All Chapters of Devil Beside You : Chapter 51 - Chapter 60
95 Chapters
Bab 51. Jebakan Berhasil
“Kau—” Joseph hendak ingin menghajar Sergio. Kepingan memorinya teringat bagaimana dulu dia berkelahi hebat dengan pria sialan itu. Namun, di kala Joseph hendak ingin maju menghajar—geraknya terhenti di kala Justin dan Nathan menahan Joseph.“Kendalikan dirimu, Joseph!” tegur Justin tegas pada sang adik. “Jika kau memukulnya, semua akan kacau. Jangan bertindak lebih dulu,” tukas Nathan memberikan peringatan yang tak main-main.Joseph mengumpat dalam hati mendengar peringatan dari kakaknya. Padahal tangannya sudah gatal ingin menghajar Sergio. Dia yakin seribu persen pasti Hazel disembunyikan oleh Sergio Blanco.Sergio tersenyum samar melihat kemarahan Joseph. “Relaks, kenapa kalian terlihat membenciku? Apakah aku melakukan kesalahan? Sepertinya tidak.”Sebelumnya Sergio sudah mendapatkan informasi dari Benton bahwa Justin, Nathan, dan Joseph datang ke klub malam miliknya. Tiga pria hebat yang merupakan kakak kandung Hazel, tak disangka mendatanginya secara bersamaan. “Aku tahu Haze
Read more
Bab 52. Pembunuh Bayaran Sesungguhnya
“Kau pikir kau siapa, hah! Jangan mimpi kau menjadi kekasih saudari kembarku!” Joseph begitu lantang mengatakan itu. Tatapannya menatap tajam penuh emosi pada Sergio yang mengaku-aku sebagai kekasih saudari kembarnya.“Jangan main-main dengan kami. Kau tidak mengenal kami dengan baik,” tukas Justin memberikan ancaman penuh amarah.Joseph dan Justin sudah dilingkupi kemarahan. Sama halnya dengan Nathan. Namun, Nathan berusaha menguasai kemarahannya di kala mendengar fakta tentang Sergio dan Hazel merupakan sepasang kekasih. Pun selama ini Justin, Nathan, ataupun Joseph, tidak pernah ada yang tahu tentang kisah cinta Hazel.“Apa aku terlihat seperti orang yang sedang main-main?” balas Sergio dingin dan menegaskan.Justin tersenyum sinis. “Pekerjaanmu pembunuh bayaran, kan? Mana mungkin iblis sepertimu layak untuk adikku yang sempurna.”Sergio mengangguk tanpa sama sekali mengelak. “Kau benar. Iblis sepertiku tidak layak untuk adikmu yang sempurna. Tapi fakta yang ada, aku selalu ingin d
Read more
Bab 53. Menyelamatkan Hazel
Sergio menatap penuh emosi apartemennya yang berantakan. Aura kemarahan di wajahnya terlihat jelas. Berbagai umpatan dan makian lolos di bibirnya. Dalam hati, dia mengumpati dirinya yang bodoh. Dia pikir apartemen miliknya yang jauh di pusat kota aman, tapi ternyata tidak sama sekali. Trevor Engelson sudah bertindak cepat melebihi dirinya.Suara lari yang bersumber dari tiga kakak laki-laki Hazel, membuat Sergio mengalihkan pandangannya—menatap Justin, Nathan, dan Joseph. Dia sudah menduga pastinya tiga kakak laki-laki Hazel akan mengikuti dirinya.Justin, Nathan, dan Joseph terdiam di balik matanya yang terkejut, melihat apartemen yang mereka datangi sangat berantakan. Tiga pria tampan itu sudah menduga apa yang telah terjadi.“Jadi kau menyembunyikan saudara kembarku di sini?!” seru Joseph nyaris menghajar Sergio. Jika bukan karena Justin dan Nathan yang menahan, maka sudah pasti Joseph akan benar-benar menghajar Sergio.“Joseph, tahan. Kendalikan dirimu. Fokus kita pada Hazel,” teg
Read more
Bab 54. Jebakan yang Tak akan Membuat Lemah  
Hazel menatap panik dengan tangan terikatnya melihat Sergio dan tiga kakaknya diserang oleh anak buah pria tua yang menculiknya. Raut wajah Hazel jelas begitu menegang dan penuh keterkejutan bercampur kepanikan.Hazel menatap pria tua yang menculiknya masih tersungkur di tanah. Luka tembak yang diberikan Sergio, membuat pria tua itu merintih kesakitan. Hazel berusaha menyingkir dari tepi gedung—di mana dirinya berada.Jantung Hazel berdebar tak karuan seakan ingin melompat dari tempatnya. Dia sama sekali tidak mengira Sergio datang. Pria tua itu mengatakan jelas bahwa telah membayar Sergio untuk membunuhnya. Namun kenapa malah Sergio datang menyelamatkannya? Tidak! Hazel tidak mau terperdaya. Sergio sudah banyak membohongi dirinya. Dia tidak ingin tertipu lagi.DorrrSuara Hazel memekik terkejut di kala Joseph menembak kepala anak buah pria tua itu. Aroma anyir darah menyerbak memenuhi tempat itu. Beberapa kali Hazel menelan salivanya susah payah.Justin, Nathan, dan Joseph dikepung d
Read more
Bab 55. Pengakuan Sergio
Justin, Nathan, dan Joseph sudah mendapatkan perawatan dari luka yang ada di tubuh mereka. Pun Sergio sudah mendapatkan perawatan. Peluru yang bersarang di punggung Sergio sudah tak lagi ada. Empat pria tampan itu sekarang berdiri di depan ruang rawat—di mana Hazel tengah diperiksa.“Semua karenamu. Saudara kembarku berada dalam bahaya karenamu,” ucap Joseph penuh emosi pada Sergio.Sergio mengalihkan pandangannya menatap Joseph. “Kenapa kau tidak salahkan ayahmu yang memiliki banyak musuh?”“Apa maksudmu menyalahkan ayah kami?” Justin dan Nathan bertanya kompak. Mereka memberikan tatapan dingin dan tegas pada Sergio—yang berani mengatakan kalimat gila.Sergio tersenyum samar. “Pria tua yang ingin membunuh Hazel adalah Trevor Engelson, musuh ayahmu. Dia memang sudah lama ingin membunuh Hazel, demi membuat ayahmu terpuruk.”Raut wajah Justin, Nathan, dan Joseph berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Sergio.“Bagaimana kau bisa tahu?” Justin bertanya mewakili.Sergio menatap tiga kak
Read more
Bab 56. Sepenggal Tentang Sergio Blanco
“Hazel?” Sergio semeringah bahagia di kala Hazel memanggil namanya. Hatinya menjadi sangat lega. Dia meraih tangan Hazel, mengecupi punggung tangan wanita itu. Dia bermaksud ingin menekan tombol darurat untuk memanggil petugas medis, tapi tindakan Sergio dihalangi oleh Hazel.“Aku baik-baik saja. Jangan panggilkan dokter,” ucap Hazel pelan dan lemah. Dia bermaksud ingin duduk—dan Sergio sigap membantu wanita itu untuk duduk seraya menyandarkan punggung di kepala ranjang.Hazel saat ini sudah mengingat semuanya. Kepingan memori bagaikan puzzle yang telah tersusun dengan rapi. Hazel ingat semua. Mulai dari penculikan, hingga dirinya mendengar fakta yang diungkapkan oleh pria tua itu.“Kau yakin tidak ingin aku panggilkan dokter?” tanya Sergio lembut seraya membelai pipi Hazel, tetapi sayangnya wajah Hazel melengos jauh seolah tak ingin disentuh oleh Sergio.Sergio mengembuskan napas panjang mendapatkan penolakan Hazel. Dia sudah menduga pastinya Hazel kecewa padanya. Pun dia yakin Trevo
Read more
Bab 57. Sepenggal Tentang Sergio Blanco II
Tubuh Hazel merinding mendengar cerita dari Sergio. Mata dan bibirnya menganga akibat keterkejutan nyata. Sebagai sesama wanita jelas saja Hazel merasakan iba akan kondisi yang dialami oleh adik kandung Sergio. Trauma yang dimiliki membuat adik kandung Sergio, begitu kuat hingga membuat adik Sergio masuk ke dalam rumah sakit jiwa.Hazel belum berkata apa pun mendengar tentang itu. Dia masih diam dengan wajah yang menunjukkan rasa simpatik dan pedulinya. Dia membiarkan Sergio menceritakan semuanya lebih dulu. Dia ingin tahu semua tentang pria yang dia cintai.Sergio mengembuskan napas bersalah. Menceritakan tentang semuanya pada Hazel, maka dia harus mengorek kembali masa lalunya yang buruk. Rasa penyesalan terus melingkupi diri Sergio jika mengingat tentang masa lalu.“Ayahku seorang pemabuk, penjudi, dan pemakai narkoba. Saat itu usiaku masih 15 tahun. Aku dan adikku hanya berbeda satu tahun saja. Ayahku kalah dalam judi. Hal tergila yang dilakukan adalah ayahku mempertaruhkan ibuku
Read more
Bab 58. Telah Diketahui
New York, USA. Aura wajah Arthur berubah mendengar laporan tentang sosok Sergio Blanco yang ternyata kekasih dari putrinya. Kilat mata pria itu menajam penuh amarah yang membakarnya. Ya, saat ini dia mendengar semua laporan yang terjadi di Bern. Pria paruh baya itu mengirim orang kepercayaannya untuk mengawasi anak-anaknya di sana. Dia tak mungkin hanya diam saja di kala ada sebuah ancaman. Pun dia sudah tahu dalang di balik semua ini.Arthur tidak suka menjadi orang bodoh yang hanya diam saja. Awalnya, dia ingin memercayakan pada tiga anaknya, tapi detik terakhir akhirnya dia meminta orang kepercayaaannya untuk menyusul ke Bern. Dia ingin memastikan bahwa semua anaknya dalam keadaan selamat, tanpa terkecuali.Laporan sangat lengkap Arthur dapatkan. Bahkan pria paruh baya yang masih sangat tampan itu, sudah mendengar tentang siapa Sergio, dan masa lalu Sergio Blanco. Aura kemarahan menonjol semakin kuat di kala dia tahu sosok Sergio.Sergio tidak pantas untuk Hazel! Itu kalimat perta
Read more
Bab 59. Akan Selalu Memperjuangkanmu
“Apa yang ingin kau bicarakan padaku?” Pertanyaan lolos di bibir Sergio di kala dia dan Justin telah tiba di taman belakang rumah sakit. Dia menuruti keinginan Justin untuk bicara berdua dengannya.Justin menatap tegas Sergio yang berdiri di hadapannya. “Aku ingin bertanya sesuatu hal, tapi mungkin ini akan menyinggung dirimu.”Sergio tersenyum samar. “Aku bukan orang yang mudah tersinggung, Tuan Afford. Bahkan sekalipun kau mengatakan buruk tentangku, aku sama sekali tidak akan marah.”Justin berusaha mengatur emosinya. “Aku sangat yakin, kau tahu tentang keluargaku.”Sergio mengangguk merespon ucapan Justin. “Siapa yang tidak mengenal keluargamu? Well, Arthur Afford, ayahmu adalah seorang billionaire asal New York.”Justin mendekat, mengikis jarak di antaranya dan Sergio. “Jika kau sudah tahu, kenapa kau berani mendekati adikku?” tanyanya dengan sorot mata tajam.Sergio sudah menduga pertanyaan ini akan ditanyakan oleh keluarga Hazel. Namun bukan Sergio Blanco namanya, jika mudah mu
Read more
Bab 60. Larangan
“Tuan, kondisi adik Anda menurun.” Benton kembali melaporkan pada Sergio tentang kondisi adiknya yang terbaru. Wajar saja, karena adiknya masih memiliki trauma hebat penculikan.Sergio mengumpat pelan. “Tua bangka itu berani sekali membawa-bawa adikku dalam masalah ini.”Benton menatap sopan dan serius Sergio. “Tuan, Trevor Engelson sangat dendam pada Anda. Beliau berpikir bahwa Anda telah mengkhianati beliau. Beliau mencari tahu detail tentang kehidupan Anda. Dan—”“Tapi tetap harusnya pria tua itu tidak melihatkan adikku, Benton! Lihat sekarang kondisi adikku drop!” seru Sergio berapi-api.Trevor Engelson sudah mati. Namun tetap saja Sergio penuh dendam dan emosi. Dia menyesali identitasnya harus terbongkar. Selama ini dia sangat menyembunyikan tentang adiknya yang berada di rumah sakit jiwa. Alasannya tentu demi keamanan adiknya, dan sialnya semua terungkap. Selama bertahun-tahun Sergio menempatkan adiknya di rumah sakit jiwa. Sebab, kondisi adiknya memang sangatlah buruk. Bahkan
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status