Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak

Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak

Oleh:  Kinan Larasati  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
57 Peringkat
140Bab
21.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Khayra harus menelan pil pahit saat mengetahui calon suaminya berselingkuh dengan sepupunya sendiri hingga hamil. Pernikahan yang akan berlangsung dalam waktu dua bulan pun harus berakhir. Khayra mengalami trauma berat dan sakit hati yang mendalam. Sampai suatu ketika, atasannya yang terkenal galak, mengusulkan hal yang mengejutkan. Bosnya yang bernama Kaivan menawarkan kerjasama untuk membantu Khayra membalaskan dendam pada Yuda dan Ziya. Sebagai gantinya, Khayra harus melahirkan anak untuk Kaivan.

Lihat lebih banyak
Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zayn Safeea
Halo guys Aku datang lagi untuk Khayra. ceritanya bikin tegang, dan mesem mesem sendiri. kmren ada kendala sama akun lama, jd macet, dan syukur skrg SDH pulih. bela2in untuk Khayra.
2024-03-09 17:03:56
2
user avatar
Isti Anah
keren banget si ini novelnya, ada penghianatan, cinta yang tulus. ada rahasia besar juga yang penuh teka teki,.. bikin penasaran, pengen baca lagi dan lagi..
2024-03-07 15:44:19
2
user avatar
Jasmine Alamanda s
thor uptade banyak² ya , biar puas bacanya , ceritanya seru g bosan² aq baca
2024-02-28 23:22:56
0
user avatar
Azril
Sabar ya Kayra
2024-02-28 11:07:25
0
user avatar
Agung99
Semangat terus thor, suka banget sama karakter khayra
2024-02-28 00:26:40
0
default avatar
yuyunitaa
Ceritanya seru banget. Penasaran dengan kisah Khayra. Semangat update, Thor.
2024-02-28 00:06:19
0
user avatar
Sun fatayati
Kasihan kyara... Bagus ceritanya KK, lanjut thorr..
2024-02-27 23:28:10
0
user avatar
Nurleni
Ceritanya bagus, di bab awal sudah bikin penasaran... semangat thorr..
2024-02-27 23:22:33
0
user avatar
dian muh
khayra.. ada yang lebih baik dari dia ...
2024-02-27 23:16:04
0
user avatar
RESYAD
bos galak tapi kamu bisa bantu khayra. duh, ceritanya bikin baper...
2024-02-27 21:43:24
0
user avatar
Megarita
waktu yg akan menyembuhkanmu, Khayra ...
2024-02-27 21:26:34
0
default avatar
Ya Lee
gak apa bos galak, tapi vlcalon setia
2024-02-27 21:00:17
0
user avatar
Weka
Pasti bisa Khyeira
2024-02-27 16:12:47
0
default avatar
Its Me
Seruuuu, lanjuuut
2024-02-27 14:12:55
0
user avatar
Defi Ana
betapa pedihnya jadi khayra.. semangat terus khayra, semangat juga buat othornya, buat khayra bahagia.
2024-02-27 13:57:34
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
140 Bab
Bab 1: Kabar Buruk Menjelang Pernikahan
“Apa maksud kamu, Ziya?” tanya Khayra dengan tubuh yang bergetar. Sekuat tenaga dia tetap berdiri tegak, walau baru saja mendapatkan kabar yang tidak mengenakkan. “Aku hamil, Kak. Anak ini milik Yuda,” isak Ziya. Degh! “Ba-bagaimana bisa?” Khayra mendadak tidak bisa berkata-kata. Air mata sudah memenuhi pelupuk matanya. Dadanya terasa begitu sesak, seakan baru saja mendapat hantaman besar. “Aku berani bersumpah, Kak. Ini anak dari Yuda, kalau Kak Khayra tidak percaya, kita bisa lakukan tes DNA,” isak Ziya. “Ziya, Yuda adalah calon suami Kakak. Kami akan menikah dua bulan lagi. Ba-bagaimana bisa kalian—?” air mata yang sejak tadi ditahan oleh Khayra, akhirnya tumpah ruah membasahi pipinya. Hatinya benar-benar sakit sekaligus tidak percaya. Kedua tangannya berkeringat, bahkan kedua kakinya seakan sudah tidak mampu menopang tubuhnya. “Maafkan aku, Kak,” isak Ziya menundukkan kepalanya. “Kami melakukannya dalam keadaan tidak sadar, kami sama-sama mabuk saat itu,” isak Ziya. Khayra
Baca selengkapnya
Bab 2: Tawaran Kerja Sama
“Kay, tunggu dulu!” Yuda segera menahan tangan Khayra yang berlari menjauh dari rumahnya begitu melihat mantan kekasihnya itu. “Lepasin!” Khayra menepis tangan Yuda dengan kasar. Mereka tiba di taman yang tampak sepi, tak jauh dari kediaman gadis itu. “Kay, maafin aku. Malam itu terjadi begitu saja. Aku khilaf, aku terpengaruh alkohol saat itu, Kay.” Yuda berusaha membujuk Khayra dan menjelaskan semuanya. “Ya, dan khilafmu itu sudah membuat dampak sejauh ini, Yud!” Khayra menyeka air matanya. Tubuhnya bergetar hebat, sekuat tenaga dia menahan dirinya untuk tidak memukul pria di depannya. “Aku tahu. Ini benar-benar di luar dugaan. Padahal aku sudah memakai pengaman—” Yuda tersadar akan apa yang baru saja dia katakan. Khayra memalingkan wajah seraya menyeka air mata di pipinya. “Kamu bisa menyembunyikan api, tapi tidak dengan asapnya, Yud. Entah memang efek mabuk atau tidak, sempat-sempatnya ingat memakai pengaman!” ucap Khayra benar-benar marah pada pria di depannya itu.“Kita ma
Baca selengkapnya
Bab 3 : Pernikahan Mantan Kekasih
Khayra menatap pantulan dirinya di depan cermin. Wajahnya sudah dipoles natural, dia mengenakan kebaya berwarna pastel sesuai tema dari acara yang akan diselenggarakan hari ini. Tanpa terasa tibalah acara pernikahan Yuda dan Ziya. Dua orang munafik kalau menurut Khayra. ‘Kamu kuat, Khayra,’ batin Khayra walau akhirnya air mata itu kembali luruh membasahi pipinya. “Ku mohon, berhentilah menangis, riasannya bisa rusak,” gumamnya bercermin dengan menyeka air mata memakai tissue. Tetapi percuma saja karena air mata itu malah semakin deras luruh membasahi pipi. Khayra menutup wajahnya menggunakan dua tangannya. Dia ternyata tidak sekuat itu untuk menghadapi ujian ini. Sakit sekali rasanya, sampai sulit sekali untuk bernapas. “Kay, Tante tidak pernah meminta bayaran apa pun padamu. Tante dan Om menerima dan merawatmu selama ini tanpa mempermasalahkan biaya yang sudah kami keluarkan untuk kamu. Bagaimana pun, kamu keponakan kami. Tapi kali ini saja, Tante mohon sama kamu, Kay. Tante
Baca selengkapnya
Bab 4 : Menerima Penawaran Kaivan
“Pagi semuanya,” sapa Khayra saat baru saja sampai di kantor. “Pagi, Ra,” jawab rekan-rekannya yang lain. Khayra menoleh ke dalam ruangan Kaivan di mana pria itu sudah duduk manis di singgasananya dengan sorot mata tajam mengarah pada Khayra. Khayra langsung memalingkan wajahnya dan menduduki kursi. “Hari ini katanya akan ada yang di minta ke area,” bisik Sunny. “Kenapa? Apa ada masalah jaringan?” tanya Khayra. “Tidak ada, hanya ada, katanya akan ke proyek,” jawab Sunny. “Paling Cecep lagi yang diajak, kan?” tanya Khayra. “Aku tidak tahu,” jawab Sunny. “Khayra, ke ruangan saya,” panggil Kaivan. Khayra dan Sunny saling memberi kode lewat mata. Khayra bingung kenapa dia yang dipanggil, biasanya yang menemani Kaivan ke area adalah Cecep. “Bapak memanggil saya?” tanya Khayra saat sudah berada di dalam ruangan Kaivan. Kaivan melihat ke arah Khayra dengan intens. “Kamu ikut saya ke area,” ucap Kaivan. “Kenapa saya?” tanya Khayra terlihat bingung. “Memangnya kenapa kalau kamu?
Baca selengkapnya
Bab 5 : Syarat dari Khayra
“Kamu sudah menunggu lama?” tanya Kaivan yang menemui Khayra di sebuah restoran yang berada tidak jauh dari kantor. “Tidak, Pak.” “Sudah pesan makan?” tanya Kaivan. “Sebelum makan, aku ingin membahas syarat-syarat dariku,” ucap Khayra merogoh sebuah amplop dari tasnya dan menyerahkannya pada Kaivan. Kaivan membuka amplop dan membaca isi surat kontraknya itu. “Syarat yang pihak kedua ajukan : Pertama, Menghargai keputusan dan kehidupan pribadi masing-masing pihak. Kedua, Pihak kedua tidak akan melakukan tugas seorang istri yang melayani suaminya. Ketiga, Setelah pihak kedua hamil, maka pihak pertama tidak berhak menyentuh pihak kedua. Keempat, Pihak kedua tidak mau berhenti bekerja di Perusahaan. Kelima, Menjaga kesetiaan selama pernikahan masih berlangsung. Keenam, Langsung gugat perceraian saat bayi sudah lahir. Ketujuh, Bayi akan bersama pihak kedua sampai usia minimal lima tahun.” “Aku tidak setuju,” ucap Kaivan saat membaca isi syarat itu. “Bagian mana yang tidak kamu setuj
Baca selengkapnya
Bab 6 : Lamaran
“Bagaimana kalian bisa bersama?” Yuda melihat ke arah Khayra dan Kaivan secara bergantian. Khayra sendiri tidak bisa berkata-kata, hatinya bergemuruh karena emosi. Seikhlasnya dia menerima kenyataan, tidak membuatnya melupakan dan memaafkan pengkhianatan yang sudah dilakukan pria di depannya itu. “Khayra, ada hubungan apa kamu dengan Bang Kai? Apa semua ini?” tanya Yuda mendekati Khayra, tetapi baru saja akan melangkah, Kaivan menahan dada pria itu dengan telapak tangannya. “Jangan coba-coba mendekatinya,” ucap Kaivan yang kini berjalan ke samping Khayra yang masih berdiri di tempatnya. Kaivan tahu kalau tubuh Khayra bergetar dengan kedua tangan yang mengepal. Wanita itu sedang menahan dirinya dari rasa sakit, amarah dan dendam. Dengan lembut, Kaivan merangkul Khayra dan menarik tubuhnya untuk semakin rapat dengannya. “Kamu bisa lihat bagaimana kedekatan kami, Yuda,” jawab Kaivan dengan sorot mata tajam. “Khay? Apa
Baca selengkapnya
Bab 7 : Terungkapnya Sebuah Rahasia
Tok! Tok! Tok!“Khayra!” panggil Ratna dari luar sana.Khayra tahu apa yang akan dibicarakan oleh Tantenya itu. Wanita itu kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan menuju pintu. Dibukanya pintu tersebut dan melihat sosok Ratna sudah berdiri di luar kamar.“Kamu belum tidur, kan? ayo bicara sebentar dengan Om dan Tante di ruang keluarga,” pinta Ratna.“Iya,” jawab Khayra dan mengikuti Ratna menuju ruang keluarga.Khayra duduk di sofa, tepat di depannya ada Andi dan Ratna yang menatapnya dengan intens.“Khayra, apa kamu serius akan menikah dengan atasan kamu itu?” tanya Ratna.“Iya, Tante.”“Begini, Khayra. Sebenarnya kami tidak akan mencampuri urusan pribadi kamu. Hanya saja, kami tahu hubungan kamu dengan Yuda dan pernikahan Yuda dengan Ziya. Apa kamu yakin akan menikah dengan atasan kamu itu? pikirkanlah dengan matang, menikah bukan untuk mencari pelampiasan. Pernikahan itu hidup bersama seumur hidup,” nasihat Andi.“Aku sudah memikirkannya dengan matang, Om. Dan aku me
Baca selengkapnya
Bab 8 : Memegang Tangannya
“Khayra!” Tubuh Andi ditarik paksa menjauh dari Khayra yang langsung bangun dan memeluk dirinya sendiri dengan rasa sakit dan pilu. “Bisa-bisanya kalian berzina di rumahku!” pekik Ratna sangat emosi. Andi merapikan pakaiannya. “Dia yang merayuku, Sayang.” Khayra menatap Andi dengan tatapan kaget dan penuh kebencian. “Dasar wanita murahan!” teriak Ratna dan mendekati Khayra dia memukuli Khayra yang berusaha melindungi kepalanya. “Apa Tante buta?” pekik Khayra mendorong Ratna menjauh darinya. “Dia yang hampir memperkosaku!” “Bohong, Sayang. Lagipula seorang lelaki tidak akan tergoda kalau tidak digoda,” ucap Andi benar-benar memutar balikkan fakta. “Aku gak mau tahu. Sekarang juga, keluar dari rumahku! Tidak sudi aku menampung wanita murahan sepertimu! Kamu menggoda suamiku karena kamu gagal nikah sama Yuda?” pekik Ratna benar-benar marah besar. “Aku sudah menampungmu di sini, Khayra. Tapi apa bala
Baca selengkapnya
Bab 9 : Sosok Penolong
“Ugh!” Khayra terbangun dari tidurnya. Dia meringis saat kepalanya terasa sakit dan berat. “Ah, aku harus bekerja,” gumamnya beranjak bangun dari posisinya. Dia melihat sekeliling ruangan yang asing baginya. “Aku ada di mana?” Gadis itu berusaha mengingat kembali apa yang terjadi kemarin. Hingga potongan demi potongan kejadian kemarin berputar di kepalanya. “Jadi aku ada di rumah Pak Kaivan,” gumamnya bangkit dari duduknya. Dia menyadari kalau dia masih memakai pakaian yang semalam, Kaivan tidak menyentuhnya sama sekali. Khayra masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia merasa tubuhnya lengket, dan merasa jijik karena sentuhan Andi. Wanita itu membiarkan air dingin menghujani tubuhnya. Dia tidak peduli seberapa menggigil tubuhnya itu, dia hanya berharap rasa sakit di hatinya ikut membeku karena dingin ini. Ucapan Ratna kembali terngiang di kepalanya, setega itu mereka padanya yan
Baca selengkapnya
Bab 10 : Ketulusan Sarah
“Benar-benar tidak tahu diri anak itu.” Ratna mengadu pada Sarah melalui telepon. “Sabar dulu, Na. Khayra tidak mungkin melakukan hal mencela itu,” ucap Sarah dari seberang sana. “Kakak masih saja membela anak itu, aku memergokinya sendiri. Mereka sedang saling berpelukan di atas ranjang, Kakak pikir aku berbohong?” Ratna menjelaskannya dengan emosional. “Baiklah, baiklah. Tapi Kakak tetap harus menemui dan bicara dengan Khayra. Di mana dia sekarang?” tanya Sarah. “Mana ku tahu. Tanya saja pada kekasihnya yang baru,” keluh Ratna. “Aku itu yakin, dia melakukan semua ini untuk balas dendam karena Ziya sudah merebut Yuda darinya. Yuda itu ibarat tambang emas bagi si Khayra, keluarganya yang kaya raya, memiliki Firma hukum yang di mana Yuda bekerja di sana.” Sarah diam di seberang sana. dia sangat mengenal Khayra dan dia percaya Khayra bukan orang seperti itu. “Baiklah, Kakak tutup teleponnya. Kakak akan menco
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status