Semua Bab Pilih saja selingkuhanmu!: Bab 11 - Bab 20
34 Bab
Bab 11
“Pa, apa tidak sebaiknya kita tunda dulu pengumumannya? Saya takut mas Raga marah.”“Sampai kapan harus ditunda? Kamu tidak lelah melihat suamimu selingkuh dengan wanita itu? Kamu tidak ingin hubungan mereka berakhir?”Kania hanya terdiam mendengar pertanyaan ayah mertuanya. Malam ini akan diadakan acara pesta Anniversary perusahaan milik keluarga Raga. Di acara nanti tuan Salim berniat ingin memberitahu semua orang jika Kania adalah istri Raga. Hal itu tua Salim lakukan agar Kezia tidak lagi berani mendekati Raga secara terbuka. Jika semua orang tahu Kania adalah istri Raga, otomatis Kezia dan Raga tidak akan bisa leluasa berduaan ditempat umum. Dengan begitu diharap hubungan keduanya akan segera berakhir. Jika dipikir ide tuan Salim itu bagus, tapi Kania ragu. Wanita itu yakin pasti nanti suaminya akan marah begitu hubungan mereka dipublikasikan. Dialah yang akan mendapat amukan dari Raga bukan tuan Salim.“Kania, percaya sama papa. Semua ini papa lakukan demi keselamatan rumah tan
Baca selengkapnya
Bab 12
Dengan sangat kasar Raga menarik tangan Kania masuk kedalam rumah. Pria itu tampak begitu marah karena kejadian diacara tadi, tentang ayahnya yang tiba-tiba saja mengumumkan hubungannya dengan Kania didepan umum. Raga mengira jika itu semua pasti rencana Kania yang sengaja ingin semua orang tahu tentang hubungan mereka.“Mas Raga lepas, sakit!” Pekik Kania sambil menarik tangannya hingga terlepas dari cengkraman Raga. Bisa dilihat betapa merahnya pergelangan tangan Kania akibat cengkraman kuat Raga, bahkan wanita itu sempat meringis karena merasakan sakit. Selama mereka menikah, ini adalah pertama kalinya Raga berbuat kasar padanya seperti ini. Selama ini mereka hanya sering beradu mulut tanpa melibatkan fisik.Dengan tatapan yang sangat tajam Raga menatap Kania sambil bertanya “Kamu kan yang sengaja meminta papa memberitahu semua orang kalau kita sudah menikah? Kenapa, kamu ingin hubunganku dan Kezia berakhir?!”“Aku juga tidak tahu, Mas. Papa sendiri yang ingin melakukannya, aku sa
Baca selengkapnya
Bab 13
Semenjak tuan Salim memperkenalkan Kania sebagai istri Raga pada seluruh rekan kerja serta karyawan yang bekerja di perusahaannya, Raga dan Kezia jadi jarang bertemu. Bukan karena keduanya mengakhiri hubungan mereka melainkan karena Raga tidak ingin sampai dirinya dicoret dari hak ahli waris papanya jika sampai papanya tahu ia dan Kezia masih menjalin hubungan. Meskipun Raga dan Kezia jarang bertemu di kantor, namun siapa sangka keduanya masih sering bertemu diluar kantor. Contohnya saja sekarang. Saat ini Raga sedang dalam perjalanan menuju apartment tempat dimana selingkuhannya yakni Kezia tinggal sepulang dari kantor. Pria itu segaja pulang lebih awal agar bisa menyempatkan dirinya menemui selingkuhannya. Ngomong-ngomong Kezia masih bekerja diperusahaan milik orang tua Raga, hanya saja wanita itu dipindahtugaskan di gedung kantor yang berbeda dengan Raga. Jangan tanya siapa yang memindahkannya, tentu saja tuan Salim.Ditengah perjalanan Raga yang tadinya sedang fokus mengemudi sek
Baca selengkapnya
Bab 14
“Bagus, sudah berani pulang diantar pria lain?”Kania yang baru saja masuk kedalam rumah langsung dikejutkan dengan keberadaan mama mertuanya. Wanita itu baru saja pulang dengan diantar oleh Naren setelah keduanya selesai bercerita di cafe sepulang dari kantor tadi.“Siapa yang barusaja mengantarmu pulang? Jadi seperti ini kelakuanmu kalau suamimu tidak ada dirumah? Bebas pergi dengan pria lain.”“Mama salah paham, tadi itu Naren yang anterin Kania pulang. Kebetulan Naren kerja dikantor mas Raga jadi dia nawarin buat antar pulang.”“Cih alasan. Kenapa tidak pulang dengan suamimu? Bahkan suamimu juga sekantor denganmu. Bilang saja kalau kamu ini memang gatal suka pergi dengan pria lain.” Tepat setelah mengatakan hal ini nyonya Anggun langsung melangkahkan kakinya pergi.Kania hanya bisa menghela napasnya panjang. Ibu mertuanya selalu saja menuduhnya yang tidak-tidak. Ingin menjelaskannya pun percuma, wanita paruh baya itu tidak akan pernah percaya karena Kania selalu saja salah di mata
Baca selengkapnya
Bab 15
Saat ini Kania sedang dalam perjalanan menuju kantor bersama Raga. Selama perjalanan Kania tidak berhenti tersenyum mengingat dirinya dan Raga sudah melakukan kewajiban yang biasanya dilakukan sepasang suami istri. Menyadari istrinya sejak tadi tidak berhenti tersenyum membuat Raga langsung menoleh. “Ngapain kamu sejak tadi tersenyum terus? Seneng ya lihat aku kena amukan papa tadi pagi?” Tanyanya kemudian. Raga merasa jika alasan yang membuat Kania sejak tadi tidak bisa berhenti tersenyum adalah karena melihatnya mendapat amukan dari papanya tadi pagi.“Nggak kok. Mas Raga lupa ya apa yang sudah terjadi semalam?”“Apa? Oh jangan bilang kamu yang sudah mengadu ke papa kalau aku pulang mabuk?” Mendapat tuduhan seperti itu lantas Kania langsung menggeleng. Wanita itu berani bersumpah jika bukan dirinya yang memberitahu tuan Salim. Bahkan Kania juga bingung kenapa tuan Salim bisa tahu kalau semalam Raga pulang dalam keadaan mabuk karena seingatnya ia sudah membawa Raga kekamar dengan a
Baca selengkapnya
Bab 16
“Beresin kerjaanmu, aku tunggu dimobil!”Kania yang tadinya sedang fokus mengerjakan pekerjaannya dibuat kaget saat tiba-tiba Raga masuk kedalam ruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Dengan tatapan bingung Kania melirik jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 9 pagi. Bukankah masih cukup lama untuk jam istirahat? Lalu kenapa tiba-tiba suaminya memintanya membereskan pekerjaannya dan menunggunya di mobil? Pikir Kania.“Mau kemana mas? Ini masih pagi untuk jam makan siang.”“Bisa tidak turuti saja perintahku tanpa bertanya? Aku kasih waktu 5 menit, kamu sudah harus menyusul ke mobil.” Tepat setelah mengatakan hal ini Raga langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Kania, meninggalkan Kania yang tampak masih kebingungan memikirkan kenapa suaminya memintanya untuk segera membereskan pekerjaannya sekarang juga.Beberapa saat yang lalu tuan Salim mendatangi Raga diruangannya. Melihat kedatangan papanya tentunya membuat Raga cukup terkejut. Pria itu takut papanya masih in
Baca selengkapnya
Bab 17
“Mas Raga kemana sih daritadi dihubungin nggak bisa. Dikantor juga nggak ada lagi tadi!”Sejak tadi Kezia tidak bisa berhenti mengomel karena Raga sangat sulit dihubungi. Siang tadi wanita itu sudah sempat mendatangi kantor Raga tapi ternyata Raga tidak ada disana.“Aneh, nggak biasanya mas Raga susah dihubungin. Apa jangan-jangan dia sengaja ngehindarin aku karena nggak mau tanggung jawab nikahin aku?”Seketika semua pikiran-pikiran buruk pun keluar dari isi kepala Kezia. Wanita itu takut jika dugaannya itu benar, tentang Raga yang sengaja menghindar agar tidak jadi menikahinya.“Apa aku kerumahnya saja? Tapi kalau sampai pak tua itu lihat aku datang kerumahnya yang ada aku bisa diusir. Ckk mas Raga juga kemana sih!”:::Ditempat lain tepat pukul 10 malam Raga dan Kania akhirnya sampai dikampung halaman tempat kedua orang tua Kania tinggal. Hampir 10 jam lamanya keduanya menempuh perjalanan dari Jakarta dengan menggunakan mobil. Sebenarnya bisa saja mereka pergi naik kereta atau pes
Baca selengkapnya
Bab 18
“Mas Raga mau kemana? Ini sudah malam loh.”Sekitar 1 jam yang lalu Raga dan Kania baru saja sampai di Jakarta. Mereka sampai pukul 7 malam, dan sekarang setelah waktu menunjukkan hampir jam 8 malam Kania melihat suaminya sudah berpakaian rapi dan terlihat ingin pergi. Melihat hal itu Kania pun langsung bertanya kemana suaminya itu akan pergi malam-malam begini.“Aku ada urusan diluar sebentar, nanti tidur duluan saja tidak usah menungguku.”“Urusan apa? Mas mau menemui Kezia kan?” Tanya Kania dengan tatapan penuh kecurigaan.Bukannya ingin memfitnah suaminya atau menuduh tanpa alasan, tadi saat Raga sedang berada dikamar mandi, Kania sempat melihat ada cukup banyak panggilan dan pesan yang masuk dari Kezia tepat saat ponsel suaminya itu sedang di charger. Kania yakin sekarang suaminya pasti ingin menemui Kezia dengan dalih ada urusan diluar.“Kita baru sampai, mas Raga juga pasti capek nyetir seharian. Sebaiknya besok saja temuin Kezia nya, sekarang mas Raga istirahat karena besok ju
Baca selengkapnya
Bab 19
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah 1 bulan berlalu sejak Raga dan Kania pulang dari kampung halaman rumah orang tua Kania. Semenjak itu sikap Raga jadi berubah semakin dingin pada Kania. Bukan hanya Kania, Kezia pun juga mendapat perlakuan dingin dari pria itu.Bukan tanpa alasan kenapa Raga tiba-tiba bersikap seperti itu terlebih pada Kezia yang selama ini pria itu bahkan tidak pernah cuek padanya.Alasan yang membuat Raga berubah menjadi dingin adalah karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena pusing memikirkan kehamilan Kezia dan ancaman papanya tempo hari. Ancaman jika dirinya ketahuan bertemu dengan Kezia sekali lagi saja maka papanya akan benar-benar mencoret namanya dari ahli waris kekayaannya.Ditengah aktifitasnya mengerjakan pekerjaan kantor, Raga dikejutkan dengan ponselnya yang tiba-tiba berdering. Terlihat nama Kezia yang saat ini sedang menghubunginya.Bingung, mungkin kata itulah yang bisa mendeskripsikan apa yang saat ini Raga rasakan. Pria itu bi
Baca selengkapnya
Bab 20
“Mas Raga? Mas ada yang mau aku kasih tahu ke kamu. Aku sedang..,”“Darimana saja kamu? Enak habis keluyuran bersama pria lain sampai baru pulang jam segini?”Kania yang baru saja pulang dari rumah sakit dan hendak memberitahu kabar kehamilannya pada suaminya itu seketika langsung terdiam tat kala mendapat bentakan. Wanita itu cukup terkejut saat Raga menuduhnya pergi bersama pria.“Tadi Naren bilang kamu pulang lebih awal karena pusing, tapi kenapa saat aku pulang kamu tidak ada dirumah? Dan sekarang dengan santai kamu pulang jam segini? Pergi sama siapa kamu? Naren?”“Mas, aku..,”“RAGA!!” Belum sempat Kania melanjutkan ucapannya guna menjelaskan kemana ia pergi tadi, suara teriakan tuan Salim memanggil nama Raga terdengar sangat keras, bahkan suaranya itu cukup terdengar keras sampai dikamar Raga dan Kania yang berada dilantai 2.Tanpa pikir panjang Raga pun segera turun kebawah untuk menemui papanya dengan diikuti oleh Kania dibelakangnya. Begitu sampai bawah, betapa terkejutnya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status