All Chapters of Tiba-Tiba Dipinang Pak CEO: Chapter 11 - Chapter 20
104 Chapters
Welcome To Jakarta
Suasana pagi ini akan menjadi momen bagi Aisyah, akan meninggalkan kampung halamannya. Dan akan pergi menuju tempat tinggal suaminya, yaitu di Jakarta." Aisyah jadi lah istri yang patuh apa kata suami, mamak tahu kalian belum saling mencintai. Tapi nak, jika kalian sering berinteraksi dan tinggal satu rumah insyaallah cinta itu akan tumbuh dengan seiring berjalannya waktu. Ingat Aisyah, kau sudah menjadi seorang istri belajar lah menjadi istrinya yang baik. Aisyah menjadi seorang istri itu tidak mudah seperti yang kita lihat di luar sana, istri itu bagaikan rumah. Jika rumah itu nyaman, penuh dengan cinta dan kasih sayang maka suami pun akan menjadi betah untuk berada di dalam rumah. Tapi jika rumah itu sebaliknya, tidak ada rasa kenyamanan, cinta maupun kasih sayang, maka suami pun bisa mencari rumah lain yang bisa membuat dia nyaman dan mendapatkan cinta maupun kasih sayang. Aisyah jadi lah perempuan yang mandiri, walaupun kita sudah menikah tidak masalah kalau kita jadi perempuan m
Read more
Ini apartemen atau penthouse?
" Alhamdulillah sudah sampai, sayang pelan-pelan saja turunnya." ujar Arkan dengan membantu Aisyah keluar dari mobil.Kini mereka sudah sampai di Ritz-Carlton penthouse, yang terletak di Jakarta Selatan. Ritz-Carlton penthouse sendiri tempat tinggal Arkan selama ini, dan kini ia akan membawa istrinya untuk tinggal bersamanya di penthouse miliknya.Aisyah menatap takjub dengan melihat sebuah tempat tinggal yang sangat mewah dari luar saja sudah terlihat, ia tidak bisa membayangkan kemewahan apa yang ada di dalamnya." Sayang ayok masuk." ajak Arkan, dengan menggandeng tangan Aisyah.Aisyah tersadar, lalu menoleh ke arah Arkan merasa malu karena ketahuan. " Itu kopernya gak di bawa?" tanya Aisyah bingung." Ada Reza, kita masuk aja ya." Aisyah melirik ke arah Reza, yang sedang mengeluarkan koper-koper miliknya dan Arkan dari bagasi mobil. " Memang si Arkan, mentang-mentang sudah punya bini. Gue pun di tinggal, mana di suruh bawa koper mereka lagi." gerutu Reza dengan membawa masuk kope
Read more
Alasan Arkan menikahi Aisyah
" Aaaaaa...." teriak Aisyah dengan mendorong dada bidang Arkan.Arkan yang mendengar suara teriakan, menjadi terbangun lalu melihat istrinya di dalam pelukannya. " Kenapa sayang?" tanya Arkan dengan suara berat dan serak, yang semakin mempererat pelukannya." Lepas!!!" cicit Aisyah dengan memukul dada bidang Arkan." Kenapa hm?" tanya Arkan dengan merapikan rambut Aisyah yang menutupi wajahnya." Lepas gak!!" Arkan menggeleng, semakin memeluk Aisyah dengan erat." ARKAN LEPAS!! SESAK NAPAS AKU LOH!!" " Maaf sayang." Arkan melonggarkan pelukannya." Kemana pembatasannya? kok hilang?" tanya Aisyah kepada Arkan.Arkan menggeleng pura-pura tidak tahu, padahal sebelum tidur tadi malam Arkan sendiri yang pindahkan semua pembatasan yang di buat Aisyah tadi malam, supaya Arkan bisa memeluk istrinya dengan leluasa." Kamu kan pelakunya?" todong Aisyah dengan menunjuk Arkan." Kamu nuduh aku?" tanya Arkan dengan pura-pura terkejut." Mana tahu." " Nanti kamu yang mau peluk aku, tapi nuduh ke
Read more
Perkara panggilan
" Sayang mau keluar gak, jalan-jalan gitu?" saran Arkan mencoba mengajak Aisyah untuk menghilangkan rasa sedih. " Gak mau, mata aku sembab gini mana ngajak jalan-jalan lagi." gerutu Aisyah dengan menatap kesal Arkan." Tapi mata kamu makin sipit, bukan sembab matanya sayang." " Ya sama aja, tetap aja malu keluar." kekeh Aisyah yang tidak ingin keluar rumah." Tolong lepaskan tangannya di pinggang aku." pinta Aisyah dengan nada sabar, sedangkan Arkan menggeleng tetap tangganya erat memeluk pinggang Aisyah." Issh, lepas Arkan!" Aisyah mendengus melihat Arkan yang suka sekali menempel kepada dirinya." Sayang bisa gak kamu jangan panggil aku nama?" pinta Arkan dengan menatap Aisyah serius.Dua alis Aisyah naik bingung." Kalau kemarin kamu panggil aku nama, aku maklumi. Tapi sekarang jangan panggil nama lagi ya." pinta Arkan." Kenapa?"" Sayang aku suami kamu, aku lebih tua tujuh tahun dari kamu. Apalagi kalau di dengar orang lain kamu panggil aku nama, tidak enak aja di dengarnya.""
Read more
Sayang?
Reza yang sudah berada di dalam kantor yang dari tadi sudah mengerutu Arkan yang sebagai bos nya tidak jadi datang untuk meeting hari ini. Yaitu di perusahaan Abelard Group, sudah lebih dari lima tahun Reza bekerja sama dengan Arkan yang sebagai bosnya dan sahabatnya. Banyak orang bilang Reza enak bisa bekerja di perusahaan besar seperti di Abelard Group, tapi mereka tidak tahu aja setiap hari Reza sudah kebal dengan sifat bos-nya dan tugas setiap hari selalu menumpuk seperti cucian kotor kata Reza." Si Arkan nih tumben tunda meeting. Biasanya boro-boro tunda meeting, telat dikit aja udah julid nya minta ampun." gerutu Reza sambil memeriksa beberapa berkas dokumen yang seharusnya Arkan yang periksa." Mentang-mentang sudah punya bini, meeting yang biasanya gak pernah di tunda. Sekarang malah tunda meeting katanya lagi ada urusan penting bersama istrinya." Tok... tok..." Masuk. " " Permisi pak, saya ingin menyampaikan bahwa ruangan meeting sudah siap." kata seorang staff yang tugasn
Read more
Supermarket 1
Setelah makan siang Arkan dan Aisyah langsung masuk ke dalam kamar mereka yang terletak di lantai dua. Arkan yang sudah berganti pakaian dengan pakaian santai, sedangkan Aisyah tengah sibuk memainkan game di handphonenya tanpa repot mikirin suaminya yang sudah pulang ke rumah." Sayang sejak kapan kamu pakai kaos sama celana pendek?" tanya Arkan yang sedikit terkejut melihat istrinya memakai kaos dan celana pendek.Aisyah yang sedang memainkan game di handphonenya, spontan melihat pakaian yang ia pakai. Menurutnya apa yang salah dengan pakaian yang ia kenakan tidak ada yang salah. Terus kenapa suaminya kayak sangat terkejut gitu dengan respon ia pakai baju kaos dan celana pendek." Dari tadi lah, tuh lah mata entah di pakai ke mana aja!" jawab Aisyah dengan nada sewot, tangannya masih asik memainkan game di handphonenya.Arkan mengangguk saja, lalu mendekati Aisyah yang sedang duduk di sofa yang berada di dalam kamar mereka. Arkan merebahkan tubuhnya di paha Aisyah yang lagi sibuk mema
Read more
Supermarket 2
Arkan dan Aisyah berjalan bersama ke arah rak yang berisi berbagai macam sayuran mentah. Setelah membeli sayuran mentah mereka, menelusuri rak daging, buah-buahan, dan kebutuhan sehari-hari mereka." Sayang mau beli apa lagi?" tanya Arkan di samping Aisyah yang sedang sibuk melihat snack.Aisyah menoleh ke arah Arkan. " Hm... gak tahu sih, coba keliling aja dulu."Arkan mengangguk penuh pengertian. Tiba-tiba saja handphone Arkan berbunyi menandakan bahwa notifikasi dari whatsapp masuk. Arkan merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya, keningnya berkerut melihat pesan dari Reza yang seperti mengirim dokumen. Sebelum Arkan melihat pesan yang di kirim Reza, Arkan melihat Aisyah terlebih dahulu takut Aisyah pergi dari pandangannya. Setelah melihat Aisyah masih sedang melihat snack di rak para cemilan hati Arkan lega, baru ia membuka pesan yang di kirim Reza kepadanya.Aisyah yang sudah bosan melihat para snack, membuat ia berjalan mencari rak berisi mie instan. Tanpa melihat ke
Read more
Merajuk?
Kini pasutri baru itu tengah berada di dalam mobil sedan berwarna hitam, yang di Kendari langsung dengan Arkan dan mereka sedang berjalan ke arah pulang ke rumah mereka." Sayang ada yang mau kamu singgah ke tempat lain atau ada yang mau di beli sesuatu apa gitu?" tanya Arkan dengan melirik istrinya sebentar, setelah itu fokus kembali membawa mobilnya. Aisyah yang sedang memakan es krim rasa coklat pun menoleh ke arah samping. " Beli bakso." " Bakso?" tanya Arkan dengan memastikan ucapan istrinya barusan. Aisyah yang sedang memakan es krim pun mengangguk. Tanpa Arkan sadari bibirnya terangkat ke atas membentuk sebuah senyuman tipis. yang sangat jarang sekali tersenyum, tapi kini lihat lah hanya melihat istrinya sedang memakan es krim berhasil membuat seorang Arkan yang terkenal dingin sedang tersenyum hangat. " Sayang jangan bakso ya, beli yang lain aja." saran Arkan yang tidak ingin istrinya memakan bakso, karena lebih baik menurutnya istrinya makan yang ada nasi nya, dari pada m
Read more
Sakit sayang๐Ÿ˜ญ
Malam harinya pasutri baru yang sudah berada di dalam kamar mereka, dan saat ini mereka tengah berada di tempat tidur dengan Aisyah yang masih merajuk dengan suaminya. Dan Arkan yang sudah frustasi membujuk istrinya dari tadi sore bahkan sampai di malam harinya." Sana jauh-jauh, gak usah dekat-dekat!" ujar Aisyah yang posisinya sudah di paling ujung kasur. Karena tidak mau suaminya mendekati dirinya, gadis itu masih kesel dan bete atas kejadian sore tadi.Arkan menggeleng, pria itu tidak menggubris perkataan istrinya. Yang ada pria itu mendekati istrinya yang sudah berada di paling ujung kasur. Aisyah menatap datar suaminya yang tidak mendengarkan perkataan dirinya. " Ihhh... sana! jangan dekat-dekat!" Tanpa banyak kata Arkan langsung menarik pinggang istrinya dengan posesif agar mendekat kepadanya. Dengan matanya memandang wajah istrinya dan satu tangannya merapikan rambut istrinya yang menghalangi wajah cantiknya istrinya untuk pria itu lihat.Aisyah sampai membelalakkan matanya k
Read more
Kantor
" Sayang hari ini aku kerja, kamu gak papa kan di rumah sendiri?" tanya Arkan yang sudah siap dengan pakain kantor, pria itu sedang berdiri di depan cermin dengan jari-jari tangannya merapikan rambut hitamnya.Aisyah sedang asik membaca buku novel, beberapa hari yang lalu gadis itu membeli beberapa buku novel di toko Oren. Tanpa melihat ke arah suaminya yang sedang bersiap-siap untuk pergi kerja. Gadis itu hanya menggeleng dengan matanya masih fokus menatap buku novel di tangannya. Arkan melangkah kakinya dengan mendekati istrinya yang sedang duduk di sofa, yang sedang serius membaca buku novel tanpa tahu kalau dirinya mendekati. Pria itu menunduk dengan mengsejajarkan tubuhnya dengan istrinya. Bibirnya mendarat di pipi kanan istrinya, sampai mampu membuat istrinya terkejut dengan mendongak menatap kearahnya. Tanpa bersalah pria itu hanya tersenyum manis membalas menatap wajah istrinya yang masih shock karena kejadian tadi. " Ihhh... apasih cium-cium!" ucapnya dengan mengusap pipinya
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status