"Ja-jangan, Tuan, tolong lepaskan saya!" Cassandra mulai menangis ketakutan. Di atasnya, Andrian kembali tersenyum miring. Bahkan laki-laki itu membuka beberapa kancing bagian atas kemejanya. Cassandra memalingkan wajah, ketika melihat dada bidang dengan bulu tipis itu menyembul dari celah kancing yang terbuka. "Buka matamu, Amore!" Tangan Andrian mulai menggerayangi tubuh bagian atas Cassandra. Dalam hati Cassandra menjerit, berharap Tuhan mengirimkan seseorang yang menolongnya. Namun, siapa? Andrian adalah sang pemilik villa. Dia memiliki kuasa atas semua di villa besar ini. Melihat Cassandra menangis, Andrian terkekeh pelan. Dia melirik ke arah pintu yang mengayun menutup dari luar. Andrian mengedipkan sebelah mata pada seseorang yang sejak tadi berdiri di depan pintu, memperhatikan perbuatannya. "Buka matamu, Cassandra! Gara-gara kamu menangis, saya masih punya rasa kemanusiaan. Ayo, kita turun! Tamu-tamu waktunya berpamitan!" ucap Andrian tegas kemudian bangkit dari atas tubu
Last Updated : 2023-11-14 Read more