Semua Bab Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Bab 51 - Bab 60
141 Bab
Bab 51 : Pertolongan Kaivan
“Kamu tidak apa-apa, kan?” tanya Kaivan menatap Khayra dengan seksama, dan saat melihat luka lebam dan sudut bibirnya yang sobek, darah Kaivan mendidih. “Aku baik-baik saja. Aku senang melihatmu di sini,” ucap Khayra benar-benar bahagia melihat kehadiran Kaivan di sana. Di saat bersamaan, sebuah mobil berhenti di hadapan mereka dan sang empu menuruni mobil. Menyadari Yuda yang datang, Khayra langsung bersembunyi di belakang tubuh Kaivan. “Masuk ke mobil,” perintah Kaivan. Khayra pun langsung naik ke dalam mobil. Sedangkan Kaivan berjalan mendekati Yuda yang juga berjalan mendekatinya. “Gue gak nyangka lu akan selancang ini, Yuda. Ternyata gue terlalu murah hati selama ini sama lu,” ucap Kaivan menatap Yuda dengan sangat tajam. “Sejak awal Khayra milik gue. Lu yang sudah rebut dia dari gue, Bang!” ucap Yuda dengan penuh penekanan. “Lu pikir gue bodoh, gue tahu sejak lama lu naruh hati sama Khayra!” “Kalau m
Baca selengkapnya
Bab 52 : Kasus Puji
Khayra terbangun dari tidurnya. Dia berada di pelukan hangat pria yang selalu melindunginya. Terasa begitu nyaman dan hangat, tidak bisa dipungkiri kalau keadaan ini benar-benar membuat hatinya menghangat. “Jangan bergerak, atau kamu akan menyesal,” bisikan itu membuat Khayra mengernyitkan dahinya bingung. “A-aku harus kerja,” jawab Khayra. Kaivan bergerak mengubah posisinya dan kini dia berada di atas tubuh Khayra tanpa menindihnya. Tetapi Kharya dapat merasakan sesuatu di bawah sana yang menusuk area perut bawahnya. “Kamu tahu alasannya kenapa aku melarangmu bergerak,” bisik Kaivan. Khayra tidak bisa berkata apa-apa selain tatapan mereka terpaut satu sama lain. “Dan aku tidak akan melepaskanmu,” bisik Kaivan menenggelamkan wajahnya di lekukan leher Khayra. Kegiatan pagi yang panas, menggairahkan dan membakar hasrat di antara kedua terjadi lagi. Kali ini Kaivan seakan tidak sungkan melakukan apa yang dia suka, dan Khayra sen
Baca selengkapnya
Bab 53 : Amarah Kakek Komar
“Kaivan?” panggil seseorang membuat mereka berdua menoleh ke sumber suara. Khayra mengenal sosok wanita ini, dia adalah wanita yang berbincang dengan Kaivan saat fitting baju pengantin. “Medina?” seru Kaivan. “Ternyata kalian sedang di sini. Ini istri kamu?” tanya wanita itu tersenyum. “Iya, dia istriku, Khayra.” “Halo, Khayra. Aku Medina,” sapa wanita itu. “Halo,” sapa Khayra di mana saat ini dia dan Kaivan sedang menikmati makan malam di sebuah restoran. “Kamu datang dengan siapa, Medin?” tanya Kaivan. “Oh, aku datang dengan suamiku. Dia sedang ke kamar mandi. Baiklah, aku tidak akan mengganggu waktu kalian. Aku pergi dulu, bye.” Medina berlalu pergi meninggalkan meja Khayra dan Kaivan. “Dia teman sekolahku,” ucap Kaivan tanpa di tanya. “Aldric, Joel, Lyman dan Medina teman SMA ku, kami berpisah karena study kami, walau komunikasi masih tetap berjalan,” jelas Kaivan. “Lyman
Baca selengkapnya
Bab 54 : Rahasia Yuda
“Kaivan, Kakek Komar masuk rumah sakit!” seru Tommy memberitahu Kaivan melalui panggilan telepon. “Apa yang terjadi, Pa?” tanya Kaivan. “Yuda menusuk Kakek, dia terlihat tidak bisa dikendalikan dan sekarang berada di ruang kurungan,” tutur Tomy. “Ruang kurungan? Apa maksud Papa? Kenapa dia di kurung, bukannya dilaporkan ke pihak kepolisian?” tanya Kaivan. “Danang jelas tidak akan melakukan itu. Kasus ini di akan dia tutupi supaya tidak tersebar keluar,” ucap Tommy. “Aku akan ke rumah sakit bersama Khayra. Bagaimana kondisi Kakek?” tanya Kaivan. “Tidak terlalu parah, hanya tusukan luar saja karena Kakek menghindar,” tutur Tommy. “Baiklah, aku akan segera ke sana,” ucap Kaivan memutuskan sambungan teleponnya. Kaivan berjalan menuju lobi kantor tempat Khayra bekerja. “Pak Kaivan, jemput Bu Khayra lagi?” sapa Keamanan yang ada di sana. “Benar, Pak Tejo. Belum bubaran, ya?” tanya K
Baca selengkapnya
Bab 55 : Dua Kepribadian
“Jadi maksud Papa, Yuda sakit kejiwaan?” tanya Kaivan sangat kaget. “Mungkin kamu tidak ingat, tapi sejak kecil Yuda sudah memiliki kelainan. Dia seperti memiliki dua kepribadian dan setiap ada yang meremehkan atau mengancamnya, maka dia akan bersikap sangat agresif,” jelas Tommy. Khayra dan Kaivan sangat kaget mendengar penjelasan dari Tommy. Saat ini, mereka berada di sebuah restoran selepas menengok Komar. “Kejadian kamu dicelakai Yuda di masa lalu juga itu dipicu karena Kakek lebih memihakmu. Yuda mulai merasa tersaingi hingga ingin menyingkirkanmu. Kamu mungkin lupa, karena kecelakaan itu membuatmu kehilangan ingatan. Yuda yang membunuh Nenek di depanmu.” Degh! “A-apa?” Kaivan kaget bukan main, begitu juga dengan Khayra. “Yuda merasa iri karena Nenek sangat menyayangimu dan selalu bersikap sinis pada Yuda. Nenek begitu, karena Yuda bukan cucu kandungnya. Kakek memiliki simpanan, hingga memiliki Danang. Setelah
Baca selengkapnya
Bab 56 : Perkumpulan ICS
“Halo Kakak ipar,” sapa Aerline yang mendatangi kediaman Kaivan pagi itu. “Halo, Aer. Masuk,” ajak Khayra yang baru saja membuka pintu. “Kamu sedang libur?” tanya Khayra karena Aerline kini memutuskan pindah kuliah ke Indonesia. “Ya, Bang Ivan minta aku datang dan temenin Kakak ipar. Katanya dia ada meeting sama pemegang saham,” ucap Aerline. “Benar. Mungkin akan pulang sore, padahal ini akhir pekan,” jawab Khayra di mana mereka sama-sama berjalan memasuki area rumah. “Kamu ada rencana ke mana hari ini?” tanya Khayra. “Tidak tahu. Kakak ipar mau keluar?” tanya Aerline. “Katanya hari ini ada acara makan siang dari perkumpulan ICS. Kamu temani aku lagi, ya,” bujuk Khayra. “Mama juga pasti ada di sana,” ucap Aerline. “Baiklah. Tampil secantik mungkin, Kak.” “Okay.” Siang itu, Khayra dan Aerline menuruni mobil saat sampai di sebuah restoran mewah. Khayra terlihat mengenakan setelan yang men
Baca selengkapnya
Bab 57 : Kencan yang Manis
“Apa kamu tidak mempercayai ucapanku kalau aku sungguh jatuh cinta padamu?” tanya Kaivan. “Bukan seperti itu. Aku hanya penasaran saja, tapi kalau kamu tidak bisa menjawabnya, tidak masalah. Abaikan saja pertanyaanku itu,” ucap Khayra. “Kalau aku mengatakan kejujuran, apa kamu akan mempercayainya?” tanya Kaivan. “Apa selama ini aku tidak pernah mempercayaimu?” tanya Khayra yang malah balik bertanya. “Jujur saja, memang aku sudah menyukaimu dari jauh-jauh hari. Kita sering bekerja bersama, dan aku mulai tertarik padamu, makanya saat diminta memilih asisten, aku memilihmu. Tetapi saat Yuda membawamu ke rumah dan memperkenalkanmu sebagai kekasihnya, aku menyerah dan menggantikan posisi asisten dengan Cecep. Bagaimana pun, aku bukan tipe orang yang merebut kekasih orang lain. Kecuali orang itu menyia-nyiakannya,” tutur Kaivan membuat Khayra speechless dan tidak bisa berkata apa-apa mendengar penuturan Kaivan barusan. “Kamu tidak
Baca selengkapnya
Bab 58 : Tes Kehamilan
“Bang Yuda,” panggil Ziya saat membuka pintu kamar yang di tempati oleh Yuda. Dia melihat Yuda sedang duduk dengan kepala tertunduk, kedua tangan memegang kepalanya dan kedua kakinya bergerak tidak beraturan. Pria itu terlihat gelisah dan ketakutan. Ziya merasa khawatir melihat Yuda, tetapi di sisi lain pun dia takut. Takut kalau Yuda tiba-tiba saja menyerangnya. Ziya memberanikan diri, berjalan mendekati Yuda walau jantungnya berdebar kencang. Dia merasa takut sekaligus khawatir. “Abang,” panggil Ziya mengulurkan tangannya yang bergetar untuk menyentuh pundak Yuda. Merasa ada yang menyentuhnya, Yuda menoleh ke arah Ziya dengan menengadahkan kepalanya. Terlihat wajah Yuda yang begitu pucat di sana. “A-abang, makan dulu,” ucap Ziya. Yuda masih diam menatap Ziya. Sampai pria itu berdiri dan membuat Ziya berjalan mundur. “A-aku bawakan makanan untuk Abang. Makan dulu ya,” bujuk Ziya. “Kenapa kamu masuk
Baca selengkapnya
Bab 59 : Kabar Kehamilan Khayra
“Bagaimana?” tanya Kaivan yang langsung menyambut Khayra yang baru saja keluar dari kamarnya. Khayra sudah berganti pakaian tidur, sedangkan Kaivan masih memakai pakaian yang sama. Saat Khayra keluar dari kamar, Kaivan langsung menghampiri Khayra. Terlihat pria itu sangat penasaran dengan hasilnya. “Kamu tidak mandi?” tanya Khayra yang bukannya menjawab pertanyaan Kaivan, malah balik tanya. “Aku tidak sabar menunggu hasilnya. Bagaimana?” tanya Kaivan dan Khayra menunjukkan ekspresi sendu membuat Kaivan semakin bertanya-tanya. “Ada apa? apa hasilnya negatif? Tidak apa-apa kalau negatif,” ucap Kaivan mendekati Khayra dan memegangi kedua pundaknya. “Kamu memangnya tidak kecewa dan sedih?” tanya Khayra. “Tentu saja tidak,” ucap Kaivan. “Lagi pula anak dalam sebuah pernikahan itu seperti bonus dan sebuah titipan. Yang akan menemani kita sampai tua nanti adalah pasangan,” jawab Kaivan. Khayra tersenyum ke arah pria di dep
Baca selengkapnya
Bab 60 : Kedatangan Andi
“Khayra, apa kita bisa bicara sebentar?” tanya Andi yang sudah ada di hadapan Khayra. Wanita itu berjalan mundur menghindari Andi dengan tatapan penuh kebencian. Jantungnya berdebar sangat kencang dengan emosi yang memuncak, kata demi kata yang Marlina katakan terngiang di kepalanya. “Astaga, kamu masih marah sama Om karena kejadian itu?” tanya Andi bersikap santai seakan itu bukan hal yang fatal. “Apa mau kamu?” tanya Khayra dengan tatapan sinis dan tidak ingin berbasa-basi dengan orang seperti Andi. “Baiklah, aku tahu kamu masih merasa kesal padaku. Tapi saat itu aku khilaf, Ra. Bagaimana pun, kita ini keluarga. Tidak baik bermusuhan dan menyimpan kebencian berlarut-larut,” ucap Andi. Khayra masih menatap Andi dengan tajam. Matanya memerah menahan emosinya yang membuncah hingga ke ubun-ubun. “Begini saja, bantu aku membuat janji makan siang dengan suamimu. Maka, aku tidak akan mendatangimu,” ucap Andi. “
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status