Valerie menelan ludahnya menatap Max tanpa suara. Napasnya terasa sesak, saat tiba-tiba Max membungkuk lalu mengikis jaraknya. Harum maskulin aroma parfum pria itu pun menguar, menusuk indra penciumannya membuat sekujur tubuhnya terasa merinding dan menggairahkan. Seiring wajah Max yang mendekat, hingga napas hangatnya pun menyapu wajah cantik Valerie. Seolah tahu apa yang akan terjadi, ia pun memejamkan matanya. Perlahan ia merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya, menyapu kemudian membelit memaksa masuk merogoh inti di dalamnya. “Emmmhhhggg.... Ah...” desahan manja tertahan lolos dari bibirnya begitu saja, membuat gairah Max kian naik. Sigap ia pun menahan tengkuk Valerie demi memperdalam ciumannya, menyesap segala inti sarinya. Hasrat liar kian menggebu tidak tertahankan, ia merasa ada yang meledak ingin keluar. Pikirannya mulai tidak terkendali, di mana saat ini kini mereka berada, saat hasrat telah membutakan logika. “Kakak ....” Suara manja mendayu mengejutkan keduanya. Valer
Read more