All Chapters of Terjerat Hasrat Suami Kontrak : Chapter 31 - Chapter 40
203 Chapters
31. Hari Pernikahan
“Aish, sialan!” Cosseno mengumpat sembari menolah ke arah orang yang menahan lengannya. “Apa sekarang ibu mertua dan menantunya bersatu?!” Ya, tanpa Adeline duga, ternyata Anais datang dan membantunya. Bahkan calon ibu mertuanya itu menghempas tangan Cosseno agar menjauh darinya. “Kau tidak pernah belajar dari masa lalu, mengapa selalu membuat keributan?!” decak Anais amat tedas. “Apa yang kau tahu, hah?! Aku—” “Bukankah Nyonya Anne sudah memberi peringatan, bahwa sekali lagi kau berulah, maka kau akan menerima akibatnya?!” Anais segera menyambar seraya menoleh pada Lariat Anne. Awalnya pimpinan Dabin Community itu hanya bungkam selama Adeline dan Cosseno cekcok. Namun, kini dia disudutkan Adeline yang baru saja datang. Dengan tatapan sulit diterka, Lariat Anne kini berjalan mendekati Cosseno. “Nyonya Anais benar, saya sudah memberi satu kesempatan untuk Anda, Nyonya Cosseno. Tapi Anda mengabaikan peringatan saya dan terus membuat masalah!” dengus Lariat Anne dengan tangan berse
Read more
32. Saatnya Berciuman!
“Apa mempelai wanita sudah siap?” Tepat sebelum Adeline mengangkat senjata tajamnya, seorang staff wedding organizer tiba-tiba masuk ruangan. Seketika, Adeline bergegas menyembunyikan pisau tadi di balik punggungnya. Dengan wajah tegang, dia pun membalas, “baik, saya akan segera keluar.” Sabrina yang berada di dekat pintu menoleh pada Adeline sesaat. “Cih, dasar wanita bodoh!” desisnya mencibir. Staff WO yang mendengar samar ucapan Sabrina pun mengernyit. Dengan ragu-ragu dia bertanya, “maaf, apa Nyonya mengatakan sesuatu?” Alih-alih menjawab, Sabrina hanya tersenyum miring dan langsung mangkir dari ruangan tersebut. Staff WO itu kebingungan, tapi dia tak ingin ikut campur urusan orang lain. Dia menyusul pergi setelah memastikan Adeline siap memasuki altar. Sementara masih di dalam ruangan, Adeline berupaya menenangkan diri. Wanita itu meletakkan pisaunya sembari membatin, ‘sadarlah, Adeline. Mengapa kau terpancing hanya karena kata-katanya?!’ Dia menarik napas dalam, berusaha
Read more
33. Jadikan Aku Simpananmu
“Tapi Nona, jika Anda tetap berdiri di samping mempelai pria, orang bisa berpikir bahwa Tuan River menikahi dua wanita.” Fotografer yang hendak memotret pengantin, seketika mengerutkan kening. Namun, wanita di sebelah kanan River itu malah keras kepala, bahkan dia semakin menempel pada River. “Pindahlah ke belakang, Bi!” River berbisik tanpa melirik Bianca. Ya, Bianca Oilis. Seorang putri keluarga Oilis yang akan dijodohkan dengan River, tapi sang pria menolak karena sudah menganggap Bianca seperti adiknya sendiri. Akan tetapi, Bianca yang cinta mati pada River, tidak menyerah begitu saja. Dia tetap mengejar River meski tahu pria itu menikahi wanita lain! Dengan bibir cemberut, Bianca pun menyahut, “tidak, Reins. Aku tidak mau! Memang apa salahnya jika aku berdiri di sebelahmu? Apa kita lebih serasi dibanding saat kau berdiri di samping istrimu?!” “Pindah sekarang atau aku akan menyeretmu keluar!” sambar River disertai lirikan tajam. Namun, lagi-lagi Bianca bersikeras menetap. Di
Read more
34. Apa Anda Cemburu?
‘Si-simpanan? Apa dia gila!’ batin Adeline dengan manik terbelalak. Ya, dia yang kebetulan keluar aula, malah dikejutkan oleh Bianca yang terang-terangan ingin menjadi simpanan suaminya. Bahkan dia melihat jelas bahwa wanita itu sengaja menyentuh River untuk menggodanya. ‘Sialan! Apa yang dia lakukan?’ Adeline seketika berpaling saat Bianca coba mencium sang suami. Sungguh, Adeline tak tahan jika terus berada di tempat itu. Meski ini bukan pernikahan karena cinta, tapi Adeline benar-benar kecewa pada River. Dirinya segera beranjak seraya mengumpat dalam hati. ‘Aish, sial! Aku tahu dalam kontrak ini, kita tidak boleh ikut campur urusan pribadi masing-masing pihak, tapi setidaknya lakukan itu di tempat tertutup. Mengapa mereka harus bermesraan di luar aula pernikahan?!’ Adeline semakin mempercepat langkahnya disertai seringai tipis. Membayangkan pria yang baru dinikahinya mencium wanita lain, benar-benar seperti penghinaan bagi Adeline. ‘Sebenarnya apa tujuan River? Bukankah dia ya
Read more
35. Gairah Liar di Malam Pertama
“Anda bilang apa? Cemburu?!” Adeline mendecak dengan wajah tegang.Dia melirik River sekilas, lalu mendesis sinis. “Cih, konyol sekali! Mengapa saya harus cemburu?! Sangat lucu jika dalam hubungan kita ada seseorang yang cemburu!”Meski ucapan Adeline terdengar tegas, tapi sorot matanya membuat River ragu.“Apa Anda yakin?” Pria itu bertanya seiring dengan sebelah alisnya yang terangkat.“Bukankah hal seperti ini sudah jelas?” sahut Adeline dengan wajah datar. “Jadi Anda tidak perlu khawatir, Tuan Reiner. Saya tidak akan ikut campur atau penasaran dengan urusan pribadi Anda. Tapi, ingatlah satu hal, penuhi peran Anda sebagai pihak pertama dengan baik. Di depan umum kita adalah pasangan suami-istri, jadi uruslah percintaan Anda secara tertutup!”Akhirnya Adeline tak bisa membendung rasa kesalnya.Alih-alih mengiyakan, River malah menarik senyum miring. Tatapannya pun lebih lekat selaras dengan kakinya yang perlahan mendekati Adeline.“Sepertinya Anda salah paham, Nona!” katanya tegas.
Read more
36. Bulan Madu Dan Memiliki Bayi?
‘Mengapa Adeline tiba-tiba menyinggung nama panggilan? Ini persoalan sensitive bagi Reins, jadi aku mengerti jika dia juga melarang istrinya memanggil nama itu,’ batin Anais dalam hati. Ibu River itu tampak tegang, hingga akhirnya menggulir tatapan pada Jade. Tapi sialnya sang suami juga sama terkejutnya dan tak bisa memberi tanggapan. “Apa ada masalah tentang nama itu, Ibu mertua? Saya tahu harusnya bertanya langsung pada River, tapi ….” Adeline menghentikan ucapnya dengan ragu-ragu. Tak ada pilihan lagi, akhirnya Anais pun membalas, “sebenarnya ini bukan masalah besar. Reins adalah nama panggilan yang aku berikan padanya saat kecil. Dia memang tidak suka orang lain memanggilnya dengan sebutan itu, karena merasa dia seperti anak-anak.” Anais pun tersenyum lembut agar menantunya tidak curiga. “Ternyata begitu,” sahut Adeline mengerjap. ‘Ya, lebih baik Adeline tidak tahu apapun tentang masa lalu Reins. Aku senang akhirnya anak itu bisa menikahi wanita lain, jadi aku harap dia juga
Read more
37. Undangan Dari Wanita Simpanan?!
Adeline memandu Bianca masuk ke ruang pertemuan hotelnya, sebab tidak mungkin mereka bicara di depan lobi. “Jadi apa tujuan Anda menemui saya?” tukas Direktur Picasso Hotel itu bertanya.Alih-alih langsung menjawab, Bianca hanya tersenyum tipis. Tatapannya memindai penampilan Adeline dari atas sampai bawah.‘Tidak ada yang istimewa dari wanita ini? Bahkan jika dilihat-lihat, aku jauh lebih cantik darinya. Apa Reins buta? Untuk apa dia menikahi wanita membosankan ini?!’ batinnya mencibir dalam hati.Dia melipat kedua tangan ke depan dada seraya berkata, “saya ingin minta maaf untuk kejadian di hari pernikahan Anda, Nona.”Alis Adeline berkedut. Dia sama sekali tak melihat penyesalan di wajah Bianca saat memohon ampunan.“Seperti yang saya bilang saat di acara resepsi, hubungan saya dan Reins sangat dekat. Bahkan lebih dekat dari yang Anda bayangkan, karena saya sudah mengenal Reins jauh sebelum Reins bertemu dengan Anda. Jadi, saya harap Anda mengerti dan memaklumi hubungan kami, Nona
Read more
38. Istri Sah VS Wanita Simpanan?
***“Siapa wanita itu, Bi? Aku belum pernah melihatnya, apa dia tamu yang kau undang?” tanya teman Bianca saat melirik Adeline.Teman lainnya dengan perawakan tinggi juga berkata, “mengapa dia hanya berdiri di sana? Mengapa dia tidak menyapamu?”Alih-alih langsung menjawab, Bianca justru menyeringi tipis. Agaknya dia berhasil membuat orang-orang berasumsi negative saat pertama kali melihat Adeline.“Yah, dia hanya seseorang yang aku kenal. Hubungan kami juga tidak dekat, aku hanya mengundangnya karena sungkan pada Reins,” decak Bianca seraya memutar bola matanya.“Tunggu, mengapa kau menyinggung River? Apa hubungan wanita itu dengan River?” Teman Bianca seketika menyahut.Belum sempat Bianca menimpali, temannya yang lain pun menyambar. “Ah … jangan bilang kalau dia istri River Reiner?!”Beberapa teman dekat Bianca langsung memperhatikan Adeline lebih lekat. Mereka tampak mengernyit dan saling berbisik setelah menyadarinya.“Oh my God! Jadi benar, dia istri River? Ternyata dia tidak se
Read more
39. Jalang Bermuka Dua
“Reins?!” tukas Bianca dengan manik membelalak. Dia seketika mengubah ekspresi wajahnya menjadi melas saat River datang. Dirinya juga merintih penuh kesakitan untuk mencuri rasa iba pria tersebut. “ah … ini sakit, Nona Adeline. Bagaimana bisa Anda sangat kasar pada saya? Tolong aku, Reins. Mengapa kelakuan istrimu seperti preman?” tuturnya mengeluh. ‘Aish, sial! Rupanya jalang ini bermuka dua, benar-benar memuakkan!’ Adeline membantin kesal. Tatapan River amat dingin, dan itu membuat Adeline yang masih mencengkeram rambut Bianca menjadi tegang. “Lepaskan.” River berkata dengan nadanya yang datar. Namun, Adeline tak ada niat untuk melepas Bianca begitu saja. Dia sudah menerima cibiran, cacian, dan dipermalukan sampai tubuhnya lengket karena siraman wine. Adeline bukan wanita yang akan tunduk hanya karena orang lain menyerangnya, dia akan membalas dua kali lipat pada siapapun itu.“Lepaskan dia!” decak River lebih tedas. Adeline yang geram lantas menyahut dengan manik gemetar. “Sa
Read more
40. Aku Akan Setia Menunggumu Bercerai
‘Mengapa River tiba-tiba ….’ Adeline menghentikan ucapnya dalam batin saat ibu jari River mengusap lembut bibirnya. Sensasi panas perlahan naik ke pipi Adeline hingga membuat dadanya bergemuruh penuh degup. Dia ingin bertanya maksud River, tapi mulutnya seperti terkunci. Pria itu menghentikan tangannya saat berada di tengah bibir Adeline. Bahkan jarinya bergerak nakal dengan menekan benda kenyal yang merona itu. Dengan suara baritonenya yang serak, River pun berbisik, “ini terlalu merah, istriku.” Sontak, jantung Adeline semakin berpacu kencang. Dia merasa wajahnya semerah tomat, hingga buru-buru berpaling ke samping. ‘Sial, apa-apaan pria ini?!’ batin Adeline mengumpat. River seketika menyeringai melihat sang wanita salah tingkah. Dia melirik ibu jarinya yang kini terkena noda merah dari lipstick Adeline. “Apa Anda sakit?” tukasnya bertanya. “Wajah Anda terlihat merah, apa mungkin Anda demam, istriku?” Adeline tertambah tegang saat River kembali memanggilnya dengan sebutan ist
Read more
PREV
123456
...
21
DMCA.com Protection Status