All Chapters of Bertukar Pengantin : Chapter 21 - Chapter 30
89 Chapters
Bab 21. Datang Wawancara Di Star King
Yuriana baru saja keluar dari ruangan Tuan Besar. Dia melangkah menuju kamarnya sembari memikirkan cerita tentang Erland yang begitu menyedihkan. ‘Aku tidak menyangka kalau Erland mengalami penderitaan diusianya yang masih kecil. Tidak terbayangkan, betapa sakitnya dia saat melihat ibunya sendiri gantung diri. Ternyata, nasibku tidak jauh berbeda darinya. Walau kondisinya tidak sama tapi kami sama-sama mengalami penderitaan sejak kecil.’Yuriana memang mendapat orang tua lengkap tapi sejak kecil, dia selalu menderita karena harus mengalah dari Yusita. Tidak hanya itu. Nyonya Sanjaya, selalu membeda-bedakannya, bahkan sering kali memukulinya jika ibu angkatnya itu tidak senang dengan dirinya. Hal kecil pun akan dibesar-besarkan oleh ibunya dan sang ayah yang memberinya kasih sayang sebagai seorang ayah, memang membelanya tapi ayahnya itu tidak bisa menghentikan tindakan Nyonya Sanjaya yang selalu membuatnya menderita hingga menjadi pribadi lemah-yang selalu tunduk pada ibu angkatnya.“
Read more
Bab 22. Gara-Gara Status
Sampai di kantor, Erick menghubungi sekertarisnya untuk turun ke bawah. Dia meminta sang sekertaris mengantar Yuriana ke ruang wawancara. “Sory kakak ipar! Aku tidak bisa mengantarmu ke ruang wawancara karena harus temui kakak dulu. Nanti kalau kakak ipar selesai wawancara, kirim pesan saja. Aku antar pulang.” Erick bicara setelah menelfon bawahannya tersebut. “Tidak usah Erick. Aku bisa pulang naik taksi kok. Dan terima kasih sudah kasih tumpangan sampai ke kantor.” Meski Erick adik iparnya tetapi Yuriana masih punya rasa malu. Dia tidak enak hati jika terus merepotkan Erick yang sibuk saat dirinya masih bisa melakukannya sendiri. “Aku memang ditugaskan untuk mengawal kakak ipar. Jadi, tidak perlu merasa tidak enak padaku. Kakak ipar pun bisa memerintahku kapan saja. Aku berada di bawah kendalimu sekarang kakak ipar,” jelas Erick tersenyum, dan raut wajahnya terlihat sedang menggoda Yuriana tapi ekspresinya itu hanya sekedar candaan semata untuk Yuriana agar nyaman dengannya. “Apa
Read more
Bab 23. Selalu Terikat Dengannya
(“Aku tidak mau ketemu kamu. Lupain aja aku. Lebih baik perhatikan kakek licikmu.”)Yuriana yang sedang makan siang di kantin perusahaan, baru saja mengirim pesan pada suaminya. Dia mengajak Erland bertemu di kantin ini tapi Yuriana malah mendapat balasan tidak terduga dari Erland.“Dia kenapa sih? Pesan yang dia kirim padaku kayak orang sedang ngambek. Memang aku melakukan apa, sampai dia tidak mau menemuiku?” gumam Yuriana sembari terus menatap pesan dari Erland.Daripada pusing memikirkan Erland yang tidak mau bertemu dengannya. Lebih baik, dia meninggalkan tempat ini.Namun Yuriana tidak kembali ke Mansion Oberon. Dia berniat datang ke panti asuhan yang sering dia datangi sejak tujuh tahun belakangan ini. Perasaannya hari ini sedikit kacau. Mendatangi panti asuhan itu dan bertemu dengan anak-anak di sana, bisa mengembalikan moodnya menjadi baik. Sebelum datang ke panti asuhan itu, Yuriana membeli sedikit cemilan untuk para anak-anak panti di sebuah supermarket yang dekat dari pant
Read more
Bab 24. Dasar Plin-Plan
“Aku mau berterima kasih.” “Terima kasih untuk apa?” Erland sedikit kaget karena tak menyangka jika istrinya yang tadinya tidak senang dengannya, malah berterima kasih kepadanya. “Anak-anak ini sudah lama sekali tidak makan, makanan seperti ini. Aku jarang sekali membelikan mereka makanan enak karena kemampuanku. Jadi, aku sangat berterima kasih padamu karena sudah memberikan mereka makanan enak! Lain kali, aku pasti akan membalas kebaikanmu!” Yuriana sudah menganggap anak-anak panti asuhan itu sebagai adiknya. Oleh sebab itu, dia berniat membalas kebaikan Erland. Namun Erland tidak senang jika Yuriana harus membalas kebaikan yang dia berikan pada anak-anak ini karena jujur, dia tulus kepada mereka. Meski begitu, Erland tetap santai di depan Yuriana. Dia tidak menunjukkan ekspresinya yang tidak senang. “Sama-sama tapi kamu tidak perlu membalasnya karena aku melakukannya dengan sukarela. Bukan karena ingin mendapat balasan dari orang. Lagipula, anak-anak itu pantas mendapatkan kebai
Read more
Bab 25. Kekecewaan Tuan Sanjaya
“Ayah!” seru Yuriana ketika melihat ayahnya berdiri di depan perusahaan.Tuan Sanjaya tersenyum. Sementara Yuriana berlari dan langsung menghamburkan tubuhnya ke pelukan ayahnya. Dia memeluk ayahnya dengan erat, seolah dia tidak pernah bertemu dengan ayahnya selama bertahun-tahun.Senyuman diwajah Tuan Sanjaya seketika menghilang karena tahu bahwa jika Yuriana memeluknya seperti ini maka anaknya itu pasti punya masalah atau merasa sedih akan sesuatu.“Ada apa Nak?” tanya Tuan Sanjaya kemudian.“Tidak apa-apa Yah. Aku hanya ingin memeluk ayah saja.” Yuriana semakin mempererat pelukannya, seolah tak ingin melepaskan ayahnya darinya.“Yuri, anakku. Apa kau sedih karena pernikahanmu?” tanya Tuan Sanjaya penasaran.Yuriana tidak menjawab. Dia tiba-tiba bersedih mendengar ayahnya mengungkit pernikahannya. Ditambah ibunya yang masih memaksanya untuk meninggalkan Kediaman Oberon. Yuriana diam tapi air matanya menetes.“Walau Emran tidak menikah denganmu. Bukan berarti semuanya berakhir. Ayah
Read more
Bab 26. Menjebak Yuriana
Yuriana kembali ke Mansion Oberon. Sampai di depan rumah itu, dia melihat mobil Yusita terparkir di antara para mobil di Garasi. Itu menandakan bahwa Yusita sudah ada di dalam rumah. Namun Yuriana tidak terlalu peduli dengan Yusita. Saat ini, dia ingin merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan menutup matanya tapi langkahnya berbelok ke ruang makan. Dia sangat haus dan ingin membuat minuman lebih dulu sebelum ke kamar. Di sana, Yuriana bertemu dengan Lilis. Pembantu yang selalu memperhatikan Yuriana di rumah ini. “Mbak Lilis belum tidur?” tanya Yuriana pada Lilis yang sedang melap meja makan. Dia bertanya pada Lilis sembari meletakkan tasnya di atas meja makan. “Saya belum selesai kerja Nona.” Yuriana tidak mengatakan apapun lagi. Dia berjalan menuju dapur untuk membuat minumannya sendiri. Lilis mengikuti Yuriana karena berniat membantu Yuriana. “Anda ingin melakukan apa Nyonya Muda?” tanya Lilis yang kini berdiri di samping Yuriana yang tengah mengambil gelas di lemari. “Mau buat
Read more
Bab 27. Hasrat Liar Erland
Yuriana semakin marah tapi kondisi tubuhnya yang lemas karena pengaruh obat, membuatnya sulit untuk melawan pria yang kini menekan bahunya ini.“Bajingan! Menyingkirlah dariku! Atau aku akan berteriak.” Suara Yuriana terdengar lemah dan nafasnya pun semakin terengah-engah karena menahan panas ditubuhnya, tapi dia tetap berusaha menjauhkan pria ini darinya dengan ancaman yang jelas tak membuat pria ini takut.Erland tak mengatakan apapun. Dalam gelap, dia tertawa kecil sembari menatap wajah Yuriana yang tak terlihat jelas namun tentu dia tahu bahwa raut wajah Yuriana saat ini seperti orang yang berniat membunuhnya. Dia sudah hafal raut wajahnya istrinya yang sedang marah meski tak bisa melihatnya dengan jelas.Erland sama sekali tidak marah. Dia malah menganggap amarah serta ancaman Yuriana menggemaskan untuknya yang tidak pernah melihat seorang perempuan semarah Yuriana. Bahkan dia menjadi semakin bersemangat ingin mempermainkan istrinya.“Bagaimana kalau aku menunjukkan padamu, pria
Read more
Bab 28. Karena Cemburu
Erland tidak ingin pergi begitu saja setelah memakai kembali pakaiannya. Matanya yang tertuju pada beberapa kertas yang berserakan di atas meja, menarik perhatiannya. Erland melangkah ke meja itu kemudian meraih salah satu kertas dengan gambar desain kalung berlian yang cukup indah. Dia melihat setiap detail desain itu hingga memunculkan senyuman tipis diwajahnya.“Kenapa orang berbakat seperti dia ditolak oleh Perusahaan Oberon? Apa mereka tidak bisa menilai orang berbakat dengan baik? Sayang sekali, mereka tidak menerima Yuriana. Padahal, dia berbakat. Dan jarang sekali bisa menemukan orang berbakat seperti dia. Desainnya unik dan elegan. Aku yakin, kalau desainnya diterbitkan, akan diterima dengan baik di pasar Eropa.”CEO Star King yang disandang Erland, bukan hanya sekedar jabatan tanpa kemampuan. Dia adalah desainer fashion terbaik yang pernah menerima empat penghargaan sebagai seorang desainer dan penilai perhiasan teratas di Prancis ketika pertama kali memulai bisnisnya di dun
Read more
Bab 29. Tertekan
Matahari pagi masuk dari sela-sela jendela dan mengenai wajah Yuriana. Dia merasakan cahaya matahari pagi itu diwajahnya hingga membuat matanya perlahan-lahan terbuka. Dia masih belum sadar dengan kejadian yang dia alami semalam.Kepalanya menoleh ke arah jendela. Cahaya mataharinya mengenai matanya hingga membuat matanya tak bisa terbuka sempurna. Tangannya refleks menutup kedua matanya.Namun kemudian dia sadar dengan kejadian semalam. Dengan cepat, Yuriana menggerakkan tubuhnya bangun hingga duduk di tepi kasur dengan kondisi tubuh terlilit selimut.“Pria bajingan itu.”Raut wajah penuh amarah tampak begitu jelas diwajahnya. Kedua tangannya yang memegang tepi kasur, meremas kuat sprei itu saking marahnya pada lelaki semalam.“Beraninya orang itu menodaiku.” Mata Yuriana berkaca-kaca ingin menangis. Raut wajahnya masih tampak marah.Yuriana berdiri dari tempat tidur sembari memegang selimut didadanya. Dia berjalan ke arah kamar mandi dengan tubuhnya yang terbalut selimut panjang sa
Read more
Bab 30. Suatu Kebetulan
(“Aku ingin bertemu denganmu, sekarang!”)Yuriana mengirim pesan pada Erland setelah melakukan panggilan telfon beberapa kali tetapi lelaki itu tidak mengangkat panggilannya. Dia curiga jika pria yang datang semalam adalah Erland dan ingin menanyakan langsung pada Erland.“Pokoknya, aku harus bertemu dengan Erland. Aku yakin sekali kalau laki-laki yang mengaku tukang kebun adalah dia,” gumam Yuriana sembari berjalan keluar ke teras depan rumah.Meski curiga pada Erland tapi dia tetap ingin memeriksa tukang kebunnya gara-gara pria semalam mengaku sebagai tukang kebun.Setiap hari tukang kebun itu berada di halaman depan rumah, bahkan juga terkadang ada di taman belakang rumah, merapikan taman itu, tapi Yuriana tidak pernah melihat langsung tukang kebun itu hingga dia menjadi penasaran. Dia begitu ingin melihatnya secara langsung poster tubuh si tukang kebun itu.Yuriana melihat ke sana kemari, mencari sosok tukang kebun rumah itu. Namun tidak ada siapapun selain dua pengawal di depan p
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status