"Bos Besar?" Eliza sangat terkejut melihat kemunculan bos besarnya secara tiba-tiba. Eliza langsung berdiri untuk memberi hormat. "Selamat sore, Bos. Apa yang sedang Bos lakukan disini?" Tatapan Vico masih tajam, bola matanya mengerling melirik ke arah paper bag yang berisi belanjaan Eliza. Vico tersenyum sinis. Dari bahasa tubuhnya, dia menampakkan dengan jelas tengah menuduh Eliza berfoya-foya dengan uang sumbangan yang diberikan perusahaannya berdasarkan ide sang adik."Apa kamu tidak merasa berdosa, menggunakan uang sumbangan untuk memenuhi keinginanmu seperti ini?" "Bos, ini tidak seperti yang Bos pikirkan," jawab Eliza cepat. Eliza ingin berusaha menjelaskan kejadian sebenarnya, namun lidah Eliza seolah kelu. Eliza merasa malu untuk mengatakan bahwa semua yang dia beli akan dia sumbangkan. Bagi Eliza, pantang baginya untuk memamerkan kegiatan donasinya. Namun Eliza merasa bimbang, jika dirinya tidak menjelaskannya, maka bos besarnya itu pasti menuduhnya telah korupsi uang sum
Read more