All Chapters of Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Chapter 31 - Chapter 40
141 Chapters
Bab 31 : Pernyataan Kaivan
“Kamu sudah siap?” tanya Kaivan membuka pintu kamar Khayra. “Ya, aku sudah siap. Kita berangkat sekarang?” tanya Khayra. “Yuk,” ajak Kaivan. Sore itu, Kaivan dan Khayra sedang bersiap untuk makan malam di rumah kakek Kaivan. Sebelumnya, sesuai adat istiadat keluarga Dirgantara, menantu harus tinggal di rumah mertua sekurang-kurangnya tiga bulan. Tetapi Kaivan hanya akan menginap di sana setiap weekend. Kaivan mengambil keputusan itu, untuk melindungi Khayra. Saat ini, Kaivan dan Khayra sudah berada di dalam mobil, menuju ke kediaman Dirgantara. “Besok, sepulang dari kantor, kita belanja keperluan untuk ke Turki. Apa yang mungkin kamu butuhkan?” tanya Kaivan. “Um, aku tidak tau. Kurasa, tidak ada yang perlu dibeli lagi,” ucap Khayra. “Koper atau pakaian, mantel, sudah ada semua? Setauku saat ini di Turki sedang musim dingin,” ucap Kaivan. “Mungkin mantel, aku tidak punya yang tebal. Kalau pakaian, aku masih ada,” jawab Khayra. “Baiklah.”Tak terasa, mobil pun sudah memasuki ge
Read more
Bab 32 : Tuduhan Yuda
“Berhenti berbicara omong kosong,” ucap Khayra beranjak dari posisi duduknya. “Aku sama sekali tidak bercanda, Khayra,” ucap Kaivan membuat Khayra menoleh ke pria itu hingga tatapan mereka terpaut satu sama lain. “Aku telah jatuh cinta padamu. Kamu mau tahu kapan aku mulai jatuh cinta padamu?” tanya Kaivan. “Tidak,” jawab Khayra dengan cepat memalingkan wajahnya. Kini posisi wanita itu memunggungi Kaivan. “Sesuai kesepakatan yang kita buat, tolong jangan libatkan hati dalam kerja sama ini. Kamu membantuku balas dendam, sebagai imbalannya aku akan membantumu memberikan keturunan,” ucap Khayra yang melengos ke kamar mandi. Kaivan hanya tersenyum kecil, menertawakan dirinya. Padahal pria itu sudah tahu kalau ungkapan hatinya akan ditolak mentah-mentah oleh Khayra, tetapi dia tetap ingin mengatakannya. Di dalam kamar mandi, Khayra memandangi dirinya di pantulan cermin. ‘Kamu berhak bahagia, Mas Kai. Jadi tolong jangan c
Read more
Bab 33 : Kembali Bekerja
“Khayra!” Kedatangan Khayra di kantor langsung disambut hangat oleh semua rekan kerjanya. “Hai, apa kabar?” sapa Khayra tersenyum merekah. Mereka menempati meja kerja dan melirik Kaivan yang sudah masuk ke ruangannya. “Aduh, pengantin baru. Mesem-mesem mukanya,” goda Sunny. “Bagaimana? Sudah gol?” tanya Nita membuat Khayra mengernyitkan dahinya. “Gol? Gol apa?” tanya Khayra kebingungan. “Bagaimana malam pertamanya? Um, apa milik pak Kaivan sangat perkasa?” tanya Nita terang-terangan dan sedikit berbisik. Sampai Cecep yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku janda anak satu itu. “Um?” Khayra kebingungan untuk menjawab. Membuatnya jadi teringat akan kejadian malam itu, di mana dia menyerahkan dirinya pada Kaivan. “Mukanya memerah, jadi jawabannya iya,” kekeh Sunny membuat mereka tertawa terbahak. “Ssstt!” tegur rekan yang lain menegur saat Kaivan ke
Read more
Bab 34 : Rahasia yang Terungkap
“Si-siapa wanita ini?” tanya Khayra. Kaivan membawanya ke sebuah rumah sederhana yang penuh penjaga, dan di salah satu kamarnya, ada seorang wanita paruh baya yang dikurung di sana dengan fasilitas memadai. “Dia adalah, Marlina. Orang yang sangat mengenal Andi, dia adalah Bibi kandung dari Andi,” ucap Kaivan membuat Khayra kaget. “Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku? Kenapa kamu menahanku di sini?” tanya Marlina terlihat emosi. “Dengar, anak muda. Aku sudah tidak ada urusan lagi dengan si Andi, pria tamak dan tidak tahu diri itu. Dia sudah dibuang dari kartu keluarga,” ucap Marlina. Kaivan memberi kode dengan matanya pada Khayra. Membuat wanita itu berjalan mendekati Marlina. “Sekarang anda mengatakan sudah tidak ada hubungan apa pun dengan Andi. Lalu bagaimana dengan 12 tahun yang lalu?” tanya Khayra membuat Marlina mengernyitkan dahinya. “Apa yang mau kalian ketahui dariku?” tanya Marlina. “T
Read more
Bab 35 : Tour Turki
“Sekarang kita akan pergi liburan. Berbahagialah dan lupakan semua beban masalahmu, sebentar saja,” ucap Kaivan membuat Khayra menoleh ke arah pria itu. Saat ini, mereka sedang berada di dalam pesawat bersama tim divisi mereka. Kaivan duduk berdampingan dengan Khayra. “Ya, aku ingin melakukannya, tetapi sulit sekali mengenyahkan perkataan Marlina dari kepalaku,” ucap Khayra. “Tapi, kamu jangan terbebani dan nikmatilah liburanmu.” Kaivan tersenyum sambil mencubit pipi Khayra. “Benar-benar istri yang perhatian,” seru Kaivan membuat Khayra mencibirnya. “Tidurlah, perjalanannya masih lama,” ucap Kaivan. “Wah, tidak sangka, pak Bos galak bisa seperhatian itu,” kepala Sunny dan Nita muncul di belakang kursi mereka. “Tidak masalah, kan. Perhatian dengan istri sendiri?” tanya Kaivan melirik ke arah mereka. “Ah, bahagia banget rasanya jadi istri pak Kaivan ini, iya gak, Ra?” goda Nita membuat Khayra melihat ke ara
Read more
Bab 36 : Tour Turki Bagian 2
“Ugh!” Khayra terbangun dari tidurnya. Dia kaget saat menyadari dirinya berada di dalam pelukan seseorang. Bahkan pria di depannya tidur tanpa mengenakan pakaian bagian atas. Dengan cepat, Khayra menarik tubuhnya menjauh, tetapi pelukan pria itu bukannya melonggar malah semakin erat dan menarik Khayra semakin menempel ke dada bidangnya. Kini tepat di depan mata Khayra adalah dada bidang yang kekar dan hangat. “Sebentar saja, aku masih mengantuk,” bisik pria itu memeluk Khayra. Sebenarnya posisi seperti ini adalah posisi paling nyaman dan Khayra pun sangat menikmatinya. Dia merasa terlindungi, dikasihi, dan merasakan kehangatan yang menyentuh hatinya. Karena terlalu nyaman, dia pun kembali terlelap dalam dekapan Kaivan. Tok! Tok! Tok! Ketukan di pintu membuat mereka berdua terbangun dari tidurnya. “Ugh sial! Siapa yang mengganggu,” keluh Kaivan. “Pak Kaivan! Khayra!” itu adalah teriakan dari Nita
Read more
Bab 37 : Hal yang Tidak Disangka
“Pak, setelah dari sini, kita belanja, ya,” seru Sunny menyadarkan keterpakuan Khayra dan Kaivan. “Ya, kita lanjut keliling dulu. ada tempat lain yang harus kalian lihat di sini,” ucap Kaivan berjalan lebih dulu diikuti yang lain. Sedangkan Khayra masih terdiam di tempatnya dengan tatapan yang tertuju pada punggung Kaivan. tidak menyangka kalau ternyata orang yang menyebabkan trauma para Kaivan adalah Yuda. Entah apa alasannya, Khayra tahu kalau Yuda tipe pria yang memiliki obsesi besar dan temperamen jelek, tidak jarang Khayra mendapat bentakan dan hampir terkena pukulannya. Tetapi Khayra tidak menyangka kalau hal itu sampai membuatnya melakukan hal yang mengerikan. Bagaimana kalau saat Yuda mendorong Kaivan di usia itu, Kaivan tidak selamat dan meninggal dunia. ‘Apa Yuda memang berencana membunuh Kaivan?’ batin Khayra. “Ra, ayo cepat!” panggil Sunny menyadarkan Khayra. “Iya,” jawab Khayra berlari cepat ke arah rombongannya.
Read more
Bab 38 : Kisah Sulaiman The Magnificent.
“Akhirnya sampai juga, lelah sekali rasanya,” keluh Khayra yang langsung merebahkan tubuhnya di atas ranjang saat sampai dari ke kamar hotel. “Tidak mandi dulu?” tanya Kaivan. “Rasanya seluruh tubuhku remuk,” keluh Khayra. “Aku akan menggendongmu dan mandi di dalam jacuzzi. Kamu mau?” tanya Kaivan membuat Khayra terdiam beberapa saat seakan berpikir keras. “He ... he ... sebegitu takutnya aku terkam. Aku hanya akan membantumu mandi, hanya mandi,” ucap Kaivan penuh penekanan. Khayra terkekeh dengan rasa malu. Dia pikir Kaivan tidak akan menyadarinya. “Kamu itu terlalu polos dan tidak akan bisa mengelabuiku. Keliatan sekali dari wajahmu,” ucap Kaivan membuat Khayra tersenyum. “Ayo, aku bantu kamu untuk mandi.” “Aku mandi sendiri saja,” jawab Khayra bangkit dari posisinya. “Kenapa? kamu takut padaku? Takut aku terkam?” tanya Kaivan. “Tidak, bukan seperti itu. Aku hanya merasa mal
Read more
Bab 39 : Bait-bait Cinta di Jembatan Canakkale
“Sial!” amuk Yuda saat melihat media sosial milik Kaivan. Kakak sepupunya itu mengganti profilnya dengan foto dirinya bersama Khayra. Yuda mendadak tidak mood untuk bekerja. “Sialan, Kaivan! kau merebut semua yang harusnya menjadi milikku!” gumam Yuda mengepalkan kedua tangannya dengan erat. “Aku harus merencanakan sesuatu untuk memisahkan mereka dan menghancurkan Kaivan. Tidak peduli apa pun yang terjadi, yang jelas, Khayra harus kembali padaku. Dan posisi direktur utama harus jadi milikku!” gumam Yuda penuh rencana jahat di kepalanya.*** Tepat pukul tujuh malam waktu Turki. Mereka sampai di pinggir jembatan Canakkale. "Waw! Panjang sekali jembatannya," ucap Nita sambil tangan kanan di tempelkan di dahi seolah-olah sedang mengamati sesuatu dengan serius. Jembatan Canakkale merupakan jembatan gantung di provinsi Canakkale yang menyebarangi selat Dardanelles. Bukan hanya panjang, tapi keindahan jembatan ini jika dipandang da
Read more
Bab 40 : Aerline Dirgantara
“Tapi ini untuk apa, Ma?” tanya Ziya pada Ratna. Saat ini Ziya dan Ratna sedang berbelanja di sebuah mall besar. Ziya mendapatkan black card dari Yuda karena Yuda tidak mau mengantar Ziya untuk belanja perlengkapan bayi. “Kamu itu bodoh atau apa sih. Itu nanti kamu kasih untuk mertuamu. Bukankah dia sangat suka mengoleksi parfum, dan yang ini hadiahkan pada ibunya Kaivan. Katamu, si Khayra dan suaminya sibuk liburan terus, bukan. Jadi ini kesempatan kamu untuk mendekati mereka dan hasut keduanya untuk berada di pihakmu. Buat dukungan sebanyak-banyaknya di keluarga Dirgantara. Jangan biarkan Khayra menguasai keluarga Dirgantara,” ucap Ratna. Ziya tersenyum penuh rencana jahat. “Mama benar, aku harus mendekati mereka dan menghasut mereka untuk semakin membenci si jalang itu. Dia pikir, dukungan suaminya saja cukup. Aku akan buat dia lebih menderita di kediaman Dirgantara!” Ziya menatap dua parfum keluaran terbaru brand terkenal dengan penuh rencan
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status