Kini pasutri baru itu tengah berada di dalam mobil sedan berwarna hitam, yang di Kendari langsung dengan Arkan dan mereka sedang berjalan ke arah pulang ke rumah mereka." Sayang ada yang mau kamu singgah ke tempat lain atau ada yang mau di beli sesuatu apa gitu?" tanya Arkan dengan melirik istrinya sebentar, setelah itu fokus kembali membawa mobilnya. Aisyah yang sedang memakan es krim rasa coklat pun menoleh ke arah samping. " Beli bakso." " Bakso?" tanya Arkan dengan memastikan ucapan istrinya barusan. Aisyah yang sedang memakan es krim pun mengangguk. Tanpa Arkan sadari bibirnya terangkat ke atas membentuk sebuah senyuman tipis. yang sangat jarang sekali tersenyum, tapi kini lihat lah hanya melihat istrinya sedang memakan es krim berhasil membuat seorang Arkan yang terkenal dingin sedang tersenyum hangat. " Sayang jangan bakso ya, beli yang lain aja." saran Arkan yang tidak ingin istrinya memakan bakso, karena lebih baik menurutnya istrinya makan yang ada nasi nya, dari pada m
Malam harinya pasutri baru yang sudah berada di dalam kamar mereka, dan saat ini mereka tengah berada di tempat tidur dengan Aisyah yang masih merajuk dengan suaminya. Dan Arkan yang sudah frustasi membujuk istrinya dari tadi sore bahkan sampai di malam harinya." Sana jauh-jauh, gak usah dekat-dekat!" ujar Aisyah yang posisinya sudah di paling ujung kasur. Karena tidak mau suaminya mendekati dirinya, gadis itu masih kesel dan bete atas kejadian sore tadi.Arkan menggeleng, pria itu tidak menggubris perkataan istrinya. Yang ada pria itu mendekati istrinya yang sudah berada di paling ujung kasur. Aisyah menatap datar suaminya yang tidak mendengarkan perkataan dirinya. " Ihhh... sana! jangan dekat-dekat!" Tanpa banyak kata Arkan langsung menarik pinggang istrinya dengan posesif agar mendekat kepadanya. Dengan matanya memandang wajah istrinya dan satu tangannya merapikan rambut istrinya yang menghalangi wajah cantiknya istrinya untuk pria itu lihat.Aisyah sampai membelalakkan matanya k
" Sayang hari ini aku kerja, kamu gak papa kan di rumah sendiri?" tanya Arkan yang sudah siap dengan pakain kantor, pria itu sedang berdiri di depan cermin dengan jari-jari tangannya merapikan rambut hitamnya.Aisyah sedang asik membaca buku novel, beberapa hari yang lalu gadis itu membeli beberapa buku novel di toko Oren. Tanpa melihat ke arah suaminya yang sedang bersiap-siap untuk pergi kerja. Gadis itu hanya menggeleng dengan matanya masih fokus menatap buku novel di tangannya. Arkan melangkah kakinya dengan mendekati istrinya yang sedang duduk di sofa, yang sedang serius membaca buku novel tanpa tahu kalau dirinya mendekati. Pria itu menunduk dengan mengsejajarkan tubuhnya dengan istrinya. Bibirnya mendarat di pipi kanan istrinya, sampai mampu membuat istrinya terkejut dengan mendongak menatap kearahnya. Tanpa bersalah pria itu hanya tersenyum manis membalas menatap wajah istrinya yang masih shock karena kejadian tadi. " Ihhh... apasih cium-cium!" ucapnya dengan mengusap pipinya
Reza saat ini tengah bersiap-siap untuk pergi ke ruangan bos nya, pria itu sedang mengumpulkan beberapa berkas dokumen yang harus di tanda tangani oleh bosnya. Tok! Tok!Suara ketukan pintu dari luar terdengar beberapa kali, sampai di dalam ruangan menyahut untuk mempersilahkan untuk masuk ke dalam ruangan." Masuk." Reza mendorong pintu masuk dengan satu tangannya, pria itu berjalan dengan langkah pelan menuju meja Arkan yang sedang sibuk dengan komputer di hadapannya." Selamat pagi pak." sapa Reza yang sudah di depan meja kerja Arkan." Pagi." jawab Arkan singkat tanpa melihat ke arah Reza yang sudah berada di depannya." Saya mengira bapak hari ini libur lagi, tapi Alhamdulillah bapak masuk ke kantor hari ini." ucap Reza dengan lega karena Arkan masuk ke kantor setelah beberapa hari libur.Arkan mendongak menatap ke arah Reza dengan datar. " Kamu mau saya libur lagi?" Reza menggeleng tidak setuju. " Jangan lah pak, pekerjaan pak Arkan sudah pada menunggu untuk di kerjakan." " A
" Lo balik ke kantor lagi atau langsung pulang." tanya Reza dengan melihat Arkan.Arkan melirik ke arah Reza sebentar, sebelum melihat ke arah depan kembali. " Pulang." " Arkan-Arkan sudah punya istri bawaannya pingin pulang aja. Biasanya Lo mana ingat pulang, lebih suka begadang kerjain pekerjaan dan berakhir tidur di ruangan. Dari pada pulang ke rumah untuk istirahat." " Naik taksi." ujar Arkan dengan mengeluarkan uang merah beberapa lembar dari dompet kulitnya.Reza menerima uang yang di berikan Arkan di tangannya. " Hah? maksudnya gimana nih?" " Kamu pulang naik taksi." " Oh gue pulang naik taksi." Reza mengangguk paham sebelum ngelag. " Lah kok gue naik taksi, kan pergi tadi sama lo." " Gak sempat, naik taksi aja." ucap Arkan yang sudah masuk ke dalam mobilnya." Hedehh!! pulang sendiri lagi gue, mana di suruh naik taksi lagi." " Minimal Carikan taksi, baru sih Arkan pulang." gerutu Reza dengan tangannya sibuk mengetik untuk memesan taksi online.Arkan membawa mobilnya menin
" Sayang lagi lihat apa, hm?" Pria itu baru selesai shalat isya berjamaah di masjid. Langsung mendekati Aisyah di tempat tidur. " Menurut anda saya lagi ngapain?" tanya Aisyah balik dengan melirik Arkan sekilas.Wajah Arkan seketika berubah menjadi datar mendengar ucapan Aisyah yang berbicara formal kepadanya. " Kamu sayang bukan anda." koreksi Arkan yang dengan merangkul pinggang Aisyah erat." Lepas ihhh... suka banget, pegang-pegang!" Arkan menggeleng. " Gak mau sayang, kamu lihat apa sih? oh kamu lihat baju-baju. Sayang mau beli bajunya?" ucap Arkan yang matanya melihat ke layar handphone Aisyah." Lihat bukan berarti beli!" ketus Aisyah yang sudah pasrah tangan Arkan merangkul pinggangnya.Arkan mengangguk pelan. " Kalau kamu mau beli, bilang sama aku ya?" " Kalau ingat!" Arkan tersenyum gemas dengan menggeleng kepalanya melihat Aisyah. Arkan mencuri ciuman di bibir Aisyah yang sedang fokus main handphone. " Kenapa hm?"Wajah Aisyah menatap kesal kepada Arkan yang tidak meras
Arkan terbangun lebih awal dari pada Aisyah yang masih terlelap tidur. Pria itu melirik ke sampingnya dengan tersenyum menatap wajah polos Aisyah yang sedang tertidur. Dengan lembut tangan Arkan mengusap pipi chubby Aisyah.CupArkan mencium pipi chubby Aisyah yang menjadi favorit Arkan yang kedua selain mencium bibir Aisyah. Arkan menggeleng kepalanya dengan tersenyum melihat Aisyah yang masih terlelap tidur merasa tidak terganggu akan ciumannya.CupCupCupCupArkan tersenyum gemas bisa mencium wajah Aisyah yang sedang tertidur itu. Karena tingkah Arkan mencium wajah Aisyah, sampai membuat gadis itu menggeliat dengan mengucek-ngucek matanya." Sayang bangun." Arkan yang ingin mencium wajah Aisyah lagi, tiba-tiba ada tangan kecil menutup bibirnya.Perlahan-lahan mata sipit itu terbuka dengan matanya menetralkan cahaya lampu dari kamar. Aisyah menatap Arkan dengan wajah bantalannya sampai membuat Arkan tersenyum gemas melihatnya." Selamat pagi zaujati." " Jam berapa?" tanya Aisyah d
Selesai dengan masaknya Aisyah menaruhkan dua piring nasi goreng lengkap dengan telur ceplok yang setengah gosong di meja makan. Sebagai pelengkap minumannya Aisyah juga membuat dua gelas coklat hangat untuk di minum pagi ini." Assalamualaikum sayang." Arkan masuk dengan wajah berseri-seri ketika melihat Aisyah sudah duduk di meja makan.Langsung saja Arkan melangkah kakinya mendekati Aisyah di meja makan dengan langkah perlahan. " Assalamualaikum sayang, suami kamu sudah pulang." bisik Arkan lembut di telinga Aisyah.Sontak Aisyah membalikkan kepalanya melihat Arkan sudah berada di dekatnya. " Wa'alaikumsalam." Arkan tersenyum manis kepada Aisyah dengan tangannya mengusap kepala Aisyah yang sudah memakai hijab. Langsung saja Arkan duduk di kursi samping Aisyah." Masya Allah istriku masak sarapan buat suaminya." Mata Arkan berkerut melihat telur ceplok yang setengah gosong berada di piringnya. Tetapi raut wajahnya tetap tersenyum kepada Aisyah." Makan." Arkan mengangguk dengan tan