All Chapters of Ibu Susu Anak Pria Miskin: Chapter 21 - Chapter 30
110 Chapters
Menjadi Teman
“Ini adalah permintaan maafku yang tulus, mohon maafkan aku. Saat itu aku memang benar-benar ketakutan. Hujan besar membuat suara apapun tidak terdengar. Dan saat aku mengecek kembali kamar bayi, aku melihatmu.”“Pandangan awal tentangmu dariku memang buruk. Di desa tempatku berasal, pria bertubuh besar sepertimu banyak menjadi preman dan kasar. Tidak ada pernah kutemui pria besar sepertimu menyayangi anak kecil, jadi aku tidak percaya denganmu, walaupun bibiku sudah menjelaskan sebaik dan sesopan apa anda, Tuan Bryan.”“Kedatanganmu kemarin semakin membuatku yakin dengan pemikiran kau hanya memakai kedok sebagai ayahnya Lizzie dengan maksud akan menculik bayi lain di sini untuk dijual. Tapi yang terjadi malah sebaiknya, kau bahkan tidak membalas memukulku meskipun aku berulang kali memukulmu.”“Sekali lagi maafkan aku. Tolong maafkan aku. Dan terima kasih karena tidak mempermasalahkanku pada Bibi Katty.”Mia menyambung maksud permintaan maafnya dengan jelas dan tulus, membuat Bryan m
Read more
Bukan Salahku
Ucapan yang dikeluarkan jin seketika petir menyambar di telinga Nyonya beti. Menantu perempuan yang selalu menerima apapun yang ia katakan meskipun harus diawali dengan argumentasi, kini terlihat berbeda. Jane berdiri dari duduknya dan kembali ke meja kerjanya, “Aku memiliki banyak sekali pekerjaan mah jadi aku tidak bisa membahas hal omong kosong yang Mama bawa ke sini.” Setelah merapikan beberapa berkas di atas meja dan berjalan menuju ke arah pintu, tapi ia tetap menoleh pada ibu mertuanya sebelum bicara, “Kalau Mama masih ingin di sini, tinggallah lebih lama dan nikmati waktu santai Mama. Aku akan menghadiri rapat dulu. Mungkin Harry juga akan ada di sana. Aku akan mengatakan kalau Mama di ruanganku.” Setelah berucap tenang seperti tadi, Jane pergi dan menghilang di balik pintu yang kembali tertutup rapat. Nyonya Betty yang sempat berdiri mendengar ucapan menantunya, setelah Jane tidak di sana lagi, tubuhnya berangsur lemas. Tubuhnya ia jatuhkan ke sofa di tempatnya duduk sebel
Read more
Jane Dan AoS Fashion
10 tahun yang lalu, di mana saat itu Jane masih sebagai salah satu mahasiswa fakultas jurusan Fashion Design, jauh sebelum adanya Aos Fashion dan orang tuanya hanya memiliki sebuah butik pakaian hasil kreasi sang ibu–Nyonya Rose Folk. Bersama Tuan Hyde suaminya sebagai pengatur operasional toko, keduanya mengolah butik mereka hingga memiliki banyak langganan tetap.Seiring berjalannya waktu, butik mereka berkembang. Mereka mulai membuka toko cabang di mall-mall besar di ibu kota. Keluarga Tuan Hyde nyaris di puncak jaya. Namun, malang tidak berbau. Di puncak jayanya, Nyonya Rose jatuh sakit karena kelelahan, dan malangnya wanita penyayang itu meninggal. Baik Tuan Hyde dan Jane begitu terpukul. Tuan Hyde bahkan sampai seperti kehilangan keinginan hidup. Tidak ingin makan, minum, atau apapun, beliau hanya ingin diam. Ditinggalkan istri tercintanya membuat hidupnya terasa mati.Jane juga begitu hancur. Ibunya meninggal, ayahnya kehilangan nafsu hidup, dan bisnis yang dibangun susah paya
Read more
Mia Bukan Jane
Di malam yang sama tapi di tempat yang berbeda, tepatnya di DayCare milik Nyonya Katty…“Selamat makan!” Mia bersorak senang sebelum membuka mangkuk-mangkuk berisi makanan yang sudah ia siapkan untuk Bryan. Sup jamur, ayam panggang, dan juga kepiting saus tiram terlihat begitu menggiurkan di hadapan Bryan.“Kau yang memasak semua ini, Mia?” tanya Bryan yang begitu takjub. Air liurnya bahkan hampir menetes membayangkan betapa lezatnya makanan yang tersaji untuknya itu, “Apa benar gadis manja ini bisa memasak semua makanan ini? Ah, aku curiga Nyonya Katty yang memasaknya.” guraunya.Mia mengangguk sambil tersenyum, “Aku tidak berbohong, semua ini aku yang memasak. Setelah ayahku meninggal, di rumah kami bukan ibuku yang memasak, tapi aku. Tangannya kanannya mengalami stroke ringan dan sulit melakukan banyak kegiatan. Jadi ibuku mengajari aku cara memasak yang benar sebelum kami berpisah. Aku ke kota dan ibu tinggal dengan nenekku di desa tetangga.”“Dan tiga makanan ini adalah makanan k
Read more
Tuntutan Istri Kedua
Mendengar suara Jane meminta tolong singkat sebelum tidak terdengar suara apapun lagi dari sana, membuat Bryan mematung seketika. Ia mematikan ponselnya dan bergegas mendatangi Mia.“Mia, maafkan aku. Aku harus pergi. Ini urusan mendesak.” ucapnya pada Mia. Bryan melewati Mia dan menyambar–memakai jaket kulitnya, “Aku akan menghubungimu nanti.” sambungnya cepat sebelum berlalu meninggalkan wanita yang baru saja menyatakan perasaannya itu.Melihat Bryan yang tergesa tanpa menanggapi pernyataan cintanya sebelum pergi membuat Mia kecewa. Air matanya tidak terbendung karena perasaannya sedang bingung. Sesaat tadi–saat berciuman–Bryan seperti menerima perasaannya. Namun, melihatnya mengubah ekspresi setelah menyebutkan nama wanita lainnya membuat Mia sedih.‘Sepenting itukah wanita yang menelepon Bryan daripada aku yang baru saja menyatakan perasaanku?’ lirihnya bergumam dalam hati.Mia kini berjalan lemas menuju box bayi di mana Lizzie tidur. Ia tersenyum getir sambil memandangi wajah pol
Read more
Menumpang Tinggal Sementara
Beberapa jam sudah berlalu, mengantarkan malam berganti pagi. Suara 'beeb' yang beraturan, aroma khas yang menusuk hidung, ditambah dengan ruangan yang serba putih di penglihatannya yang mulai terbuka. Jane meyakini ia ada di rumah sakit.Jane kembali mengingat kejadian sebelumnya. Ia menyadari keadaan yang menyebabkannya bisa sampai terbaring di ranjang pasien rumah sakit. Tapi ia belum tahu siapa yang membawanya sampai ke sana saat ini. Siapapun orangnya, yang pasti bukanlah Harry. Memikirkan itu membuatnya melelehkan air mata.Jane menangis terisak tanpa menyadari ada seseorang yang ikut patah hati melihatnya sehancur itu.Bryan berjalan perlahan, mendekat ke ranjang Jane dan mulai mengulurkan tangan—menyentuh tangan Jane, “Kau sudah bangun?” tanyanya pelan.Jane menoleh ke samping. Air matanya semakin deras mengalir saat mengetahui kalau Bryan-lah yang duduk di sampingnya saat ini, “Kau yang menolongku dan membawaku ke sini?” tanya Jane yang segera mendapatkan anggukan pelan Bryan
Read more
Tempat Terhangat Bernama Rumah
Sebuah mobil mewah berhenti di depan halaman rumah yang terlihat biasa—jauh dari kata mewah. Dua orang wanita di dalam mobil memperhatikan keadaan sekitar dengan seksama.“Bos, kau yakin ingin tinggal di sini untuk sementara waktu? Tidakkah lebih baik kau tinggal bersamaku di apartemenku? Aku tidak bisa membayangkanmu tidur di dalamnya, Bos.” Dengan mata yang masih berkeliaran dan tubuh yang masih bergidik memandangi rumah Bryan, Julia menginterupsi keputusan bosnya itu.Sebelumnya, Jane bertanya dan meminta izin tinggal bersama Bryan sementara waktu. Dan ayahnya Lizzie menerima permintaan itu setelah berpikir beberapa saat. Di sinilah akhirnya mereka.“Kalau aku tinggal di tempatmu, tentu saja suamimu akan tidak nyaman. Pria itu juga pasti akan mendatangi rumahmu dan membuat keributan untuk menyeretku pulang. Aku tidak ingin menimbulkan masalah untukmu, Julia.” Jane menjawab tenang.“Kalau begitu aku akan mencarikan apartemen lain untukmu, Bos. Jangan di sini. Tempat ini begitu menye
Read more
Ibu Kandung Lizzie Datang
"Ada keperluan apa kau di sini?” Mia menambahkan pertanyaannya.Wanita itu tersenyum, “Aku ingin melihat dan membawa putriku dari sini.” jawabnya dengan senyuman yang semakin lebar.“Putrimu? Anak yang mana?” tanya Mia. Seingatnya, ia mengenal para ibu yang anaknya dititipkan di Daycare, hanya ibunya Lizzie saja yang ia tidak tahu.Tidak mungkin dia ibunya Lizzie, kan?Mia mengatakan itu dalam hatinya. Tapi nyatanya ia harus terperangah lagi dengan jawaban wanita di hadapannya itu.“Aku Shelly, ibu bayi yang kau peluk sekarang.” Wanita bernama Shelly itu mengulurkan tangannya ke Mia, “Aku ibunya Lizzie, Nona.” sambungnya sambil tersenyum lebar.Mata Mia terbuka lebar, ‘D-dia ibunya Lizzie? Itu artinya dia adalah mantan istri Bryan? Jadi, dia yang tadi malam membuat Bryan pergi dariku?’ tanya Mia dalam hati. Matanya terasa panas, pertanda akan menangis.“Halo, Nona? Apa kau mendengarku?” Shelly memanggil Mia yang langsung mematung–melamun.“Ah, ya?”“Ya… apa kau mendengarku tadi? Aku i
Read more
Kecoa Keberuntungan
“Silakan masuk, ruangannya sudah lebih baik dari sebelumnya.” Bryan mempersilahkan Jane masuk, “Kau juga boleh masuk, Nyonya Julia. Tapi jika kau berkenan,” sambungnya ramah pada Julia yang di belakang Jane.“Terima kasih, tapi sepertinya aku tidak bisa, Tuan Bryan. Bos memberiku banyak tugas untuk diselesaikan segera.” Julia menjawab sungkan pada Bryan sebelum memanggil Jane yang sudah lebih dulu melangkah masuk, “Bos, aku pergi sekarang. Nanti aku akan mengabarimu.” sambungnya pada Jane.Jane mengangguk pelan, “Hmm, hati-hati di jalan, Julia.” ucapnya dan membuat Julia langsung pergi dari hadapan mereka.“Aku akan mengantarkan Nyonya Julia sampai depan.” Bryan berucap singkat sebelum langsung beranjak dari Jane. Ada Jane di rumahnya membuat Bryan sangat canggung. Dia bingung harus melakukan apa, jadi sebisa mungkin ia harus mencari alasan.Di halaman depan, Julia sudah tidak ada beserta mobilnya, tapi Bryan sebenarnya belum ingin masuk, “Apa yang harus kulakukan? Situasi ini membuat
Read more
Cinta Yang Mulai Pudar
Canggung tapi juga hendak tertawa melihat kepanikan Jane yang begitu takut pada seekor kecoa yang ukurannya beribu kali lebih kecil darinya. Wanita itu bahkan mengabaikan tubuhnya yang tanpa sehelai benangpun, menempel tanpa pembatas pada dada Bryan.Tapi dari kesemuanya itu, yang jelas kini Bryan harus menahan hasrat kelelakiannya yang otomatis muncul karena tingkah Jane.“Jane, sudah. Tenanglah… Kecoanya sudah tidak ada.” Bryan mencoba memanggil Jane yang terus bergelinjang ketakutan memeluk Bryan, “Jane, kau tidak mendengarku? Buka matamu dan lihat dulu.” panggilnya lagi saat mengira Jane tidak mendengarkannya. Setelah itu barulah Jane tersadar, “Sudah pergi?” tanya Jane yang masih dengan ragu menoleh pada sekitar.“Ya, sudah terbang jauh.” Bryan menyahut, “Dan… bisakah kau turun dan memakai handuknya Lizzie dulu. Sepertinya ini… agak—”Jane memekik seketika saat menyadari kalau posisinya dengan Bryan saat ini sangatlah tidak pantas. Ia langsung melepaskan tangannya dari leher Bry
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status