut. Ketika dia menoleh ke belakang, Graciela mengedipkan matanya yang indah, kemudian bertanya seolah-olah sedang memergoki seorang pezina, "Ada apa?"Xavier tertegun sejenak, lalu dia menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Tidak apa-apa."Dia selalu merasa setiap tindakan yang dilakukan Graciela ini selalu berani.Ketika menundukkan kepalanya untuk menatap bagian tubuh Graciela yang lembut, Xavier merasa sedikit malu.Graciela juga menunduk, tetapi dia tidak merasa ada yang aneh. Kemudian, dia pun bertanya, "Kenapa?"Xavier, seorang Panglima Besar bermartabat, malah merasa sedikit malu di hadapan Graciela. Dia berka
Baca selengkapnya
Bab 26 Peracikan Obat
Xavier melirik Alicia dengan jijik dan memarahinya dengan penuh emosi."Kamu berdirilah!"Alicia menunduk, lalu menatap Xavier dengan mata berkaca-kaca dan berkata, "Suamiku, apakah kamu masih marah padaku?""Aku telah khilaf dan sudah mengerti akan kesalahanku," pinta Alicia sambil menangis. "Aku mohon, maafkan aku," ucap Alicia dengan lirih.Alicia yang melihat ekspresi wajah Xavier berubah, kemudian berbisik, "Suamiku, aku akan melayanimu dengan baik nanti, oke?"Alicia memasang pose menggoda guna menarik perhatian Xavier. Akan tetapi, Hati Xavier telah membeku, justru merasa sangat jijik terhadapnya.Wanita ini masih begitu naif, dia mengira Xavier masih menyukainya.Apakah dia menganggap Xavier sebagai makluk yang berpikir menggunakan otak di dengkulnya?Xavier memandang Alicia dengan jijik, lalu dengan naik pitam berkata, "Keluar!"Kemudian, Xavier dengan kasar mendorong Alicia menjauh.Alicia juga tidak menyangka, Xavier akan mendorongnya. Dia tersandung dan hampir saja jatuh k
Baca selengkapnya
Bab 27 Sebuah Pelajaran
Mereka sendiri juga pernah muda dan mengalaminya.Mereka bisa memahami suasana hati Graciela saat ini.Elena Bryant dan Ivander Morris saling memandang, mereka tersenyum puas, lalu dengan hangat mengundang Graciela, "Nak, Ayo, masuk ke rumah!"Graciela mengangguk dan menarik napas dalam-dalam.Suasana terkesan kaku.Xavier juga bereaksi dan buru-buru menarik Graciela masuk ke dalam ruangan.Tiba di dalam rumah.Graciela duduk di sofa. Sementara, Elena buru-buru menuangkan air untuk membuat teh.Ivander juga pergi ke dapur dulu untuk sibuk.Xavier duduk di sisi lain sofa, menonton adegan ini dengan suasana hati yang santai.Terutama melihat penampilan malu Graciela.Xavier jarang tertawa terbahak-bahak.Untungnya, Graciela, sebagai CEO grup, mentalnya cukup kuat dan setelah beberapa saat, perasaannya perlahan kembali normal.Lalu, dengan mudah Graciela berbincang dengan Elena.Sebagian besar pembicaraan adalah tentang hal-hal seputar orang tua.Selama percakapan mereka, Xavier juga meng
Baca selengkapnya
Bab 28 Liontin yang Diberikan Orang Tua
Sekelompok preman itu terlihat berkeringat dingin, saat melihat Xavier. Mereka merasa ragu dan tidak berani maju sedikit pun.Bagaimanapun, Andreas masih berada di tangan Xavier. Kalau mereka berani menyerang, penderitaan Andreas pasti akan lebih besar lagi. Pada saat ini, Graciela berbisik di sebelah Xavier, "Lupakan saja, lepaskan dia kali ini!""Dia hanya seorang pecundang!" kata Graciela.Meskipun Graciela sangat membenci Andreas, dia adalah cucu sulung Keluarga Harrison di Kota Merkuri. Graciela tidak bisa melihat Xavier tersandung masalah, juga tidak ingin membuat Xavier balas dendam, sementara Keluarga Martinez juga tidak akan memedulikan hal ini.Berhubung, kedua keluarga memiliki beberapa proyek bersama.Setelah mengatakan ini, Graciela pun pergi.Waktu Graciela pergi pun sangat pas. Gracila pergi setelah yakin Xavier akan baik-baik saja.Mengenai Andreas, Graciela bahkan tidak meliriknya sedikit pun.Setelah Graciela pergi, Xavier melepaskan Andreas.Andreas langsung terjat
Baca selengkapnya
Bab 29 Mengunjungi Kediaman Martinez
Ivander menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak bisa melihatnya sama sekali. Tapi menurutku, mereka pasti bertemu dengan musuh. Karena .... Laut diwarnai kemerahan."Xavier terdiam.Xavier tahu dia telah salah paham dengan orang tua kandungnya.Pada saat ini, jantungnya terus melonjak dan emosinya terus meningkat. Banyak pertanyaan muncul di benaknya.29 Desember, Pulau Sanford!Di manakah lokasi Pulau Sanford?Apa sebenarnya yang ada di sana?Bahaya apa yang dihadapi orang tuanya saat di sana?Tanpa disadari, mata Xavier memerah.Dia mengepalkan tinjunya tanpa sadar.Dia tidak berdaya.Diselimuti kesedihan, Xavier membenamkan kepalanya di antara kedua kakinya.Ibunya, Elena ingin menghiburnya, tetapi Ivander memberi isyarat pada Elena untuk tidak berbicara dan menyeret Elena keluar dari vila.Elena memandang Ivander dengan bingung dan berkata, "Anak kita sangat sedih sekarang, kenapa kamu tidak membiarkan aku menghibur putra kita." Ivander menjelaskan, "Karena dia sedih sekar
Baca selengkapnya
Bab 30 Triknya Terbaca
Xavier tidak kesal, tetapi hanya berkata sambil tersenyum, "Hehe .... Ginseng seratus tahun?""Benar, ini ginseng liar. Aku membelinya dengan harga yang mahal!" kata Andreas dengan senyum penuh kemenangan.Xavier menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Aku khawatir kamu telah tertipu. Ginseng ini palsu." "Palsu?" ucap Andreas.Andreas mengerutkan kening dan berkata lagi, "Kamu mengatakan ginseng ini palsu? Apa kamu benar-benar mengerti tentang gingseng? Hanya seorang gelandangan, mana mungkin pernah melihat gingseng. Hari ini, kamu beruntung bisa melihatnya."Xavier masih berkata dengan sangat tenang, "Apakah aku mengerti ginseng atau tidak. Aku tahu kalau benda yang kamu bawa ini namanya Platycodon Grandiflorus." "Permukaan bunganya berwarna putih kemerahan atau kuning muda. Bentuknya seperti silinder, balon atau lonceng. Sedangkan, Ginseng menyerupai kerucut dengan panjang 30 cm pada akarnya. Kalau yang ukurannya 60 cm, terlihat lebih besar, padat, serta memiliki bebera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
52
DMCA.com Protection Status