Share

Bab 118 Selamat Meski Terluka

Dengan nafas terengah-engah, Zsalsya terus berlari tanpa henti. Tetapi pikirannya tidak tenang. Ia sangat takut jika ada yang mengejarnya. Untuk itu, sembari berlari, sesekali ia menoleh ke belakang.

Walau tangan sangat perih dan bahkan pergelangan kakinya pun terluka dan agak berdarah, tetapi ia menghiraukan rasa sakit itu.

Berlari tanpa alas kaki pun memang sama-sama menyakitkan. Namun, bagaimanapun, yang paling penting baginya saat ini adalah keselamatan dirinya dan Endrick.

"Haaahh .... Haahh ....!"

Belum jauh dari sana, ia melihat pria misterius itu mengejarnya. Terus berlari ke arahnya, tetapi ia berusaha sekuat tenaga untuk berlari.

Setelah berhasil turun dari dalam toilet tadi, yang jadi masalah Zsalsya adalah ia tidak langsung pergi. Dirinya memilih diam sejenak karena sudah sangat lelah ditambah rasa sakit yang tidak bisa ia hiraukan.

Meskipun ia berusaha kuat dan pura-pura tidak merasakan. Tetapi, tetap saja ia tidak bisa membohongi rasa sakit pada beberapa bagian tubuhny
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status