All Chapters of Perjanjian Nikah dengan Sang CEO: Chapter 121 - Chapter 129
129 Chapters
Bab 120
Seorang wanita tanpa Ivander sadari masuk ke dalam ruang kantor Ivander, hanya hak sepatu yang menimbulkan suara. Ivander mendongak melihat siapa gerangan yang menghampirinya. "Kamu!!" Ivander terbelalak mendapati seorang wanita sudah ada di hadapannya. Langsung menyerbu, duduk melingkarkan kaki di pangkuan lelaki bule ini. Dengan cepat si wanita mengungkung wajah Ivander dan mencium paksa lelaki bule ini dengan agresif. Bahkan Ivander yang bertubuh besar tak dapat mengelak. Tangan Ivander berusaha merengkuh pinggang ramping si wanita, berusaha mengangkat tubuh wanita ini dari pangkuannya. Tetapi kaki si wanita melingkar ketat di tubuh kekar Ivander. Si wanita melepaskan ciumanya, berusaha menghirup udara dalam, lalu dengan cepat kembali meraup paksa bibir lelaki bule ini. "Wait Carla, what's are you doing?" Ivander masih berusaha mengelak dari ciuman wanita bernama Carla. " I miss you, darling," Carla menatap mata Ivander sayu, terlihat jelas dia begitu merindukan kehangata
Read more
bab 122
Bab 122Pengakuan Carla membuat Ivander terbelalak. Selama ini Ivander mengunjungi Carla tanpa menggunakan hati. Dia membutuhkan Carla hanya untuk melampiaskan. Ivander bukan tipe lelaki yang suka bergonta ganti wanita. Menurutnya Carla mampu mengimbangi di ranjang, karna itu dia selalu menggunakan jasa Carla. "Tapi Carla selama ini kita melakukan karna ...." Ivander tak melanjutkan ucapannya, dia khawatir akan melukai hati Carla. "Karna kau membayarku? Jadi selama ini kamu gak punya perasaan apapun pada ku?" tanya Carla penasaran. Jadi selama ini dia salah sangka. Carla pikir, Ivander menyukainya, karna hanya dia wanita yang selalu dicari lelaki bule ini jika Ivander datang ke klub seventeen. Hati Carla makin sakit saat kepala lelaki bule ini menggangguk. Carla duduk meraung. Menelungkupkan kepala di lantai. Dia menyadari mana mungkin ada lelaki yang dengan tulus mencintainya. Dan berniat membawanya pergi dari tempat terkutuk itu. Ivander merengkuh tubuh Carla, membawanya dud
Read more
Bab 123
Bab 123 Lelaki tampan ini berjalan dengan sedikit berlari, dia berhenti sejenak ketika sampai pada anak tangga teratas. "Lelah, Taun?" Suara Evellyn mendayu merdu di telinga lelaki gagah ini. Jari-jari lentik mengelus rahang kokoh Arkan. Netra lelaki tampan Ini menatap lekat wanita cantik dalam gendongannya. "Itung-itung melatih kekuatan otot, sebelum bekerja," ucap Arkan. Nafasnya memburu, entah lelah atau sangat bergairah. Beberapa pelayan hanya melirik melihat kemesraan pasangan bucin ini. Elvano terlihat sedang bermain bersama Baby sitternya. "Moga-moga cepet punya ade lagi ya, El," ucap Sri, mencium gemas Elvano. Pintu kamar utama sudah tertutup rapat, Arkan langsung membawa Evellyn ke dalam kamar mandi. "Sayang di balkon aja biar hangat," ucap Evellyn. Netra Arkan berbinar mendengar saran Istrinya. Tapi jangan di luar di sofa situ tarik ke sini. Evellyn menunjuk dengan jari, memerintah suaminya. Lelaki maskulin ini menaruh bobot tubuh istrinya di ranjang. Lalu menarik
Read more
bab 124
Bab. 124 "Kira-kira kita kasih hadiah apa untuk Azalea, Mas?" tanya Evellyn, dia bersandar di dada bidang lelaki tampannya. "Aku juga gak tau, kamu pilih 'lah," ujar Arkan. "Apa ya?" pikiran Evellyn berkelana. "Jahilin Azalea yuk, Mas," ucap Evellyn. "Jangan... Kamu jahilin aku aja." Arkan menarik tangan Evellyn dan menempelkan pada benda yang selalu membuat Evellyn berteriak nikmat. Iisshhh.... Evellyn menarik tangannya, tetapi di tahan oleh Arkan. Bibir Arkan melengkung ke atas melihat Evellyn berusaha menarik tangan tetapi tak berhasil. "Aahhh... Pasrah aja deh, silahkan, Tuan," Evellyn langsung naik ke atas tubuh suaminya. Dan Arkan tertawa renyah. Bahagia punya istri yang penurut. Akhirnya mereka mengarungi surga dunia, tetapi ketika Arkan dan Evellyn hampir mencapai puncak tangisan El terdengar. El yang tidur di dalam box terbangun. Membuyarkan kenikmatan yang hampir mereka rengkuh. "Sayang, El bangun, udah dulu nanti sambung lagi." Evellyn mendorong tubuh lelakiny
Read more
Bab 125
Bab 125"Carla what are you doing?" tanya Ivan kikuk, karna Azalea melihat dengan tatapan membunuh. "Ketemu di sini, mau ke mana?" Carla melirik pada Azalea. "Rupanya udah punya yang baru makanya gak pernah berkunjung lagi?" tanya Carla tanpa tedeng aling-aling. "Kenalin ini, calon istriku," Ivan memperkenalkan Azalea, yang sejak tadi diam mematung. "Carla." Carla menyodorkan tangan, tetapi Azlaea tak menanggapi. Gadis blasteran ini pergi meninggalkan Ivan masuk ke dalam mobil."Carla jangan begini, mulai hari ini dan kapan pun, anggap kita tidak kenal, Carla!?" ucap Ivan tegas."Tapi kamu sudah janji, akan mengeluarkan aku dari tempat itu," tagih Carla. "Sedang aku pikirkan, akan sulit karna kamu tak memiliki kemampuan apapun, nanti setelah kamu keluar, kamu musti bekerja di mana sedang aku pikirkan," jawab Ivan gelisah, pasalnya Azalea sudah menunggu di dalam mobil. "Aku tinggal dulu," Ivan menuju mobil. "Sudah temu kangennya?" tanya Azalea dengan raut kesal. Ivan tersenyum
Read more
Bab 126
Bab 126 Deg .... Aryanti berjalan lamban menuju wastafel. Kelopak matanya memejam beberapa saat, menetralkan detak jantung yang tiba-tiba berdenyut. "Kenapa? Aku salah berucap ya? Maaf ya, tak usah dipikirkan masalah anak. Nanti kalo sudah waktunya juga pasti diberi!" Ervan mengelus wajah ayu Aryanti. Wanita ayu ini hanya mengangguk. Tersenyum walau di paksa. Ervan melihat jelas ada beban yang di sembunyikan Aryanti. Netra lelaki tampan ini menyorot jalanan yang padat merayap, setiap pagi beginilah situasi kota Jakarta. Apakah kamu menyembunyikan suatu rahasia lagi Ar? Pertanyaan bersarang di kepala lelaki tampan ini. Kenapa kamu penuh rahasia Ar? Jikapun kamu jujur aku pasti akan mengerti keadaanmu, aku mencintaimu tulus Ar, guman Ervan. Walau netranya fokus pada jalanan, tetapi pikirannya berkelana. "Ada apa denganmu?" tanya Arkan saat keluar dari dalam mobil. Melihat Ervan menyambut dengan tak bergairah. "Ribut lagi? Tak usah di pikirkan, itu bumbu rumah tangga," mere
Read more
Bab 127
Bab 127"Ar, mulai saat ini ibadah jangan di tinggal, ya," Ervan mengecup puncak kepala Aryanti setelah mereka selesai beribadah bersama. Aryanti mengangguk, setelah beribadah memang hatinya terasa tentram, jiwanya tenang. Sedikit demi sedikit dia bisa melupakan masa kelamnya. Ervan memberikan cinta dengan sepenuh hati. Tetapi apakah cinta Ervan tak akan berkurang jika lelaki tampan ini tau jika rahimku bermasalah, 'pikir Aryanti. Aryanti terus bermunajat pada Tuhan sang pencipta kehidupan. Memasrahkan diri, entah apa yang nanti terjadi, akan dia hadapi. Setelah melakukan ibadah menjelang tidur Ervan mengajak Aryanti tidur. "Ar, jika kamu punya beban yang ingin kamu keluarkan, keluarkanlah," Ervan menatap lekat netra indah Aryanti. Wanita ayu ini tak dapat beradu tatap dengan netra lelaki tampannya. Dia mengalihkan pandangan. "Udah yuk tidur, besok tugasku padat, soalnya tadi banyak pasien yang di cancel." Ervan tak lagi membahas, dia pun Membaringkan tubuh di sebelah Aryanti
Read more
Bab 128
Bab 128."Kakak ngado apa?" tanya Azalea penuh selidik. "Buka aja. Pasti bikin kalian senang," ucap Evellyn pelan, walau pelan, tetap kedua pria ini mendengar. Arkan mengernyit, bertanya lewat pandangan mata, kado apa yang diberi? "Udah gak usah kepo," ujar Evellyn pada Arkan. Mereka tertawa. Ervan pun hadir bersama Aryanti. Tak ketinggalan Aksara dan juga Indah hadir di sana. Ternyata perusahaan yang dipimpin Aksara memiliki kerjasama dengan perusahaan yang dikelola Ivander.Mereka reuni di tempat pernikahan Azlaea. Tamu-tamu undangan eksekutif berdatangan. Banyak juga kolega yang Arkan kenal. Aryanti, Indah juga Evellyn bercengkrama. Tak ada lagi rasa cemburu di hati Aryanti pada Indah. Toh Indah kini memiliki hubungan dengan Aksara, 'pikir Aryanti. "Mau cemilan apa? Aku ambilin," tanya Aryanti pada kedua teman bicaranya. "Apa aja 'lah," jawab Evelly. "Aku mager buat bangun, Dok. Sorry ya," kekeh Evellyn. "It's oke." Aryanti menautkan jari jempol dan telunjuk.Indah masih s
Read more
Bab 129
Bab 129.Sepasang pengantin sudah berada di dalam kamar. Azalea sengaja membawa bungkusan kado yang diberikan Evellyn. Dia begitu penasaran apa isi kado yang diberikan mantan kaka madunya itu. Gadis blasteran ini sudah berada di atas ranjang. Tangannya lihai membuka kotak berbungkus kertas koda motif bunga tulip. Ivander masih di dalam kamar mandi, membersihkan diri. Azalea terlihat kesulitan membuka bungkus. Dia foto kado yang masih tergeletak. [Kak susah di buka]. Send.Tak berapa lama notif pesan masuk. [Berusaha dong].Berikutnya emot menangis yang gadis blasteran ini berikan. Ivander keluar hanya dengan melilitkan handuk di pinggang, membuat Azalea tercekat. Gadis ini memalingkan muka, lalu merebahkan tubuh membelakangi Ivander. "Kok gak jadi di buka?" tanya Ivander saat melihat bungkus kado masih tergeletak di atas tempat tidur. "Susah gak,bisa di buka," suara Azalea terdengar kesal. Ivander mencari sesuatu untuk membuka kotak kado yang dibungkus lakban. Lelaki bule ini
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status