All Chapters of Perjalanan Balas Dendam Termanis: Chapter 111 - Chapter 120
146 Chapters
Bab 111 Penguntit dan Bekapan Kuat
"Sekarang saya tanya perasaanmu kepada saya. Apa kamu cinta?" tanya Endrick dengan suara pelan.Zsalsya terdiam sejenak. Pipinya agak memerah dan begitu banyak pertanyaan terus berdatangan.'Bagaimana ini? Aku menyukainya. Dia sangat baik sekali, sikapnya tak pernah aku temukan pada orang lain. Aku tidak mau kehilangan pria seperti dia.'Pikiran itu membuat Zsalsya terdiam dan tidak langsung menjawab pertanyaan Endrick.'Tapi .... Aku juga belum siap jika harus menikah lagi. Aku takut apa yang terjadi di masa lalu, terjadi lagi dengan orang yang berbeda.'Endrick melepas pelukan itu dan membuat Zsalsya dalam posisi berdiri. "Baiklah. Saya akan memberimu waktu untuk berpikir. Tapi, sebenarnya apa yang membuatmu tampak ragu kepada saya?" tanya Endrick.Zsalsya agak terhenyak, ia terbangun dari lamunannya. "Tapi, kamu harus tahu kalau saya ini masih belum bisa mempercayai pria manapun."Endrick berkedip pelan. "Saya tahu. Tapi, bisakah kamu kasih saya kesempatan untuk membahagiakanmu?"
Read more
Bab 112 Merampas dan Bertukar
Ingin berkata 'TOLONG', tetapi suara yang keluar menjadi tidak jelas akibat bekapan kuat.Zsalsya menoleh ke samping. Ia ingin melihat siapa orang dibalik topeng kupu-kupu hitam ini. Namun, dirinya sama sekali tidak dapat mengenalinya. Sebab, begitu menoleh tubuhnya semakin lemas dan menjadi gelap.Kini, entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja tersadar dalam keadaan kepala sakit dengan kedua tangan terikat pada sebuah bangunan tua."Lepaskan! Siapa yang membawaku ke sini?!" teriak Zsalsya sembari berusaha melepaskan dirinya dari ikatan itu. Namun, di sana tidak terlihat siapapun. Sampai, suatu ketika .... Ia melihat sendiri seorang pria datang ke hadapannya menggunakan pakaian dan aksesoris serba hitam. Bahkan setengah bagian wajahnya tertutup masker. Sehingga, Zsalsya tidak dapat mengenali siapa pria itu."DIAM! Jika ingin hidupmu selamat, kau diamlah!"Zsalsya mencoba mengingat-ngingat, sampai ia teringat pada sebuah kejadian singkat. Yang mana sebelumnya ia ingat bahwa yang membe
Read more
Bab 113 Wanita Jahat Yang Menyamar
Endrick sama sekali tidak tahu jika sebenarnya itu adalah Kyora. Aroma minyak wangi pada pakaian yang asalnya dikenakan oleh Kyora membuat Endrick berpikir bahwa itu Zsalsya. Sebab, ia pun melihat cincin di jari manis kanannya. "Kamu ke mana saja? Ayo kita kembali ke acara itu!" ajak Endrick sembari menggenggam tangan Kyora yang ia pikir Zsalsya.Wanita itu hanya mengangguk. Endrick yang memperhatikan perilaku aneh wanita yang digenggamnya itu membuatnya merasakan ada sesuatu yang janggal."Kenapa dengannya?" batin Endrick.Tetapi, kemudian ia menghiraukannya. Ia menggelengkan kepala dan berusaha percaya ketika ia sendiri juga melihat kalung yang melingkar di leher wanita tersebut."Mungkin ini hanya perasaanku saja," batin Endrick sembari terus berjalan ke tempat pesta."Kalian habis dari mana saja?!" seru Rosmala dari belakang.Endrick langsung menoleh. Sedangkan Kyora, ia membelalak bingung, jantungnya berdetak kencang dipenuhi rasa takut yang menghujam pendiriannya."Dia datang k
Read more
Bab 114 Mulai Menyadari Kejanggalan
"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan sekarang? Di mana hadiahnya?" batin Kyora yang merasa sangat bingung dengan keadaan ini.Sungguh. Ini benar-benar membuatnya tidak tenang. Tetapi, kemudian ia terpikirkan akan sesuatu dan ia pun merasa tidak boleh menundanya lagi."Mas, Ma, saya izin ke belakang sebentar," kata Kyora.Selepas mengatakan hal itu, ia pun berjalan pergi ke arah toilet. Sebab, di sanalah ia membekap Zsalsya hingga pingsan dan tak sadarkan diri."Aku yakin benda itu ada di sana juga, tidak mungkin kalau sampai tidak ada," gumamnya sembari terus mencari keberadaan kado tersebut. Namun, entah bagaimana, ia tidak bisa menemukannya sama sekali."Di sini juga tidak ada," gumamnya sembari terus mencari.BRAAK! Terdengar suara ada barang jatuh. Sontak, Kyora pun celingak-celinguk melihat ke sana kemari. Dirinya memastikan bahwa tidak ada yang tengah memperhatikan dirinya yang tengah mencari sesuatu. Ia tidak mau jika ada yang melihatnya dengan curiga.Lalu, seorang kepa
Read more
Bab 115 Mengusahakan Meskipun Perih
"Dia bahkan tidak ingat dengan kado yang sudah jelas dan cukup lama di genggaman tangannya. Apa ini orang lain?" batin Endrick sembari berusaha menerawang wanita yang kini ada di dekatnya tersebut.Di samping itu, rupanya Zsalsya masih berusaha untuk terus melepaskan dirinya dari ikatan yang cukup kuat itu. Ikatan dari tali tambang itu memang kuat dan membuat Zsalsya bercucur keringat ketika berusaha untuk melepaskan diri.Ditambah lagi, kini dirinya sudah semakin lemas dengan nada dingin yang menusuk tubuh. "Aku harus bisa. Pokoknya aku pasti bisa."Tetapi, ia melihat pria misterius yang menurutnya entah siapa itu kemudian duduk pada sebuah kursi dengan mulut tampak menguap.Sebenarnya, pria itu juga merasa ngantuk karena sejak tadi ia terus menjaga Zsalsya agar tidak kabur, tetapi ia pun belum mendapat kabar lagi dari Kyora.Pria itu tidak tahu jika sebenarnya Kyora mengalami kesulitan karena Endrick semakin curiga dan agak menjauh karena setiap sikap yang ditunjukkan Kyora itu tida
Read more
Bab 116 Cara Memanipulasi Penjahat
Setelah melepaskan diri dari ikatan yang sempat mengikat dirinya, ia diam sejenak. Dirinya tidak langsung pergi."Mana celah supaya aku bisa keluar, kenapa semuanya tertutup. Apa yang harus aku lakukan?" batin Zsalsya.Ia terdiam sejenak memikirkan ide yang bagus supaya bisa keluar dari sana dengan mulus."Oh, ya!" Zsalsya langsung senang ketika ia mendapat ide tersebut. Dirinya segera memakai tali tambang itu ke kaki dan tangannya seperti semula. Tetapi, kali ini agak berbeda. Ikatannya tampak kencang padahal sebenarnya itu longgar. Ia hanya berusaha memanipulasi mata pria itu. Ada tali tertentu yang dengan sengaja ia sembunyikan."Aarghh! Aku sudah tidak kuat! Perutku sakiit sekaliii!" pekik Zsalsya. Ia terus memekik kesakitan. Bahkan, ia agak mencondongkan tubuhnya hingga perutnya agak terlipat dan bagian kepalanya ke bawah."Sakiiitt! Toloong .... Aku sudah tidak tahan!" Zsalsya terus berteriak sekeras mungkin hingga pria yang ternyata memang benar tengah tertidur itu akhirnya m
Read more
Bab 117 Selalu Ada Jalan Atas Masalah
"Jangan banyak bicara! Cepat selesaikan saja kencingmu dan kembalilah ke tempat semula!" sentak pria itu.Zsalsya tidak berbicara lagi. Baginya, itu tidak penting. Tadi, ia b berbicara demikian karena ingin membuat pria agak lengah saja. Dirinya ingin tahu bagaimana reaksi pria itu jika membalas perkataannya."Bagaimanapun caranya, aku harus bisa keluar dari sini!" batin Zsalsya. Di toilet itu, ia menutup rapat pintu tersebut. Terlebih lagi melihat kunci selot yang membuatnya merasa tenang untuk kabur lewat jalan sana. Pertama-tama, ia melepas tali itu dari tangannya, lalu setelah ia menguncikan pintu tersebut dengan kunci selot."Bagus sekali, aku bisa mencoba keluar dari sini dengan aman dan diam-diam," batin Zsalsya tersenyum.Ia merasa ada secerca harapan yang membuat dirinya semakin bersemangat untuk keluar dan melarikan diri.Lalu, ia juga melepaskan tali yang mengikat kakinya. Rasa sakit bekasnya sangat perih, tetapi Zsalsya hanya terdiam sejenak sembari memegangi tangannya y
Read more
Bab 118 Selamat Meski Terluka
Dengan nafas terengah-engah, Zsalsya terus berlari tanpa henti. Tetapi pikirannya tidak tenang. Ia sangat takut jika ada yang mengejarnya. Untuk itu, sembari berlari, sesekali ia menoleh ke belakang. Walau tangan sangat perih dan bahkan pergelangan kakinya pun terluka dan agak berdarah, tetapi ia menghiraukan rasa sakit itu.Berlari tanpa alas kaki pun memang sama-sama menyakitkan. Namun, bagaimanapun, yang paling penting baginya saat ini adalah keselamatan dirinya dan Endrick."Haaahh .... Haahh ....!"Belum jauh dari sana, ia melihat pria misterius itu mengejarnya. Terus berlari ke arahnya, tetapi ia berusaha sekuat tenaga untuk berlari.Setelah berhasil turun dari dalam toilet tadi, yang jadi masalah Zsalsya adalah ia tidak langsung pergi. Dirinya memilih diam sejenak karena sudah sangat lelah ditambah rasa sakit yang tidak bisa ia hiraukan.Meskipun ia berusaha kuat dan pura-pura tidak merasakan. Tetapi, tetap saja ia tidak bisa membohongi rasa sakit pada beberapa bagian tubuhny
Read more
Bab 119 Memberantas Kecurigaan
"Akhirnya kamu kembali. Kamu kenapa lama sekali?" kata Kyora sembari bergelayut manja. Endrick yang merasa ada yang aneh pun kemudian agak menjaga jarak dari wanita tersebut. Ia menoleh ke arah kepala pelayan dan kepala pelayan itu hanya diam sembari tersenyum tipis dengan mata berkedip sekali."Mau ikut saya sebentar?" Endrick memberikan penawaran karena dirinya masih penasaran siapa wanita dibalik topeng itu. Ada banyak keanehan yang mulai dirasakan, seakan membuatnya ingin tahu karena tidak ingin terjebak dalam kepalsuan."Ikut ke mana?" tanya Kyora."Ikut saja!"Sembari memegang lengan Endrick, Kyora terus berjalan mengikuti langkah kaki pria yang ada di sampingnya itu. Seolah tidak mau kehilangan momen bersama, ia terus bergelayut mesra. Walau sebenarnya Endrick sendiri tidak tahu bagaimana ia harus menanggapi keadaan ini, karena dirinya tidak tahu siapa sebenarnya wanita yang ada di sampingnya tersebut."Ke mana?" "Di sini saja." Endrick menghentikan langkah kakinya, lalu ber
Read more
Bab 120 Pria Royal Memelukku
"Tuan!" seru seorang bodyguard yang sudah menemukan Endrick. Sontak, Endrick pun menoleh. Bodyguard itu mendekat dan kemudian berbisik. Endrick yang mendengar hal itu pun langsung terdiam. Ia melirik ke arah Kyora dan langsung pergi begitu saja."Bawa dia!" perintahnya kepada bodyguard yang baru saja memberikannya kabar tersebut.Kyora yang belum siap siaga dengan apa yang terjadi pun membuatnya berontak. "Apa ini? Kenapa aku dipegangi begini?!" Walaupun sudah jelas-jelas ketahuan, tetapi Kyora tetap saja berusaha membela dirinya yang mengaku sebagai Zsalsya. "Kenapa memperlakukan aku begini?"Endrick tidak menoleh karena memang tidak peduli. Yang dia pedulikan saat ini hanyalah Zsalsya yang tengah berjalan perlahan mencari keberadaan Endrick.Melihat Zsalsya yang dalam kondisi buruk, itu membuat Endrick langsung membawanya dalam pelukan. "Apa yang terjadi sama kamu? Kenapa badanmu penuh luka begini?"Meskipun begitu, Endrick melakukannya diam-diam. Ia tidak ingin orang lain tahu
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status