Di belakangnya, Cassandra menatap tanpa ekspresi adegan itu. Andrian membalikkan badan, lalu mendekati sang istri yang masih bergeming kaku di tempatnya. "Cara, aku bisa jelaskan! Tolong, jangan salah sangka dulu!" Andrian meraih tangan Cassandra, tetapi ditepis pelan oleh wanita itu. Cassandra menatap bergantian pada Andrian dan Marta yang berada di mobil. Sebelah sudut bibir Cassandra membentuk senyuman sinis. Cassandra tidak akan berteriak, ataupun melempar apa saja untuk melampiaskan amarah. Namun, tatapan wanita cantik itu menghujam menusuk jantung, seperti vonis kematian. Andrian mendengus lirih. Seharusnya dia senang, perbuatan mereka dipergoki Cassandra. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Andrian tidak mendapatkan kepuasan batin itu. Dia justru merasa bersalah, apalagi raut wajah Cassandra datar tanpa ekspresi. "Aku baru tahu, Andrian adalah saudaramu yang membuat janji di mall. Apa kamu ingin membelikan sesuatu yang berharga untuknya, hm?" tanya Cassandra beralih m
Terakhir Diperbarui : 2024-03-30 Baca selengkapnya